Anda di halaman 1dari 4

IKHTISAR MODUL KEBIJAKAN PEMERINTAH SECARA NASIONAL

(NARKOTIKA DAN PENCEGAHANNYA)

OLEH:

12. SAHRIL RAMADHAN-BKPSDM KOTA BIMA

TAHUN 2021
Narkoba merupakan bahan/zat yang dapat berpengaruh terhadap
kejiwaan/psikis seseorang dan menimbulkan sifat ketergantungan bagi penggunanya
secara fisik dan psikologi. Psikotropika merupakan segala jenis narkoba yang tidak
memiliki kandungan narkotik yang tidak memberikan dampak hilangnya rasa sakit,
namun berakibat pada efek ketagihan dan mengganggu system saraf.

Zat narkotika yang paling sering dijumpai di lingkungan masyarakat adalah ganja,
heroin, kokain, morfin, amfetamin, dan lain-lain. Banyak pendapat yang diutarakan oleh
para ahli dan pakar di bidang ilmu kesehatan, namun kesimpulan dari seluruh
pernyataan tersebut bahwa narkoba adalah obat yang dilarang untuk dikonsumsi oleh
manusia karena memberikan dampak buruk bagi manusia yang menggunakannya.

Berdasarkan undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika, narkotika


dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu: narkotika golongan satu meliputi tanaman
papaver Somniverum, opium mentah, opium masak, tanaman koka, kokain mentah,
kokaina, tanaman ganja, tetrahydrocannabinol, asertofina, acetil, alfa-metilfentanil, alfa-
mentiltiofentanil, beta-hidroksefentanil. Narkotika golongan dua meliputi
alfasetilmetadol, alfameprodina, alfametadol, alfaprodina, alfentanil, alliprodina,
anilleridina, asetilmetadol, benzetidin, benzilmorfina, betameprodina, betasetilmetadol,
bezitramida, dekstromoramida. Narkotika golongan tiga meliputi asetildihidrokodenia,
dekstropropoksifena, dihidrokodeina, etilmorfina, kodeina, nikodikodinia, nikokodina,
norkodeina, polkodina, propiram, buprenorfina. Jenis-jenis narkoba yang beredar di
masyarakat antara lain: ectasy, inex, blackheart, heroin dan opium, shabu-shabu,
putauw, ganja/cimeng.

Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisik penggunanya adalah adanya


gangguan pada system syaraf, gangguan pada jantung dan pembuluh darah, gangguan
pada kulit, gangguan pada paru-paru, sering sakit kepala, mual-mual dan muntah,
gangguan pada endokrin, perubahan pada periode menstruasi, tertular penyakit
hepatitis B, C dan HIV, over dosis yang bias menyebabkan kematian.

Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis penggunanya adalah masalah


belajar, ceroboh, sering tegang dan gelisah, hilang kepercayaan diri, apatis, penghayal,
penuh curiga, agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal, sulit berkonsentrasi,
perasaan kesal dan tertekan, cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan
bunuh diri.

Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap sosial penggunanya adalah gangguan


mental, antisosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan, merepotkan dan menjadi
beban keluarga, pendidikan menjadi terganggu, masa depna suram.

Ketergantungan mental merupakan salah satu dampak yang susah untuk


dipulihkan daripada ketergantungan fisik. Narkoba mengandung zat-zat yang mampu
mengubah mood seseorang. Pada saat mengkonsumsi narkoba, mood dan perasaan
serta emosi akan ikut terpengaruh oleh efek pengggunaan narkoba. Adiksi terhadap
narkoba membuat seorang pecandu menjadikan narkoba sebagai prioritas utama dalam
kehidupannya.

Dampak buruk efek penggunaan jangka panjang dan jangka pendek penggunaan
ekstasi (MDMA) yaitu berpengaruh terhadap otak pada neuron yang menggunakan
bahan kimia serotin untuk berkomunikasi dengan neuron lainnya. Peningkatan
kesadaran indra, perasaan keterbukaan, euforia, empati, cinta, kebahagiaan, rasa
kejernihan mental dan penghargaan peningkatan musik dan gerakan. Sensasi taktil
yang dirasakan beberapa pengguna, membuat kontak fisik dengan orang lain lebih.
Perasaan gembira yang meluap-luap, perasaan nyaman, rasa mual, berkeringan dan
dehidrasi, meningkatnya kedekatan dengan orang lain, percaya diri meningkat dan rasa
malu berkurang, rahang mengencang dan gigi bergemeletuk, paranoia, kebingungan,
meningkatnya kecepatan denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah, pingsan, jatuh
atau kejang-kejang (serangan tiba-tiba). Dampak jangka panjang antara lain ekstasi
merusak otak dan memperlemah daya ingat, merusak mekanisme di dalam otak yang
mengatur daya belajar dan berpikir dengan cepat, menyebabkan kerusakan jantung dan
hati, depresi berat dan gangguan kejiwaan, ketergantungan, penggunaan dosis tinggi
dapat mengganggu tubuh dan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, seks dan
penyakit menular seksual, daya ingat dan belajar, dan kematian.

Beberapa strategi dalam mencegah penyalahgunaan narkoba yaitu: menanamkan


pemahaman hidup sehat anak usia dini, pemahaman akan adanya racun di sekeliling
kita, memberikan informasi yang akurat dan jelas, bekerjasama dengan tempat
pendidikan (sekolah atau universitas), tanggap lingkungan, bekerjasama dengan
lingkungan rumah, dan hubungan interpersonal yang baik.

Anda mungkin juga menyukai