Anda di halaman 1dari 6

HIKAYAT

Hikayat bersal dari bahasa Arab, yakni “haka”, yang berarti menceritakan atau bercerita. Hikayat
merupakan karya sastra klasik yang pada umumnya mengisahkan kehebatan dan kepahlawanan
seseorang lengkap dengan keajaiban, kesaktian,serta mukjizat tokoh utama.
Ciri- cirri hikayat adalah :
1. Ceritanya berbentuk prosa
2. Berupa cerita rekaan
3. Berupa citra karya rekaan
4. sebagai karya tulis

Unsur-unsur hikayat yaitu:


 Alur (plot) merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab –
akibat.
 Tema merupakan inti atau ide dasar sebuah cerita.
 Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh
dalam cerita.
 Sudut pandang yaitu posisi atau kedudukan si pengarang dalam cerita

Contoh Hikayat
1. Teks naskah Melayu klasik berikut ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2 . Bacalah dengan seksama.
Maka raja Kilan Syah pun berteriak , “Hai segala tuan-tuan! Ketahuilah olehmu bahwa aku
hampirlah kembali dari negeri yang fana ke negeri yang baka ( meninggal ). Bahwa adalah amanatku
pada kamu sekalian : akan anakku Johan Rasyid itu, pertaruhankulah pada kamu sekalian : pertama
tama aku serahkan kepada Allah subhanahu wataala dan Rasulnya, kemudian dari itu pada kamu
sekalianlah. Bagaimana kamu sekalian telah berbuat bakti akan daku edan engkau telah mengasihi
aku, demikianlah kepadanya. Hubaya-hubaya (sekali-sekali)jangan engkau lainkan aku dengan dia;
barang siapa melalui daripada amanatku ini , durhakalah ia kepada aku ; dan jika barang suatu
hendak dikerjakan , sekali – kali jangan engkau lalui hokum Allah taala , dan takuti olehmu akan Allah
subhanahu wataala sangat – sangat.” Maka sembah mereka itu sekalian , “Ya tuanku syah alam ,
jangan apalah tuanku member I titah demikian demikian member belas rasa hati patik sekalian.
Adakah pemah patik sekalian melalui titah duli tuanku ? Titah demikian itu pun patik junjunglah di
atas batu kepala patik sekalian, dilanjutkan Allah subhanahu wataala umur syah alam.” Setelah Raja
Kilan Syah mendengar sembah mereka itu sekalian , maka baginda pun menangis seraya
menghadapkan muka baginda kepada anakanda baginda Raja Johan Rasyid. Maka titah raja , “ Hai
anakku Johan Rasyid ! Baik-baiklah engkau peliharakan dirimu dari api neraka ! Dan pebenar olehmu
barang katamu dan hendaklah engkau adil dan murah. Jauhi dari mu daripada dusta dan lalim !
Hendaklah buka tanganmu dan jauhi olehmu daripada kikir, karena benar itu perhiasan segala raja-
raja yang berilmu. Jika engkau turut seperti wasiatku ini , tiadalah engkau menganiaya dirimu kepada
kedua buah negeri”
Karakteristik naskah Melayu klasik yang tampak dalam kutipan tersebut adalah …
a. Kemustahilan d. Dewa-dewa
b. Kesaktian e. Istanasentris
c. Tokoh binatang
2. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik tersebut adalah …
a. Orangtua member nasihat baik kepada anaknya
b. Anak tidak mau mendengarkan nasihat orangtua
c. Anak dan orangtua saling bertentangan
d. Orangtua menaruh curiga terhadap anaknya
e. Orangtua berlebihan mengkhawatirkan anaknya
3. Teks naskah Melayu klasik berikut ini untuk menjawab soal nomor 3 dan 4
Maka Seri Rama dan Laksamana berjalanlah siang malam tiada berhenti lagi. Seri Rama pun
bertemulah dengan seekor bangau lagi minum air. Seri Rama pun bertanya kepada bangau itu ,
katanya,”Ya, Tuanku Seri Rama, hamba mencahari makanan hamba dalam benua ini, hamba lihat
baying-bayang pada danau ini. Nyatalah Maharaja Rahwana membawa perempuan seorang. Adapun
kainnya itu kain kesumba warna keemas-emasan. Tetapi, perempuan mana itu hamba tiada tahu.
Kenyataan kain perca itu digugurkannya ke bumi.”
Maka kata Seri Rama,”Baharulah padamu aku mendengar kabar berita Sita Dewi yang nyata.
Sekarang apa kehendakmu, hai bangau, supaya aku pohonkan pada Dewata Mulia Raya.”
Maka kata bangau,”Ya, Tuanku, yang hamba pohonkan kepada tuan hamba supaya leher hamba
panjang, dapat berdiri mencari makanan di bawah danau.”
Kata Seri Rama,”Baiklah engkau peroleh seperi kehendak hatimu itu. Apa tiadalah sukar lehermu
panjang itu, kalau-kalau dijerat orang. Tetapi, barang pintamu itu kita pohonkan kepada Dewa Mulia
Raya .”
Karakteristik naskah Melayu klasik yang tampak dalam kutipan tersebut adalah …
a. Kesaktian seorang raja dan perebutan kekuasaan
b. Perebutab kekuasaan dan terdapat tokoh binatang
c. Terdapat tokoh binatang dan kesaktian seseorang
d. Istri raja yang cantik dan raja yang bijaksana
e. Raja yang bijaksana dan kejadian yang mustahil
4. Inti dalam kutipan naskah Melayu klasik tersebut adalah ..
a. Laksamana dan bangau menolong Seri Rama mencari Sita Dewi ke danau
b. Perjalanan siang malam Seri Rama mencarikan seekor bangau
c. Seri Rama menolong bangau dalam mencari makan agar tidak kelaparan
d. Sang Bangau menolong mencarikan Sita Dewi hilang di bawa Rahwana
e. Seri Rama membalas kebaikan bangau yang telah member kabar tentang Sita Dewi
5. Teks naskah Melayu klasik berikut ini untuk menjawab soal nomor 5 dan 6
Diantara berbagai-bagai jenis binatang yang di bawah perintah raja singa itu ada dua ekor serigala
yang amat bijaksana. Seekor bernama Kaliah dan seekor lagi bernama Dimnah. Karena melihat raka
tiada pernah keluar-keluar lagi, maka pada suatu hari berkatalah Dimnah kepada Kaliah, “Hai
saudaraku, taukah engkau apa sebabnya, maka raja kita kelihatan berduka cita tidak keluar-keluar
dari tempat seperti sehari-hari ?”
“Apa gunanya engkau tanyakan hal itu ? jawab Kualilah,”Kita hamba rakyat wajib atas kita
bersaha menyenangkan hati raja, dan menjauhkan segala yang akan menyusahkan kepadany. Bukan
kita orangnya yang patut mencampuri hal raja dan memperkatakannya. Sebab itu, janganlah engkau
menanyakan hal itu juga. Ketahuilah orang senang mencampuri urusan yang bukan urusannya
sendiri, serupa halnya dengan kera yang mencampuri pekerjaan tukang kayu.
Kemustahilan naskah Melayu klasik yang tampak dalam kutipan tersebut adalah …
a. Kalilah dan Dimnah adalah pemimpin yang bijaksana
b. Raja tidak pernah keluar dari tempatnya
c. Serigala yang dapat berbicara seperti manusia
d. Seorang raja yang bijaksana, tetapi sering berdukacita
e. Rakyat yang sangat berlebihan memperhatikan rajanya
6. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik tersebut adalah …
a. Kalilah mengingatkan Dimnah agar tidak mencampuri urusan raja
b. Kalilah melarang Dimnah mengganggu raja mereka yang berduka
c. Mengingatkan agar menghibur orang yang sedang berduka
d. Melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan wewenang
e. Seorang pemimpin tidak memperlihatkan kesusahan hatinya
7. Cermatilah kutipan hikayat berikut!
Alkisah, maka tersebutlah perkataan Batara Guru menitahkan Begawan Batara Narada dan Batara
Indera, katanya, “Hai Tuan hamba kedua, pergilah Tuan hamba kedua turun ke dunia menghidupkan
Raden Samba Prawira itu karena terlalu kasihan hamba melihat akan ayah bundanya terlalu sangat
bercintakan anaknya itu.” Setelah Begawan Batara Narada Indera mendengar titah Batara Guru itu,
maka ia pun segeralah turun ke dunia.
Adapun tatkala itu mayat Raden Samba Prawira pun hendak dibakar karena api pembakar itu
pun sudah bernyala-nyala besar, maka Begawan Batara Narada dan Batara Indera datang berdiri di
hadapan segala raja-raja.
Setelah dilihat oleh Maharaja Darmawangsa dan Arjuna , maka ia pun segera mendapatkan
Begawan Batara Narada dan Batara Indera . Setelah Maharaja Bala Dewa , Bima, Seri Maharaja
Hanuman, Antareja, dan Pangeran Gatotkaca Purbaja melihat akan kedua Batara itu datang, maka
sekalian raja-raja itu segera mendapatkan Begawan Batara Narada dan Batara Indera itu. Maka
kedua Batara itu pun member hormat akan segala raja-raja itu.
Karakteristik sastra Melayu Klasik yang terlihat dalam kutipan adalah . . . .
a. Peristiwa mustahil dan tokohnya binatang d. kesaktian seseorang dan dewa-dewa
b. Kisah istanasentris dan kemustahilan e. kegagalan seorang raja dan dewa-dewa
c. Tokohnya binatang dan kesaktian seseorang
8. Nilai sosial yang terkandung dalam kutipan sastra Melayu Klasik adalah . . . .
a. Menolong orang yang sedang bersedih d. saling berkunjung mempererat hubungan
b. Menjaga hubungan baik antarsesama e. saling berkunjung dan member nasihat
c. Bergotong royong membantu sesame
9. Isi kutipan hikayat tersebut adalah . . . .
a. Dua dewa Batara hendak menghidupkan kembali seseorang yang telah meninggal
b. Empat raja menyambut kedatangan dua dewa batara dengan hangat
c. Seorang ayah sedang bersedih karena ditinggal pergi oleh anak tercintanya
d. Seorang Batara Guru hendak menolong seseorang yang akan di hokum mati
e. Seseorang telah meninggal dan mayatanya dibakar oleh seorang raja
10. Teks naskah Melayu klasik berikut ini untuk menjawab soal nomor 7 dan 8 . Bacalah dengan
seksama!

Orang pintar didesanya itu meramalkan bahwa wanita tua itu akan tetap sakit apabila tidak
diberikan obat khusus. Obatnya adalah daun-daunan hutan yang dimasak dengan bara gaib dari puncak
gunung. Alangkah sedihnya keluarga tersebut demi mengetahui kenyataan itu. Persoalannya adalah
bara dari puncak gunung itu konon dijaga oleh seekor ular gaib . Menurut cerita penduduk desa itu,ular
tersebut akan memangsa siapa saja yang mencoba mendekati puncak gunung itu .

Diantara ketiga anak perempuan ibu tua itu, hanya si Bungsu yang menyanggupi persyaratan
tersebut. Dengan perasaan takut ia mendaki gunung kediaman Si Ular n’Daung. Belu habis rasa khawatir
si Bungsu, tiba-tiba ia mendengar Kompas gemuruh dan raungan yang keras. Tanah bergetar. Inilah
pertanda Si Ular n’Daung mendekati kediamannya. Mata ular tersebut menyorot tajam dan lidahnya
menjulur-julur. Dengan sangat ketakutan, Si Bungsu mendekatinya dan berkata, “Ular yang keramat,
berilah saya sebutir bara gaib guna memasak obat untuk ibuku yang sakit. Tanpa diduga ,ular itu
menjawab dengan ramahnya , “Bara itu akan kuberikan kalau engkau bersedia menjadi istriku!” Si
Bungsu mengira bahwa perkataan ular itu hanya untuk mengujinya. Maka ia pun menyanggupinya.

Kemustahilan naskah Melayu klasik yang tampak dalam kutipan tersebut adalah…

a. Seorang anak perempuan yang mendaki gunung


b. Seorang anak yang mencarikan obat untuk ibunya
c. Seekor ular yang dapat berbicara dengan ramah
d. Daun-daunan di hutan yang dapat dijadikan obat
e. Orang pintar yang dapat mengobati seseorang
11. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik tersebut adalah …
a. Seorang anak yang berbakti kepada ibunya
b. Kekhawatiran seorang anak kepada ibunya
c. Kerelaan seekor ular menolong manusia
d. Kejahatan seekor ular terhadap manusia
e. Orang pintar menolong wanita tua
12. Teks naskah Melayu klasik berikut ini untuk menjawab soal nomor 9 dan 10. Bacalah dengan
seksama!

Kata Bayan,”Adalah dulu seorang perempuan terlalu baik parasnya.Maka ia nikah dengan
seorang laki-laki terlalu amat cemburuan; selama ia duduk dengan istrinya itu jangankan ia pergi
berniaga, berjalan jauh pun ia tidak pernah. Hatta beberapa lamanya maka segala harta yang dibawanya
pun habislah. Maka kata perempuan itu,”Hai Tuan Hamba!Betapa hal kita ini ? Tiada lagi yang dimakan,
baiklah Tuan pergi berlayar mencari makanan! Apakah kesudahnya demikian ini ?”

Maka, sahut suaminya “Tiada aku mau bercerai dengan Tuan dan tiada aku percaya akan dikau :
kalau – kalau peninggal ku ini dikau berbuat jahat.

Kemustahilan yang tampak dalam kutipan tersebut adalah …

a. Istri yang sangat cantik


b. Suami yang takut istrinya berkhianat
c. Hewan yang bisa bercerita
d. Suami yang tidak mau mencari nafkah
e. Si buruk mendapatkan si cantik
13. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik tersebut adalah …
a. Perilaku seorang suami yang tidak percaya akan kesetiaan isrinya karena kecemburuan
yang berlebihan
b. Istri yang berperilaku berpura-pura memperhatikan suaminya dan selalu setia mendampingi
suaminya
c. Istri yang bertingkah laku berlebihan menuntut suaminya agar selalu patuh dan setia
mendampinginya
d. Perlakuan suami yang semena-mena mengekang istrinya karena menyesali perkawinan yang
telah mereka lakukan
e. Istri yang selalu setia mendampingi suaminya dan rela hidup dalam kesederhanaan asal
selalu berdekatan
14. Bacalah kutipan hikayat berikut!
Dengan di dengar oleh baginda akan perkataan Dewata Indra demikian itu, kalakian maka
baginda pun menangislah terlalu sangat sambil berkata, ‘YA Tuanku Dewata Indra Rudara itu,
maka janganlah demikian itu ya Tuanku, kejahatan itu itu wajiblah dibalas dengan kebajikan.
Maka bukanlah demikian itu pakaiannya segala raja-raja itu dan patut berbuat. Ya Tuanku,
maka sebab itulah hamba pintalah kiranya kepada Tuanku; hidupkan apabila kiranya akan kedua
mayat ini1 Maka jikalau sekiranya tiada Tuanku hidupkan dia, maka hamba ini pun apalah guna
dihidupi kembali lagi. Maka terlebih baiklah Tuanku membinasakan hamba ini, maka hamba
suka.
Kemustahilan kutipan hikayat tersebut adalah . . . .
a. Dewata Indra menolak keinginan raja
b. Dewata Indra menghidupkan orang yang sudah mati
c. Baginda raja memohon dengan sangat kepada Dewata Indra
d. Baginda raja lebih suka bila dibunuh
e. Dewata Indra memenuhi permohonan baginda raja
15. Nilai moral dari kutipan hikayat tersebut adalah . . . .
a. Berbuat baik terhadap sesame
b. Mempercayai sesuatu yang gaib
c. Memaksakan kehendak kepada orang lain
d. Memohon sesuatu dengan cara bersujud
e. Kejahatan dibalas dengan kejahatan
16. Cermatilah hikayat berikut!
....
Maka Khoja Bakhti Jamal pun masuk ke dalam lubang itu, dilihatnya di dalam lubang itu ada
sesuatu pintu. Di sebalik pintu itu ada sebuah bilik yang diikat dengan batu. Di dalam bilik itu
dilihatnya sesuatu dengan pembendaharaan berisi empat puluh buah tempayan, penuh
dengan emas. Maka di bawah tempayan berisi emas itu, tempat kedudukan pembendaharaan
Karun, tandanya adalah tersurat pada batu di hadapan tempayan berisi emas itu.
Setelah Khoja Bakhti Jamal melihat emas itu terlalu banyak, maka ia pun berpikir di dalam
hatinya . “Adapun akan harta ini harta baithulmal, apa gunanya; baiklah aku member tahu
sahabatku Alkhis Mentri, supaya harta ini dibagikan kepada segala fakir miskin.”
Kemustahilan dalam kutipan hikayat tersebut adalah . . .. .
a. Khoja Bakhti Jamal masuk ke lubang itu
b. Di dalam lubang itu terdapat pintu
c. Tempayan itu berisi dengan emas
d. Sebuah bilik itu diikat dengan batu
e. Batu bertuliskan berada di tempayan
17. Nilai moral dari kutipan hikayat tersebut adalah . . . .
a. Memberikan harta temuan kepada yang berhak
b. Harta temuan merupakan milik sendiri
c. Menjaga harta temuan dari dalam lubang
d. Karun orang yang sangat kaya raya
e. Harta Baitumal tak dapat digunakan
18. Bacalah kutipan hikayat berikut!
Tersebutlah cerita seorang raja yang terlalu besar kerajaannya . Negeri itu bernama Mandi
Angin . Baginda bernama Raja Besar. Istri baginda bernama Tuan Putri Lindung Bulan. Sayang
Baginda tidak berputra. Maka mulailah baginda berkaul, berniat serta member sedekah kepada
fakir miskin. Selang beberapa lama, Putri Lindung Bulan hamillah, maka baginda minta ahli
nujum meramal putra baginda yang masih dalam kandungan. Malang tidak berbau ahli nujum
itu berkhianat kepada raja mengatakan bahwa jika putra baginda ditaruh dalam negeri, negeri
pasti akan binasa. Itulah sebabnya apabila Raja Danam dilahirka, ia akan dihanyutkan ke dalam
laut. Kelahirannya yang luar biasa, bersama-sama degan sebilah pedang dan sebilah keris, tidak
dapat menghilangkan rasa bimbang Baginda
Tersebut pula perkataan bandahara tua, abang Baginda yang tinggal di muara sungai.
Bandahara seolah-olah mengetahui nasib yang menimpa anak saudaranya dan memohon
kepada Tuhan supaya anak saudaranay itu terdampar di tempatnya . Hal itu betul-betul terjadi
….
Kemustahilan dalam kutipan hikayat tersebut adalah . . . .
a. Berkaul untuk memperoleh anak
b. Kelahiran anak bersama pedang dan keris
c. Meramalkan anak dalam kandungan
d. Percaya pada ramalan ahli nujum
e. Permohonan yang dikabulkan Tuhan
19. Nilai sosial yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut adalah . . . .
a. Bersedekah untuk mencapai suatu keinginan
b. Peramal berkhianat kepada raja yang lalim
c. Lahir dengan benda-benda bertuah/sakti
d. Berdoa untuk keselamatan keluarga dan saudara
e. Meramal anak yang masih dalam kandungan
20. Bacalah kutipan hikayat berikut!
Setelah Raja Habsyi mendengar kata utusan itu maka baginda itu pun sanat marahnya bagai
api bernyala-nyala dan seperti ular berbelit-belit seraya memandang kiri dan kanan maka
baginda pun mengambil prajuritnya yang kembar itu seraya katanya, Hai Wira Maya dan Wira
Santika, pergilah engkau segera-segeralah ke negeri Mesir ambil olehmu Putri Siti Bagdad”.
Setelah itu maka Wira Maya dan Wira Santika pun menyembah lalu berjalan ke luar kota
maka lalu terbang ke udara menuju negeri Mesir. Maka tiadalah tersebut lagi di jalan maka
segeralah ia sampai. Maka Wira Maya dan Wira Santika pun masuk ke dalam puri pada ketika
tengah malam ia membaca aji halimunan dan sirap.Maka orang dalam puri pun tidurlah seperti
akan mati, tiadalah khabarkan lagi daripada sebab kena sirap Wira Maya dan Wira Santika itu.
Maka Tuan Putri pun sangatlah tidur. Maka Wira Maya dan Wira Santika pun segeralah ia
mengambil Tuan Putri itu serta dimasukkannya ke dalam peti maka lalu dibawanya terbang ke
udara pulang ke negeri Habsyi.
Kemustahilan kutipan hikayat tersebut adalah . . . .
a. Kebaikan seseorang disambut dengan kemarahan raja
b. Manusia bisa terbang untuk menuju ke suatu tempat
c. Prajurit yang baik akan melaksanakan tugas yang diberikan rajanya
d. Semua orang bisa memasuki puri Tuan Putri
e. Tuan Putri tidur lelap terkena sirap prajurit kembar
21. Nilai moral yang terdapat pada kutipan hikayat tersebut adalah . . . .
a. Berdoa sebelum mengerjakan sebuah tugas
b. Mengkhianati kepercayaan yang diberikan seseorang
c. Kebaikan seseorang dibalas dengan kejahatan
d. Melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kebaikan
e. Patuh terhadap perintah pimpinannya.
22. Berikut ini adalah ciri-ciri hikayat, kecuali adalah . . . .a. Anonim b. Khayal c. Logis d. Lisan
e. Istana sentries
23. Cermatilah penggalan cerita di bawah ini.
Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk
jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara.
Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu
rimba hamper dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang
itupun . . . .luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang margasatwa sekaliannya
berhimpun di sana. Judul yang sesuai untuk penggalan hikayat di atas adalah . . . . .
a. Hikayat Pelanduk Jenaka c. Hikayat Gunung Indrakila d. Hikayat Si Pendusta
b. Hikayat Orang Dahulu Kala e. Hikayat Seekor Binatang
24. Penggalan hikayat di atas menggunakan sudut pandang . . . .
a. Orang Pertama c. Orang pertama pelaku utama
b. Orang kedua d. Orang ketiga e. Orang pertama pelaku sampingan
25. Latar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah .. . .
a. Gunung Indrakila b. Padang rumput c. Marga Satwwa d. Hutan Rimba e. Kebun Binatang
26.

Anda mungkin juga menyukai