Anda di halaman 1dari 3

Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS), dimuat di Kompas 2 November 2013

Terkait pengurangan subsidi BBM yang berujung pada kenaikan harga BBM di pertengahan tahun, laju
inflasi Indonesia naik cukup signifikan tahun ini yaitu sebesar 7,66% sejak awal tahun. Meski demikian,
puncak inflasi telah terlihat, di mana dengan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi sudah tercermin
dalam inflasi Jun 2013 - Aug 2013 dan harga pangan mulai turun, para ekonom memperkirakan inflasi
akan kembali ke pola normalnya dalam beberapa bulan ke depan, kembali ke kisaran target inflasi yang
ditetapkan Bank Indonesia sebesar 3,5-5,5%.

Tabel 5: Laju Inflasi Bulanan Indonesia 2013


Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS), dimuat di Kompas 2 November 2013

Grafik 5: Laju Inflasi Tahunan Indonesia (%)

* target pemerintah

Sumber: Biro Pusat Statistik dan APBN 2014, dimuat di Kontan Edisi Khusus November 2013.

Meskipun tahun depan adalah tahun politik bagi Indonesia sehubungan dengan akan diadakannya
pemilihan umum legislatif dan presiden, namun banyak kalangan menilai kontribusinya terhadap
perekonomian Indonesia tidak akan signifikan. Bank Indonesia memprediksi bahwa kontribusi pemilu
2014 terhadap pertumbuhan ekonomi hanyalah 0,13-0,19% (vs. 0,23-0,26% pada pemilu 2009). Hal ini
dikarenakan jumlah partai politik dan jumlah calon legislatif di pemilu 2014 akan lebih sedikit
dibandingkan dengan pada pemilu 2009. Pada pemilu 2014 nanti jumlah calon legislatif adalah 100%
jumlah kursi di DPR, sedangkan pada pemilu 2009 sebesar 120%. Jumlah partai politik peserta pemilu
pun berkurang drastis dari 38 pada pemilu 2009 menjadi 12 pada pemilu 2014 nanti.

Kesimpulan :

o Setelah krisis finansial global di tahun 2008, perekonomian dunia belum menunjukkan laju
pertumbuhan yang berarti. Bahkan, laporan World Economic Outlook terbarunya yang dirilis di
bulan Oktober 2013, International Monetary Fund (IMF) merevisi turun tingkat pertumbuhan
ekonomi dunia di tahun 2013 menjadi 2,9% untuk tahun 2013 dan 3,6% untuk tahun 2014 dari
proyeksi sebelumnya di bulan Juli 2013 sebesar masing-masing 3,2% dan 3,8%.
o Memasuki tahun 2014, Amerika Serikat diperkirakan akan mulai tumbuh meski tidak agresif.
Beberapa indikator makroekonomi Amerika Serikat juga sudah menunjukkan perbaikan, meski
belum semuanya kuat.
o Pertumbuhan ekonomi sudah mulai nampak di zona Euro namun masih sangat lemah. Angka
pengangguran juga sangat tinggi dan ketegangan sosial-politik masih menghambat momentum
reformasi di sana. Ke depannya, langkah-langkah untuk mengembalikan kesehatan sektor
finansial dan memperkuat infrastruktur keuangan sangat penting bagi stabilitas finansial dan
guna mendukung pemulihan ekonomi. Lebih lanjut, dukungan untuk menaikkan tingkat
permintaan dalam jangka pendek serta reformasi struktural secara lebih mendalam diperlukan
untuk meningkatkan daya saing dan potensi output guna pertumbuhan ekonomi dan penciptaan
lapangan kerja.
o Meski program stimulus Abenomics di Jepang telah membantu melemahkan nilai tukar yen
sehingga meningkatkan daya saing Jepang untuk ekspor, namun masih banyak masalah
struktural yang belum bisa sepenuhnya diatasi.
o Meski banyak kalangan belakangan ini mengkhawatirkan perekonomian China akan mengalami
hard landing di tahun depan, namun kemungkinan kecil terjadi mengingat China memiliki
ketahanan ekonomi yang tangguh. Bahkan tahun depan pemerintah China sepertinya sengaja
mengerem laku pertumbuhan ekonominya untuk mencegah overheating yang menciptakan
gelembung aset (asset bubble) terutama di sektor properti. Lebih lanjut Kongres Partai Komunis
yang baru berakhir tanggal 15 November lalu menetapkan serangkaian program reformasi
ekonomi dan sosial yang boleh dikatakan paling berani dalam 3 dekade terakhir.
o Meskipun data makroekonomi Indonesia akhir-akhir ini tercatat lemah, penulis memperkirakan
perbaikan di masa mendatang. Defisit neraca perdagangan diperkirakan menurun dalam
beberapa bulan ke depan ditengarai pelemahan mata uang, serta harga BBM dan tingkat suku
bunga yang lebih tinggi.
o Inflasi di Indonesia diperkirakan akan stabil seiring dengan turunnya harga bahan pangan
mentah yang akan menjaga inflasi tetap rendah selama beberapa bulan ke depan.
o Meskipun tahun depan adalah tahun politik bagi Indonesia sehubungan dengan akan
diadakannya pemilihan umum legislatif dan presiden, namun banyak kalangan menilai
kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia tidak akan signifikan. Hal ini dikarenakan
jumlah partai politik dan jumlah calon legislatif di pemilu 2014 akan lebih sedikit dibandingkan
dengan pada pemilu 2009.

Anda mungkin juga menyukai