Anda di halaman 1dari 21

ROMANTIK PADA UMUMNYA

A. Istilah Romantik

Kata Romantik dan Romantis sebenarnya berasal dari sastra abad ke 18. Sejak
awal abad 19 dipakai secara umum tanpa diberi arti dan batas gaya yang jelas : apakah
yang dimaksudkan suatu gaya , suatu tekhnik, bentuk tertentu atau hanya sikap saja
terutama dalam kesenian.
Di samping itu unsur kuno, dunia dongeng dan jauh, dunia hantu dan malam yang
menakutkan dikaitkan dengan istilah ‘ romantis ‘, maka sulit didefinisikan dan jelas
bahwa romantis berhubungan dengan perasaan. Suasana romantik sudah mulai hadir
sejak akhir abad 18 dengan karya komposisi piano nya C.Ph.E. Bach ( 1783 – 1787 )
telah diberi judul penuh perasaan, beremosi dsb, misalnya sonaten und freie Fantasien.
Bahkan karya musik WA. Mozart ( missal sinfoni no.40 in g – minor ) memuat
ungkapan perasaan yang kemudian oleh tokoh Romantik ( E.T.A. Hoffmann ) ditafsirkan
sebagai musik romantik. Artinya selama jaman klasik ( mulai 1780 ) sudah lahir pula
Romantik, yang berkembang dan menjadi makin nyata pada tahun 1830 dst.
Dengan begitu makin kabur lah arti romantik, meski demikian ada pula yang
dapat membatasi klasik dan romantik, yang bahwa musik ‘klasik’ itu dinilai kuno,
ketinggalan zaman dan tanpa perasaan, rasional. Sedangkan musik romantik diharap
dapat mengungkapkan sikap batin / perasaan / jiwa manusia. Karya seni zaman ini
bahkan menjadi subjektif mengikuti gerakan hati sampai jadi lembek bahka sentimental,
atau pada ekstrim yang lain, tidak takut untuk menjadi brutal dan sinting.
Menurut Fr. Blume musik Klasik dan Romantik sebenarnya adalah dua
segi/perwujudan yang berlainan dalam satu jaman ; tidak ada dua jaman yang berlainan.

Ciri khas musik Romantik berdasar gaya klasik :

 Keinginan romantik dicetuskan dalam bentuk klasik yang lebih jelas dan tegas, lahirlah
apa yang belakangan disebut “gaya klasik tinggi” .
 Romantik tidak ingin membentuk suatu gaya baru, namun memperkembangkan tipe
klasik tinggi ini
B. Musik Romantik dalam Konteks Sejarah Umum

Pada abad 19 sibuk dengan restaurasi yang berpuncak pada Kongres Wina ( 1814/15 ).
Namun karena problem tidak terpecahkan terjadilah Revolusi di Jerman ( 1830 dan 1848
) berupa perang antara kekuatan konservatif ( regisme kaisar dan bangsawan ) dan
progresif ( masyarakat buruh ) yang makin menuju ke demokrasi. Industri dan Ekonomi
pada abd 19 pun berkembang dengan cepat ( transportasi, pabrik dll ). Masalah social pun
tumbuh lebih cepat lagi. Kesenian dan Musik pun ditanggung oleh instansi masyarakat,
namun pada tingkat yang berbeda – beda. Terdapat musik dengan mutu tinggi ada juga
musik murahan ( kitsch ). Musik pun menjadi barang konsum, di samping di pentaskan di
gedung konser musik pula dipentaskan di salon dan di rumah sebagai hiburan.
1. Romantik Awal 1800 – 1830
Restaurasi terutama di Jerman diwarnai dengan usaha melarikan diri ke dunia
irrasional : dengan menimba bahan ke dunia dongeng / ajaib / hutan yang
misterius ( C.M.v. Weber dengan Freischutz ) bahan yang dekat dengan rakyat.
Tidak hanya dalam bentuk opera namun juga instrumental ( Beethoven ) dan
musik kamar ( nyanyian Schubert ).
2. Romantik tinggi 1830 – 1850
Romantik menjadi tinggi di Eropa pusatnya berpindah dari Wina ke Paris dimana
terdapat macam – macam inspirasi terutama dari sastra prancis ( V. Hugo, A.
Mumas dll ). Chopin memikat perhatian para pencinta musik piano . di italia
Paganini menunjukkan kemahirannya dalam bermain Biola, Mendelsohn
menemukan kembali dan mementaskan musik Bach secara romantic, Verdi
mempesona dengan opera – operanya.
3. Romantik Akhir 1850 – 1890
Sesudah Chopin, Schuman, Mendelsohn wafat diperkembangkan bentuk musik
baru, Liszt dengan symphonische dichtungen dan Wagner dengan musicdramen.
Sekaligus tampil generasi baru seperti C. Frank, Brucker, Bhrams dll.
4. Romantik pada pergantian abad 1890 - 1914
Pada generasi ini musik dirintis menjadi lebih ekstrim oleh Puccini, Mahler,
Faure, Debussy, R. Strauss dll. Akhir zaman romantik berbeda – beda di masing
– masing tempat. Namun musik atonal dari Schonberg ( 1907/08 ) merupakan
satu garis yang cukup jelas, dan awal PD 1 merupakan suatu batas yang
definitive.
C. Ciri Khas Musik abad 19
1. Bentuk
Terjadi perkembangan yang berbeda beda pada tiap komponis romantik,
dimana bentuk musik klasik tetap dipertahankan juga pada masa romantik.
Musik romantik mengambil alih semua jenis musik klasik, namun diperluas
dan dirubah. Bentuk – bentuk baru ialah :
- Lagu piano singkat
- Lagu seni a la Schubert;
- Symphonische dichtungen / sastra simfonis a la Liszt;
- Musikdrama / drama musik ciptaan Wagner
2. Harmonik
Harmonik klasik diperkembangkan dalam harmonic romantik dengan
ditambah nada kromatis / alternasi, dengan enharmonik sampai batas tonalitas.
Musik klasik – romantik dikuasai oleh tonalitas mayor dan minor saja. Sampai
akhir hidup Haydn dan Mozart tonalitas minor masih tetap merupakan
pengecualian. Baru dengan Beethoven terjadi suatu perubahan : C - minor
( sinfoni no.5 ) dalam jaman romantik menjadi tanda untuk ungkapan tragis,
sebaliknya C - mayor dipandang sebagai lambing kemenangan.
Pemakaian kromatik minor dalam jaman klasik tinggi jarang digunakan,
namun di jaman romantik malah diutamakan dan masing – masing tangga
nada diberi pengartian khusus. Ciri khas yang lain pula dengan tonalitas yang
berganti terus menerus. Dalam musik klasik, kadens digunakan untuk
menunjukan suatu akhir bagian, namun di romantik terdapat banyak modulasi
untuk mengungkapkan perubahan suasana secara mendetil. Dalam
perkembangan lebih lanjut pula terdapat interval disonan yang tidak
diselesaikan ditambah interval diminished dan augmented, akor kuart, septim,
dll.
3. Melodik
Pada musik romantik, melodi menguasai seluruh musik, melodi dianggap
sebagai wadah dari ungkapan rohani, mutu ditentukan oleh sifatnya, makin
sederhana makin baik. Sebuah motif dapat mengungkapkan suatu makna,
missal dalam simfoni no.7 ciptaan Schubert (hal 129 sejarah musik jilid 2) .
4. Ritmik
Selama jaman romantik, ritmik malah dianaktirikan atau dipakai secara rutin.
Missal Schubert menulis bagian finale yang panjang dari awal sampai akhir
dengan birama 6/8. Musik Brahms dan Bruckner malah dikenal dengan pola
yang khas namun hanya diulang terus – menerus. Musik klasik sempat
kehabusan akal dalam bidang ritmik, barulah perkembangannya mucul dai
bangsa Eropa Timur seperti Bedrich Smetana, Bela Bartok, Leos Janacek.
Dalam hal tempo pun romantik tidak kreatif, tapi berpegang pada Beethoven
yang sangat teliti dalam menentukan tempo.
Pada akhir romantik ada gejala kearah tempo ekstrim lambat dan ekstrim
cepat ada pula kebebasan untuk dirigen dan pembawa musik menjadi sangat
luas.
5. Warna suara
Romantik mengalami musik sebagai ‘ jiwa kosmos ‘ dan ‘ suara alam ‘ . dan
diutamakan instrument alamiah seperti korno/waldhorn, flute, clarinet.
Komponis romantik senang dengan bunyi raksasa. Alat tiup diutamakan untuk
menciptakan suasana sacral dan khidmat ( tuba, trombone ).

OPERA ROMANTIK

A. ITALIA
Menjelang akhir abad 18 opera Italia kehilangan posisi atas di Eropa dan bergeser
ketempat kedua sesudah opera Perancis dengan Opera Comique dan Grand Opera. Gaya
baru,musik romantic dengan kekayaan harmonic dan kromatik,peranan kor dan ansambel
dalam opera (yang dirintis oleh Gluck) serta kedudukan orkes/musik instrumental sebagaii
sumbangan tersendiri bagi urutan cerita.
Italia masih berupa suatu kumpulan negara-negara feudal dengan masyarakat miskin.
Tidak gampang untuk seorang komponis opera menaruh perhatian di masyarakat.
1. Opera Belcanto
Dalam situasi ini dan sebagai pengantar pada fase opera romantic tinggi di Italia
tapilah Rossini (1792-1868). Ternyata beliau menghadirkan gaya musik Mozart di Italia
pada awal abad 19 dengan opera buffa – musik yang sebagaimana disukai oleh
masyarakat Italia.

Rossini lahir di Pesaro/Italia. Disamping usik instrumental beliau mengarang 39


opera antara 1810-1829.

Judul opera yang terkenal ialah Tancredi dan L’Italiana in Algeri (keduanya di
Venetia tahun 1813); II barbiere di Siviglia (Roma 1816);Elisabette (Napoli 1815);
Otello (Napoli 1816);Mose in Egitto (Napoli 1818),Semi Ramide (Venetia1823)

Rossini sebenarnya masih melanjutkan warisan klasik. Waktu ia sadar akan


perkembangan musik romantic,terutama opera perancis,maka ia diam saja dan membatasi
diri pada musik gereja.

Kekayaan melodic yang lincah dan indah menjadi juga sasaran komponis opera
selain Rossini yaitu Gaetano Donizetti (1797-1848). Sejak 1838 beliau berkarya di
Paris;1842 pindah ke Wina,namun 1844 sakit jiwa. Donizetti menulis lebih dari 70
opera,opera pertama ditulis berjudul Zoraide di Granata (1822 di Roma).

Komponis opera Italia lain selama Romantik awal ialah Vincenzo Bellini (1801-
1835) lahir di Napoli,sejak 1833 tinggal di paris. Bellini mengmbil Mozart sebagai
teladan dan menciptakan melodi yang sangat ekspresif dan Indah.

Ternyata meldoi Bellini mempersatukan perasaan serta dramatic dan


mempengaruhi gaya musik piano dari Chopi serta Liszt bahkan karya awal dari Richard
Wagner.

2. Verdi
Namun komponis opera Italia abad 19 yang paling terkenal ialah Guiseppe Verdi
(1813-1901) yang merintis arah baru dan memberi tekanan baru pada opera Italia: yakni
politik dan realitas.

Verdi lahir di dekat Parma / Italia utara. Teori musik.kontrapung dan ilmu harmoni
dipelajari dari V. Lavigna. Selain itu Verdi mengumpulkan pengalaman dengan
mengunjungin opera,mempelajari partitur,menyalin part orkes dsb. Sejak 1836 Verdi
diangkat menjadi dirigen orkes Societa Filarmonika dan guru musik di Busseto. 1836
dipentaskan opera pertama ciptaan Verdi,Oberto yang diterima dengan baik. Waktu ia
mengarang opera kedua Un giono di rengo (1840) – isteri dan anak meninggal dunia.
Opera ini tidak diterima karena Verdi menirukan Rossini dan gaya opera buffo. Dengan
opera ketiga,Nabucco,Verdi baru menemukan gayanya sendiri,yakni dramatis dan serius.

Isi opera Nabuco (membebaskan orang-orang yahudi dibawah Nebukadnezar) dilihat


sebagai cermin situasi masyarakat Italia Utara dibawah pemerintahan Austria. Situasi
politis di Italia pada tahun 40 an memang makin panas Italia utara dikuasai oleh
Austria;Italia tengah merupakan ‘negara gereja’; Italia selatan (Termasuk Sisilia dikuasai
oleh Perancis)

Sesudah tahun 1872 Verdi mengarang hanya sedikit (satu kuartet gesek,beberapa
lagu gereja dan satu requiem).

Baru di 1879 ia mulai mengarang Othello yang baru selesai 1887. Atas dorongan
temannya,Boitos,Verdi menulisa opera comedia lirica (bukan opera buffa dalam gaya
lama) berjudul Falstaff (1893) sebagai gong.

3. Realisme dan Naturalisme (verismo)


Menjelang akhir abad 19 dalam sastra Italia berkembanglah

Realism dan naturalism;dalam musik kecenderungan ini menghasilkan apa yang disebut
Verismo

Tujuan dari naturalism dalam sastra ialah lukisan hidup di dunia secara realistis
tanpa ilusi romantic dan idelaistis,bersama dengan kritik masyarakat yang makin dirasa
penting. Melalu musik tujuan ini dapat dicapai hanya secara tidak langsung. Maka
realism/verismo semlua membatasi diri pada cerita opera

Musik meninggalkan bentuk-bentuk yang tradisional dan sering memakai egek-


egek terntentu untuk mendukung apa yang terjadi di panggung. Model untuk tipe opera
ini ialah Cavalleria Rusticana (Roma 1890) ciptaan Pietro Mascagni (1863-1945)
dengan liberto dari G.Verga.
B. PERANCIS
Jenis opera perancis selama abad 19 adalah Grand Opera,Opera comique,Drame Lyrique
dan operet. Tiga jenis pertama makin bersatu;operet tetap mandiri.
1. Grand Opera
Grand Opera ilah opera seria dan dramatis yang melanjutka Trafedie lyrique dari
abad 18

Dalam grand opera dari 1830-1848 nampak bahwa kesadaran masyarakat makin
kuat.

Dalam grand opera dipakai semua teknik lama: resitatif


accompagnato,aria,cavatine,romanza,ballada; ansambel sebagai bagian terpenting;kor
besar untuk memerankan rakyat; orkes besar untu memungkinkan tekstur yang kaya
dan bervariasi,sering dengan efek programatis. Opera-opera ini dipentaskan dalam
gedung opera besar (Grand Opera) di Paris.

2. Drame Lyrique
Sama seperti Grand Opere,Frame lyrique berisi bahan serius,namun tidak dengan
adegan masal,tetapi dengan melukiskan nasib perorangan,suasana yang penuh
perasaan.

Drame lyrique pertama yang khas berjudul Faust.

3. Opera Comique
Pada paruh pertama abad 19 disamping Grand Opera dikarang juga opera
comique sebagai lawannya. Bahan cerita yang diambil dari hidup masyarakat tidak
hanya berisi hiburan tetapi juga serius maupun iringan.

Dalam opera comique dialog-dialog diucapkan dan dengan demikian masih dekat
dengan teater.

4. Operet
Opera jenaka dengan satu babak terdapat di Paris sejak 1854,dari Herve (disebut
Folies concertantes) dan sejak 1855 dari J.Offenbach (disebut Bouffes
parisiens/Musiqueetes).
Ciri khas dari operet adalah musiknya ringan seiring dipergunakan chanson
aktuel,tarian (waltz,gallop,polka) dan mars.

Komponis operet yang paling terkenal ialah Jaques Offenbach (1819-1880

C. JERMAN
1. Opera Romantik
Pada awal abad 19 berkembanglah tipe opera Romantis Jerman yang berisi tentang cerita
rakyat,dongeng dan sejarah dalam pandangan romantic.

Ceritanya hampir selalu memperlihatkan manusia yang terikat nasib jelek karena telah
bersalah dan merindukan pembebasan/jalan keluar.

2. Opera Jenaka
Dari tradisi songspiel dan terpengaruh dari Opera Comique Perancis dengan
kor,tari dan cahanson berkembanglah opera jenaka di jerman. Jenis opera ini dengan
unsur lucu sampai menggelikan,yang penuh perasaan sampai sentimental merupan
cermin selera oranf selama watu yang disebut Biedermeierzeit.

3. Wagner dan drama musik


Richard Wagner (1813-1883) lahir di Leipzig,ayah tirinya seorag actor. 1834 ia
menjadi dirijen paduan suara di Magdenburg dimana ia menikah dengan seorang aktris.
Akhirnya opera pertama berjudul Rienzi dapat diselesaikan dan dipentaskan
dengan sukses (1841). Tahun 1843-1845) dan Lohengrin (1845-1848)
Fase ini berakhir dengan adanya kerusuhan politik;Wagner dikucilkan dan harus
melarikan diri keluar negeri dan tinggal di Swiss selama 9 tahun.
Namun ia menulis karangan tentang ‘karya musik masa depan’. Opera dan
drama..

D. RUSIA
Sejak abad 18 di istana kaum bangsawan dipentaskan opera Italia. Pada abad 19 mulailah
suatu gerakkan nasional untuk melawan penjajahan,bukan dalam hal politik tetapi dalam
hidup masyarakat. Bahasa kaum.
E. Negara-Negara Lain
Selama abad 19 berkembanglah opera nasional di hampir semua negara eropa sesuai
perkembangan keasadaran nasional dan politik di negara-negara tsb. Misalnya revolusi di
Belgia pada Juli 1830 terjadi langsung sesudah pentas opera La muette de Portici ciptaan
Auber. Bahan opera nasional berupa ide tentang kemerdekaan dan keadilan. Mula-Mula
ide-ide umum ini diwujudkan dam konteks negara.

1. Inggris
2. Skandinavia
3. Polandia
4. Hungaria
5. Ceko

ORATORIO ROMANTIK

Termasuk ciri khas musik abad 19 bahwa dimana – mana tumbuh paduan suara. Dan
berhubungan dengan perkembangan musik dalam masyarakat. Maka tidak hera bahwa komposisi
oratorio barupun mendapat perhatian besar. Oratorio Haydn yang diterima secara luas di Eropa
menjadi teladan untuk menciptakan oratorio Romantik. Dilain pihak abad 19
memperkembangkan ekspresi baru, orkestrasi baru ( Berlioz ); tambah lagi minat baru pada
sejarah yang diwujudkan a.l. juga dalam klasisisme / perhatian kembali masa ‘klasik’ yang sudah
lampau ( Mendelsohn ).

Meskipun pada abad 19 sekularisasi di Eropa sudah maju dan memperlemahkan peranan
gereja sebagai instantsi yang mengatur hidup pribadi maupun social masyarakat; namun agama
tidak hilang tapi menjadi suatu kepercayaan umum akan kuasa maha tinggi akan dunia nan
disana yang menggantikan ibadat gereja. Maka gedung dimana oratorio dipentaskan menjadi
gereja.

A. Jerman
Pada paruh pertama abad 19 Jerman menjadi pelopor oratorio romantik, terutama dengan
menimba dari tradisi klasik.

Joseph Leopold Eybler ( 1765 – 1846 ) dari Alberchtsberger dan sahabat Mozart
mengarang oratorio dan musik gereja
Maximillan Stadler ( 1748 – 1833 ) mengarang sejumlah oratorio, yang juga sahabat
Mozart dan Haydn
Carl Loewe, Delshon Bartholdy

F. Mendelsohn mementaskan kembali karya Bach yang selama 100 tahun terlupakan.
Namun dalam oratotio ia berorientasi pada Handel dan Haydn.
Robert Schuman ( 1810 – 1856 ) menulis 2 oratorio profane berisi dongeng ; das
paradies und die pero ( 1843 ) serta der rose pilgerfahrt ( 1851 ) .
Franz Liszt judul Die legend von der hl. Elisabet (1862). Liszt mengarang oratorio ini
seperti suatu opera dengan 2 babak dan 7 adegan, setiap adegan terbagi lagi dalam
beberapa bagian. Terciptalah Sinfonische Dichtung / jenis musik programa dengn orkes
dalam satu bagian, sebagian berupa musik instrument murni dengan resitatif
accompagnato, ansambel dan lagu kor, namun tanpa aria – aria.

B. Perancis
Di perancis oratorio dipakai dalam ibadat, maka syairnya berbahasa latin, seperti oratorio
pour le couronnement ciptaan Jean francois le Sueur ( 1760 – 1837 ) sebagian dari
oratorio tsb dipakai waktu penobatan napoleon I u/ penobatan raja Charles X.

MUSIK GEREJA

Music gereja pada abad 19 tdk memiliki pernana seperti abad 18,dlm rankan ekspansi perancis
pada batas timur dan penyerahan daerah ex bangsawan,maka tanah gereja di gerjamn
disekularisasiakan pada tahun 1803 ,jadi diambil alih pemerintah. Pengaruh duniawi dari jerman
berkurang,jadi bisa memikirakan pengaruh rohani.

a. Musik gereja kathoilik


Dalam music kathokil abad 19 dapat dibedakan 3 aliran.
- Lanjutan tradisi klasik (wina)
- Gerakan cecicilanisme
- Musik devosional
1. Lanjutan tradisi jaman klasik
Tradisi music gereja dari jaman klasik(haydyn dan Mozart) dilanjutkan oleh C.M von
Weber (1786-1826) dirigern di dresaden, mengarang 2 misa (1818 dan 1819)
Joseph ignaz Schnabel (1761 – 1831)1831 menjadi dirigen di Breslau serta penggantinya
B,han ( 1780 – 1956) dan akhirnya Mortiz brosig (1815 – 1887) dengan 9 misa orkes
vespare,dll,menciptakan music dalam tradisi klasik(yg ditentang oleh cecilianisme)
Sedangkan max filke (1855-1911) seorang murid dari brosig mengarang lagu gereja
untuk kor kecil.
Maximilian stadler (1748-1833) seorang imamdan birawan dari wina yang juga disebut
“abbe stadler” beliau mengarang 10 misa dan sebuah requiem serta satu oratorio
Kaspar ett (1788 – 1847) tinggal di munchen/ jerman selatan terutama selama masa
adven dan prapaskah ett mementaskan motet dan music polifon masa lampau.pada hari
jumat agubng 1816 memtaskan Miserere ciptaan algeri yang merupakan salah satu
langkah penting kea rah restaurasi music gererja,tdak dibatasi diri dgn gaya polifon a
cspella.dia juga memperhatikan music haydn dan Mozart namoak pada requiem in es
mayor citaan ett untuk mengembangkan music gereja kontemporer.
Franz lacner (1803 – 1890) murid ett,pindah ke wina dan belajar pada sechter,bertugas
menjadi dirigen di berbagai tempat,ah=khirnya di teater istaba munchen ,selain music
instrumental dan 4 opera ia mengarang sejumlah oratorio dan misa serta motet,satu
requeiem dll.
Simon sechter (1788-1867) bekerja sebagai organis istana dan guru komposisi di
wina,guru dari fr Schubert dan a.bruckner, selain mengarang sebuah buku die grundzuge
der musikalischen compositition / dasar komposisi music ,secter menulis 35 misa dan
beberapa oratorio (tidak diterbitkan)
Franz Schubert (1797 – 1828) mengarang 6 misa ,4 misa pertaman ( in F G Bes dan C)
mengikuti pola haydn dengan orkes kecil. Namun 2 misa meriah menyambung gaya misa
solemis Beethoven. Schubert tidak lagi memntingkan motif,melainkan dengung klang
sebagau saran ungkapan.dan ia ingin meleburkan diri dalam kehadiran allah yang
universal hal mana Nampak pada awal credo dimana diulang sebuah akor megah contoh
122. ‘
Puncaknya dari music gereja kathoilik selama abad 19 tercapat dalam karya anton
Bruckner (1824-1896) saya sinfoni klasi digabungkan dengan susunan vocal polifon lama
dalam dan gaya romantic. Bruckner mengarang 4 misa in bes minor (1854) in e mnor
(1866 direvisi 1876 dan 1882) in f minor (1867/68 diolah kembali 1876 ,1881 , 1890/93),
sebuat requiem (1875) magnificat ( 1852) tedium (1881/84) dan sejumlah motet.
2. Gerakan cecilianisme
Cecilianisme adalah suatu gerakan di dalam gereja katholik jerman yg mulai pada tahun
1860an.
Sejak 1853 di Regensburg seorang musikolog mulai mengumpukan dan menerbitkan
music gereja vocal dari abad 15 dan 16.
Karl gustav fellcrer yang menerbitkan geschicte der katholischen kirdhen music dalam 2
jilid menilai music gereja katholik abad 19 sbb,restorasai pengembalian menjadi music
yg ideal untuk music dalam ibadat yg lbh ideal adalah music Gregorian dan polifoni.
Para komponis bernama dalam tantangan cecilianisme
F list dan Abruckner memperhatikan keinnginan dari cecilianismenamun merekan ttp
mempertahankan gayanya sendiri.misalnya motet acapella dari Bruckner yg ditulis untuk
membuktikan gerakan ini bahwa selain gaya Palestrina tedapat juga kemugkinan lain
untuk menulis music gereja sejati.
Franz list (1811 – 1886)pada tahun 1856 (sebelum didirikan ceciliansime)menulis 2 misa
yang satu untuk peresmian gereja (1856) dengan teknik leitmotif dan gaya music
programa. Sedangkan misa kedua dikarang untuk penobatan kaisar franz joseph I sebagai
raja dari hungaria (1867) dala gaya restaransi sebagaimana dirintis oleh ceceilianie.
Begitu pula halnya dengn misa choralis (1865) dan dalam requiem (1868).
Joseph rheinberger berkarya di munchen untuk music gereja.terbuka untuk kontrapung
bach maupun dengan perasaan romantik dengan memakai teknik komposisi sejaman.ia
mengarang 18 misa dan 4 requiem,6 diantaranya dengan orkes ,6 a capella, dan 10
dengan iringan organ ; 4 stabat meter,2 vesperae, 36 motet 45 himne dll,namun hanya
sebagian dari karya rheinberger diakui oleh cecilianisme.
Max reger (1873 -1916) yang berusaha untuk mengarang komposisi yang mudah untuk
dipakai dalam ibadatop 61 namun dalam komposisi lainnya roger jelas ambil jalan lain
(lihat hal 205)
Music gereja di luar jerman
Di perancis mudik gereja katholik lebih dekat dengan msusik profane.ada tradisi misa
orkesada tradisi nyanyi Gregorian. Bagi komponis pernacis gaya pelestriana tidak
merupakan suatu penyempitan,karena mereka mengaitkan polifoni abad 16 dengan gaya
music abad 19.

NYANYIAN

a. Nyanyian solo

Sekitar tahun 1800 terdapat nyanyian seni bermacam- macam seperti arietta, cavatine
szene cantata solo himne ode lied ,nyanyian biasanya berbentuk bait ,namun juga
kecenderungan untuk teknik durchkomponiert / tiap bait/bagian diberi lagu khusus.

Schubert

Franz Peter Schubert (Jerman: [ˈfʁant ͡peːtɐ ˈʃuːbɐt]; 31 Januari 1797 - 19 November 1828)
adalah seorang komposer Austria dari era Romantis Klasik dan awal Romantis. Meskipun
hidupnya singkat, Schubert meninggalkan oeuvre yang luas, termasuk lebih dari 600 karya vokal
sekuler (terutama Lieder), tujuh simfoni lengkap, musik sakral, opera, musik insidental, dan
sejumlah besar piano dan kamar musik. Karya utamanya termasuk Piano Quintet di A mayor, D.
667 (Trout Quintet), Symphony No. 8 in B minor, D. 759 (Unfinished Symphony), tiga sonata
piano terakhir (D. 958–960), opera Fierrabras (D. 796), musik insidental untuk lakon Rosamunde
(D. 797), dan siklus lagu Die schöne Müllerin (D. 795) dan Winterreise (D. 911).

Terlahir dari orang tua imigran di pinggiran kota Himmelpfortgrund di Wina, hadiah-hadiah
Schubert untuk musik yang tidak biasa terlihat sejak usia dini. Ayahnya memberinya pelajaran
biola pertamanya dan kakak laki-lakinya memberinya pelajaran piano, tetapi Schubert segera
melampaui kemampuan mereka. Pada 1808, pada usia sebelas, ia menjadi murid di sekolah
Stadtkonvikt, di mana ia berkenalan dengan musik orkestra dari Haydn, Mozart, dan Beethoven.
Dia meninggalkan Stadtkonvikt pada akhir 1813, dan kembali ke rumah untuk tinggal bersama
ayahnya, di mana dia mulai belajar untuk menjadi guru sekolah; meskipun demikian, ia
melanjutkan studinya dalam komposisi dengan Antonio Salieri dan masih menulis dengan subur.
Pada tahun 1821, Schubert diberikan izin masuk ke Gesellschaft der Musikfreunde sebagai
anggota yang berprestasi, yang membantu membangun namanya di antara warga negara Wina.
Dia memberikan konser karyanya sendiri untuk pujian kritis pada bulan Maret 1828, satu-
satunya saat dia melakukannya dalam karirnya. Dia meninggal delapan bulan kemudian pada
usia 31, penyebabnya secara resmi dikaitkan dengan demam tifoid, tetapi diyakini
olehbeberapasejarawansebagaisifilis.

Penghargaan terhadap musik Schubert ketika dia masih hidup terbatas pada lingkaran pengagum
yang relatif kecil di Wina, tetapi minat pada karyanya meningkat secara signifikan dalam
beberapa dekade setelah kematiannya. Felix Mendelssohn, Robert Schumann, Franz Liszt,
Johannes Brahms dan komponis abad ke-19 lainnya menemukan dan memperjuangkan karya-
karyanya. Saat ini, Schubert berada di antara komposer terhebat abad ke-19, dan musiknya terus
menjadi populer.

Schumann

Tahun 1840 bagi Robert schumann (1810-1856)(lihat halamana 162) merupakan suatu tahun
nyanyian hal ini kiranya berkaitan dengan nikahnya dengan calara pada tahun tsb,maka lahirlah
138 nyanyian ,diantaranya siklus lienderkreis op 24 ,lienderkreis op 39 mytern op 25 ,frauliebe
und fruleben,diercheliebe.

Peranan piano pada nyanyian schumann meningkat ,terdapat intro dan coda panjang suara solo
kadang – kadang sungguh dinnteregasikan dengan komposisi. Maka nyanyian schumann ebih
mirip dengan charaterstuck,penuh dengan waran romantic.

Sesudah 1850

a. Arah konservatif
Arah konservatif dengan Robert franz (1815 – 1892) yang berkarya di halle / jerman dan
Johannes brams
Johannes bras (1833-1897) lahir sebagai anak dari seorang pemusik kota di hamburg . ia
belajar music secara otodidak ,berkenalan dengan r schmann (1853) megumpulkan
pengalaman sebagai dirigen dan sejak 1862 enetap di wina diman ia memimpin
singkademie (sejak 1863) serta mengurus konser dari music gesellschaft/ yayasan music.
Brams mulai mengarang nyanyian di usia muda ,pada umur 20 tahun ia menerbitkan 6
gesange (op 3) dan secara bekelanjutan brams seumur hidup mengarang.
Selain Schubert dan schumann pada oaruh pertama abad 19 banyak komponis kaub juga
nebgarag nyanyian untuk jenisn music yang makin disenangi ini.
Banyak nyanyian diterbitkan pula sehingg atersebar luas.
Kumpulan nyanyian ciptaan brams berjudul romanzen aus l tieks magelone op 33 (1862)
viererneste gesange op 121 ( 1896) brmas menulis juga untuk nyayian rakyat untuk solo
ansambel,paduan suara , a.l liebesliender op.52 ansabel, yg terdiri dari wals untuk
ansambel vocal dengan iringan piano 4 tangan - brams mempertahankan bentuk bait
berlawanan dengan wagner dan liszt.
b. Arah modern/ neudeutsche schuler wagner liszt dll.
Dalam perkembangan nyanyian abad 19 diwakili oleh r wagner dengan 5 gedischte fur
eine frauenstimme (1857/58) fr liszt a.l 82 nyanyian dengan iringan piano dengan
wolf menurikan wagner pada irinagn pianosebagai iringan vocal.

B .nyanyian paduan suara

Kor untuk suara campur pada abad 19 sangat popular ,namun kor pria pu berkembang dengan
pesat . kor pria umumnya membawakan lagu rakyat berbait a capella.

Berliner singkademie yang didirikan 1791 sejak 1800 mengadakan konser – konser di samping
oratorio dan cantata nyanyian paduan suara main pernanan besar,a.l dari Schubert misalnya
dengan mirjams siegesgesang (kor SATB dengan solo soprsn),standchen (solo alto dgn kor
wanita),nachthelle (kor pria),nachtelle in walde (kor pria) dll mendelson dengan o taler weit o
hohen dan wer hat dich du schonner wald(untuk kor pria dll) schumann misalnya balada untuk
kor pria dengan orkes der konigssohn dan des dangers fluch Zigeurnerleben ( kor satb dan piano)
brunch misalnya das lied von der glocke ,odysseus frithjof untuk kor dan orkes

Brams menyusun aransemen untuk lagu rakyat jerman untuk kor 4 suara (1864).tidak hanya
dijerman nyanyian kor berkenbang ,tetapi di Negara eropa lainnya.khusuhnya di rusia nyayian
kor mendapat nada khas, terutaman dalam komposisi dari tangan Glinka dan borodin serta
terutama Mussorgsky.
Mussorgsky mengarang siklus kinderstube(1868/72), ohne sonne (1874) liebe und tanze des
todes(1874/77). Lagu Mussorgsky sangat kaya dalam harmoni dan irama dengan banyak kejutan
dan kontras.

Perancis memperkembangkan sastra nyanyian sendiri berupa romance serta melodi dari
komponis yang bernama seperti
berlioz,meybeer,david,masse,Gounod,biset,Delibes,frank,lalo,saint saens serta secara khusu g
faure (1845-1924) dan H. Dupare.1848-1933)

MUSIK PIANO

Pada era Romantik, piano mencapai kesempuarnaannya, baik dari segi register suara,
konstruksi, mekanik sehingga gradasi dinamik dari sangat lembut (pianissisimo) sampai
sanggat lantang (fortessisimo), penambahan pedal (yang menurut Chopin telah memberi
‘jiwa’ pada piano), serta teknik bermain yang menuntut virtuositas pianis. Kemampuan piano
mengekspresikan karakter musik yang berapi-api sampai pada melodi yang lembut dan liris
membuat piano menjadi media ekspresi favorit para komponis Romantik.
Dari segi bentuk musik, komponis lebih menitik-beratkan pada ekspresi musik daripada
bentuk. Dibandingkan dengan bentuk musik yang sudah mendapat bentuk bakunya pada era
Klasik. Beberapa bentuk musik yang berkembang di era Romantik :
- Sonata. Hanya Beethoven dan Schubert yang banya menulis sonata untuk piano.
Bagi komponis Romantik lainnya, sonata piano berubah menjadi suatu karya yang
panjang yang hanya terdiri atas satu bagian.
- Bentuk tarian. Bentuk tarian Barok, suita, ditinggalkan. Waltz merupakan bentuk
tarian umum yang banyak dikomposisi terutama oleh Johann Strauss. Tarian-tarian
daerah asal komponis dibuat ke dalam komposisi piano seperti (1) länder (tarian
rakyat Austria yang bertempo lambat), (2) mazurka dan polonaise dari Polandia, (3)
ecossaise, (4) galop, dan (5) tarian daerah lainnya.
- Etude. Etude atau study atau latihan merupakan karya yang dibuat untuk melatih
teknik tertentu seperti arpeggio, tangga-nada, akor, dan lain sebagainya, hanya
10
merupakan karya yang ‘dipentaskan’ di ruang praktek. Namun pada era Romantik
menjadi karya yang dipentaskan pada saat konser seperti 27 etudes karya Chopin
dan Concert Etude karya Liszt.
- Character Pieces. Merupakan kumpulan karya-karya pendek yang memiliki
karakter atau nuansa tertentu. Arabesque, ballade, intermezzo, nocturne, romance,
lamento, moment musical, rhapsody, impromptu, bagatelle, song without words,
dan albumblatt merupakan karya yang termasuk dalam character pieces.
Komponis-komponis yang terkenal dengan karya-karya pianonya antara lain :
- Beethoven merupakan komponis Romantik yang banyak mengembangkan bentuk
sonata dibanding dengan komponis Romantik yang lain.
- Schubert menduduki peringkat nomor dua dari jumlah sonata piano yang
dikomposisi. Meski Schubert hanya membuat sebelas sonata, namun ia
menghasilkan sonata yang ekpresif dan liris yang tetap berintikan bentuk sonata.
- Mendelsohn, mengagumi Bach sehingga ia membuat prelude dan fuga untuk
piano. Selain karya tersebut, ia membuat dua konserto piano serta kumpulan
karya-karya piano dalam sebuah kumpulan yang terkenal dengan nama Lieder
ohne Worte.
- Schumann hanya membuat kumpulan karya-karya pendek untuk piano seperti
Waltzes, Papillons, Kinderscenen, Carnaval, Fantasy Pieces, dan lain-lain.
Gambar 5
Frédéric Chopin (1810-1849)
- Chopin merupakan genius dalam karya-karya untuk piano karena ia dapat
membuat piano melantunkan melodi yang sangat puitis. Sebagian besar karyanya
adalah karya untuk piano. Karya pianonya umumnya homofoni dengan
pengembangan kromatis dan modulasi serta sebagian besar hanya terdiri atas satu
bagian. Karya-kayanya antara lain tiga sonata piano, dua konserto piano, 27
etudes, polonaise, mazurka, waltz, prelude, dan nocturne.
11
Gambar 6
Franz Liszt (1811-1886)
- Liszt. Komponis piano yang sangat dominan pada abad XIX. Komposisi-komposisi
pianonya yang brillian dengan teknik tinggi, sehingga muncul istilah yang
mengatakan, “jangan menyebut dirimu pianis jika belum memainkan karya Liszt.”
Hungarian Rhapsodies, dua konserto piano, 12 Etudes d’exécution transcendante,
dan karya-karya lainnya.
- Brahms merupakan komponis yang mengutamakan keseimbangan antara rasio
dan perasaan di dalam musiknya. Brahms menghindari musik program seperti tren
Romantik dan banyak membuat komposisi yang menjadi tren pada era Klasik
namun tekstur, sonoritas, melodi, dan harmoni mencerminkan karakter Romantik
yang sangat kental. Kurangnya tuntutan virtuositas pianis juga menjadi karakter
karya-karyanya. Karya-karyanya antara lain tiga buah sonata, dan beberapa
kumpulan variasi (seperti Variations on theme of Haydn for two pianos), serta
beberapa character piece seperti ballade, rhapsody, capriccios, dan intermezzo.
- Selain komponis-komponis di atas, komponis lainnya antara lain adalah John Field,
Muzio Clementi, Max Reger, Edward MacDowell, Gabriel Fauré, César Franck,
Isaac Albeniz, Feruccio Busoni, Modest Musorgsky, Anton Rubinstein, Sergei
Rachmaninof, dan Peter Tchaikovsky.
Daftar Pustaka

prier, k. e. (1996). Ilmu bentuk analisa. yogyakarta: pml.

sj, K. e. (2007). sejarah musik jilid 2. yogyakarta: pusat musik liturgi.

stein, l. (2002). structure and style; the study and analysis of musical forms. London: evanston lil summy
- Birchard Co.
TUGAS KELOMPOK
SEJARAH MUSIK 2
“ZAMAN ROMANTIK”
Dosen Pengampu : Helena Evelin Limbong, M.Sn

Oleh:

Zulfa Nabilah Luthfi 2815160267


Zulvia Alamanda 2815161598
Herbert 2815162224

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018

Anda mungkin juga menyukai