Anda di halaman 1dari 9

Seni Musik

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan
sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga
bermacam-macam :

 Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.

 Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.

 Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan
disajikan sebagai musik.

Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik menurut
Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi
rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. David Ewen mencatat sebuah definisi
tentang musik yang dibuat oleh penyusun kamus sebagai ilmu pengetahuan dan seni
tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi
melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan
terutama aspek emosional.

Sejarah Perkembangan Seni Musik


Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk
mengiringi upacara-upacara kepercayaan. Namun karena perkembangan zaman yang
cukup pesat musik bukan hanya dipergunakan dalam tujuan keagamaan, tetapi juga
dipergunakan dalam urusan duniawi.

Dalam sejarahnya, musik barat disusun atas perkembangan teknik komposisi


dan praktek memainkan musik yang disusun dalam segmen zaman dan gaya musik.
Sedangkan, perkembangan sejarah musik timur belum dapat disusun, berhubung jenis
komposisi musik yang dihasilkan masih berkisar dalam bentuk musik vokal. Musik
Timur khususnya Nusantara berkembang tanpa melalui tahapan-tahapan yang jelas,
bukan berkembang dari evolusi bentuk komposisi dan praktik musik, melainkan lebih
kepada proses pemenuhan kebutuhan hiburan musik ringan .

Menurut sejarahnya , musik dapat diuraikan dalam beberapa kelompok, diantaranya :

Sejarah Perkembangan Musik Pada Zaman Yunani


Kuno
(675 SM ­ Awal Masehi)
Sejarah musik dipercaya dimulai dari masa lalu dan dipelopori oleh musik Asia,
musik Persia, musik india, musik yahudi, musik romawi, musik Mesopotamia, musik
mesir, musik islam, dan juga musik yunani. Namun, dari semua musik tersebut, musik
era yunani adalah musik yang terbaik dan yang paling terkenal diantara yang lain.
Literasi musik dari Yunani sangatlah mempengaruhi perkembangan musik di seluruh
dunia. Di masa setelah Yunani kuno, teori musik dari Yunani mempelopori adanya
musik keagamaan di dunia barat dan juga musik-musik klasik.

Di musik era Yunani kuno, alat musik yang dimainkan oleh masyarakat Yunani
sangatlah menarik untuk ukuran jaman tersebut. Salah satu alat musik yang sangat
terkenal adalah aulos yang terbuat dari dua buah alang-alang. Lalu juga ada alat musik
petik yang dinamakan lyre. Namun juga ada jenis khusus dan special dari lyre yang
dinamakan kithara. Alat-alat musik dari era Yunani kuno, kedepannya menjadi cikal
bakal dari alat musik modern. Salah satu contohnya, Lyre kedepannya menjadi cikal
bakal dari kecapi.

Contoh nyata dari musik era Yunani adalah musik rakyat yang terbagi menjadi
lagu acritik dan lagu klephtic. Musik akritic berasal dari Akrites, seorang penjaga
perbatasan dari kerajaan byzantine. Sedangkan perkembangan dari musik klephtic
dimulai setelah berakhirnya era kerajaan byzantine. Musik klephtic berkembang sesaat
sebelum revolusi Yunani. Musik ini dikembangkan oleh Kleftes, pasukan yang bertarung
melawan kerajaan ottoman. Pada dasarnya, musik klephtic bersifat monophonic dan
tidak menggunakan harmoni sama sekali.

Sejarah Perkembangan Musik Pada Abad Pertengahan


(Abad V – XVI)
Musik abad pertengahan dimulai dari jatuhnya kerajaan Romawi dan berakhir di
sekitar pertengahan abad ke 15. Akhir dari musik diperkirakan sekitar tahun 1400,
bersamaan dengan dimulainya musik era renaissance. Namun, pada era pertengahan,
mahalnya harga kertas kulit dan juga banyaknya waktu yang diperlukan untuk menulis
hal tersebut, pembuatan manuskrip musik menjadi sangat mahal. Karena mahalnya
biaya yang diperlukan, hanya beberapa pihak tertentu saja yang bisa menulis
manuskrip, apalagi hanya untuk sebuah musik. Hanya gereja dan institusi gereja seperti
monastery. Musik-musik sekuler dan musik pengorbanan juga diciptakan oleh gereja.
Notasi pada awal era pertengahan tidak mempunyai rhythm yang khusus. Musik yang
ada di era tersebut adalah musik-musik yang monophonic dan homorhythmic.

Instrumen-instrumen musik pada era pertengahan masih ada beberapa yang


eksis hingga sekarang, meskipun telah berubah bentuk. Contohnya, kalau flute pada
era modern terbuat dari perak atau logam yang lain, maka pada era pertengahan
terbuat dari kayu. Flute pada saat itu bisa ditiup dari samping maupun dari ujung. Lalu
juga ada instrumen recorder yang masih mempertahankan bentuknya hingga sekarang.
Pada era pertengahan, recorder bernama gemshorn. Alat musik gemshorn ini
berbentuk recorder dimana banyak lubang untuk jari tangan kita didepannya, meskipun
sebenarnya gemshorn masih termasuk keluarga ocarina. Selain itu, masih ada alat
musik yang merupakan cikal bakal dari flute modern. Alat musik itu adalah pan flute.
Pada era pertengahan, pan flute sangat popular dan berasal dari Hellenic. Alat musik ini
diciptakan dari kayu dan diproduksi dalam ukuran berbeda untuk menciptakan nada-
nada yang berbeda pula.

Musik sangatlah berkembang pada era pertengahan ini. Banyak sekolah-sekolah


khusus musik mulai dibangun. Contohnya adalah sekolah polyphony, Notre Dame
School yang sangat terkenal dari tahun 1150 hingga 1250. Sekolah Notre Dame ini
sangat terkenal akan keberhasilannya dalam arsitektur gothic dimana pusat dari
kegiatannya adalah gereja Notre Dame. Musik pada era ini juga disebut sebagai
Parisian school atau Parisian organum. Hal tersebut adalah cikal bakal dari ars antiqua
yang sangat terkenal. Era ini terkenal dengan notasi ritmik pertama yang muncul di
dunia musik barat. Notasi ritmik juga bisa disebut dengan mode ritmik.
Manuskrip musik yang masih ada dari era ini adalah Codex Montpellier, Codex
Bamberg, dan El Codex musikal de Las Huelgas.

Pada sejarah musik era pertengahan juga tercatat banyak musisi dan composer
yang sangat terkenal. Para composer tersebut adalah Leonin, Perotin, Adam de St.
Victor, W. de Wycombe, dan juga Petrus de Cruce yang nama aslinya adalah Pierre de
la Croix. Petrus diakui karena berinovasi dengan menulis lebih dari 3 semibreves untuk
menyamai panjang dari breve.

Sejarah Musik Pada Zaman Renaissance


(Abad XVI­XVII)
Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance
artinya Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman
Romawi sekitar tahun 1450 sampai dengan 1600. Penentuan batas awal zaman musik
ini sulit dilakukan karena tidak terdapat perubahan besar dalam musik pada abad ke-
15, selain juga bahwa musik dalam perkembangannya mendapatkan ciri-ciri
“Renaisans” secara bertahap. Musik dipelajari dengan ciri - ciri khusus, contoh nyanyian
percintaan, nyanyian keperwiraan.

Sebaliknya musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik
Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota
Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan musik
disertai oleh para penyanyinya.

Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :

1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.


2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.

3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.

4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.

Sejarah Perkembangan Musik Pada Masa Barok dan


Rakoko
(Abad XVII –Awal Abad XVIII)
Zaman Barok adalah lahirnya musik klasik Barat yang diubah pada zaman Barok
(Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung sesudah
Zaman Renaisans dan sebelum zaman Klasik. Sebenarnya, kata “Barok” itu berarti
“mutiara yang tidak berbentuk wajar”, sangat pas dengan seni dan perancangan
bangunan pada era ini kemudian kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu.

Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-


aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini
hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik).
Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang diserahkan pada
Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan
Ornamentik dicatat.

Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :

1. Johan Sebastian Bach (1685 - 1750),


Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750
di Lipzig Jerman.
Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal :

 St. Mathew Passion.

 Misa dalam b minor.

 13 buah konser piano dengan orkes.

 6 buah Konserto Brandenburg.

2. George Fredrick Haendel (1685 - 1759),


Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal
14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah memperlihatkan bakat keahlian dalam
bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes
Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris.
Hasil ciptaannya yang terkenal adalah :
 Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.

 Water Musik (Musik Air).

 Fire Work Music (Musik Petasan).

 Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal.
Dia meninggal di London dan dimakamkan di Westminster Abbey.

Sejarah Perkembangan Musik Pada Zaman Klasik


(Abad XVIII – Awal Abad XIX)
Zaman Klasik atau periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung
selama sebagian besar abad ke-18 sampai dengan awal abad ke-19. Walaupun istilah
musik Klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini,
istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam
tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun
dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan
sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain. Zaman klasik
berada di antara zaman Barok dan zaman Romantik. Beberapa komponis zaman klasik
adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi,
Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang
paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van
Beethoven
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:

 Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan


Decrasscendo.

 Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando


(semakin lembut).

 Pemakaian Ornamentik dibatasi.

 Penggunaan Accord 3 nada.

Komponis-komponis pada Zaman Klasik antara lain :

1. Frans Joseph Haydn (1732 – 1809),

Lahir di Rohrau Austria, ia meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina Austria.


Karya ciptaannya yaitu :

 Sonata Piano.

 87 buah kuartet.

 24 buah opera.

 100 buah simphony, yang paling terkenal adalah The Surprisse Sympony

Dalam sejarah musik, Joseph Haydn termashur sebagai Bapak Simphony yang
mewujudkan bentuk orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina ia
diakui sebagai Komponis Austria yang handal.

2. Wolfgang Amandeus Mozart (1756 – 1791),


Lahir pada tanggal 27 januari 1756 di Salzburg Austria, meninggal tanggal 5 Desember
1791 di Wina Austria.
Hasil karyanya adalah :

 Requiem Mars.

 40 buah Simfony.

 Opera Don Geovani.

 Kuintet Biola Alto.

 Konserto Piano.

Sejarah Perkembangan Musik Pada Zaman Romantik


(Abad XIX – Awal Abad XX)
Zaman Romantik dalam sejarah musik Barat berlangsung dari sekitar awal 1800-
an sampai dengan dekade pertama abad ke-20. Zaman ini berlangsung sesudah
Zaman Klasik dan sebelum Zaman Modern.

Dinamakan romantik karena dapat menggambarkan komposisi musik pada


jangka waktu tersebut. Lalu kenapa disebut romantik? Sekali lagi romantik disini tidak
ada hubungannya dengan cinta. Namun karya - karya dan komposisi musik yang lebih
bergairah dan jauh lebih ekspresif dari pada era-era sebelumnya.

Musik Zaman Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada sastra, seni,
dan filsafat, walaupun pembatasan zaman yang digunakan dalam musikologi sekarang
sangat berbeda dari pembatasan zaman ini dalam seni yang lain (yaitu 1780-an sampai
dengan 1840-an).

Komponis-komponis pada Zaman romantik adalah :

1. Ludwig Von Bethoven dari Jerman.


2. Franz Peter Schubert dari Wina.
3. Francois Fredrick Chopin dari Polandia
4. Robert Alexander Schumann dari jerman.
5. Johanes Brahms dari Hamburg Jerman.

Ciri - ciri :

 Media PenyajianMuzik zaman romantik disajikan dengan nyanyian tunggal dan


diiringi piano. Orkestra di zaman ini mulai didominir oleh alat musik gesek, pukul,
dan ditambah dengan picolo, clarinet, horn, trombon, tuba, dan harpa.

 RitmeRitme dalam pembuatan partitur selalu dilengkapi tanda-tanda tempo


berbagai modifikasinya serta tanda-tanda ekspresi.

 MelodiMelodi untuk vokal dipengaruhi oleh melodi untuk instrumen.

 TeksturSebagian besar tekstur zaman romantik berbentuk homoponik yang


sudah dikembangkan dengan pemakaian akor-akor disonan, ornamentasi, dan
teknik kontrapung secara bebas.

 PolaPembentukan karya musik bentuk garapannya rhapsodi dan usaha-usaha


musikalisasi puisi.

Sejarah Perkembangan Musik Era Peralihan

(Abad XX)

Sesungguhnya zaman kebesaran Romantik selesai sepeninggal Wagner. Zaman


setelah Romantik bersifat membelakangi adat kebiasaan pada zaman Romantik.
Munculnya berbagai unsur gaya yang tegas menunjukkan arah pembaharuan yang
berarti Revolusi musik.
Komponis zaman peralihan menuju modern diantaranya :
1. Cesar Auguste Franck (1882-1890)
2. Gustav Mahler (1860-1911)
3. Peter IliychTschaikovsky (1840-1893)
4. Sergei Rachmaniniff (1873-1943).
Sejarah Musik Pada Zaman Modern
(Abad XX – Sekarang)
Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanya hukum-hukum dan peraturan-peraturan,
karena kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan dibidang
teknik seperti Film, Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan
sesuatu dengan bebas.
Komponis-komponis pada Zaman Modern :

1. Claude Achille Debussy dari Prancis


2. Bella Bartok dari Honggaria.
3. Maurice Ravel dari Prancis.
4. Igor Fedorovinsky dari Rusia
5. Edward Benyamin Britten dari Inggris.

Anda mungkin juga menyukai