Anda di halaman 1dari 8

Napza 

adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun
2009). Yg termasuk jenis narkotika diantaranya:

 Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
 Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan
sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997).

 Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

 Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin,


Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic
Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.

Narkotika
Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan
yang berasal dari 3 jenis tanaman Papaper Somniferum (Candu), Erythroxyion coca (kokain),
dan cannabis sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi
susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh
kita disakiti sekalipun. Jenis-jenisnya adalah:

 Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu


 Codein atau Kodein
 Methadone (MTD)
 LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs
 PC
 mescalin
 barbiturat
 Demerol atau Petidin atau Pethidina
 Dektropropoksiven
 Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau
dimakan.

Psikotropika
Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau
hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah
keadaan mental dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah:

 Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines


 Demerol
 Speed
 Angel Dust
 Sabu-sabu(Shabu/Syabu/ICE)
 Sedatif-Hipnotik(Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, Rohip, Dum
 Megadon
 Nipam

Jenis Psikotropika juga sering dikaitkan dengan istilah Amfetamin, di mana Amfetamin ada 2
jenis yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi. Nama lain fantacy
pils, inex. Kemudian jenis lain adalah Metamfetamin yang bekerja lebih lama dibanding MDMA
(dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice.

Zat adiktif
Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin. Contohnya
antara lain:

 Alkohol
 Nikotin
 Kafein
 Zat Desainer

EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA


EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA

Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian


sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri,
batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang
dikenal dengan eforia dengan mengurangi tekanan psikis. Efek ini dapat
mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik, dapat dilihat dari tanda – tanda
fisik si pengguna, seperti :
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun

Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan narkotik dapat dilihat dari
beberapa hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua

Lalu bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat terlarang
itu? Mardan Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui pada pecandu
narkoba.

• Pecandu daun ganja : Cenderung lusuh, mata merah, kelopak mata mengattup
terus, doyan makan karena perut merasa lapar terus dan suka tertawa jika terlibat
pembicaraan lucu.

• Pecandu putauw : Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik, malas
mandi karena kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus, layu serta selalu apatis
terhadap lawan jenis.

• Pecandu inex atau ekstasi : Suka keluar rumah, selalu riang jika mendengar musik
house, wajah terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka keringatan,
sering minder setelah pengaruh inex hilang.

• Pecandu sabu-sabu : gampang gelisah dan serba salah melakukan apa saja,
jarang mau menatap mata jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya
dominan curiga, apalagi pada orang yang baru dikenal, badan berkeringat meski
berada di dalam ruangan ber-AC, suka marah dan sensitive.
DAMPAK NARKOBA

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada
sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati
dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis


narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.
Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun
sosial seseorang.

Dampak Fisik:

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,


gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut
otot jantung, gangguan peredaran darah

3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim

4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,


kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru

5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur

6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:


penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual

7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain


perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid)

8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian

Dampak Psikis:

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah

2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga

3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif
Narkotika

Napza (Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya) atau biasanya disebut
Narkoba (Narkotika dan obat/bahan berbahaya) adalah bahan / zat yang bila masuk
ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat / otak,
sehingga menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi sosial.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,


yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No.
5/1997)  Zat yang termasuk psikotropika antara lain: Ekstasi atau Inex atau
Metamphetamines, Sedatin (Pil BK), Magadon, Valium, Amfetamine, Metifenidat,
Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, dan sebagainya.

Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin
Contohnya antara lain: Alkohol, Nikotin,Kafein

JENIS NARKOTIKA
1.    Golongan I
-          Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
-          Tidak untuk terapi
-          Sangat tinggi menimbulkan ketergantungan
-          Contoh : Heroin/putau, kokain, ganja
2.    Golongan II
-          Berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir
-          Tidak ditujukan untuk terapi
-          Sangat tinggi menimbulkan ketergantungan
-          Contoh : Morfin, Petidin
3.    Golongan 3
-          Berkhasiat pengobatan
-          Banyak digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan
-          Ringan mengakibatkan ketergantungan
-          Contoh : Kodein

JENIS PSIKOTROPIKA
1.    Golongan I
-          Digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan
-          Tidak untuk terapi
-          Sangat tinggi menimbulkan ketergantungan
-          Contoh : Ekstasi, Shabu-shabu
2.        Golongan II
-          Tujuan ilmu pengetahuan
-          Berkhasiat pengobatan, dapat digunakan dalam terapi.
-          Potensi kuat menimbulkan ketergantungan
-          Contoh : Amfetamin, metilfenidat
3.        Golongan III
-          Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
-          Tujuan ilmu pengetahuan
-          Potensi sedang mengakibatkan ketergantungan
-          Contoh : Phenobarbital, Flunitrazepam

Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian,


pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk
mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan “lebih
membaik” yang dikenal dengan eforia dengan mengurangi tekanan psikis. Efek ini
dapat mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik, dapat dilihat dari tanda –
tanda fisik si pengguna, seperti :
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun

AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA


• Penyakit AIDS
• Paru-paru
• Jantung
• Hepatitis
• Over dosis
• Kriminalitas
• Kekerasan/kejahatan
• Putus sekolah
• Gangguan Jiwa

FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA 


FAKTOR INDIVIDU 
• Aspek kepribadian
• Kecemasan dan depresi
• Aspek pengetahuan, sikap dan kepercayaan
• Keterampilan berkomunikasi
• Faktor emosional dan mental.
FAKTOR SOSIAL BUDAYA 
• Kondisi keluarga/orang tua
• Pengaruh teman sebaya
FAKTOR LINGKUNGAN DI SEKOLAH 
• Tempat berkumpulnya anak-anak sekolah
• Tidak ada kebijakan di sekolah tentang narkoba
• Tidak ada tata tertib sekolah tentang narkoba
FAKTOR LAIN LINGKUNGAN
• Pengaruh iklan atau promosi
• Pengaruh dari orang di lingkungan rumah yang sering berbuat negative
Cara pencegahan
• PREVENTIF: ceramah, sosialisasi penanggulangan, pameran, seminar dll.
• PRIMER: konseling, sosialisasi peraturan perundangan dan bahaya
penyalahgunaan narkoba, memberikan pelatihan, penyebaran infomasi anti narkoba,
meningkatkan kewaspadaan dan kontrol terhadap lingkungan sekolah
• SEKUNDER: Bekerjasama dengan pihak keluarga, tenaga pendidik, peserta didik,
kegiatan pendidikan sebaya (peer education), keterampilan sosial (social skill),
komite sekolah

Anda mungkin juga menyukai