MAKALAH
Disusun oleh
Kelompok 5
Urifatul Mina 2023116093
Umi Kulsuma Retno Ayu 2023116095
M. Imam Arifin 2023116096
Nur Fadhilah 2023116102
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Karya sastra adalah suatu hasil karya yang cukup banyak terdapat di
Indonesia. Perkembangan karya sastra di Indonesia bukan hanya pada saat ini
saja, tetapi juga sudah ada sejak lama. Perkembangan ini membuat karya sastra di
Indonesia masih bertahan sampai saat ini.
Sejak belajar Bahasa Indonesia kita tentu telah mengenal tentang cerpen,
puisi, gurindam, dan masih banyak yang lainnya. Itu semua merupakan beberapa
dari banyak jenis karya sastra yang ada di Indonesia yang masing masing
memiliki fungsi tersendiri.
Banyak sekali karya sastra yang telah kita kenal pada saat ini. Karya sastra
dikarang oleh beberapa tokoh yang didalamnya terdapat amanat, nasihat, dan
pesan yang dismapaikan dalam karya sastra tersebut.
Karya sastra juga memiliki beberapa aliran yang perlu kita ketahui, untuk
kita tahu aliran manakah dalam karya sastra yang sedang kita baca. Makalah ini
menyajikan definisa sastra, periodesasi, genre, aliran-aliran, unsur pembangun
karya sastra, dan menghubungkan sastra dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi sastra?
2. Bagaimana periodesasi sastra ?
3. Apa saja genre sastra ?
4. Apa saja aliran-aliran sastra ?
5. Apa saja unsur-unsur pembangun karya sastra ?
6. Bagaimana menghubungkan sastra dengan kehidupan sehari-hari ?
C. Tujuan Makalah
1. untuk mengetahui definisi sastra
2. untuk mengetahui periodesasi sastra
3. untuk mengetahui genre sastra
4. untuk mengetahui aliran-aliran sastra
5. untuk mengetahui unsur-unsur pembangun karya sastra
6. untuk mengetahui menghubungkan sastra dengan kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sastra
Apa itu sastra ? Dalam KBBI, sastra didefinisikan sebagai bahasa (kata-
kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari.
Menurut asal-usul bahasanya, Teeuw menjelaskan bahwa istilah sastra disebut
literature (bahasa Inggris) yan berasal dari bahasa latin. Dalam bahasa Indonesia,
kata sastra berasal dari bahasa sansskerta, yakni berasal dari asal kata sas-, yang
dalam kata kerja turunannya diartikan sebagai mengarahkan, mengajar, dan
memberi petunjuk atau intruksi. Akhiran tra menunjukkan alat berdasrkan asal
kata dalam bahasa sanskerta, diartikan sebagai alat untuk mengajar, buku
petunjuk, dan buku intruksi atau pengajaran.1
1
Yusi Rusdiana, Bahasa dan Sastra Indonesia SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011),
hlm. 5.3.
2
Suroto Ulfah, Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia, ( Jakarta : Erlangga,
2000), hlm. 57.
memberikan sejumlah pengalaman bagi pemmbacanya tentang memaknai hidup
dan kehidupan.3
B. Periodesasi Sastra
3
Yunus Abidin, Pembelajaran Bahasa Berbass PenddikN karakter, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2012), hlm. 208.
Periode 1920 1933 (angkatan balai pustaka)
Periode 1933 1942 (angkatan pujangga baru)
Periode 1942 -1945 (angkatan pendudukan Jepang)
2. Masa Perkembangan
Periode 1945 1953 (angkatan 45/ kemerdekaan)
Periode 1953 -1961
Periode 1961 1966
Periode 1966 sekarang4
1) Angkatan balai pustaka (periode 1920 1933)
Angkatan balai pustaka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit
sejak tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa (roman,
novel, cerita pendek, drama) dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair,
pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa itu.
Balai Pustaka didirikan untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul
dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang banyak menyoroti
kehidupan pernyaian(cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar).5
4
Suryanto Alex, Bahasa dan Sastra Indonesia, (Jakarta:esis,2006), hlm.148-149.
5
Wikipedia Bahasa Indonesia, http://wikipedia.com
dan Sengsara Seorang Anak Gadis karya Merari Siregar (1920) dan kemudian
roman Siti Nurbaya karya Marah Rusli (1922).
Selain ketiga tokoh diatas, tokoh-tokoh Balai Pustaka lainnya dan contoh
karyanya adalah sebagai berikut:
a.) Moh.Kasim dengan karya Muda Teruna (1920) yang begenre roman.
b.) Abdul Ager dan Nursinah Iskandar dengan karya Cinta yang Membawa
Maut (1926) yang bergenre roman
c.) Kejora dengan karyanya Karam dalam Gelombang Percintaan (1926) yang
bergenre roman
d.) Adi Negoro dengan karya Asmara Jaya (1927) yang bergenre roman
e.) Nur Sultan Iskandar, Salah Pilih (1928) roman
f.) Tulis Sutan Sati, Sengsara Membawa Nikmat (1928) roman
g.) Abdul Muis, Salah Asuhan (1928) roman
h.) Sutan Takdir Alisyahbana, Tak Putus Dirundung Malang (1929) roman
i.) Suman H.S., Kasih Tak Terlerai (1929) roman
j.) Mohammad Yamin, Tanah Air (1922) puisi
k.) Sanusi Pane, Pancaran Cinta (1926) prosa liris
l.) Rustam Effendi, Bebasari (1924) drama
Roman yang terbit pada angkatan Balai Pustaka memiliki cirii-ciri sebagai
berikut:
a.) Berisi kritikan terhadap adat yang dinilai sudah tidak relevan dengan zaman.
b.) bertema: Kawin Paksa, pertentangan pandangan antara kaum tua dan kaum
muda, dan pengaruh pertemuan budaya Eropa terhadap pergaulan pemuda
pribumi.
c.) Gaya bahasa dan komposisi cerita menyerupai hikayat-hikayat lama.
d.) Melalui tokoh utama, pengarang sering menyampaikan nasihat panjang-
panjang.
e.) Sebelum menuju akhir cerita, tokoh mengalami petualangan atau
berkelana/merantau.6
C. Genre Sastra
istilah genre berasal dari bahasa prancis yang berarti jenis jadi genre sastra
adalah jenis karya sastra.ungkapan manusia dalam bentuk bahasa yang baik dan
mengesan kan itu,memiliki berbagai bentuk (genre) tiap tiap genre memiliki
syarat dan ciri khas sendiri.ciri tersebut tidak mudah untuk di bedakan nya.namun
terdapat dasar yang membedakan satu sama lain. Berikut genre sastra umum:
1. Sastra Nonimajinatif
a) Esai
Esai merupakan karanngan pendek tentang sesuatu menurut pandangan
pribadi penulisnya esay pada dasarnya adalah ungkapan pribadi penulis tentang
suatu masalah.biasanya esay mengambarkan pribadi penulisnya.
b) Kritik sastra
Kritik sastra sebenarnya esay juga, hanya pada kritik ditekankan pada
penilaian terhadap suatu karya.ciri pokok kritik sastra adalah :
Menilai karya sastra
Mencari kelemahan dalam karya sastra
Memuji
Membandingkan karya yang satu dengan karya yang lain yang sejenis.
c) Biografi dan otobiografi
6
Ibid., hal. 150.
Biografi adalah cerita hidup seorang yang di tulis oaleh orang lain.penulis
biografi mengumpulkan data dari berbagai sumber,kemudian di susun dalam
bentuk cerita yang kronologi.
d) Otobiografi
Otobiografi adalah biografi seseorang yang di tulis sendiri oleh
tokohnya.kadang kadang di tulis oleh orang lain,tetapi sumbernya berdasarkan
penuturan langsung dari tokohnya.
e) Memoar
Memoar adalah seorang tokoh yang di tulis tokohnya sendiri pada masa
tertentu (yang berkesan)
f) Catatan harian
Catatan harian yang di tulis seorang sering bernilai sastra,karena di tulis
secara spontan,jujur,sehingga menghasilkan ungkapan ungkapan yang asli dan
jernih.
g) Sejarah
Buku sejarah di Indonesia pada umumnya di tulis secara sastra .buku
sejarah baru di tulis berdasarkan kumpulan data data tanpa pengambaran situasi
keadaan pada saat itu dengan hidup dan mengesan kan.
2. Sastra Imajinatif
D. Aliran-aliran Sastra
7
Zulela, Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.
25.
atau sastrawati kedalam aliran tertentu, hendaknya berdasarkan buah cipta
mereka.
10
Yusi Rusdiana, op. cit., hlm. 5.17-5.24.
Sejalan dengan dua pendapat di atas, Wellek & Warren ( dalam Waluyo,
1994:64) menyatakan:
1) biografi pengarang
2) psikologi ( proses kreatif )
3) sosiologis (kemasyarakatan) social budaya masyarakat, dan
4) filosofis ( aliran filsafat pengarang ) termasuk pada struktur ekstrinsik karya
sastra. Termasuk ke dalam faktor sosiologis, aspek-aspek seperti profesi/ institusi,
problem hubungan social, adat-istiadat, dan antarhubungan masyarakat,
hubungan historis, hubungan sastra dengan faktor sosial, yakni menganggap
sastra sebagai dokumen sosial.
11
Hasa Alwi dan dendi Sugono, Telaah Bahasa dan Sastra, (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2002), hlm. 201.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. sastra merupakan karangan faktual imajinatif yang bersifat menyenangkan
dan bermanfaat yang disusun pengarang dengan menggunakan bahasa
sebagai media utamanya.
2. periodisasi perjalanan kesusastraan yang cakupannya paling luas.
A. Masa Kelahiran
Periode awal 1920 (angkatan pujangga lama)
Periode 1920 1933 (angkatan balai pustaka)
Periode 1933 1942 (angkatan pujangga baru)
Periode 1942 -1945 (angkatan pendudukan Jepang)
B. Masa Perkembangan
Periode 1945 1953 (angkatan 45/ kemerdekaan)
Periode 1953 -1961
Periode 1961 1966
Periode 1966 sekarang
3. istilah genre berasal dari bahasa prancis yang berarti jenis jadi genre sastra
adalah jenis karya sastra. Genre sastra umum: 1. Sastra Nonimajinatif 2.
Sastra Imajinatif.
4. Aliran-aliran dalam kesastraan memiliki kesamaan dengan aliran-aliran
dalam kesenian yang lain, misalnya dalam seni lukis, seni drama, bahkan
dalam dunia filsafat kehidupan sosial. Dalam karya satra dikenal beberapa
aliran berikut. 1.) Realisme 2.) Naturalisme 3.) Ekspresionisme 4.)
Determinisme 5.) Impresionisme 6.) Surealisme 7.) Romantisme 8.)
Idealisme 9.) DidakItisme.
5. Materi unsur-unsur pembangunan karya sastra merupakan salah satu
materi yang membicarakan tentang struktur karya sastra sebagai sebuah
karya fisik yang tentu saja terdiri atas bebera hal yang harus saling
berkaitan. Struktur pembangunan karya fisik tersebut terdiri atas (1)
struktur luar atau yang dikenal dengan ekstrinsik, dan (2) struktur dalam
atau yang lebihh populer disebut sebagai struktur instrinsik.
6. Kehidupan sehari-hari adalah modal seorang sastrawan atau sastrawati
untuk membuat karyanya.
C. Saran
Semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam mempelajari karya
sastra. Para pembaca diharapkan agar dapat lebih memahami tentang
perkembangan karya sastra untuk saat ini dan diharapkan agar dapat
mengembangkan karya sastra secara lebih baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
http://Danriris.BahasaIndonesia.Blogspot.co.id