Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL ILIMIAH

PENGARUH ISLAM TERHADAP SASTRA KLASIK


NUSANTARA

Disusun Oleh :

Muhammad Bayu Satrio 202021500168


Ardianita Purnamasari 202021500245
Heri Kurniawan 202021500321
Dzulfikar Adami 202021500353

Dosen Pengampu : Maguna Eliastuti, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2021
PENGARUH ISLAM TERHADAP SASTRA KLASIK NUSANTARA

Muhammad Bayu Satrio1, Ardianita Purnamasari2, Heri Kurniawan3, Dzulfikar Adami4


Prodi Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI
1
bayuusatrio@gmail.com
2
ardhianitap@gmail.com
3
hk02021990@gmail.com
4
dzulfikaradami@gmail.com

Abstrak

Islam memiliki pengaruh yang besar teradap perkembangan sastra klasik Nusantara di Indonesia.
Sudah sejak dahulu Indonesia menggunakan latar belakang agama sebagai proses pendidikan
bahasa terutama Sastra. Metode yang digunakan adala pendekatak kualitatif naratif. Sastra di
Indonesia kini sudah menjamah dan populer terutama dikalangan remaja yang cukup
menggandrungi contoh-contoh karya sastra beberapa penulis terutama yang berunsur Agama
Islam dan Cinta. Sastra diharapkan bisa menjadi selera dipasaran meskipun bernuansa Islami
tetapi bisa menjadi hasil karya sastra yang mewakili Indonesia Nusantara

Kata Kunci : Islam, Nusantara, Sastra, Karya

Abstract

Islam has a great influence on the development of classical Nusantara literature in Indonesia. For
a long time, Indonesia has used a religious background as a language education process,
especially literature. The method used is a qualitative narrative approach. Literature in Indonesia
has now touched and is popular, especially among teenagers who are quite fond of examples of
literary works by several writers, especially those with elements of Islam and Love. Literature is
expected to be a taste in the market even though it has Islamic nuances but can be the result of
literary works that represent the Indonesian Archipelago

Keywords: Islam, Nusantara, Literature, Opus


PENDAHULUAN

Indonesia memiliki berbagai macam budaya, agama, ras dan suku yang sering disebut
dengan keragaman Nusantara. Nusantara erat kaitannya dengan pembawaan leluhur pada suatu
budaya atau masuknya ideologis disuatu daerah tertentu yang menjadi pengaruh pada sebuah sistem
yang berkembang dengan pengaruh tertentu.

Islam adalah salah satu agama terbesar yang dianut di Indonesia, mayoritas ini berdampak
pada sebuah bentuk komunikasi yang dibangun untuk mempermudah penyampaian tujuan dari
informasi yang diharapkan melalui sastra klasik yang dikembangkan. Sastra menempati posisi yang
penting dalam sejarah peradaban islam. Sejarah sastra islam dan sastra Islami tidak lepas dari
perkembangan sastra Arab.

Awal penerimaan kesustraan Islam oleh masyarakat ditandai dengan pemahaman mengenai
pokok-pokok ajaran Islam seperti Al-Quran, Hadist dan Hukum-hukum Islam. Masuknya agama
Islam di Indonesia juga membawa perubahan yang cukup signifikan di berbagai bidang di Indonesia,
khususnya dalam bidang sastra semakin berkembang sebagaimana perkembangan pengetahuan
manusia untuk memaknai islam yang juga semakin beragam dan dinamis. Beragamnya karya sastra
yang hadir saat ini banyak kita jumpai baik seperti novel, cerpen, kisah maupun drama yang
bernuansakan Islami.

Kedatangan dan penyebaran Islam di Nusantara tersebut telah berpengaruh dan bahkan
turut memberikan sumbangan besar atas kemajuan kepulauan ini. Di antara sumbangan tersebut
intelektualisme dan tumbuhnya masyarakat yang memiliki kepribadian insani. (Al-Attas, 1972: 20)

Disamping itu, perkembangan Islam di Nusantara ini juga telah mampu mendorong
pertumbuhan berbagai cabang ilmu pengetahuan termasuk kesusastraan Melayu, baik di kalangan
masyarakat lapisan atas (istana) maupun d ikalangan masyarakat lapisan menengah ke bawah (rakyat).

Sebagai hasil dari islamisasi Nusantara yang dilakukan oleh para mubaligh tersebut,
muncul gerakan-gerakan dan institusi Islam di berbagai penjuru Nusantara, baik dalam bentuk
komunitas maupun kerajaan yang kuat. Kerajaan-kerajaan tersebut pada masa itu tidak hanya
memiliki kemampuan memainkan politik dan mengendalikan perdagangan, melainkan juga telah
menjadi pusat-pusat kebudayaan Islam.

Sedangkan menyangkut implikasinya terhadap upaya pelacakan khasanah intelektualitas,


karena proses Islamisasi di Nusantara baru menemukan akselerasinya pada pascaabad ke -12
hingga abad ke-16 Rusdin, Islam & Sastra Melayu Klasik… 275 Masehi, maka pemikiran Islam di
Indonesia dalam berbagai diskursusnya – fikih, filsafat, tasauf, dan tentu juga pemikiran di bidang
sastra – baru dapat dilacak pada pascaabad ke-12 itu, dan atau bahkan karena alasan-alasan tertentu
jauh ke depan sesudah abad itu. Dalam hal ini, para ahli umumnya telah menjadikan abad ke-17
Masehi sebagai titik awalnya, dengan menjadikan pemikiran Hamzah al-Fansuri yang kemudian
dikembangkan oleh Syamsudin Sumaterani, pemikiran al-Raniri, al-Sinkili, dan al-Maqassari – seperti
terdapat dalam berbagai karya monumental mereka – sebagai rujukan utamanya.
Dengan demikian maka lahir dan berkembanglah kaum intelektual yang ahli bukan hanya
dalam bidang ilmu agama (ulama) tetapi juga tumbuh subur para pujangga Islam yang mampu
mengungkapkan ajaran-ajaran tersebut dalam bentuk tulisan. (Hamid, 13)

Pengaruh islam dalam hal ini yang merasuki kehidupan sastra yang ada dapat bertahan
adalah yang tidak bertentangan dengan ajaran agama islam. Pengaruh yang dimaksud ini adalah
aksara. Islam diharapkan dapat memberikan sebuah jalan dalam pengembangan sastra di Nusantara
sehingga dengan menyebarnya Islam berimplikasi pula pada kemajuan sastra di
Nusantara.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif naratif . Metode ini


menggunakan penjabaran kehidupan individu atau kelompok yang diteliti sebagai hasil penelitian
yang kemudian dijelaskan secara naratif dan kronologis. Narasi hasil penelitian yang disampaikan
dikombinasikan dengan perspektif peneliti.

Jenis dan sumber data berasal dari buku dan jurnal yang sangat berkaitan dengan
penelitian untukdapat dibahas kembali menjadi sebuah penelitian yang mendalamdan kritis dari
sebelumnya.

HASIL PEMBAHASAN

Zaman Awal ditandai dengan munculnya terjemahan dan karya-karya Arab dan Persia ke
dalam bahasa Melayu. Babakan ini bersamaan dengan munculnya dua kerajaan Islam awal yaitu
Samudra Pasai (1270-1516 M) dan Malaka (1400-1511 M). Karya-karya saduran dan terjemahan itu
pada umumnya ditulis untuk kepentingan pengajaran dan penyebaran agama. Terutama epos Arab
Persia seperti Hikayat Iskandar Zulkarnain, Hikayat Amir Hamzah dan Hikayat Muhammad Ali
Hanafiya; kisah-kisah para nabi (Qisas al-Anbiya„), termasuk Nabi Muhammad s.a.w., dan cerita
seperti Hikayat Bayan Budiman dan Hikayat Seribu Satu Malam. Pada masa ini, puisi beberapa
penyair seperti Ma„arri, Umar Khayyam, „Attar, Sa„di, dan Rumi juga telah muncul terjemahannya
dalam bahasa Melayu.

Kesustraan

Secara etimologi Simorangkir (1959) mendefinisikan bahwa “kata kesusastraan terdiri dari;
susastra artinya huruf atau buku. Jadi, kesusastraan merupakan kumpulan buku-buku yang indah
bahasa dan baik isinya”. Pradopo (1994 : 32) mengutip defenisi Gazali, B.A yang mengatakan bahwa,
"Sastra (castra) dari bahasa Sanskerta yang artinya tulisan atau bahasa yang indah.”Namun secara
terminologi ada pendapat yang mengemukakan tentang Karya Sastra, antara lain: Zainuddin (1992
:99) : “Sastra ialah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa kesusastraan, maksudnya adalah
penggunaan kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik."

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa kesusastraan adalah hasil
kehidupan jiwa yang terwujud dan terungkap dalam tulisan atau gambaran yang menggambarkan atau
mencerminkan peristiwa kehidupan masyarakat atau anggota masyarakat. Sehingga karya-karya
tersebut akan mempengaruhi setiap orang yang membaca dan memperhatikannya.
Secara umum peridodisasi sejarah kesusastraan Indonesia terbagi dalam beberapa
angkatan:

1. Angkatan Balai Pustaka


2. Angkatan Pujangga Baru
3. Angkatan 45
4. Angkatan 50
5. Angkatan 60
6. Angkatan 70-an sampai sekarang

Kesusastraan Indonesia Kontemporer adalah sastra yang hidup di Indonesia pada masa kini.
Dalam (KBBI) Sastra Kontemporer adalah sastra yang hidup pada masa kini atau sastra yang hidup
dalam waktu yang sama. Sejak tahun 1970-an Sastra Indonesia Kontemporer mengalami
perkembangan yang dilatarbalekangi oleh adanya pergeseran nilai kehidupan secara menyeluruh yang
memiliki pola pikir lebih modern.

Adapun ciri-ciri sastra Indonesia modern adalah sebagai berikut:

1. Tidak terikat adat istiadat atau lebih fleksibel


2. Berhubungan dengan kondisi sosial masyarakat
3. Bahasa yang digunakan bahasa keseharian
4. Disebutkan nama pengarangnya baik aseli maupun samaran

Nilai-Nilai Islam

Nilai-nilai islam adalah kumpulan dari prinsip-prinsip hidup, ajaran-ajaran tentang


bagaimana manusia seharusnya menjalankan kehidupannya di dunia ini, yang satu prinsip dengan
lainnya saling terkait membentuk satu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisah-pisahkan atau proses
seseorang untuk memberikan pemahaman tentang sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan yang berlandaskan, sesuai dengan Al-Qur"an dan hadist. Sebagaimana Allah
SWT berfirman:

..... ........ .. ..... ..... ..... ................

"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa," (QS.
Al-Baqarah 2: Ayat 2)

Nilai-nilai keislaman dalam sebuah karya sastra tidak sedikit menjadi suatu bahan
perdebatan. Dalam menyikapi suatu masalah Islam merupakan agama yang bersifat universal,
artinya memandang semua aspek kehidupan salah satunya aspek budaya dalam sastra Indonesia.
Suatu karya sastra yang mengandung padanya nilai-nilai kehidupan, pesan moral,
memberikan wawasan, pembelajaran serta tidak mengandung kesyirikan. Sayyidina Ali
pernah berkata, "kalau ingin anakmu cerdas ajari dia sastra." Dan karya sastra terbaik dalam Islam
adalah Al-Qur"an yaitu karya sastra yang tiada tandingannya.
Sebagaimana Allah berfirman:

... ........... . ........ ... ............ .... ..... ...... ... ....... ........... .. ........... ......... ... ......... ....... ..... .....

"Bahkan mereka mengatakan, (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur'an itu. Katakanlah,


(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya (Al-Qur'an) yang dibuat-buat, dan
ajaklah siapa saja di antara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."
(QS. Hud 11: Ayat 13)

Contoh-contoh karya Sastra Indonesia Kontemporer yang bercorak Islam

Dewasa ini, semakin terpelajarnya umat islam Indonesia dari berbagai latar belakang
kehidupan sehingga melahirkan keanekaragaman para penulis dari sudut pandang yang beragam pula.
Salah satu tokoh sastra Indonesia modern yang bernuansakan islami yaitu Habiburrahman El-Shirazy,
beliau adalah seorang novelis Indonesia yang mempunyai latar belakang pendidikan sarjana
Universitas Al-Azhar Cairo Mesir. Selain sebagai novelis beliau juga dikenal sebagai sutradara, da"i,
penyair, sastrawan, pimpinan pondok pesantren dan penceramah. Karyanya yang kita ketahui adalah
novel Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Pudarnya Pesona Cleopatra, Dalam Mihrab Cinta
serta masih banyak yang lainnya.

Ada pula seorang Asma Nadia merupakan pendiri dari Forum Lingkar Pena dan Manajer
dari Asma Nadia Publishing House. Karya-karya beliau adalah novel Surga Yang Tak Dirindukan,
Assalamu’alaikum Beijing, Jilbab Traveler serta masih banyak karya lainnya.

PENUTUP

Islam bukan hanya berkaitan dengan keyakinan yang dianut oleh seseorang yang secara
menyeluruh mengatur perilaku manusia akan tetapi juga menagturdengan cakupan yang lebih luas
pada suatu sistem di sebuah Negara terutama Indonesia yang dikenal dengan ragam
Nusantara.Negara memerlukan sastra sebagai aktivitas,pengembangan kebudayaan dan pelestarian
masa lampau sebagai pembentukan cirikhas Nusantara. Masuknya Islam keIndonesia dengan proses
sejarah perkembangan sastra Indonesia yang panjang dimulai dari angkatan Balai Pustaka sampai saat
ini ternyata sudah melahirkan berbagai karya sastra yang cukup fenomenal bahkan meraih Best Seller
pada beberapa hasil karyanya meskipun menganut beberapa hukum-hukum kaidah agamaIslam
didalamnya.
Dengan karya ini hendakn kita turut berperan dalam melestarikan kesusastraan Indonesia
sebagai wujud kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia yang kaya akan kultur budaya tak terkecuali
yang ada di dalam kesusastraan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/hilda-1607076308634009642/nilai-nilai-islam-dalam-kesusastraan-
indonesia-kontemporer-1umJX0RKeuh

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/jenis-metode-penelitian-2566/

Rusdin. (2005) . Islam dan Sastra Melayu Klasik, 2(3) 273-286

http://fsd.unm.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/Panduan-Artikel-TA-2020.pdf

Anda mungkin juga menyukai