Anda di halaman 1dari 9

NARKOBA DAN JENIS NYA

Untuk Memenuhi Nilai Tugas Agama

Disusun
Oleh
Nama: Cindy Panjaitan
Kelas: XI MIA 1

SMA SWASTA ASSISI SIANTAR


2021/2022
PENGERTIAN NARKOBA
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun
2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1
undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran
dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat
golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya UU
No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke
dalam golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika
hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat
yang termasuk psikotropika antara lain:
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin,
Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic
Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun
sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu
sistem syaraf pusat, seperti:
Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat
organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman
yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton,
ether dan sebagainya.

JENIS JENIS NARKOBA

1. Jenis Narkoba Ganja 


Jenis Narkoba

Ganja atau beberapa daerah menyebutnya kanabis, cimeng atau mariyuana merupakan zat
narkotika yang berasal dari jenis tumbuhan Cannabis sativa. Peran tumbuhan ini memiliki sisi
positif yang dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan kantong di bagian seratnya dan
menghasilkan minyak di bagian bijinya. Sisi negatifnya adalah dapat memberikan fantasi,
euforia atau rasa senang berlebihan, dan dapat merusak fungsi otak, jantung, dan mental.

Ganja juga memiliki sifat adiktif sehingga ketika sekali menggunakan, akan ada rasa candu.
Dan buruknya terdapat efek samping jika pengguna berhenti menggunakan zat ini, pengguna
akan merasakan sakit kepala, mual menerus, merasa kelelahan dan lesu. Ganja dikonsumsi
dengan berbagai cara seperti dipadatkan menyerupai rokok yang dilinting sebagai pengganti
tembakau atau dimasukkan kedalam pipa.

2. Jenis Narkoba Heroin

Jenis Narkoba

Heroin, atau sering juga disebut putaw, bedak, atau etep merupakan olahan dari morfin secara
kimiawi. Secara fisik heroin berbentuk bubuk atau pil dengan cara konsumsinya perlu
dihancurkan hingga halus menjadi bubuk dan dapat langsung dipakai dengan cara dihisap
atau disuntikkan ke pembuluh darah atau otot.

Heroin dapat memanjakan pengguna dengan efek euforia atau kegembiraan tinggi ketika zat
ini diterima di otak, dan bahayanya juga terletak langsung kepada otak, Heroin dapat
menyebabkan gangguan otak permanen, dan efek penggunaan skala menerus dapat
menyebabkan perubahan fisik dan psikis.

Dari fisik diantaranya mulut kering, suka gatal, denyut jantung lambat, otot lemas, pupil
mengecil, sedangkan dari psikisnya yaitu suka tidur, mudah stress, gangguan berbicara, suka
menyendiri, hingga memiliki kecenderungan untuk bertindak criminal.

3. Jenis Narkoba Morfin

Jenis Narkoba

Morfin, berasal dari kata morpheous atau yang berarti dewa mimpi merupakan getah opium
yang dicampur dan diolah dengan zat kimia tertentu. Penggunaan sebenernya dalam dunia
kedokteran adalah morfin ini digunakan sebagai obat bius atau penghilang rasa sakit dengan
cara disuntikkan ke otot atau ke pembuluh darah yang bekerja langsung pada sistem saraf.

Jika digunakan secara tidak benar, maka morfin dapat memberikan efek buruk kepada mental
menjadi orang yang anti sosial, tidak ingin berinteraksi, membuat dunianya sendiri,
menganggap lingkungannya adalah musuh, hingga tidak percaya diri. Sedangkan dari sisi
fisik dapat menyebabkan rasa gelisah, jantung berdebar-debar, rasa kantuk, penglihatan
kabur, pingsan, hingga impotensi. Tingkat adiktif pada zat ini memiliki ketergantungan yang
sangat tinggi.

4. Jenis Narkoba Kokain

Jenis Narkoba
Kokain, atau disebut juga coke, koka, charlie, srepet, happy dust, snow berasal dari spesies
tumbuhan Erythroxylon coca yang tumbuh di Amerika Selatan. Tumbuhan ini tidak semerta
dikonsumsi, namun dicampurkan dengan zat kimia tertentu yang dapat memicu atau
menghancurkan metabolisme sel menjadi berkali lipat lebih cepat.

Kokain memiliki kegunaan sebagai anestetik lokal yang berfungsi untuk menutup pembuluh
darah yang biasanya digunakan ketika pembedahan. Kokain memiliki dua jenis yaitu kokain
hidroklorida dan kokain free base.

Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan emfisema, mengalami paranoid, rabun


penglihatan, sering merasa kelebihan dan dapat memberikan efek euforia. Cara
penggunaannya dapat dibakar bersamaan dengan tembakau (seperti rokok) atau dihirup
dengan alat bantu maupun langsung.

5. Jenis Narkoba Crack Cocaine

Jenis Narkoba

Crack cocaine, yang juga sering disebut sebagai 24-7, badrock, dan devil drug merupakan zat
narkotik dari kokain yang dipanaskan. Secara fisik dapat berbentuk kristal dan dihancurkan
menjadi bubuk, dan berubah warna menjadi kuning, putih, atau merah pucat. Disebut crack
karena ketika dikonsumsi dapat menimbulkan suara renyah.

Efek penggunaan dan efek samping yang diberikan sama dengan kokain, namun yang
membedakan adalah keberadaannya lebih murah daripada kokain biasa, dan memiliki tingkat
kemurnian diatas 75% yang merupakan berbahaya, sehingga efek yang diberikan langsung
kepada pengguna akan sangat kuat, namun akan cepat hilang pula. Zat ini juga mengandung
ketergantungan bahkan dapat langsung dirasakan ketika penggunaan pertama.

6. Jenis Narkoba Kodein


Jenis Narkoba

Kodein, yang berasal dari unsur senyawa kimia methylmorphine adalah asam opiat yang
diproses dengan morfin melalui metilasi. Zat ini sejatinya adalah zat pengobatan yang
populer dikalangan dunia kedokteran yang digunakan untuk meredakan penyakit ringan
seperti contoh batuk.

Ketika morfin ini dicerna dalam sistem pencernaan, kodein akan dimusnahkan melalui usus
halus, yang dapat ditafsirkan sesungguhnya kodein tidak dapat mempengaruhi tubuh karena
belum mencapai darah.

Namun itu merupakan tafsir yang salah karena tetap ada efek samping penggunaan
berkelanjutan seperti disfungsi organ pernafasan. analgesia, sedasi, dan efek adiktif atau
ketagihan karena ketergantungan. Kodein berupa dalam bentuk padatan seperti pil atau dalam
bentuk cairan dan digunakan dengan cara dihisap.

7. Jenis Narkoba Opium

Jenis Narkoba

Opium atau opiat memiliki nama lain aoiun, candu, dan poppy ini berasalkan dari tumbuhan
berjenis Papaver sumniferum yang belum matang. Tumbuhan candu ini dapat ditanam pada
kondisi iklim subtropics. Tanaman ini memiliki fungsi positif mulai dari bidang kedokteran
yang sebagai penghilang rasa sakit hingga dapat dijadikan sebagai tanaman hias karena
merupakan tumbuhan yang cantik.

Namun bahayanya adalah ketika penggunaannya berlebih dapat merusak fungsi badan itu
sendiri, misal sering merasa pusing, kulit menjadi bermasalah, hingga efek psikis seperti
memiliki semangat yang tinggi, merasa sibuk sendiri (rishing sensation), dan nafsu
meningkat. Penggunaan zat adiktif ini dengan cara dihisap atau inhalasi.

Risiko dan Bahaya Narkoba bagi Kesehatan Tubuh

Berbagai efek yang ditimbulkan dari penggunaan narkoba berkaitan erat dengan risiko
terjadinya gangguan kesehatan bagi penggunanya. Berikut ini adalah beberapa risiko
kesehatan yang dapat muncul:

1. Gangguan fungsi otak

Narkoba dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, daya ingat dan
konsentrasi menurun, serta kesulitan untuk mengambil keputusan yang benar.

Hal ini dikarenakan penggunaan narkoba dalam jangka panjang dapat memicu perubahan
pada sel saraf dalam otak, sehingga menyebabkan gangguan pada bagian otak yang
mengendalikan kemampuan berpikir dan komunikasi.

2. Dehidrasi

Beberapa jenis narkoba, seperti ekstasi, dapat memicu dehidrasi dan ketidakseimbangan
elektrolit. Bila dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan penggunanya
mengalami kejang, serangan panik, halusinasi, nyeri dada, dan perilaku agresif.

3. Bingung dan hilang ingatan

Kandungan berbagai zat di dalam narkoba, seperti gamma-hidroksibutirat dan rohypnol,


dapat menimbulkan efek kebingungan dan hilang ingatan. Bahkan, penggunanya juga dapat
mengalami gangguan koordinasi gerakan tubuh dan penurunan kesadaran.

4. Halusinasi

Penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek samping berupa halusinasi,
peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, gangguan kecemasan, serta paranoid.

Selain itu, mariyuana juga dapat menyebabkan gangguan mental berupa depresi dan
gangguan kecemasan.

5. Kejang dan kematian

Penyalahgunaan metamfetamin atau lebih dikenal dengan sabu-sabu, opium, dan kokain,
dapat menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk perilaku psikotik, kejang-kejang, dan
bahkan kematian akibat overdosis.

Mencegah dan Mengatasi Bahaya Narkoba

Cara paling tepat agar terhindar dari bahaya narkoba adalah dengan tidak mengonsumsinya
sama sekali. Namun, jika Anda atau kerabat Anda sudah terlanjur mengonsumsi narkoba,
terlebih jika sudah menjadi pecandu, penanganan dalam bentuk rehabilitasi sangatlah
diperlukan.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Narkotika Nasional sudah menyediakan layanan
rehabilitasi bagi para pecandu narkoba. Berikut ini adalah tahap rehabilitasi narkoba yang
biasanya diberikan kepada orang yang sudah telanjur kecanduan narkoba:

Pemeriksaan

Dokter atau terapis akan memeriksa kondisi Anda. Mereka akan melihat sejauh mana Anda
mengalami kecanduan, efek samping yang sudah dialami, dan kemungkinan mengalami
depresi.

Jika ada masalah tersebut, dokter atau terapis akan memberikan obat-obatan untuk
meghilangkan efek-efek tersebut.

Detoksifikasi

Selama menjalani tahap detoksifikasi, Anda akan diminta untuk berhenti mengonsumsi
narkoba. Saat melalui tahap ini, kemungkinan besar Anda akan merasa mual dan tubuh pun
terasa sakit karena kehilangan zat yang biasa dikonsumsi.

Anda juga akan merasa gelisah dan tertekan akibat tidak ada asupan obat yang biasanya
menenangkan. Untuk mengatasi kondisi tersebut, dokter biasanya akan memberi penanganan
dalam bentuk obat-obatan.

Hal yang penting untuk Anda lakukan adalah selalu penuhi kebutuhan cairan tubuh untuk
menghindari dehidrasi dan konsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses pemulihan
selama proses detoksifikasi ini.

Stabilisasi

Setelah kedua tahap tersebut berhasil dilalui, berbagai terapi akan Anda jalani dalam tahap
stabilisasi. Pada tahap ini, Anda akan diberikan resep obat untuk membantu pemulihan dalam
jangka panjang.

Tahap ini juga mencakup pemikiran tentang rencana kehidupan dalam jangka panjang dan
kestabilan mental Anda.

RANGKUMAN
Narkoba merupakan akronim dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Istilah bahaya
narkoba yang banyak digunakan di Indonesia sebenarnya mengacu kepada penyalahgunaan
obat-obat berbahaya. Mengapa disebut penyalahgunaan? Karena sebenarnya beberapa jenis
narkoba merupakan obat yang digunakan oleh dunia kedokteran sebagai obat bius,
penghilang rasa sakit, dan mengobati berbagai penyakit berbahaya. Namun, penyalahgunaan
terjadi ketika orang mengkonsumsi jenis obat narkoba tanpa resep dokter dan atau
menggunakannya di luar dosis yang dianjurkan. Akibatnya, orang yang mengkonsumsi
tersebut menjadi kecanduan.
Kepolisian Republik Indonesia mempunyai istilah sendiri terhadap narkoba, yaitu Napza,
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Sedangkan menurut badan kesehatan dunia di bawah
PBB, WHO, 1982 narkoba adalah semua jenis zat berupa padat, cair atau gas yang dapat
merubah struktur dan fungsi tubuh manusia secara fisik maupun secara psikis. Jenis zat-zat
yang dimaksud tidak termasuk zat makanan, karena makanan juga dapat merubah fisik dan
psikis ke arah gizi yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai