Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH MUSIK BARAT

Boleh dikatakan, usi amusik hampir sama dengan usia keberadaan manusia. Hal ini dapat
dianalogikan dengan bayi yang baru lahir pun dapat menikmati musik. Tentu musik pada awal
keberadaan manusia, jauh berbeda tingkat kecanggihannya dengan musik masa kini. Meskipun
demikian, sesederhana apapun pada prinsipnya musik itu sama, yakni hal-hal yang berhubungan
dengan melodi, ritme, dan harmoni. Menurut Dieter Mack dan Roderick J Mc Neil (2002) sejarah
musik barat dapat disajikan dengan periodisasi sebagai berikut:

1. Musik Zaman Yunani Kuno (mulai tahun 1100 SM)


Orang yunani memainkan musik sebagai cara memuja dewa-dewi
mereka, dan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih beradab dan
indah. Alat musik Yunani kuno antara lain pipa (syrinx), lira, drum, dan
simbal. Pipa dibuat dari kayu atau gelagah yang diberi sejumlah lubang.
Orang yunani juga memiliki lira, yang bentuknya mirip harpa kecil, dan
bunyinya mungkin mirip gitar. Menurut legenda Yunani, lira diciptakan dari
cangkang kura-kura oleh Dewa Hermes semasa masih bayi dan diberikan
kepala dewa Apollo. Apollo sendiri adalah dewa akal dan logika, dan orang
Yunani menganggap musik sebagai ekspresi dari keberuntungan dan pola
yang indah. Lira dimainkan untuk menghasilkan musik yang lebih lembut
dan tenang.
Dari lagu-lagu yang ditemukan dapat diketahui bahwa musik Yunani
Kuno umunya memiliki sifat:
1. Monofonis (satu suara) dengan heterofoni pada waktu alat-alat musik mengikuti suara.
2. Sudah dipraktekkannya improvisasi, namun diatur melalui konvensi-konvensi bentuk dan
gaya dengan melodi yang mendasar.
3. Musik dan teks berhubungan sangat erat serta melodi dan irama, teks dalam hal ini puisi,
sangat menentukan cara penyusunannya dalam musik.
Ide-ide teori musik Yunani Kuno yang lahir dari para filosofi diantaranya:
1) Harmonics (risalah teori musik tertua) yang menguraikan tetrakord (kumpulan empat nada
berjarak satu kuart) karya Aristoxemus (tahun 330 SM) teori ini kemudian disederhanakan
oleh Ptolomeus, ahli etematika abad ke-2 M.
2) Ethos, teori tentang efek musik terhadap moral, karya Plato (tahun 427-347 SM) dan
Aristoteles (tahun 384-322 SM). Dalam teori ini mereka menyatakan bahwa musik dapat
berpengaruh terhadap emosi pendengarnya.
Tokoh-tokoh seni musik yang dikenal pada zaman Yunani Kuno adalah Plato (427-247 SM), Aristoteles
(384-322 SM), Aristexemos (350-300 SM).

2. Musik Zaman Romawi (mulai tahun 753 SM)


Kekuasaan kekaisaran Roma sangat luas dan kuat sehingga stabilitasnya mampu membantu
perkembaangan kesenian. Alat-alat musik pun semakin banyak bervariasi. Alat musik tersebut,
diantaranya beberapa jenis musik tiup ndari logam, seperti terompet dan hom, sejenis organ hidrolis
dengan papan tiup yang memanfaatkan tekanan air sebagai peniupnya. Alat-alat musik ini dipakai
dalam teater-teater terbuka untuk mengiringi pertarungan para gladiator.

3. Musik Zaman Abad Pertengahan (500-1350 M)


Abad pertengahan diawali dengan runtuhnya kekaisaran Romawi. Pada awalnya musik
pertengahan masih bersifat monofonik. Monofonik berasal dari kata Yunani monos, berarti tunggal,
dan phooneoo berarti berbunyi. Monofonik berarti jenis musik yang hanya terdiri dari satu suara saja
tanpa iringan apa pun. Musik abad ini didominasi musik gereja yang bersumber pada seni musikYahudi
dalam hal ini adalah madah (nyanyian bersumber dari ayat-ayat suci). Pada masa ini, khususnya masa
Paus Gregorius Agung mencapai kesempurnaan artistik sehingga masa ini disebut juga sebagai musik
GREGORIAN.
Pada masa ini mulai dibedakan birama dan irama. pada masa abad pertengahan ini juga mualai
diperkenalkan sistem notasi musik mensural yaitu notasi nada yang memperhitungkan panjang nada
sesuai dengan proposi. Notasi mensural inilah yang kemudian menjadi dasar notasi balok. Seiring
dengan perkembangan musik polifoni berkembang pulla jenis-jenis penyajian musik. Terdapat
penyajian musik secara kolosal, yaitu:
 Discantus : penyajian lagu dengan 1 sampai 3 suara dengan iringan instrumen.
 Motet : Nyanyian bersama-sama yang menyajikan berbagai macam naskah
 Kanon : Hampir sama dengan motet, tetapi terdapat dua kelompok yang berlainan saat
menyanyikannya.
 Madrigal : penyajian nyanyian secara bersama-sama dengan 4 sampai 5 macam suara yang
sekarang dikenal dengan paduan suara.
 Balatta : penyajian nyanyian dengan 2 atau 3 suara dengan berbagai variasi.

4. Musik Zaman Renaisans (1350-1600 M)


Kata renaisans berasal dari bahasa Prancis, yaitu Reanissance yang berarti lahir baru
menemukan kembali jati diri manusia nyang artinya manusia dengan akal budi san aspirasi, cipta, karya
dan karsanya berhak untuk menentukan hal-hal yang berkaitan dengan individunya. Perkembangan
baru dalam musik selama masa renaisans adalah perkembangan musik instrumental, baik solo maupun
ansambel.
Ada enam variasi bentuk lagu-legu instrumental pada masa ini, yaitu:
1. Musik vokal yang dimainkan dengan alat musik
2. Ansambel berdasarkan melodi-melodi yang sudah ada
3. Bentuk variasi dengan penambahan nada-nada hias untuk mengiringi tarian
4. Bentuk ricercan, fantasia, dan chanzons yaitu kompisisi berdasarkan tema daan variasi
bukan berdasarkan irama tarian. Ketiga bentuk ini biasanya ansambel
5. Toccata dan Prelude karya bentuk bebas yang memakai banyak figurasi
6. Musik tarian, yaitu musik untuk iringan tarian.

5. Musik Zaman Barok (1600-1750 M)


Istilah Barok diambil dari bahasa Portugis, yaitu barroco yang berarti mutiara. Istilah barok
hanya digunakan untuk memberi identitas bagi sebuah masa perkembangan seni musik pada tahun
1600-an hingga tahun 1750-an yang tidak ada ciri-ciri dramatis dibandingkan dengan masa
sebelumnya.
Awalnya gaya musik ini dikritik sebagai musik yang harmoninya kurang jelas, kehilangan bantuk
normal, eksentrik (berlebihan), kurang bermutu, tetapi kemudian dinilai positif karena bersifat hidup,
lancar, lincah dan penuh perasaan sehingga cocok untuk penyajian opera yang saat itu sedang populer.
Pada masa ini mulai diperkenalkan sistem tangga nada mayor dan minor.

6. Musik Zaman Klasik (1750-1800 M)


Musik Klasik adalah karya seni musik yang sempat menggantikan daya ekspresi dan bentuk
bersejarah sedemikian rupa sehingga tercipta suatu ekspresi yang meyakinkan dan dapat bertahan
terus. Zaman klasik ditandai dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan kaidah-kaidah formal.
Zaman Klasik bermula sepeninggal Johann Sebastian Bach dan George Friederich Handel. Ciri-ciri
utama musik Klasik adalah sebagai berikut:
1. Pemakaian crescendo dan decrescendo
2. Pemakaian accelerando (mempercepat tempo) dan ritardandoI (memperlambat tempo)
dalam penyajian musik.
3. Pembatasan pemakaian nada-nada penghias (ornamen)
4. Pemakaian akar trinada (akar tiga nada)
Komponis penting pada zaman ini adalah John Stamitz (1717-1757), Franz Joseph Haydn (1732-
1809) yang dikenal sebagai Bapak Orkes Simfoni dan Wolfgang Amadeus Mozart (1765-1791).
para komponis ini dianggap sebagai tokoh yang membuat musik gaya klasik tingkat tinggi.

7. Musik Zaman Romantik (1800-1890 M)


Istilah romantik dalam sejarah perkembangan musik Eropa berhubungan dengan perasaan,
sikap batin, dan jiwa manusia dengan bebas dan tidak terbatas. Pada zaman ini karya seni musik
dianggap lebih mengikuti gerak hati penciptanya. Oleh karena itu gaya musik pada zaman ini begitu
bebas dan tak terbatas. Perkembangan musik Romantik dapat dilihat dari fase-fase romantik berikut:
adapun ciri khas musik zaman romantik sebagai berikut:
a. Segi bentuk, masih mempertahankan bentuk musik klasik, tetapi dengan perluasan dan
perubahan.
b. Segi harmoni, musik romantik mengembangkan musik klasik dengan penambahan nada-nada
kromatik.
c. Segi ritmik, unsur ritmik seperti tempo mendapat perhatian secara cermat karena ritmik
dianggap sebagai bagian dari ungkapan rasa dalam musik.
d. Segi warna suara, instrumen yang menghasilkan suara alamiah, seperti flute (suling), klarinet,
tuba dan trombon lebih diutamakan karena dapat menimbulkan suasana sakral dan khidmat.
Tokoh-tokoh musik jenis nyanyian yang terkenal pada zaman romantik adalah Franz peter
Schubert (797-1828), Robert Schumann (1810-1856), Robert Franz (1815-1892), Johannes Brahms
(1833-1897) dan Wilhelm Ricard Wagner (1813-1883) yang juga mendapat sebutan sebagai bapak
Opera. Nyanyian untuk paduan suara campuran (pria dan wanita) juga sangat populer pada zaman
romantik. Selain nyanyian, musik piano juga sangat populer pada waktu itu.

8. Musik Zaman Peralihan (1890-Awal abad XX)


Sepeninggal Wagner, musik zaman romantik berakhir. Pada zaman ini lebih tegas warna
nasionalnya karena muncul adanya kesadaran nasionalisme. Komponis zaman peralihan, antara lain
Caesar Auguste Franck (1822-1890), Gustav Mahler (1860-1911), Peter Ilych Tschaikovsky (1840-1893)
dan Sergei Rachmanionoff (1873-1943).

9. Musik Zaman Modern (1900-sekarang)


Ciri paling penting dalam gerakan musik modern adalah sikap emansipatif, yaitu sikap yang
ingin membebaskan diri dari segala belenggu aturan yang mengekang kebebasan berekspresi. Maka,
mulailah gejala munculnya aliran musik impresionistis, ekspresionisme dan eksperimental. Ciri lain dari
zaman modern adalah industrialisasi dalam segala bidang. Musik pun dipengaruhi industrialisasi ini.
Teknologi audio visual yang berkembang pesat juga mendorong perkembangan musik modern untuk
selalu berdampingan dengan industrialisasi.
Dengan teknologi yang semakin canggih, paham-paham musik modern yang dapat memenuhi
kebutuhan apresiasi musik masyarakat modern yang berciri gerak cepat dapat dipenuhi. Musik jenis ini
memang tidak bertahan lama. Begitu muncul langsung populer, tidak lama kemudian dilupakan, ganti
yang baru lagi.
Musik kontemporer yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi audio visual modern
adalah musik jazz, musik rakyat, teater musik, musik film, rock, blues, musik populer, musik hiburan,
dan musik-musik lainnya.
Kini, musik berkembang lebih jauh. Dengan dukungan teknologi informasi yang membuat
antarnegara. Serasa tidak lagi terbatas, musik satu etnis dengan etnis yang lain sudah saling
memengaruhi.

Anda mungkin juga menyukai