ZAMAN ROMANTIKA
PENDAHULUAN
Pada awalnya dampak dari semangat ini dalam musik hanya berakibat eksperimentasi dari
pihak komponis; ekspresi hal-hal yang misterius dan di luar logika tidak bisa lagi hanya
terpaku dalam sistem yang sudah eksis. Maka ilmu harmoni dan sistem tangga nada yang
menjadi warisan zaman-zaman sebelumnya dilebarkan ke dalam area-area yang sebelumnya
tidak digunakan. Kromatisasi2, misalnya, dulu digunakan hanya sebagai suplemen, namun
musik Romantik menggunakan kromatisasi bukan sebagai bumbu tapi sebagai lauk-pauk.
Secara harmoni, musik Romantik juga menggunakan chord progression yang bersifat
kromatik yang menyebabkan efek ambiguitas tonal; yaitu suatu lagu yang tidak terlalu jelas
berada di tangga nada apa.
Pada akhirnya, Romanticism yang mengkritik gerakan Klasikal sebagai gerakan yang sempit
karena mengutamakan rasio, telah jatuh ke ekstrim yang lain: menjadi gerakan yang irasional.
Komponis-komponis berikutnya meneruskan semangat ekspresi gila-gilaan ini, dan pada
akhirnya ilmu harmoni ditolak secara total, masuk ke dalam zaman musik atonal5 dan
periode Modern yang kacau. Tidak semua musik Romantik sedemikian ekstrim tentunya,
khususnya karya-karya yang digubah pada pertengahan pertama abad ke-19 masih
mempunyai keseimbangan antara ekspresi emosi dan aturan musik, khususnya oleh
komponis-komponis yang cenderung old-fashioned seperti Johannes Brahms, Felix
Mendelssohn, Robert Schumann, dan lain-lain. Mendelssohn, khususnya, sebagai seorang
Kristen yang takut akan Tuhan mempunyai banyak karya yang sangat indah, dan sesuai
dengan semangat Romantik karyanya mempunyai kekuatan dramatis dan emosional yang
sangat dalam tapi tanpa kehilangan keteraturan. Dua oratorionya, St. Paul dan Elijah adalah
beberapa karya teragung sepanjang zaman. Sayangnya, selain Mendelssohn boleh dibilang
tidak ada komponis besar Kristen lainnya, dan kemerosotan moral pada abad ke-19 telah
mengakibatkan banyak karya-karya musik zaman Romantik berkisar pada tema-tema yang
sangat tidak Alkitabiah. Symphony terakhir Tchaikovsky yang dielu-elukan sebagai karya
terbaiknya, menurut adiknya, Modest Tchaikovsky, adalah ekspresi kefrustrasian
Tchaikovsky terhadap dunia yang menyerang homoseksualitasnya. Bukan hanya karya non-
Alkitabiah, akhirnya karya-karya yang didasarkan pada cerita Alkitab pun hasil akhirnya
sama sekali tidak Alkitabiah karena tidak setia kepada prinsip Alkitab. Sebagai contoh, opera
Salome tadi mengambil kisah Alkitab tetapi kemudian menceritakan kembali dengan mindset
Romantik yang sama sekali tidak tertarik untuk memperjuangkan kebenaran Alkitab atau
untuk memuliakan Allah; adegan yang menjadi hidangan utama malah adalah tarian Salome
yang dinamakan Dance of the Seven Veils, di mana soprano yang memerankan Salome harus
turun derajat menjadi stripper dan berakhir dengan kematian Yohanes Pembaptis, serta
Salome yang akhirnya dieksekusi ayahnya sendiri. Tidak berarti musik atau seni yang baik
adalah seni yang tidak realistis, yang tidak mengenal rasa frustrasi atau ketidaksusilaan. Kitab
Mazmur pun dipenuhi dengan berbagai keluhan dan seringkali mengungkapkan kehidupan
manusia yang dipenuhi dengan sengsara. St. Matthew Passion dari Bach juga tidak dipenuhi
kebahagiaan atau keindahan, tetapi seperti di dalam Alkitab selalu ada resolusi. Kitab
Mazmur yang meskipun dimulai dengan keluh kesah, selalu diakhiri dengan pengharapan dan
iman kepada Tuhan. Maka seni yang baik adalah seni yang mengembalikan kondisi yang
rusak kepada kondisi yang Righteous. Righteousness dalam seni bukan berarti segala sesuatu
harus tanpa dosa, sebab hal ini pasti berlawanan dengan realita. Menjadi Righteous
mempunyai arti membenarkan, membuat apa yang kacau menjadi harmonis. Sebab Allah kita
bukanlah Allah yang menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera. Kiranya tulisan ini
boleh membawa kita mengerti kelebihan dan kekurangan musik yang menjadi warisan kita,
dan boleh membantu kita dalam menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan. Soli Deo Gloria.
Bila dibandingkan dengan musik era Barok, musik era klasik lebih ringan, lebih mudah dan
tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas. Melodi yang dimainkan
di era ini biasanya lebih pendek dari era Barok. Ukuran orkestra sangat berkembang baik
dalam kuantitas maupun kualitas.
· Carl Philipp Emanuel Bach (anak kedua dari Johann Sebastian Bach)
· Ludwig Van Beethoven (masa peralihan zaman Klasik dan zaman Romantik)
BAB II
PEMBAHASAN
1. Zaman Romantik
Walaupun dinamakan era musik Romantik, bukan berarti musik di era ini hanya berisi
tentang cinta ataupun cinta yang Romantik. Dinamakan Romantik karena dapat
menggambarkan komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Romantik disini tidak ada
hubungannya dengan cinta. Romantik disini menggambarkan karya-karya dan komposisi
musik yang lebih bergairah dan jauh lebihekspresif dari pada era-era sebelumnya.
Karakteristik utama dari musik Romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik
dan ekspresi emosi serta imajinasi dari komponis. Lalu ukuran dari orkestra yang menjadi
semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari
para komponis juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek
dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada
puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat
tinggi.
· F. J. L. Mendelssohn
A. ciri-Ciri Yang Terdapat Pada Karya Zaman Barok
a. Media Penyajian
Karya music pada zaman romantic selalu dipertunjukkan pada gedung-gedung konser dan
opera maupun tempat-tempat pertunjukan khusus. Musik gereja masih mendominir sebagian
besar kegiatan masyarakat. Penyajian nyayian tunggal dengan iringan piano merupakan
teknik penyaian yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Orchestra zaman romantic mulai
didominir oleh alat music gesek yang ditambah dengan piccolo, clarinet, horn, trombone,
tuba, dan harpa.
b. Ritme
Ritme yang mendukung ide serta ekspresi seseorang makin lengakap, denyutan-denyutan
rikmit, perubahan matra, sinkopisasi dalam berbagai pola mulai menjadi mode. Pembuatan
partitur selalu dilengkapi dengan tanda-tanda tempo berbagai modifikasinya serta tanda-tanda
ekspresi.
c. Melodi
Pembukaan melodi untuk vocal sangat dipengaruhi oleh gaya pembuatan melodi instrument.
d. Tekstur
Tekstur zaman romantic sebagian besar berbentuk homophonic yang sudah dikembangkan
dengan pemakaian akoir-akor disonan, ornamentasi, dan teknik kontrapung secara bebas.
e. Pola
Pada zaman romantic pembentukan karya music bentuk garapannya rhapsodi dan usaha-
usaha musikalisasi puisi. Karya-karya yang berbentuk instrumental merupakan salah satu
tolok ukur (standar) perkembangan music zaman romantic karena zaman ini kaya harmoni
serta lagu klimaks.
B. Tokoh-tokoh musisi pada zaman romantic :
a) Karya franz Schubert
( Unfinished Symphony, C Mayor Symphony, The Greatm Dan Death And The
Maiden ).
b) Karya felix mandelson (1809-1847)
(scotch, Italian and reformation, eliyahm dan A midsummer night’s
dream ).
c) Karya frenz list (1811-1886)
( fauzt symphony, funerailles, sonata in B minor, dan hungarian rhapsodies).
d) Karya peter llich tchaikvsky (1840-1893)
(pathetique no.6, piano concerto in B flat minor, dan romeo and Juliet).
e) Karya antonin dvorak (1814-1907)
(symphony no.5 (from the worl) dan string quartet in F mayor).
f) Karya Richard wagner (1813-1883)
(lohengrin, die mester singer, tannhauser, dan Tristan and isolde).
g) Karya Johannes bramhs (1833-1897)
( symphony no. 3, german requiem, the double concerto for violin and cello, Hungarians
dances, and overture the academic festival and the tragic).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan sejarah tentang music barat pada zaman romantic di atas kita bisa
menyimpulkan bahwa sejarah music barat khusus nya pada zaman romantic sangatlah
menarik dan sangat bersejarah.
Dari penjelasan di atas kita bisa mengetahui ciri-ciri music barat pada zaman romantic
antara lain Tidak ada ornament, Melodi berekspresi, Harmoni bervariasi, homofonik dan
polifonik, Penggunaan dinamik dan tempo secara optimal dan bervariasi.
Dan kita bisa mengetahui ciri-ciri karya yang terdapat pada karya zaman barok antara
lain media penyajian, ritme, melodi, tekstur, dan pola.
Dari penjelasan di atas juga kita bisa mengetahui tokoh-tokoh dari music barat yang
khusus nya pada zaman romantic, dan hasil karya-karya lagu yang mereka ciptakan yang
sudah terkenal pada zaman modern sekarang ini.