Anda di halaman 1dari 8

MATERI NARKOBA

Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah
lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
NAPZA yang merupakan singkatan dari ‘Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif’.

Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba
sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan
akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah
lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
napza yang merupakan singkatan dari ‘Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif’.

Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba
sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan
akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Narkotika dibedakan menjadi tiga kategori yang termasuk jenis narkotika adalah:

 Papaver, opium mentah, memasak opium (candu, debu opium, Jicingko), opium obat,
morfin, kokain, ekgonina, tanaman ganja dan resin ganja.
 Garam dan turunannya dari morfin dan kokain, serta campuran dan persiapan yang
mengandung bahan di atas.

Psikotropika
Psikotropika atau obat baik alamiah maupun sintetis non-narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
aktivitas mental dan perilaku (UU No. 5/1997).
Ada empat kelas psikotropika menurut hukum, tapi setelah berlakunya Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika, psikotropika kemudian kelas I dan kelas II
narkotika. Jadi sekarang ketika berbicara tentang masalah psikotropika kelas III dan IV sesuai
dengan UU No. 5/1997. Yang termasuk psikotropika adalah:

 Sedatin (Pil BK), Valium, Rohypnol, Magadon, Amfetamin, Mandrax, phencyclidine,


Metifenidat, Metakualon, Fenobarbital, Ekstasi, flunitrazepam, Shabu-shabu, LSD
(Lycergic Syntetic Diethylamide) dsb.
Kelompok Berdasarkan Efek

Berdasarkan efek yang ditimbulkan dari pemakainya, narkoba dikelasifikasikan sbb:


 Halusinogen
efek obat dapat menyebabkan seseorang menjadi ber-halusinasi untuk melihat beberapa
hal / benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata bila dikonsumsi dalam dosis tertentu.
Misalnya, kokain dan LSD.

 Stimulan
yaitu efek dari obat-obatan yang dapat menyebabkan organ-organ seperti jantung dan otak
lebih cepat dari biasanya, sehingga lebih kuat dan cenderung membuatnya lebih senang
dan gembira untuk sementara waktu.

 Depresan
efek obat yang dapat menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional
tubuh, sehingga pengguna merasa nyaman bahkan tertidur dan tidak sadar. Contoh heroin.

 Addictive
yaitu efek dari obat yang menyebabkan kecanduan. Seseorang yang telah mengambil obat
biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan
seseorang lebih cenderung pasif, sebab obat tidak secara langsung memutuskan saraf pada
otak. Contoh: heroin, heroin dan ganja.

 Jika terlalu lama dan telah kecanduan


obat kemudian secara bertahap akan merusak organ dalam tubuh dan jika melebihi dosis
sehingga pengguna akan overdosis dan akhirnya menyebabkan kematian.

Jenis – Jenis Narkoba

Opiat
dikenali sebagai narkotik adalah bahan yang digunakan dalam perubatan untuk menidurkan
atau melegakan kesakitan,tetapi mempunyai potensi yang tinggi untuk menyebabkan
ketagihan. Sebahagian daripada opiat ,seperti candu,morfin,heroin dan kodein diperoleh
daripada getah buah popi yang terdapat atau berasal dari negara-negara Timur Tengah dan
Asia.Lain-lain jenis opiat seperti metadon adalah dadah sintetik/tiruan.

Ganja
tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika
pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat
pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).

Amfetamin
Amfetamin atau Amphetamine atau Alfa-Metil-Fenetilamin atau beta-fenil-isopropilamin,
atau benzedrin, adalah obat golongan stimulansia (hanya dapat diperoleh dengan resep
dokter) yang biasanya digunakan hanya untuk mengobati gangguan hiperaktif karena kurang
perhatian atau Attention-deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada pasien dewasa dan
anak-anak. Juga digunakan untuk mengobati gejala-gejala luka-luka traumatik pada otak dan
gejala mengantuk pada siang hari pada kasus narkolepsi dan sindrom kelelahan kronis.

Pada awalnya, amfetamin sangat populer digunakan untuk mengurangi nafsu makan dan
mengontrol berat badan. Merk dagang Amfetamin (di AS) antara lain Adderall, dan
Dexedrine. Sementara di Indonesia dijual dalam kemasan injeksi dengan merk dagang
generik.

Obat ini juga digunakan secara ilegal sebagai obat untuk kesenangan (Recreational Club
Drug) dan sebagai peningkat penampilan (menambah percaya diri atau PD). Istilah
“Amftamin” sering digunakan pada campuran-campuran yang diturunkan dari Amfetamin.

Kokain
senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Kokaina merupakan
alkaloid yang didapatkan dari tumbuhan koka Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika
Selatan. Daunnya biasa dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek
stimulan”.

Saat ini kokaina masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan
mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokaina
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfina dan heroina karena efek
adiktif.

Alkohol
minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya
menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol
dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia
tertentu.

Gejala-Gejala Pemakaian Narkoba Yang Berlebihan


1. Opiat (heroin, morfin, ganja)
1. perasaan senang dan bahagia
2. acuh tak acuh (apati)
3. malas bergerak
4. mengantuk
5. rasa mual
6. bicara cadel
7. pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
8. gangguan perhatian/daya ingat

2. Ganja
1. rasa senang dan bahagia
2. santai dan lemah
3. acuh tak acuh
4. mata merah
5. nafsu makan meningkat
6. mulut kering
7. pengendalian diri kurang
8. sering menguap/ngantuk
9. kurang konsentrasi
10. depresi

3. Amfetamin (shabu, ekstasi)


1. kewaspadaan meningkat
2. bergairah
3. rasa senang, bahagia
4. pupil mata melebar
5. denyut nadi dan tekanan darah meningkat
6. sukar tidur/ insomnia
7. hilang nafsu makan

4. Kokain
1. denyut jantung cepat
2. agitasi psikomotor/gelisah
3. euforia/rasa gembira berlebihan
4. rasa harga diri meningkat
5. banyak bicara
6. kewaspadaan meningkat
7. kejang
8. pupil (manik mata) melebar
9. tekanan darah meningkat
10. berkeringat/rasa dingin
11. mual/muntah
12. mudah berkelahi
13. psikosis
14. perdarahan darah otak
15. penyumbatan pembuluh darah
16. nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali
17. distonia (kekakuan otot leher)

5. Alkohol
1. bicara cadel
2. jalan sempoyongan
3. wajah kemerahan
4. banyak bicara
5. mudah marah
6. gangguan pemusatan perhatian
7. nafas bau alkohol

6. Benzodiazepin (pil nipam, BK, mogadon)


1. bicara cadel
2. jalan sempoyongan
3. wajah kemerahan
4. banyak bicara
5. mudah marah
6. gangguan pemusatan perhatian

Pemanfaatan Narkoba

Ganja
Tanaman ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan untuk tas
karena dapat menghasilkan serat yang cukup kuat. Biji dari ganja juga dapat digunakan untuk
sumber minyak.

Morfin
Morfin adalah analgesik yang sangat kuat alkaloid dan merupakan agen aktif utama yang
didapati di dalam opium. Morfin bekerja secara langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan rasa sakit. Efek samping morfin antara lain, hilangnya kesadaran, lesu, rasa
kantuk, euforia dan penglihatan yang kabur.

Kokain
Kokain merupakan senyawa sintetis yang dapat memicu metabolisme sel menjadi sangat
cepat. Kokain adalah alkaloid berasal dari sebuah tanaman koka Erythroxylon, berasal dari
Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat
untuk mendapatkan “efek stimulan”.

Narkotika
Narkotika berasal dari “obat” dalam bahasa Inggris berarti obat. Narkotika adalah zat yang
berasal dari tiga jenis tanaman Papaper somniferum (Opium), Erythroxyion coca (kokain),
dan cannabis sativa (ganja) bentuk baik murni atau campuran.

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Tubuh Manusia


Secara umum semua jenis narkoba jika disalahgunakan akan memberikan empat dampak
sebagai berikut:

1. Depresan
Pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.

2. Halusinogen
Pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada).
3. Stimulan
Mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pemakai merasa lebih
bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas
normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.

4. Adiktif
Pemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar terus bisa
mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada
kondisi kritis (sakaw).

Dampak Narkoba
Dampak narkoba, jika disalahgunakan, seperti halnya singkatan kata tersebut (NARKOBA:
narkotika dan obat/bahan berbahaya), memang sangatlah berbahaya bagi manusia. Narkoba
dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi, maupun perilaku pemakainya.

1. Dampak narkoba terhadap fisik


Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik sebagai berikut:
1. Berat badannya akan turun secara drastis.
2. Matanya akan terlihat cekung dan merah.
3. Mukanya pucat.
4. Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
5. Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
6. Buang air besar dan kecil kurang lancar.
7. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

 Dampak narkoba terhadap emosi


Pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi sebagai berikut:
1. Sangat sensitif dan mudah bosan.
2. Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap membangkang.
3. Emosinya tidak stabil.
4. Kehilangan nafsu makan.

 Dampak narkoba terhadap perilaku


Pemakai narkoba akan menunjukkan perilaku negatif sebagai berikut:
1. malas
2. sering melupakan tanggung jawab
3. jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya
4. menunjukan sikap tidak peduli
5. menjauh dari keluarga
6. mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan
7. menggadaikan barang-barang berharga di rumah
8. sering menyendiri
9. menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar tidur,
kloset, gudang, atau kamar mandi
10. takut akan air
11. batuk dan pilek berkepanjangan
12. bersikap manipulatif
13. sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
14. sering menguap
15. mengaluarkan keringat berlebihan
16. sering mengalami mimpi buruk
17. Mengalami nyeri kepala
18. Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya

Hukum Narkoba
Fungsi dari Hukum Narkoba dalam suatu Negara untuk membatasi penyalahgunaan Narkoba
sehingga lingkungan masyarakat menjadi yang aman dan nyaman.

Beberapa fungsi dari hukum Narkoba :


 Melindungi banyak orang dari bahaya.
 Menghukum para penjahat yang memperdagangkan atau menggunakan obat-obat
terlarang.
 Meminimalis dampak negatif dari Narkoba dalam masyarakat.

Hukum bersifat kompleks dan terus berubah, karena disesuaikan dengan jenis dan tindah
kejahatan obat terlarang. Begitupun dengan tingkat hukuman yang dijatuhkan sesuai dengan
jenis kejahatan yang dilakukan.

Hukuman yang dijatuhkan berdasarkan tingkat kasus Narkoba diantaranya :


 Kejahatan Narkoba tingkat A atau kelas 1, nah tingkatan kasus obat yang paling
berbahaya, dan hukuman pun paling serius, contoh Narkoba yang disalahgunakan adalah:
Opium, Morfin, Heroin, Methadone, Dextromoramide, Methylamphetamin, Kokain,
Ecstasy, dan LSD.

 Kejahatan Narkoba tingkat B atau kelas 2, nah tingkatan kasus obat yang dianggap tidak
terlalu berbahaya atau lebih rendah dari tingkat A, dan hukumannya lebih ringan. Contoh
Narkoba yang disalahgunakan adalah: Kodein, Ampetamin, barbiturates dan
dihydrocodeine.

 Kejahatan Narkoba tingkat C, atau kelas 3, tingkatan kasus obat yang tidak berbahaya
atau lebih rendah tingkatannya dari kelas B, tentu saja hukuman pun paling ringan,
diantara lainnya. Contoh Narkoba yang disalahgunakan adalah: obat resep seperti
Tranquillisers ( obat rasa cemas, depresi dan insomnia), Ketamine (obat bius yang berefek
halusinogen dan melumpuhkan semua indera) , GHB (obat penenang) dan cannabis (jenis
tanaman untuk penenang).
Di Indonesia ada 2 undang-undang yang digunakan untuk permasalahan Narkoba yaitu:

 Undang-undang no. 22 tahun 1997 tentang Narkotika dan


 Undang-undang no. 5 tahun 1997 tentang psikotropika

Anda mungkin juga menyukai