Anda di halaman 1dari 17

MATERI SENI MUSIK

MODUL 1
SEJARAH MUSIK
1. Pokok-Pokok Materi
a.Musik Era Barok
b.Musik Era Klasik
c.Musik Era Romantik

2. Uraian Materi
a. Era Barok (1600-1750)
Musik era Barok adalah musik yang digubah pada zaman Barok (Baroque),
yang berkisar kira-kira antara tahun 1600 hingga 1750. Zaman ini
berlangsung sesudah zaman Renaisanse dan sebelum zaman klasik. Kata
barok dalam bahasa Perancis Baroque; Inggris/Jerman: Barock; Italy:
Barocco, semuanya merujuk pada kata ’bizaree’ (kata sifat yang berarti:
aneh, sesuatu yang ganjil atau berlebihan). Hal tersebut selaras
kecenderungan manusia pada era tersebut yang suka sekali menambahkan
kesan mewah, glamor. Manusia era tersebut suka memperluas batas realita
hidup dengan imajinasi yang terkadang berlebihan. Manusia pada era Barok
juga sering mencita-citkan sesuatu yang tidak jelas, berbelit-belit dan hidup
penuh dengan perasaan. Dalam era Barok para seniman berusaha untuk
menciptakan suatu ruang seni yang dipisahkan dari realita hidup. Pada
awalnya istilah Barok memang dikonotasikan merendahkan, dan menyebut
sesuatu yang abnormal. Hal ini sebagai akibat periode ini musik menjadi
komoditas yang dimanfaatkan untuk menaikkan gengsi kaum bangsawan.
Musik tidak lagi menjadi kebanggaan komponis, tetapi menjadi barang
pesanan kaum bangsawan dalam upaya peningkatan martabatnya. Namun
seiring dengan perkembangan dan perubahan pandangan sesudahnya,
definisi barok menjadi semakin positif, agung, dramatik, dan bahkan
mengandung spirit kuat dalam seni (Prier, 1993: 7).

Gambar 1.1. Ornamen arsitektur Barok


Sumber: Ruang Utama Basilika di Ottobeuren (Bavaria)2009
1) Jarak (range) nada permainan musik Barok tidak terlalu luas. Ini
juga diakibatkan Range harpsichord umumnya hanya dua oktaf ke
atas dan ke bawah dari middle ‘c’.
2) Dua gaya musik yang terpenting adalah gaya antik (prima prattica,
stile antico) dan (sconda prattica, stile moderno) yang lebih
teatrikal daripada yang pertama. Periode pertama era Barok yang
bergaya antik ditandai dengan penerapan unsur dramatik pada
musik terutama pada opera dan oratorio. Demikian juga pada
musik instrumental dengan menambahkan unsur-unsur dinamik
seperti forte-piano (keras-lembut). Periode kedua yang
membawakan gaya yang lebih modern ditandai oleh adanya unsur
keseimbangan harmonik dan polifonik pada banyak komposisi.
3) Dua gaya musikal yang berbeda lainnya dari era Renaisans adalah
gaya musik concertato dan basso continuo. Gaya pertama
menerapkan teknik kontras, kombinasi, dan alternasi antara solo
dan iringan. Sedangkan yang kedua adalah teknik menggarap
iringan musik berbasis pergerakan nada-nada bas. Dua gaya itu
banyak digunakan dalam komposisi instrumental yang menjadikan
era ini merupakan masa gemilang musik instrumental seperti jenis
musik ”sonata” dan ”concerto”.
Pusat-pusat musik Barok dan para komposernya adalah Italia,
Perancis, Inggris, dan Jerman; semua menghasilkan beraneka
ragam repertoar musik vokal dan instrumental seperti sinfonia,
overture, opera, sonata da chiesa, dan sonata da camera. Musik
hiburan secara bertahap mulai berkembang baik secara kualitas
maupun kuantitasnya. Musik gereja yang sudah lama berkembang
juga semakin diperkaya. Mulai tahun 1700 beberapa bentuk musik
berbeda muncul seperti solo sonata, trio sonata, suita tarian, dan
concerto grosso.
3
b. Era Klasik (1750-1820)
Zaman klasik berada di antara zaman Barok dan zaman
Romantik. Istilah musik klasik biasa digunakan untuk menyebut semua
jenis musik dalam tradisi musik barat. Namun istilah tersebut juga
digunakan untuk menyebut musik dari era tertentu dalam tradisi musik
barat. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820,
tetapi dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman
sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman
musik yang lain.
Kata “klasik” bermakna sesuatu yang ber-‘kelas’ tinggi, bukan
sesuatu yang berkualitas sembarangan. Era Klasik tidak mendadak
menemukan jati-dirinya melainkan dimulai oleh gaya Barok-Rokoko
yang riang (galant style) khususnya di Perancis dan gaya sentimental
(empfindsamer stil) yang dikembangkan pada tahun 1750 hingga 1760-
an di Jerman. Perancis menyumbang obsesi kejernihan (lightness),
keanggunan (gracefulness), dan hiasan (decoration). Jerman lebih
menyumbang masalah rasa (sensibilities). Era klasik mewarisi dan
mengembangkan klasikisme secara total melalui pikiran positif, sikap
tenang, seimbang antara rasio dan rasa, dan struktur yang jernih.
Era klasik merupakan reaksi dari era Barok dimana dengan
berkembangnya filsafat aufklarung (pencerahan) dimana manusia
sebagai pribadi yang semakin dewasa dan bebas tidak harus terikat
dalam aturan-aturan yang terlalu membatasi. Di Perancis muncul gaya
Galan yang merupakan taknik komposisi yang sengaja ingin menjauh
dari teknik kontrapung menjadi gaya yang lebih bebas dan lebih mudah
dimengerti. Di Inggris muncul gaya sensitif yang sengaja ingin
menentang gaya Barok yang dianggap terlalu patetik dan kaku, diubah
ke gaya yang lebih memunculkan pengungkapan perasaan pribadi.

4
Untuk pertama kali dalam sejarah musik bahwa musik
instrumental lebih penting daripada musik vokal. Orkestra dan musik
kamar seperti kuartet, kuintet, dan trio piano dijadikan standar dan
menggantikan dominasi ansambel-ansambel Barok. Polifoni digantikan
gaya homofoni yang membedakan fungsi melodi dan progresi akord-
akord sebagai iringan.
Bentuk musik (musical form) terpenting adalah bentuk sonata
(sonata form) yang digunakan pada simfoni, sonata, dan konserto. Suatu
gerakan kesenian yang penting ialah Sturm und Drang (Storm and
Stress) muncul di Jerman dipelopori oleh pujangga besar Goethe dan
kawan- kawan, mengajak seniman agar lebih meningkatkan ekspresi
personal dan menggunakan repertoar sendiri dalam karya-karya seni.
Melalui gerakan kebudayaan itu para pujangga menggugah kesadaran
cinta tanah air atau nasionalisme bagi bangsa melalui perhatian mereka
pada karya- karya seni bangsa sendiri.
Identifikasi musik pada era Klasik:
1) Mulai digunakannya tanda dinamik baru, menggunakan peralihan
dinamik dari lembut sampai keras atau (crescendo) dan dari keras
menjadi lembut (decrescendo).
2) Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando)
dan perlambatan (ritardando).
3) Hiasan/ornamen masih digunakan namun dalam pemakaiannya
lebih hemat, dalam arti tidak berlebihan.
4) Menggunakan akor 3 nada. Sistem harmoni pada zaman klasik
dianggap sebagai dasar harmoni tonal. Penggunaan harmoni dalam
pengembangan musik lebih dipertegas mulai era ini.
5) Alur melodi dibuat lebih sistematis, melodi terasa lebih halus dan
tidak dibuat-buat.

5
c. Era Romantik (1820-1900)
Komposer dari Jerman seperti Beethoven merespon gerakan Sturm und
Drang dan menjadikan pergantian gaya musikal dan sikap estetik yang
lebih personal, nasionalistik, bebas, dan menjadi ciri khas Romantik.
Era Romantik merupakan transisi dari era musik klasik dan modern.
Batasan romantik berasal dari sastra Jerman pada akhir abad ke-
18, seorang penulis Franco-Swiss bernama Mme de Staël mengaitkan
gagasan-gagasan baru dengan gerakan yang terjadi pada tahun 1813
sebagai sesuatu yang asli, lebih modern, populer, lebih natural dan
religius, dan menyertakan aktifitas-aktifitas sosial. Maka musik
Romantik berbeda dari gaya sebelumnya dan sering disebut berlawanan
dengan klasik karena wataknya yang emosional, subjektif, nasionalis,
individual, eksotis, dan bahkan kadang tidak rasional. Romantik disini
memang tidak ada hubungannya dengan cinta. Namun romantik
dimaksudkan sebagai era dimana karya-karya dan komposisi musik
yang lebih bergairah dan jauh lebih ekspresif daripada era-era
sebelumnya.
Identifikasi musik pada era Romantik:
1) Elemen-elemen harmoni tonal diperkaya dengan nada-nada
kromatis, sonoritas diperkaya nada-nada disonan (misalnya akor 7
dan akor 9. Bunyi-bunyi disonan digunakan lebih bebas. Modulasi
semakin menjauh dari tonalitasnya, tetapi musik masih berpusat
pada melodi dan harmoni.
2) Orkestra, musik piano, solo vokal dengan iringan piano, opera
menjadi musik-musik yang jauh lebih disukai, sedangkan musik
kamar dan musik vokal agak terpinggirkan.
3) Metrum genap dan metrum gasal menjadi dasar metrum musik.
Namun dilakukan juga eksperimen dengan menggabungkan
berbagai jenis metrum secara tidak biasa. Ritme menjadi sesuatu
yang penting dalam ekspresi
6 musikal.
4) Gaya melodi menyesuaikan gaya bernyanyi yang mempunyai ciri
nada-nada panjang dalam alur lirik.
5) Eksplorasi pada instrumen musik terus digali dan dikembangkan
untuk mencari kemungkinan-kemungkinan bunyi-bunyi musikal
yang baru.
6) Para komposer terus memperkaya sumber inspirasi dan sumber
material bagi komposisi-komposisinya, hal ini sangat mewarnai
gaya romantik. Karakteristik utama dari musik romantik sendiri
adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi
serta imaginasi dari komposer. Komposer tertentu seperti
Beethoven misalnya hanya menulis musik jika digerakkan oleh
imajinasi dan kata hatinya saja. Aspek-aspek kebebasan,
individualitas, subjektivitas, dan ekspresi emosional menjadi
standar bagi pada komposer-komposer Romantik.
7) Paham nasionalisme juga mewarnai era musik romantik.
Kebanggaan untuk menggali karya dari bangsa sendiri.
8) Lalu ukuran dari orkestra yang menjadi semakin besar. Hasil karya
dari para komposer juga menjadi semakin kaya akan variasi.
Karya- karya banyak diakhiri dengan ending yang spektakuler dan
dramatis sebagai puncaknya.

2. Contoh/Non Contoh/Ilustrasi
a. Ornamen
Berikut ini dicontohkan ornamen-ornamen musik dari zaman Barok
hingga zaman Klasik. Ornamen yang dimaksud disini adalah not-not
yang ditambahkan pada melodi, tidak termasuk nilai not melodi dan
tentu tidak termasuk dalam birama. Sejumlah ornamen ditandai dengan
simbol standar dalam notasi musik, sementara ornamen lain
ditambahkan pada paranada dengan not kecil, atau hanya ditulis secara
normal. Ada 7
beberapa jenis ornamen diantaranya Trill, Morden, Grupeto,
Appoggiatura, Aciacatura.

b. Trill
Sebuah Trill adalah pergantian yang cepat antara not dasar dan satu not
di atas. Pada awal penggunaannya, trill dimainkan sebelum not di atas
not yang mendapat tanda trill. Namun pada masa setelah Barok, trill
biasanya dimainkan tepat pada not yang mendapat tanda trill.
Berikut ini contoh tanda Trill dan cara memainkannya:
Notasi Cara Memainkan

c. Morden
Morden terdiri atas not dasar-not di atas atau not di bawah, dan not
dasar lagi. Dua not permulaan dimainkan secepat mungkin (biasanya
dengan not sepertigapuluhdua). Kecepatan memainkan morden sama
seperti mema-inkan trill. Tentu kecepatannya akan bervariasi sesuai
dengan tempo lagu yang dimainkan. Tanda morden ada 2 macam yaitu
morden langsung dam morden inversi.
Berikut ini contoh tanda morden dan cara memainkannya

Notasi Cara Memainkan

8
d. Turn/Grupeto
Turn atau disebut juga grupeto terdiri atas not dasar, not di atas not
dasar dan not dibawahnya. Not diatas not dasar, biasanya adalah not
dalam rangkaian tangga nada. Demikian pula not di bawah not dasar
adalah not dalam rangkaian tangga nada. Tanda grupeto yang berada
tepat diatas not, dimainkan secepat mungkin yang dimulai pada not
dasar. Sedangkan turn yang ditulis sesudah not, dimainkan secepat
mungkin sesudah not dasar.
Berikut ini contoh turn/grupeto dan cara memainkannya

Notasi Cara Memainkan

e. Appoggiatura
Apopggiatura pada hakekatnya adalah not dasar. Appoggiatura muncul
dalam bentuk not yang bentuknya lebih kecil dari not dasar dan
umumnya mendapat sebuah aksen. Nilai not Apopggiatura nilainya
adalah separuh dari not dasar.
Berikut ini contoh tanda Appoggiatura dan cara memainkannya

Notasi Cara Memainkan

9
f. Aciacatura
Aciacatura ditulis seperti Appoggiatura, tetapi dberi tambahan garis
kecil menyilang pada tangkai notnya. Aciakatura biasanya akan
dimainkan cepat (not sepertigapuluhdua).
Berikut ini contoh tanda Aciakatura dan cara memainkannya

Notasi Cara Memainkan

g. Tautan materi yang relevan:

Materi Link QR Code


1 Pembicaraan https://www.bbc.co
seputar musik m/indonesia/vert_cul
klasik /2015/09/150923_ve
rt_cul_musikklasik_
kontroversi

2 Perbandingan https://repository.uks
musik dari mas w.edu/bitstream/123
Barok-Klasik- 456789/13257/2/T1_
Romantik 852013001_BAB%2
0II.pdf

h. Tautan video pembelajaran


Tautan-tautan berikut merupakan contoh musik-musik dari zaman Barok,
Klasik, dan Romantik.

10
Materi Link QR Code
1 Musik-musik https://www.youtube
zaman Barok .com/watch?v=ApSo
NBu2wt8

2 Musik-musik https://www.youtube
zaman Klasik .com/watch?v=jgpJ
VI3tDbY

3 Musik-musik https://www.youtube
zaman Romantik .com/watch?v=bSR4
vkskCyk

i. Tautan PPT
Musik Zaman Barok – Musik Zaman Klasik – Musik Zaman Romantik

B. PENUTUP

1. Rangkuman
Periode musik Barok terjadi sesudah zaman Renaissance dan
sebelum zaman Klasik. Kata Barok dalam bahasa Perancis Baroque;
Inggris/Jerman: Barock; Italy: Barocco, semuanya merujuk pada kata
’bizaree’ (kata sifat yang berarti: aneh, sesuatu yang ganjil atau
berlebihan). Manusia di era zaman barok suka memperluas batas realita
hidup dengan
11
imajinasi yang terkadang berlebihan. Namun seiring dengan
perkembangan dan perubahan pandangan sesudahnya, definisi barok
menjadi semakin positif, agung, dramatik, dan bahkan mengandung spirit
kuat dalam seni.
Kata “klasik” bermakna sesuatu yang ber-‘kelas’ tinggi, bukan
sesuatu yang berkualitas sembarangan. Era Klasik tidak mendadak
menemukan jati-dirinya melainkan dimulai oleh gaya Barok-Rokoko. Era
klasik merupakan reaksi dari era Barok dengan berkembangnya filsafat
aufklarung (pencerahan) dimana manusia sebagai pribadi yang semakin
dewasa dan bebas tidak harus terikat dalam aturan-aturan yang terlalu
membatasi.
Di Perancis muncul gaya Galan yang merupakan teknik komposisi
yang sengaja ingin menjauh dari teknik kontrapung menjadi gaya yang
lebih bebas dan lebih mudah dimengerti. Di Inggris muncul gaya sensitif
yang sengaja ingin menentang gaya Barok yang dianggap terlalu patetik
dan kaku, diubah ke gaya yang lebih memunculkan pengungkapan
perasaan pribadi. Di Jerman muncul gaya sentimental (empfindsamer stil)
yang dikembangkan pada tahun 1750 hingga 1760-an yang sangat
mengutamakan pengungkapan perasaan pribadi.

2. Tugas Mandiri
Bandingkan jenis-jenis musik yang digubah dari tiap zaman yang
berbeda, tuliskan ciri dari masing-masing musik tersebut!

3. Glosarium

Akor : chord, accordo, tiga atau lebih nada yang ditulis


secara vertikal dan dimainkan secara bersamaan dan
membentuk sebuah harmoni.
12
Ambitus : luas wilayah nada, jangkauan suara
Accidental : tanda perubahan sementara, pertinggian dan
perendahan hanya berlaku pada ketika itu, di tempat
itu dan untuk birama itu.
Ad libitum : dengan bebas
Arpeggio : nada atau akor yang dimainkan satu per satu secara
cepat.
Artikulasi : tanda pengucapan, dalam musik tanda artikulasi
seperti staccato, legato, dan lainnya.
Balancing : keseimbangan; keseimbangan antara tangan kanan
dan kiri ketika memainkan melodi dan iringan,
melodi harus lebih terdengar dengan jelas,
sedangkan iringan harus dimainkan dengan volume
yang lebih kecil dibandingkan volume pada melodi.
Bass : bas, suara pria paling rendah, kunci bass/kunci F
Beat : ketukan birama
Cadence : kadens
Cresendo : tanda dinamika dari dinamika lembut perlahan-lahan
ke dinamika keras.
Decresendo : tanda dinamika dari dinamika keras perlahan-lahan
ke dinamika lembut.
Descending : menurun
Dinamika : tanda untuk menunjukkan keras lembutnya musik.
Tanda dinamika biasanya ditulis dalam bahasa Italia,
seperti: p (piano) yang berarti lembut; f (forte) yang
berarti keras, dan lainnya.
Dominan : nama tingkatan nada kelima.
Estetis : aesthetica, ilmu keindahan, sisi keindahan.
Etude : latihan untuk meningkatkan keterampilan dalam
bermain alat musik atau komposisi/karya music
yang dituliskan untuk melatih keterampilan bermain
alat musik.
Gestur : sikap tubuh
Independence : kebebasan; Kebebasan masing-masing tangan.

13
Instrument : instrumen musik, alat musik
Instrumen Keyboard: alat musik yang memiliki papan tekan seperti piano,
organ, harpsichord, dan alat musik keyboard lainnya.
Instrumen String: alat musik berdawai seperti biola, gitar, cello, dan alat
musik string lainnya.
Inversion : (dalam pengertian akor), susunan berikutnya dari
susunan dasarnya, pembalikan satu, pembalikan dua.
Interval : Jarak antara nada satu ke nada yang lainnya.
Komponis : pencipta, penggubah
Kres : Sharp; #: memainkan nada dengan jarak semitone
(jarak ½), dan setelah dinaikkan nama nada tersebut
diberi akhiran ‘is’; F# dibaca Fis.
Kromatis : jarak 1/2 nada (semitone).
Kontrapung : Counterpoint, melawan tiap not dari melodi pertama
sehingga tercipta suatu melodi baru.
Legato : bersambung; disambung; nada-nada yang dimainkan
secara dengan disambung.
Melodi : melodie/melos, nyanyian, urutan nada-nada dalam
berbagai tinggi dan nilai nada.
Minuet : menuet, minuetto, tarian Perancis berjenis birama 3/4,
dengan tempo yang tenang, pada abad 17 sangat
digemari di Eropa.
Mol (Flat; ¨) : menurunkan nada dengan jarak semitone (jarak ½),
dan setelah diturunkan nama nada tersebut diberi
akhiran ‘Es’; B ¨ dibaca bes.
Natural : asal, tanda kembali ke asal.
Opera : karya drama yang diwujudkan dalam musik (vokal,
intrumental dan kadang disertai tarian), bersifat
duniawi.
Opus : istilah yang dipergunakan untuk mendaftarkan karya-
karya komponis menurut urutan kronologis.
Oratorio : oratorium, semacam opera dengan cerita kerohanian.
Orkestra : orkes, sekelompok pemain berbagai instrumen musik,
yang bergabung memberikan pergelaran, jumlah
instrumen tergantung komposisi.

14
Ornamen : hiasan; nada hias seperti acciaccatura, mordent,
appoggiatura, dan lainnya.
Partitur : partitura, tulisan musik (bagian musik) dari setiap
alat jenis alat musik serta suara yang turut ambil
bagian dalam sebuah komposisi. Terutama
digunakan Conductor dalam memimpin Orkes.
Perfect : sempurna, juga dipergunakan sebagai nama sifat
untuk interval dengan arti murni, dan petunjuk jenis
kadens tertentu.
Phrase : frase, suatu melodi (dengan atau tanpa lirik) berkesan
seolah bernafas, pembagian melodi musik.
Pieces : lagu/komposisi pendek.
Sonatine : merupakan bentuk kecil dari Sonata (karya musik
instrumental) yang terdiri dari tiga bagian lagu kecil,
dan menggunakan teknik-teknik yang rumit seperti
pada sonata.
Sopran : suara wanita paling tinggi, suara paling tinggi dari
komposisi instrumen bersuara empat.
Staccato : tanda artikulasi yang mengharuskan pemain musik
memainkan nada dengan
pendek/terputus-putus/tidak disambung.
Tenor : suara pria paling tinggi.
Tanda birama : Tanda yang menunjukkan berapa ketukan dalam
setiap birama, biasanya ditunjukkan dengan angka-
angka tertentu, seperti: 2/4, 3/4, 6/8, dan lainnya.
Tempo : waktu; kecepatan; cepat-lambatnya lagu. Dalam
musik, tanda tempo terbagi menjadi tiga, yaitu
tempo cepat, tempo sedang dan tempo lambat.

15
4. Daftar Pustaka
Blume, Friederich. (1970). Classic and Romantic Music. London: W. W.
Norton and Company Inc.

Djelantik, A. A. M. (1990). Pengantar Dasar Ilmu Estetika Jilid 1


(Estetika Instrumental). Denpasar : Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI)
Denpasar.
Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta:
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan
Depdikbud.
Miller, Hugh. Editor: Sunarto. 2017. Pengantar Apresiasi Musik.
Terjemahan: Bramantyo, Triyono. P .S. Yogyakarta: ISI. Judul
Asli: An Introduction to Music.
Prier, Karl-Edmund. (1993). Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat
Musik Liturgi.

16
17

Anda mungkin juga menyukai