Anda di halaman 1dari 6

KARYA TULIS

“KONTRIBUSI MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN


KABUPATEN WONOGIRI”

Disusun Oleh:
Riki Kurnianto

MAHASISWA BERPRESTASI
KABUPATEN WONOGIRI
2019
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Kabupaten Wonogiri yang dipimpin oleh Bapak Joko Sutopo dan Edy
Santosa yang pemerintahan dan anggaran yang diorientasikan pada pencapaian visi
“Wonogiri Sukes, Beriman, Berbudaya, Berkeadilan dan Demokratis” melalui misi
“Wonogiri Alus dalane, Rame Pasare, Gratis Sekolahe, Sehat Wargane dan Sukses
Petanine”. Perlu dukungan dari masyarakat, dan disini perlunya kontribusi dari
mahasiswa untuk memberikan bantuannya terjun langsung ke masyarakat untuk
mengabdi membangun dan memajukan daerah- daerah di Kabupaten Wonogiri.
Mahasiswa termasuk dalam kalangan terpelajar. yang berkesempatan
mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, tidak semua memiliki kesempatan
untuk itu. Terlebih lagi realita yang ada saat ini manakala biaya kuliah yang
semakin mahal. Makin sedikit pula yang dapat merasakan hidup di dunia perguruan
tinggi. Mahasiswa merupakan kalangan yang memiliki potensi besar untuk
melakukan mobilitas. Bahkan, hal itu sudah dilakukan saat mereka resmi
menyandang status sebagai mahasiswa, karena status itu termasuk kelas menengah.
Selepas menyelesaikan proses pembelajaran dan pencarian jati diri mereka di
kampus, pintu untuk melakukan mobilitas itu semakin terbuka lebar.
Besarnya kemampuan dan potensi yang mereka miliki itu, sangat
diharapkan oleh masyarakat untuk nantinya kembali dan membangun kehidupan
bermasyarakat khususnya di Kabupaten Wonogiri. Mahasiswa yang merantau,
seolah-olah menjadi perwakilan daerah untuk menyerap ilmu sebanyak mungkin
kemudian diterapkan dalam pembangunan daerahnya suatu saat nanti. Dan ini
memang menjadi salah satu peran yang harapannya bisa dijalankan oleh para
mahasiswa untuk berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Wonogiri dalam
bidangnya apapun.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Mahasiswa


Mahasiswa yang berfungsi sebagai agen of change, sosial control, kaum
intelektual, insan akademis. Kita mengenal dengan slogan “Maju mundurnya suatu
bangsa tergantung kepada pemudanya”. Mahasiswa adalah bagian pemuda
yang berintelektual, berkemampuan akademis yang baik, berakhlak dan memiliki
potensi serta motivasi untuk perubahan yang selalu ditunggu perannya
dalam pembangunan.
Tentunya kita memaknai hakikat kita sebagai mahasiswa dan posisi kita
dalam pembangunan daerah. Sebagai putra dan putri dari Kabupaten Wonogiri,
sudah selayaknya wawasan kedaerahan menjadi salah satu hal yang harus dimiliki
oleh setiap kita. Wawasan kedaerahan tidak harus diartikan dengan berpartisipasi
secara langsung untuk bekerja dan mengabdi di
pemerintahannya, Kita sebagai putra-putri daerah yang saat ini menimba ilmu di
luar daerah bisa menunjukkan kepedulian dalam pembangunan daerah dengan
berbagai cara, seperti ikut membangun citra yang baik, berprestasi di bidang
keilmuan masing-masing dan membawa nama baik daerah. Yang terpenting adalah
adanya komitmen dalam membangun, di mana pun kita berada.

II.2. Sifat Sifat Mahasiswa


Mahasiswa sebagai makhluk intelektual, sudah selayaknya kita harus dapat
menemukan formula yang tepat untuk mengembangkan diri. Mulai dari komponen
yang terkecil yaitu diri sendiri, dengan cara belajar dengan baik dan tidak
mencemari nama baik Kabupaten Wonogiri, Satu hal yang tentunya menjadi
kewajiban mahasiswa untuk turut berperan serta memberikan kontribusi berupa
saran maupun kritikan yang sifatnya membangun. Sebagai insan akademik, peran
serta para mahasiswa sebagai kontrol sosial sangat diperlukan demi majunya Suatu
daerah.
1. Mengasah Berpikir Reflektif
Dalam mengembangkan perannya, kaum mahasiswa perlu mengasah kemampuan
reflektif dan kebiasaan bertindak efektif. Perubahan hanya dapat dilakukan karena
adanya agenda refleksi dan aksi secara sekaligus.
2. Membangun Kebiasaan Bertindak
Di samping kemampuan reflektif, kaum mahasiswa juga perlu melatih diri dengan
kebiasaan untuk bertindak, mempunyai agenda aksi, dan benar-benar bekerja dalam
arti yang nyata. Kemajuan bangsa kita tidak hanya tergantung kepada wacana,
public discourse, tetapi juga agenda aksi yang nyata.

II.3. Peran Mahasiswa Dalam Pembangunan Kabupaten Wonogiri


Pemuda memiliki tipe pemikiran yang kritis dan kreatif. Mahasiswa sebagai
bagian dari pemuda tak lepas dari pemikiran kritis. Kaum muda memiliki frame
berfikir yang khas. Berawal dari idealismenya dia kritis terhadap persoalan-
persoalan, dan dengan kreativitasnya memberikan solusi-solusi dari persoalan yang
ada. Tak jarang solusi yang mereka hasilkan merupakan hal-hal yang tak
terpikirkan sebelumnya oleh generasi yang lebih tua. Banyak terobosan baru yang
mereka lahirkan, karena mereka punya paradigma berpikir yang berbeda.
Pada masa sekarang ini, rasanya sudah tidak relevan lagi manakala peran
mahasiswa hanya sekadar mengejar nilai. Sebagian besar yang telah dilakukan
mahasiswa untuk menjalankan peran sebagai agent of change dan social control
dilakukan dalam kemasyarakatan.
Peran atau kontribusi yang bisa mahasiswa lakukan pada daerah khiusnya
Kabupaten Wonogiri. Bisa delakukan dengan cara yang bersifat praktikal dengan
terjun langsung di masyarakat. Tentu semuanya didasari oleh kerangka berpikir
ilmiah. Mahasiswa dapat memulai aksinya berpijak dari masalah-masalah yang ada
pada Kabupaten Wonogiri, maupun potensi besar yang belum terkembangkan atau
teroptimalkan yang dapat memperbaiki dan memajukan daerah. Baik dalam
bidang pendidikan, pangan, iptek, kesehatan, pertanian, sosial, budaya,
pemerintahan.
Dalam bidang Pertanian misalnya, dimana dalam salah satu misi
pembangunan dari Bapak Joko Sutopo dan Edy Santosa “Wonogiri sukses
petanine”. Dalam hal ini petani sangat membutuhkan pupuk yang berkualitas
dengan harga yang seminimal mungkin, tentu harus ada peran mahasiswa untuk
melakukan pengabdian terhadap masyarakat Kabupaten Wonogiri dengan
melakukan penelitian bahan apa saja yang bias dibuat pupuk tanpa mengurangi
kualitas dari pupuk dan melakukan penyuluhan cara untuk menerapkannya dalam
masyarakat khususnya petani.
Dalam hal budaya, contohnya pada hal kecil tentu sering kita lihat dalam
pemasyarakatan Kabupaten Wonogiri tidak jarang membuang sampah tidak pada
tempatnya. Untuk itu perlu adanya peran mahasiswa yang kemudian mengawali
budaya membuang sampah pada tempatnya yang kemuadian mengajak semua
pelajar Kabupaten Wonogiri melakukan hal yang sama sehingga nantinya terwujud
budaya dari kebiasaan masyarakat setiap harinya untuk melakukan buang sampah
pada tempatnya.
Dalam bidang limbah misalnya, ada suatu contoh di Kecamatan Jatiroto,
Kabupaten Wonogiri memiliki produksi biji mete yang cukup besar yang
menyisakan berupa kulit biji mete yang dalam pemanfaatan belum atau kurang
optimal. Dalam hal ini dapat kita perhatikan bagaimana cara memanfaatkannya
secara maksimal, untuk itu saya berpikir untuk mencoba ekstrak minyak dari kulit
biji mete sebagai salah satu opsi pemanfaatannya.
BAB III
KESIMPULAN

III.1. Kesimpulan
Mahasiswa layak kita disebut sebagai agen of change, sosial control, kaum
intelektual, insan akademis, sebagai mahasiswa dapat bisa menunjukkan
kepedulian dalam pembangunan Kabupaten Wonogiri untuk menjadi lebih baik lagi
dengan berbagai cara, seperti ikut membangun citra yang baik, berprestasi di bidang
keilmuan masing-masing dan membawa nama baik daerah. Yang terpenting adalah
adanya komitmen dalam membangun di mana pun kita berada.
Ilmu dan wawasan yang dimiliki mahasisiwa akan memperluas wawasan
dan pandangan, juga memberikan bekal teoritis maupun praktis dalam pemecahan
masalah. Seorang mahasiswa akan dapat dengan mudah menyelesaikan masalah
yang ada yang pada masa dahulu pernah ditemui manusia dan dirumuskan dalam
berbagai teori pemecahannya
Peran atau kontribusi yang bisa mahasiswa lakukan pada daerah khiusnya
Kabupaten Wonogiri. Bisa delakukan dengan cara yang bersifat praktikal dengan
terjun langsung di masyarakat. Tentu semuanya didasari oleh kerangka berpikir
ilmiah. Mahasiswa dapat memulai aksinya berpijak dari masalah-masalah yang ada
pada Kabupaten Wonogiri, maupun potensi besar yang belum terkembangkan atau
teroptimalkan yang dapat memperbaiki dan memajukan daerah. Baik dalam
bidang pendidikan, pangan, iptek, kesehatan, pertanian, sosial, budaya,
pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai