Anda di halaman 1dari 19

SEJARAH MUSIK

BARAT
MUSIK ZAMAN YUNANI
KUNO (mulai tahun 1100 SM)
Menurut mitos Yunani Kuno, musik dianggap
sebagai ciptaan dewa-dewi atau setengah dewa,
seperti Appolo, Amphion, dan Orpheus.
Mereka menganggap bahwa musik memiliki
kekuasaan ajaib yang dapat menyempurnakan
tubuh dan jiwa manusia serta membuat mukjizat
dalam dunia alamiah. Oleh karena itu, musik tidak
dapat dipisahkan dari upacara-upacara keagamaan.
Dikenal 9 Dewi Musik, yaitu:
1. Kalliope (Dewi seni sastra syair)
2. Klio (Dewi sejarah)
3. Erato (Dewi sastra erotis)
4. Euterpe (Dewi sastra liris)
5. Thalia (Dewi ria jenaka)
6. Melpomene (Dewi drama sedih)
7. Terpsichire (Dewi tari)
8. polyhymnia (Dewi seni musik / olah nada)
9. Urania (Dewi ilmu bintang)
ALAT MUSIK YUNANI KUNO

 Musik lyra (alat musik petik sejenis harpa


kecil) dan kithara (alat musik petik berdawai
lima sampai tujuh) terkait erat dengan
keberadaan aliran agama Apollo. Lyra dan
kithara biasa digunakan untuk mengiringi puisi
epik (sejenis Illiad, ciptaan Homer dari abad
ke-8 SM) dan juga sebagai alat musik solo.
 Aulos (sejenis alat musik tiup terbuat dari kayu yang terdiri
dari dua batang yang memiliki lubang jari) berkaitan
dengan aliran Dionysus. Aulos biasa dipakai untuk
mengiringi sajian dithyramb (suatau jenis puisi yang khusus
diperdengarkan dalam ibadah Dionysus). Aulos juga
dipakai untuk mengiringi sekelompok paduan suara dan
musik bagian-bagian lain yang dibutuhkan dalam drama-
drama agung ciptaan Sophocles dan Euripides.

LYRA KITHARA AULOS


Bukti-bukti keberadaan alat
musik lyra dan aulos dalam
kebudayaan Yunani Kuno dapat
dilihat dari ditemukannya
gambar-gambar alat musik itu
dalam periuk-periuk keramik
kuno yang masih dipertahankan
hingga masa kini.
Selanjutnya, perlombaan permainan aulos dan kithara
dalam pekan musik instrumental dan vokal menjadi
semakin populer setelah abad ke-5 SM. Hal ini
menyebabkan lahirnya virtuoso-virtuoso (orang yang
luar biasa mahir dalam memainkan alat musik dan
membawakan lagu). Penggarapan musik dan lagu pun
otomatis semakin kompleks dan rumit.
LAGU ZAMAN YUNANI KUNO

Contoh-contoh notasi musik zaman Yunani Kuno yang


masih hingga masa kini, yaitu:
1. Dua lagu pujian kepada Apollo (sekitar tahun 150 SM).
2. Sebuah lagu untuk acara minum (sekitar tahun 150
SM).
3. Tiga lagu dari Mesomede, Kreta, (sekitar abad ke-2
M).
Naskah-naskah tersebut bisa mewakili kebudayaan
yang berkembang pada masanya. Contoh lagu pujian
kepada Apollo adalah Himne Homeros dan Himne
Delphic yang diciptakan oleh Homeros. 
SIFAT MUSIK PADA ZAMAN YUNANI KUNO

Dari lagu-lagu yang ditemukan dapat diketahui


bahwa musik Yunani Kuno umumnya memiliki sifat:
1. Monofonis (satu suara) dengan heterofoni pada
waktu alat-alat musik mengikuti suara.
2. Sudah dipraktikkannya improvisasi, namun diatur
melalui konvensi-konvensi bentuk dan gaya
dengan pola melodi yang mendasar.
3. Musik dan teks berhubungan sangat erat serta
melodi dan irama, teks dalam hal ini puisi, sangat
menentukan cara penyusunannya dalam musik.
TEORI MUSIC OF THE SPHERES

Ukuran interval-interval musik, termasuk


pembagian oktaf ke dalam delapan nada yang
dibuat oleh Pythagoras pada abad ke-6 SM masih
digunakan hingga kini. Rumusan ide Harmoni dari
Alam Semesta (Music of the Spheres)-nya juga
menjadi ide yang sangat populer di kalangan ahli
teori musik dari Abad Pertengahan.
Pythagoras, memperkirakan efek-efek ini, karena benda-benda
menghasilkan suara ketika bergerak, planet-planet yang bergerak di orbit
juga harus menghasilkan suara. Dalam diagram geosentris di atas, ada
delapan langkah dari bumi ke "langit tertinggi" (summum caelum). Antara
bumi dan bulan, ada satu nada penuh (tonus); antara bulan dan Merkurius,
setengah nada; dan antara Venus dan matahari, satu setengah nada. Dia
mengukur jarak berdasarkan kecepatan relatif: planet yang bergerak lebih
cepat lebih dekat ke bumi, dan planet yang bergerak lebih lambat lebih
jauh. Rasio ini sesuai dengan interval nada musik dalam skala Pythagoras.

MUSIC OF THE SPHERES


Ide-ide teori musik Yunani Kuno yang lahir dari para filosof
di antaranya:
1. Harmonics (risalah teori musik tertua) yang menguraikan
tetrakord (kumpulan empat nada berjarak satu kuart)
karya Aristoxemus (tahun 330 SM) teori ini kemudian
disederhanakan oleh Ptolomeus, ahli atematika abad ke-
2 M.
2. Ethos, teori tentang efek musik terhadap moral, karya
Plato (tahun 427-347 SM) dan Aristoteles (tahun 384-322
SM). Dalam teori ini mereka menyatakan bahwa musik
dapat berpengaruh terhadap emosi pendengarnya.
ALIRAN MUSIK ZAMAN YUNANI KUNO

Dalam periode Yunani Kuno muncul dua aliran musik, yaitu


musik untuk ibadah Dionysius dan musik untuk
persembahan dewa Apollo.
• Musik aliran Dionysian berkecenderungan
membangkitkan semangat, kegemparan, dan sfat-sifat lain
yang kurang baik.
• Sedangkan musik Apollonian berkecenderungan
menimbulkan ketenangan dan dorongan spiritual.
Berdasarkan kecenderungan ini musik aliran Klasik disebut
Apollonian dan aliran Romantik disebut Dionysian.
Ukuran interval-interval musik, termasuk pembagian oktaf ke
dalam delapan nada yang dibuat oleh Pythagoras pada abad
ke-6 SM masih digunakan hingga kini. Rumusan ide Harmoni
dari Alam Semesta (Music of the Spheres)-nya juga menjadi
ide yang sangat populer di kalangan ahli teori musik dari Abad
Pertengahan. Tangga nada diatonis asli dari Yunani disebut
tangga nada doris, yaitu sebagai berikut.
Fungsi musik bagi bangsa Yunani adalah:
• Iringan upacara penyembahan dewa.
• Iringan upacara kerajaan.
• Iringan drama tari, sastra, atletik, gladiator dan hiburan sosial.
• Iringan berperang.

Ciri musik dari Yunani Kuno adalah:


• Memakai 2 tetrachord (dari Phytagoras) yang bentuk tangga nada diatonis
dalam satu oktaf dengan delapan nada didalamnya.
• Bersifat Monofonis (satu suara tanpa iringan musik).
• Paduan suara menyanyikan lebih dari satu suara.
• Nyanyian keagamaan terus berkembang dan komponis musik mulai
bermunculan
Tokoh-tokoh seni musik yang dikenal pada zaman Yunani Kuno
adalah Plato (427 – 247 SM), Aristoteles (384 – 322 SM),
Aristexemos (350 – 300 SM).

PLATO ARISTOTELES
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai