Kita akan mempelajari perkembangan musik di mancanegara, khususnya Eropa, dengan maksud agar kita lebih mengenal akar perkembangan musik, yang hingga saat ini kita nikmati Dengan cara demikian kita mengenal dan memahami budaya orang lain sekaligus mengenal dan memahami diri kita sendiri Sejarah Musik Barat Beserta Budaya yang mempengaruhinya boleh dikatakan, usia musik hampir sama dengan usia keberadaan manusia. Musik Zaman Yunani Kuno (1100 SM) Para ahli meyakini bahwa perkembangan musik barat lahir dalam masyarakat Yunani dan Romawi kuno sekitar tahun 500 SM -300 M. Pada waktu itu juga filsafat, kesusastraan, seni patung, arsitektur, drama dan sains, berkembang sangat pesat. Menurut mitos Yunani Kuno, musik dianggap sebagai ciptaan dewa-dewi atau setengah dewa, seperti Appolo, Amphion, dan Orpheus. Mereka menganggap bahwa musik memiliki kekuasaan ajaib yang dapat menyempurnakan tubuh dan jiwa manusia serta membuat mukjizat dalam dunia alamiah. Oleh karena itu, musik tidak dapat dipisahkan dari upacara-upacara keagamaan Musik Zaman Romawi (753 SM) Kekuasan kekaisaran Roma sangat luas dan kuat sehingga stabilitasnya mampu membantu perkembangan kesenian. Alat-alat musik yang diciptakan dan dikembangkan oleh pemusik Roma pun semakin banyak dan bervariasi. Alat- alat musik yang lahir pada masa Romawi di antaranya: Beberapa jenis musik tiup dari logam seperti trompet dan horn. Sejenis organ hidrolis dengan papan tuts yang memanfaatkan tekanan air sebagai peniupnya. Alat-alat musik ini dipakai dalam teater-teater terbuka untuk mengiringi pertarungan para gladiator. Musik Abad Pertengahan (500-1350 M) Abad pertengahan diawali dengan runtuhnya kekaisaran Romawi. Pada awalnya musik abad pertengahan masih bersifat monofonik yg berarti jenis musik yang hanya terdiri dari satu suara saja tanpa iringan apa pun Seni musik pada masa ini didominasi oleh musik gereja, terutama pada masa Paus Gregorius Agung (540-604) Oleh sebab itu, musik pada Abad Pertengahan juga disebut musik Gregorian. Musik Zaman Renaisans (1350-1600) Kata renaisans berasal dari Bahasa Prancis renaissance yang berarti “lahir baru” menemukan kembali jati diri manusia. Artinya, manusia dengan akal budi dan dan aspirasi, cipta, karya, karsanya berhak untuk menentukan hal-hal yang berkaitan dengan individunya Di Italia muncul tokoh-tokoh seni dan sastra, antara lain Botticelli, Leonardo da Vinci, Raphael, Michelangelo, Cellini, Ariosto, dan Machiavelli Reformasi Protestan yang dipelopori Martin Luther King pada tahun 1517 mulai memasukkan musik polifonik untuk ibadah di gereja. Dengan perhatian terhadap seni musik yang demikian, musik duniawi semakin berkembang dan musik gerejawi otomatis merosot. Musik Zaman Barok (1600-1750) Gaya musik zaman Barok memang tidak jelas, berbelit-belit, dan bombastis. Namun hidup, lancar, lincah, dan penuh perasaan sehingga sangat cocok untuk penyajian opera yang saat itu mulai populer. Nada-nada penghias dimanfaatkan secara optimal sehingga menghasilkan sajian yang dinamis. Keras lemahnya nada disajikan dengan jelas.Selain bertambah jumlahnya, alat-alat musik juga semakin tinggi mutu suaranya. Pada masa Barok juga mulai diperkenalkan sistem tangga nada mayor dan minor. Bentuk-bentuk sajian musik yang tumbuh pada masa itu adalah lagu-lagu instrumentalia dengan cerita sejenis opera (suita), permainan instrumentalia (sonata), hidangan musik yang sifatnya agung (kantata), dan sajian musik orkes simfoni yang diselingi permainan solo (concerto). Komponis besar pada zaman ini adalah Johann Sebastian Bach (1685-1750) dan George Friederich Handel (1685-1759). Zaman Musik Klasik (1750-1800) Pada masa ini timbul dua gaya musik, yaitu gaya galan dan gaya sensitif. Gaya galan berciri:1. lebih bebas,2. lebih mudah untuk dimengerti, 3. enak melodinya, 4. ornamentasi yang lebih halus, 5. iringan tanpa keterikatan jumlah suara, 6. ditujukan terutama kepada penggemar musik, 7. bertujuan untuk menghibur secara lebih bermutu, dan 8. bukan ditujukan untuk menciptakan komposisi yang berat. Gaya sensitif berciri:1. menentang gaya Barok yang terlalu kaku dan terlalu emosional,2. musik lebih sebagai ungkapan pribadi yeng diungkapkan dalam penerapan dinamika (crescendo), dan3. ungkapan rasa suka dan duka. Ciri-ciri utama musik klasik adalah sebagai berikut.1. Pemakaian crescendo dan decrescendo2. Pemakaian accelerando (mempercepat tempo) dan ritartando (memperlambat tempo) dalam penyajian musik.3. Pembatasan pemakaian nada-nada penghias (ornament).4. Pemakaian akor trinada (akor tiga nada) Musik Zaman Romantik (1800-1890) Istilah romantik dalam sejarah perkembangan musik Eropa berhubungan dengan perasaan, sikap batin, dan jiwa manusia. Pada zaman ini karya seni musik dianggap lebih mengikuti gerak hati penciptanya. Oleh karena itu gaya musik pada zaman ini begitu bebas dan tak terbatas Musik Zaman Peralihan (1890-awal abad XX)
Setelah itu musik memiliki ciri yang lebih tegas warna
nasionalnya karena pada saat itu mulai muncul kesadaran nasionalisme. Komponis zaman peralihan di antaranya adalah Cesar Auguste Franck (1822-1890), Gustav Mahler (1860- 1911), Peter Ilych Tschaikovsky (1840-1893), dan Sergei Rachmaninoff (1873-1943). Musik Abad Modern (1900-sekarang) Seiring dengan munculnya kesadaraan kebangsaan dan pembebasan dari belenggu kolonialime di abad XX, seni musik juga mengalami revolusi bentuk dan gaya. . Ciri paling penting dalam gerakan musik modern adalah sikap emansipatif, yaitu sikap yang ingin membebaskan diri dari segala belenggu aturan yang mengekang kebebasan berekspresi. musik zaman ini mulai memberikan suasana yang tersendiri, menarik, eksotis, aneh, tetapi memaksa orang untuk mendengarkan. Musik pun dipengaruhi industrialisasi ini. Bunyi-bunyian yang bersumber dari suara-suara mesin industri dicoba digali untuk memberi sentuhan warna musik modern. Teknologi audio visual yang berkembang pesat juga mendorong perkembangan musik modern untuk selalu berdampingan dengan industrialisasi. Maka, babak baru dunia musik lahir dengan ditandai mulainya musik elektronik. Di sini peranan radio dan studio rekaman sangat penting. Sejarah Perkembangan Musik Barat di Indonesia Awalnya musik barat dibawa ke Indonesia oleh para pelaut Spanyol dan Portugis dalam konteks imperialisme pada abad ke- 16. Mereka (para pelaut) datang ke Indonesia tidak mengenalkan musik seni Eropa, tetapi musik rakyat dengan iringan alat musik Cavaqinho atau yang sekarang dikenal sebagai ukulele, gitar, dan biola. Sampai di tahun1930-an, Indonesia pun mempunyai studio musik sendiri yang saat itu diisi oleh berbagai jenis alat musik ansambel. Jenis musik yang pertama kali diterbitkan Indonesia melalui media cetak elektronik; piringan hitam dan juga film tempo dulu adalah jenis musik hiburan negara Belanda yang diiringi oleh gamelan Bali serta Jawa Sunda.