Anda di halaman 1dari 5

Nama : Adi Fathul Sandri

Kelas : XI IPA 5

1. Periode Barok
Istilah Barok berasal dari bahasa Italia barocco yang digunakan untuk menyebut seni arsitektur
pada masa itu. Seni bangunan di masa itu bersifat dinamis, dengan mencerminkan emosi dan
gerak. Pilar-pilar bangunan yang pada masa sebelumnya berupa tiang kokoh yang berdiri polos,
pada masa barok ini dipenuhi dengan ornamen-ornamen yang bergerak dinamis seolah-olah tak
mau berhenti. Demikian pula halnya musik pada periode ini sangat istimewa karena
menunjukkan gerak dinamis dengan berbagai hiasan ornamentik yang berlimpah-limpah. Pada
zaman ini orang lebih suka dengan kelancaran gerak, dinamika antara forte (keras) dan piano
(lembut).

Tokoh-tokoh terbesar pada zaman barok ialah;


1. Johann Sebastian Bach (1685-1750)
2. George Friderich Handel (1685-1759).

1. Johann Sebastian Bach (1685-1750)

J.S. Bach lahir dari keluarga musik. Sejak kecil, ia sudah mengenal musik gesek dan tiup dari
ayahnya. Setelah ayahnya wafat, ia belajar organ pada kakaknya, Johann Cristoph. Ia mulai
menjadi komponis ketika bertugas menjadi organis dan pemusik di istana Weismor (1708-1717).
Pada masa tuanya ia menjadi buta sampai wafat di tahun 1750.

2. George Friederich Handel (1685-1759)


G.F. Handel lahir di kalangan keluarga Protestan. Meskipun dalam diri Handel sudah tampak
benih bakat musik, namun ayahnya memiliki kehenda lain, yaitu Handel harus belajar untuk
menjadi ahli hukum. Secara sembunyi-sembunyi Handel belajar bermain organ, sampai akhirnya
diketahui oleh seorang pangeran. Pangeran inilah yang meyakinkan ayah Handel bahwa bakat
musik anaknya begitu luar biasa dan tidak boleh diabaikan. Sejak itu ia diperbolehkan belajar
musik.

Pada umur 17 tahun didorong semangat untuk mencari pengalaman baru, ia pindah ke Hamburg
dan mulai berkenalan dengan dunia opera. Ia pun mulai mengarang sejumlah opera. Tahun 1713,
ia pergi ke Inggris dan pada tahun 1719 ia diangkat menjadi pemimpin Royal Academy of
Music. Di sana Handel digemari sebagai pengarang opera. Ketika merasa semakin enggan
dengan dunia pertunjukan, ia beralih menulis musik-musik rohani yang berbentuk seperti opera.
Karya-karya seperti ini disebut dengan sebutan oratorium. Oratoriumnya yang terkenal dan
mengagumkan adalah The Messiah (di dalamnya ada Hallelluia yang sekarang sering digunakan
dalam upacara Paskah di gereja-gereja) yang diciptakannya hanya dalam waktu 3 minggu.
2. Periode Romantik
Pada periode romantik ini terjadi suatu aliran seni yang lebih mengutamakan ungkapan perasaan
dan watak subjektif seseorang terhadap musiknya. Para komponis dan sastrawan memiliki suatu
keakraban dalam mewujudkan seni yang lebih romantis. Banyak karya-karya sastra dijadikan
suatu nyanyian sehingga nyanyian yang diciptakan benar-benar mengena dalam perasaan para
pendengar atau orang yang membawakannya. Istilah "romantis" sendiri sulit didefinisikan.
Istilah ini digunakan untuk memberi batasan pada tokoh-tokoh dan peristiwa yang luar biasa dan
menarik. Unsur-unsur kuno, dunia dongeng, dunia hantu, dan malam yang cukup menakutkan
tidak jarang pula dikaitkan dengan istilah ‘romantis’; meskipun unsur-unsur ini tidak dengan
sendirinya termasuk di dalamnya. Semuanya itu diekspresikan dalam musik dengan teknik-
teknik tertentu bagai berikut :

1. Hiasan ornamentik lenyap, kecuali trilling.


2. Perubahan tiba-tiba dalam dinamika dan tempo. Suatu peralihan crescendo dan
decrescendo, serta accelerando dan ritardando yang dahsyat.
3. Relasi dengan sastra mencolok sekali dalam periode ini. Seni sastra sangat
mempengaruhi komponis romantik. Banyak juga puisi terkenal yang lahir pada waktu itu.
Pujangga Jerman Goethe melahirkan banyak puisi yang dijadikan untuk bahan komposisi
nyanyian.

Zaman romantik ini menghasilkan banyak komponis dengan karya-karya yang bernilai tinggi.
Mereka itu antara lain, adalah:

1. Ludwig van Beethoven (1770-1827) dari Bonn, Jerman;


2. Franz Peter Schubert (1779-1823) dari Wina, Austria;
3. Felix Mendelssohn B. (1809-1847) dari Hamburg, Jerman;
4. Francois Frederic Chopin (1810-1949) dari Polandia;
5. Robert Alexancer Schumann (1810-1856) dari Jerman;
6. Fransz List (1811-1866) dari Jerman;
7. Louis Hector Barlioz (1803-1869) dari Perancis;
8. Wilhelm Richard Wagner (1835-1883) dari Leipzig, Jerman
9. Johannes Brahms (1833-1897) dari Hamburg, Jerman.

Berikut biografi dan karya-karya dari beberapa tokoh musik terkenal zaman romantik.

1. Ludwig van Beethoven (1770-1827)


“Komponis Tuna Rungu”
L.V. Beethoven merupakan keturunan keluarga pemusik. Sejak usia 4 tahun ia belajar musik
pada ayahnya. Ayah Beethoven punya cita-cita agar Ia menjadi pemusik besar seperti Mozart.
Ketika berumur 30 tahun pendengarannya menurun hingga menjadi tuli sama sekali pada usia 50
tahun. Sesuatu yang mengagumkan adalah meskipun tuli, Beethoven tetap dapat menciptakan
karya-karya komposisi yang indah. Karya-karyanya, antara lain:
a. 9 buah Symphony,
b. 32 Soneta Piano,
c. 5 Soneta Cello dan Piano, dan
d. Concerto Piano G Mayor.

2. Franz Peter Schubert (1779-1823)


F.P. Schubert terkenal sebagai seorang pemain Cello. Ia belajar di konvik Istana Austria. Pada
usia 8 tahun ia telah belajar piano. Suaranya yang merdu membuat dia diterima dalam kelompok
paduan suara Imperial Choir. Bakatnya yang besar membuat Schubert mampu membuat kurang
lebih 600 buah karya; antara lain yang terkenal adalah:
a. Grelehen at the Spining Wheell,
b. The Earth King,
c. Slumber Song.

3. Felix Mendelssohn Bartholdy (1809-1847)

F. Mendelssohn B. Adalah pengarang oratorio Jerman yang berpengaruh. Dua oratorionya yang
terkenal adalah Paulus (1836) dan Elias (1846). Oratorionya yang berjudul Christus hanya
berupa fragmen. Ia adalah komponis yang menemukan dan mementaskan kembali karya J .S.
Bach yang selama 100 tahun sudah terlupakan. Namun dalam oratorio yang diciptakannya, ia
berorientasi pada Handel dan Haydn. Keunggulan musik rohani Mendelssohn yaitu kombinasi
antara tradisi dan ungkapan perasaan khas romantis. Musik Mendelssohn juga mencerminkan
suatu keyakinan iman.

4. Francois Frederic Chopin (1810-1849)


F. F. Chopin lahir di Warsawa, ayahnya berasal dari Perancis. Sementara ibunya berasal dari
Polandia. Ia menyelesaikan pendidikan musiknya di konservatori. Sejak usia 4 tahun belajar
piano dan pada usia 7 tahun telah menciptakan karya Polonaise at A Mayor.

Di usia mudanya pertama-tama ia menerbitkan karya Rondo C Minor dalam teknik yang luar
biasa. Tahun 1829 ia meninggalkan Polandia menuju Wina guna mengadakan tour pentas. Tahun
1830 karena situasi politik yang tidak memungkinkan untuk berkarya dan melakukan
pementasan, ia meninggalkan Polandia dan menetap di Paris. Di paris meskipun penyakit paru-
paru terus menggerogotinya namun ia terus berkarya hingga ia wafat di Paris tahun 1849. Dalam
perjalannya ke Mallorco guna menjalani pengobatan penyakitnya Chopin bertemu seorang
sastrawati bernama George Sand (1839-1847). Sastrawati ini akhirnya menjadi istrinya hinga
wafatnya.

Chopin menjadi pelopor jalan yang kemudian ditempuh oleh komponis romantik Richard
Wagner sebagai tokoh Pujangga Baru.

Karya-karya Chopin antara lain:


a. Mazurka, op.33,1
b. Prelude, op. 28.
c. 2 Sonata (in bes minor th. 1839 dan din b minor 1845)
d. Etudes op 10 dan 25.
e. Nocturne
f. Ballade
g. Rondeau

5. Robert Alexander Schumann (1810-1856)

Sebelum mendalami musik, Schumann sempat kuliah di Fakultas Hukum di Heidelberg selama
beberapa tahun. Tahun 1830 ia pindah ke Kota Leipzig untuk mendalami musik. Karya
pertamanya adalah Papillons. Tahun 1833 ia mendirikan majalah Neus Zeischrift Fur Music
sekaligus menjadi pemimpin redaksinya. Masa puncak kejayaannya ada pada periode 1840-an. Ia
pernah putus asa dan mencoba bunuh diri, pada tahun 1854 karena penyakit syaraf yang
dideritanya. Dua tahun kemudian ia meninggal di Kota Endenick.

Karya-karyanya yang terkenal antara lain:


a. Concerto Cello A Minor,
b. Piano Carnaval,
c. Fantasi C Mayor,
d. Kwartet gesek,
e. Dubist Eine Blume,
f. The Song of Happy Farmer.

6. Franz Liszt (1811-1886)

Liszt lahir di tengah keluarga Austria dengan bapak yang berasal dari Hungaria dan ibu asli
Austria. Di usia 9 tahun Liszt telah mampu mementaskan dua konsert piano. Ia belajar piano di
Wina. Tahun 1821 ia telah mampu memainkan Overture dari Beethoven. Selama bertugas
sebagai dirigen di Weimar ia mengembangkan overture dengan pola musik programa. Hasil
usahanya itu disebut Symphonische Dichtung (puisi simfonis), suatu jenis musik baru pada
waktu itu. Tema musik ini diambil dari sastra/puisi (misalnya Hamlet, Faust, atau V. Hugo), dari
sebuah lukisan (misalnya perang atau pemandangan pegunungan), dan juga pengalaman pribadi.
Bentuk puisi simfonis ini bebas mengikuti fantasi sang komponis. Kadang-kadang judulnya baru
ditambahkan belakangan (misalnya Pre-ludes). Pada tahun 1859 ia mendirikan Yayasan Musik
Jerman, tempat ia berkarya hingga 1861. Ia kemudian terpaksa harus pindah lantaran ada satu
fitnah yang dijatuhkan kepadanya. Ia meninggal dunia di Bayreuth pada tahun 1886.

Karya-karyanya antara lain:


a. 12 Etude (1826)
b. Apparitionis (1834)
c. 3 Etud konser (1848)
d. Prelludium (1859)
e. Variasi (1862)
f. 2 Elergi (1874/ 1877)
g. 19 Rapsodi Hungaria (1851)
7. Wilhelm Richard Wagner (1813-1883)
W.R. Wagner lahir di Leipzig, Jerman tahun 1813. Ayah tirinya adalah seorang aktor. Studi
musiknya dimulai tahun 1831 di Leipzig tetapi berhenti di tengah jalan karena waktu studinya
sering ia habiskan untuk menonton konser dan teater. Mula-mula ia menjadi pengarang amatir.
Tahun 1834, menjadi dirigen paduan suara di Magdenburg di mana ia kemudian menikah dengan
seorang aktris. Opera pertamanya berjudul Rienzi. Disusul dengan Der Fliegende Hollander
(1841). Tahun 1843-1849 Wagner bekerja sebagai dirigen di Dresden. Ia mengarang Tannhauser
(1842-1845) dan Lohengrin (1845-1848). Karena kerusuhan politik, ia dikucilkan dan kemudian
melarikan diri ke Swiss selama 9 tahun.

8. Johannes Brahms (1833-1897)

J. Brahms belajar musik pertama kali dari ayahnya, seorang pemain baskembar. Dia mulai
belajar piano pada usia 7 tahun dan mengadakan pagelaran pertama kali pada usia 10 tahun. Dia
mempelajari segala karya musik ciptaan maestro dan lambat laun menemukan gayanya sendiri.
Karya-karyanya yang dikenal adalah 4 simfoni besar, sejumlah musik kamar dan musik piano,
lagu dan karya paduan suara seperti German Requiem, dan beberapa konserto indah. Bagi
banyak orang, Brahms dianggap telah mengisi musik yang tidak digarap oleh Beethoven.

Anda mungkin juga menyukai