NIM : 16100550133
JURUSAN MUSIK
YOGYAKARTA
2018
MUSIK ZAMAN IMPRESIONISME
Musik yang ditandai oleh penggunaan akor-akor disonan yang waktu itu dianggap menyimpang
dari kaidah yang telah mapan di masyarakat. Paduan nada yang kurang disenangi masyarakat
justru menjadi mode khususnya untuk menutup suatu kadens.
Musik impresionis dihasilkan dari romantis dan musik rakyat akhir berevolusi. Dalam Debussy
sebelum musik impresionisme telah mengungkapkan beberapa faktor di FF Chopin, F. Liszt, E.
Grieg, П. Mussorgsky dan C.-A. Frank, R. Wagner antara karya-karya lain. Chopin sepenuhnya
menyadari nilai warna akan sebagai musik independen merupakan faktor penting. Rumit, kabur,
harmoni warna yang kaya Grieg, tetapi juga dapat digambarkan dengan temperamen
Impresionisme tertentu. Persyaratan musik piano halus mereka dan penggunaan yang sangat baik
dari pedal, pada Impresionisme musik piano memiliki pengaruh penting. Beberapa karya Liszt
judulnya sendiri mengandung sifat impresionistik, seperti "api" kinerja dalam terang gerakan
cepat, opera Wagner telah banyak kombinasi suara yang inovatif, "Rhine Emas" overture
dipamerkan oleh naik-turun, berkabut suasana hati. Selain itu, musik oriental juga nutrisi penting
musik impresionis, seperti 1889 Paris Pameran Dunia di Jawa dan pertunjukan musik Tenggara,
ada inspirasi besar bagi Debussy.
a. Media Penyajian
Penggunaan alat musik flute dan klarinet selalu diarahkan untuk suara beregister rendah,
sedangkan violin untuk register tinggi. Di samping itu, alat-alat musik trompet, horn, selesta, dan
glokkenspiel mulai digemari untuk memainkan kalimat lagu pendek.
b. Ritme
Sebagian besar karya-karya pada zaman Impressionisme ditandai dengan gerakan akor-akor
paralel. Bahkan, mulai kelihatan kegemaran masyarakat dengan pemakaian akor-akor sembilan
dengan denyutan-denyutan bas dari akor sustain.
c. Melodi
Pada zaman Impressionisme ditandai dengan penggunaan melodi dan tangga nada yang
dipengaruhi oleh musik gamelan.
Musik abad XX
Sekitar tahun 1990, terjadi reaksi menentang music romantisme. Reaksi ini dinyatakan dalam
aliran impresionisme yang diprakarsai oleh Claude Debussy dam Maurice Ravel. Dalam hal ini,
Debussy memberontak aliran romantisme di Jerman dengan menggunakkan melodin dan
harmoniyang memiliki kualitas baru dengan berdasarkan system tangga nada whole-tone.
Tangga nada whole-tone adalah tangga nada yang intervalnya berjarak 1. Di Australia dan
Jerman, karya romantisme mengahadapi tantangan dunia baru, yaitu music atonal
ekspresionisme. Musik atonal ekspresionisme adalah music yang tidak memiliki nada dasar,
namun penuh ekspresi. Pergerakan dari melodi itu sendiri mengalir dengan ritmik yang aneh dan
penuh ekspresi. Terkadang banyak orang yang menganggapnya seperti main-main dan tanpa arti.
Perhatiakan karya Arnold Schoenberg berikut ini. Setiap not yang diberi nomor menunjukkan
system 12 nada yang menjadi cirri khas music atonal, yakni menyerupai suasana
mencekam.musik ini sering digunakan untuk film fiksi ilmiah, dan horror.