Anda di halaman 1dari 4

IKHTISAR BAHAN TAYANG PENGEMBANGAN JIWA KORSA

DAN KODE ETIK ASN

OLEH:

12. SAHRIL RAMADHAN-BKPSDM KOTA BIMA

TAHUN 2021
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, korsa diartikan sebagai korps, korsase,
korpus (berkaitan dengan dunia kemiliteran dan solidaritas). Selain itu, korsa juga
bermakna kesamaan tujuan, rencana, sikap, kepedulian, perasaan dan tindakan
kesetiakawanan yang terorganisasi secara sadar dan tindak dalam balutan kesatuan.
Jiwa korsa PNS tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2009 “PNS
dalam mempertahankan NKRI harus memiliki rasa kesatuan dan persatuan, rasa
kebersamaan, kerjasama, tanggung jawab, dedikasi dan disiplin terhadap tugas,
memiliki kreativitas, rasa bangga dan rasa memiliki organisasi PNS.

Dalam rangka meningkatkan perjuangan, pengabdian, kesetiaan dan ketaatan PSN


pada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu adanya pembinaan
terhadap jiwa korps PNS yang bertujuan untuk membina karakter/watak, memelihara
rasa persatuan dan kesatuan agar terwujud kerjasama dan semangat pengabdian.
Pembinaan jiwa korps PNS dapat mendorong etos kerja PNS agar tercipta rasa tanggung
jawab sebagai abdi Negara dan masyarakat. Selain itu, pembinaan jiwa korps PNS dapat
meningkatkan semangat dan kesadaran wawasan kebangsaan PNS sehingga persatuan
dan kesatuan bangsa tetap terjaga.

Faktor-faktor jiwa korsa antara lain: rasa hormat, kesetiaan, kesadaran, dan tidak
mementingkan diri sendiri. Nilai-nilai yang terkandung dalam jiwa korsa yaitu loyalitas,
inisiatif, tanggung jawab, terbuka, dan memiliki dedikasi. Jiwa korsa berperan dalam
program peningkatan disipin, peningkatan keterampilan dalam profesi, dan
meningkatkan performance dalam melakukan pelayanan pada masyarakat.

Etika profesi merupakan sikap hidup seorang PNS untuk bersikap adil dalam
melayani masyarakat secara professional dengan memegang teguh prinsip tertib dan
keahlian sebagai pelayan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kepada masyarakat.
Kode etik merupakan tatanan etika yang merupakan hasil dari kesepakatan bersama
oleh kelompok tertentu yang berisi tentang aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
bekerja yang bertujuan agar PNS tetap memiliki jiwa profesionalisme dalam melayani
masyarakat, dan kode etik akan menjadi benteng bagi PNS dari tindakan yang tidak
professional.

Kode etik profesi berfungsi sebagai pedoman untuk anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas dan netralitas. Hal ini dimaksudkan agar pelaksana profesi tahu
dan melaksanakan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Kode etik profesi menjadi
sarana kontrol bagi masyarakat, hal ini berarti bahwa masyarakat dapat melakukan
fungsi pengontrolan bagi profesi pelayananan publik dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari. Selain itu, kode etik profesi juga berfungsi untuk mencegah adanya
intervensi dari orang lain terhadap profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan
profesi.

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan suatu profesi yang terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang
bekerja pada instansi pmerintah yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
(PPK) untuk diberikan tugas sesuai dengan jabatan yang ada dan diberikan gaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan, dengan tujuan mewujudkan ASN yang
memiliki integritas, professional, melayani dan sejahtera.

Demi terwujudnya ASN sebagai sebuah profesi yang memiliki pengakuan,


dihormati, dijunjung tinggi, dan dihargai oleh ASN itu sendiri dan masyarakat sebagai
pengguna jasa layanan publik, serta sebagai sebuah asset yang berharga bagi Negara,
ASN harus memiliki standar pelayanan profesi, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku
profesi, pendidikan dan pengembangan profesi, organisasi profesi yang dapat menjaga
nilai-nilai dasar profesi yang merupakan acuan dan pedoman dasar dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi sebagai profesi.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelayan masyarakat, ASN sebagai
profesi bekerja dengan berlandaskan pada prinsip nilai dasar, kode etik dan kode
perilaku, komitmen, integirtas moral dan tanggung jawab kepada pelayanan publik,
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi akademik, jaminan
perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas, dan profesionalitas jabatan.

Nilai dasar ASN antara lain: memegang teguh ideologi Pancasila, setia dan
mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan
yang sah, mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia, menjalankan tugas secara
professional dan tidak berpihak, membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian,
menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif, memelihara dan menjunjung
tingi standar etika yang luhur, mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik, memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah, memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun, mengutamakan kepemimpinan
berkualitas tinggi, menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama, mengutamakan
pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai, mendorong kesetraan dalam
pekerjaan, meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

Kode etik dank kode perilaku ASN antara lain: melaksanakan tugasnya dengan
jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi, melaksanakan tugasnya dengan
cermat dan disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan,
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan, dan menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara,
menggunakan kekayaan dan barang milik Negara dengan penuh tanggungjawab, efektif
dan efisien, menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugas,
memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan, tidak menyalahgunakan
informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain, memegang
teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN, dan
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai
ASN.

Secara garis besar, kode etik PNS terdiri atas beberapa macam, yaitu: kode etik
PNS dalam bernegara, kode etik PSN dalam penyelenggaraan pemerintahan, kode etik
PSN dalam berorganisasi, kode etik PSN terhadap diri sendiri, kode etik PSN terhadap
sesame PNS.

Setiap pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh PNS akan dikenakan sanksi
moral yaitu berupa tindakan administrative sesuai peraturan perundang-undangan atas
rekomendasi majelis kode etik.

Anda mungkin juga menyukai