Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK KESENIAN ANGGOTA: ANDI TADAMPALI KEVIN WINAR HANS ALVIN WIJAYA HERI HOLIWONO

Daftar 10 komposer luar negeri


15. Franz Joseph Haydn

Franz Joseph Haydn (31 Maret atau 1 April 1732 31 Mei 1809) adalah salah seorang komponis yang paling berpengaruh dari Zaman Klasik yang dijuluki "Bapak Simfoni" atau "Bapak Kuartet Gesek". Haydn menghabiskan sebagian besar karirnya sebagai musikus untuk keluarga Eszterhzy di kediaman mereka yang sulit dijangkau di Austria. Terisolasi dari komponis-komponis lain dan tren musik sampai saat menjelang akhir hayatnya, ia dipaksa untuk, menggunakan istilahnya, "menjadi orisinil". Joseph Haydn adalah saudara laki-laki Michael Haydn, seorang komponis terkenal, dan Johann Evangelist Haydn, seorang penyanyi tenor.

14. George Frederick Handel

George Frideric Handel (23 Februari 1685 - 14 April 1759) adalah seorang JermanInggris komposer Baroque, yang terkenal karena opera, oratorio, dan konser grossi. Hidupnya dan musik mungkin adil digambarkan sebagai "kosmopolitan": ia dilahirkan di Jerman, dilatih di Italia, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Inggris. Lahir di Halle di Kadipaten Magdeburg, ia menetap di Inggris pada tahun 1712, menjadi subyek naturalisasi mahkota Inggris pada tanggal 20 Februari 1727. Karyakaryanya meliputi Mesias, Air Musik, dan Musik untuk Royal Fireworks. Sangat dipengaruhi oleh teknik komponis besar dari era Baroque Italia, serta komposer Inggris Henry Purcell, Handel musik menjadi terkenal dengan banyak komponis, termasuk Haydn, Mozart, dan Beethoven.

13. Sergei Rachmaninov

Sergei Vasilievich Rachmaninoff (1 April 1873 (K.G.) atau 20 Maret 1873 (K.J.) 28 Maret, 1943) adalah seorang komponis, pianis dan dirigen Rusia. Rachmaninoff dianggap sebagai salah satu pianis yang paling bepengaruh pada abad ke-20. Ia mempunyai kemampuan teknis dan dorongan ritmis yang legendaris. Tangannya yang besar mampu mencakup interval ke-13 di tuts-tuts piano (jangkauan tangannya lebih kurang 12 inci atau 30,5 cm. Rentangan tangannya kirakira sepadan dengan tinggi badannya, yaitu 1,98 meter. Ia juga mampu memainkan komposisi-komposisi yang rumit setelah mendengarnya sekali. Banyak rekaman pertunjukan Rachmaninoff sendiri yang dibuat dengan label rekaman Victor Talking Machine Company, serta karya-karya dari repertoar yang standar.

12 Peter Ilyich Tchaikovsky

Pyotr Ilyich Tchaikovsky (7 Mei 1840 [KJ: 25 April] - 6 November 1893 [OS Oktober 25]), adalah seorang komponis Rusia dari zaman Romantic. Tchaikovsky menulis

musik di berbagai genre, termasuk simfoni, opera, balet, instrumental, ruang dan lagu. Dia menulis beberapa yang paling populer dan teater konser musik dalam repertoar klasik saat ini, termasuk balet Swan Lake, The Sleeping Beauty dan The Nutkracker, yang 1812 Overture, Pertama-nya Piano Concerto, tujuh simfoni, dan opera Eugene Onegin.

11. Gustav Mahler

Gustav Mahler (7 Juli 1860 - 18 Mei 1911) merupakan seorang komposer berkebangsaan Austria. Dia menjadi terkenal saat memimpin sebagai konduktor di tempat gedung opera. Dia berkarir sebagai konduktor sejak tahun 1881. Pada tahun 1901 dia pindah ke villa baru di Danau Majernigg, Carinthia. Dia meninggal dunia pada tahun 1911.

10. Giuseppe Verdi

Giuseppe Fortunino Francesco Verdi (Le Roncole, 10 Oktober 1813 Milan, 27 Januari 1901) adalah komponis Italia, terutama opera. Ia adalah anggota paling berpengaruh di Sekolah Opera Italia pada abad ke-19.

Karya-karyanya sering dilakukan di gedung opera di seluruh dunia dan, melampaui batas-batas genre, beberapa tema-nya sudah lama berakar dalam budaya populer seperti "La donna mobile" dari Rigoletto, "Va, Pensiero" ( Koor dari Budak Ibrani) dari Nabucco, "Libiamo ne 'lieti calici" (The Drinking Song) dari La Traviata dan Triumphal March from Aida. Meskipun karyanya kadang-kadang dikritik karena menggunakan diatonic umumnya berwarna daripada musik idiom dan memiliki kecenderungan melodrama, Verdi's masterworks mendominasi repertoar standar satu abad setengah setelah dikarang.

9. Johannes Brahms

Johannes Brahms (lahir di Hamburg, 7 Mei 1833 meninggal di Wina, 3 April 1897 pada umur 63 tahun) adalah seorang komponis dan pianis dari Jerman, salah satu musisi utama pada zaman Romantik. Brahms lahir di Hamburg, Jerman, namun kemudian banyak berkarya di Wina, Austria. Pada masa hidupnya, Brahms sangat populer dan berpengaruh dalam dunia musik. Brahms membuat komposisi musik untuk piano, ansambel musik kamar, orkestra simfoni, dan untuk penyanyi serta paduan suara. Sebagai seorang pianis yang mahir, ia sering kali menampilkan sendiri karya-karyanya secara perdana; dia juga bekerja sama dengan penampil-penampil utama pada masanya, termasuk pianis Clara Schumann (istri komponis Robert Schumann). Banyak karyanya merupakan bagian dari repertoar standar konser klasik hingga saat ini. Salah satu karyanya yang paling terkenal ialah Wiegenlied, Op. 49 No. 4 ("Lagu Nina Bobo", dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Brahms' Lullaby).

8. Franz Liszt

Franz Liszt (October 22, 1811 July 31, 1886) adalah seorang Hungarian composer, virtuoso pianist dan guru. Liszt menjadi terkenal di seluruh Eropa selama abad ke-19 untuk keahlian sebagai seorang pemain. Dia dikatakan oleh orang-orang sezamannya telah menguasai teknis pianis dari usianya dan mungkin pianis terbesar sepanjang masa. Ia juga seorang komposer penting dan berpengaruh, seorang guru piano terkenal, seorang konduktor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan modern dari seni, dan dermawan untuk komposer dan pemain lain, terutama Richard Wagner, Hector Berlioz, Camille Saint-Sans, Edvard Grieg dan Alexander Borodin.

7. Frdric Chopin

Fryderyk Franciszek Chopin lahir di Zelazowa Wola, dekat Warsawa, Polandia tanggal 1 Maret 1810. Ayahnya, Nicolas Chopin adalah orang dari Marainville,

Prancis. Sedangkan ibunya, Tekla-Justyna Kryzanowka adalah orang Polandia. Untuk menghindari wajib tentara, pada tahun 1787 Nicolas Chopin meninggalkan Prancis dan menetap di Polandia. Chopin lahir tak lama setelah kedua orangtuanya pindah ke Polandia. Chopin memiki bakat alamiah dalam bermain piano, hal ini terlihat dalam improvisasi-imporivasinya untuk piano. Ia masih berumur tujuh tahun ketika salah satu dari polonaise-nya diterbitkan (Mc Neill, 1998) namun, sumber lain mengatakan bahwa karya pertama yang diterbitakan adalah sebuah Rondo (Op. 1) pada saat ia berumur limabelas. Pada umur delapan, dia tampil di publik memainkan piano konserto milik Gywortez. Chopin mendapat pendidikan musik pertamanya oleh pianis Bohemia Adalbert iwny.

6. Robert Schumann Robert Schumann (Zwickau, 8 Juni 1810Bonn, 29 Juli 1856) adalah seorang penggubah dan pianis Jerman. Dia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik Romantik Eropa yang terpenting, serta seorang kritikus musik yang terkenal dalam sejarah. Seorang cendekiawan serta bersifat estetikus, musiknya menggambarkan sifat romantisme yang sangat pribadi. Mawas diri dan sering bertingkah, karya-karya musik pertamanya merupakan percobaan untuk melepaskan diri dari tradisi bentuk dan struktur klasik yang dia pikir terlalu membatasi.

5. Franz Schubert

Franz Schubert (31 Januari 1797-19 November 1828) adalah komponis berkebangsaan Austria. Ketika ia berusia lima tahun, ayahnya sudah mengajarkannya berbagai hal tentang musik. Enam tahun kemudia ia masuk sekolah musik yang sangat terkenal di Wina. Sementara itu Franz sudah mulai menggubah karya musik. Lagunya yang pertama dihasilkan pada usia 17 tahun, berjudul Gretchen at the spinning whell. Untuk sementara ia menjadi guru sekolah, tetapi kemudian ia berhenti karena ia perlu banyak waktu untuk menulis karya musik. Untuk membiayai hidup sehar-hari ia memberikan les piano. Kadang-kadang ia menulis delapan lagu per hari. Bahkan ia tidur tanpa melepas kacamata nya supaya ia dapat langsung menulis jika ia

terbangun di tengah malam dengan ide sebuah lagu. Sebelum berusia 20 tahun, ia telah menulis enam simponi. Secara keseluruhan ia telah menghasilkan sembilan simponi. Dua diantaranya sangat terkenal adalah Symphony No. 8 in B minor(simponi nomor 8 dalam nada B minor) yang dikenal dengan judul Unfinished Symphony dan Symphony No. 9 in C minor yang dikenal dengan judul Great Symphony karena begitu panjang. Karya-karya Schubert meliputi karya-karya musik dalam berbagai bentuk untuk orkes dengan ukuran yang berbeda-beda. Ia telah menulis 100 lagu. Diantaranya yang sampai sekarang diangap paling baik, yaitu Ave Maria, Who is Sylvia?, The Trout, dan Serenade. Franz Schubert meninggal pada usia 31 tahun, tetapi ia sudah menghasilkan hampir 1.000 karya musik.

4. Richard Wagner

Wilhelm Richard Wagner (22 Mei 1813 13 Februari 1883) adalah seorang komponis berpengaruh Jerman, pakar teori musik, dan penulis, namun paling terkenal melalui karya operanya. Musiknya masih sering dimainkan, yang paling terkenal adalah "Ride of the Valkyries" dari Die Walkre dan "Bridal Chorus" dari Lohengrin. Wagner juga merupakan seorang tokoh yang sangat kontroversial, karena inovasi musik dan inovasi dramanya dan juga karena dia adalah seorang pendukung pemikiran-pemikiran anti-semitisme. Dalam sejarah musik, dia digolongkan sebagai komponis dari Zaman Romantik.

3. Ludwig van Beethoven

Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Fr Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli. Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.

2. Wolfgang Amadeus Mozart

Wolfgang Amadeus Mozart (lahir di Salzburg, 27 Januari 1756 meninggal di Wina, Austria, 5 Desember 1791 pada umur 35 tahun) adalah seorang komponis. Ia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu) termasuk gubahangubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik kamar, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflte. Banyak dari karya Mozart dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Kchel-Verzeichnis.

1. Johann Sebastian Bach

Johann Sebastian Bach (lahir di Eisenach, Jerman, 21 Maret 1685 meninggal 28 Juli 1750 pada umur 65 tahun) adalah seorang komponis Jerman . Ia menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord dan clavichord, dan juga untuk orkestra. Karyanya yang paling terkenal adalah Brandenburg concerto. Para musikolog membagi seluruh komposisi Bach dalam lima masa, masing-masing komposisi memperlihatkan perbedaan gaya yang cukup spesifik jika saling dibandingkan tahun pembuatannya. Yang membuat gaya lagu Bach berbeda dari yang lain adalah bahwa semua lagu yang dibuatnya baik lagu Jesu Joy of Man's Desiring atau lagu yang kebanyakan dibuatnya ditujukan untuk Tuhan.

Daftar 10 komposer Indonesia


Indonesia memiliki banyak seniman di bidang musik yang handal, dari 1960 hingga sekarang silih berganti para komposer (pencipta/penggubah lagu) mewarnai perjalanan musik kita dari masa ke masa. Meski popularitas mereka biasanya tergusur oleh para biduan yang menyanyikan lagu-lagu mereka, akan tetapi sebenarnya merekalah yang menciptakan trend musik di setiap dekade. Sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi mereka, arasadeta menyajikan daftar para komposer yang memiliki produktivitas tinggi dengan karya berkategori hitsmaker dan dibawakan oleh beberapa penyanyi berbeda. Urutan peringkat bukan berdasarkan kualitas, namun berdasarkan popularitas lagu-lagu yang banyak menjadi hits pada kurun waktu tertentu. Mungkin ada beberapa nama yang saat ini terlupakan karena sudah tidak aktif lagi di blantika musik tanah air.

10. Cecep AS termasuk hitsmaker di awal 80-an. Karya-karyanya menjadi jaminan laris dan mengangkat banyak nama antara lain Atiek CB, Rafika Duri, Ramona Purba, Jayanthi Mandasari, dan masih banyak lagi. Lagu-lagu ciptaannya begitu khas, melankolis tapi iramanya tidak cengeng, dan uniknya sebagian besar judul lagunya cuma menggunakan satu kata. Umumnya lagu Cecep disukai oleh remaja perempuan di masanya. Lagu Tirai (1983) contohnya, lagu yang dilantunkan Rafika Duri dengan lembut ini sungguh menarik perhatian para gadis ABG waktu itu, bahkan sampai kini, perempuan angkatan 80-an masih mengingat dan menggemarinya. Kepopuleran lagu ini membuat Cecep membuat sequel Tirai 2 (1983) yang dinyanyikan Jatu Parmawati, meski tidak seheboh Tirai, Tirai 2 pun cukup mendapat sambutan. Atiek CB terangkat namanya lewat Risau (1984) yang sempat dirilis ulang Melly Goeslaw tahun 2006. Selanjutnya, Atiek kembali hits lewat Akh! (1985). Penyanyi tuna netra Ramona Purba juga mengawali debut karirnya dengan membawakan karya Cecep AS, Terlena (1983). Hits lain dari Cecep AS antara lain Pasrah (Andi Meriem Matalatta-1984), Ingkar (Jayanthi Mandasari1984), Kekang (Atiek CB-1985), Dara (Harvey Malaihollo-1987), Pilar (Rafika Duri-1984), Maafkan (Atiek CB-1989), Izinkanlah (Nike Ardilla-1991, diciptakan bersama Yonky Soewarno-red), dan sederet lainnya.

9. Yovie Widianto dikenal sebagai salah satu pendiri dan personel grup musik Kahitna. Yovie memang menjadi motor band itu sejak didirikan pada 1986. Selain itu, Yovie juga dikenal sebagai pencipta lagu ternama di blantika musik Indonesia. Ia sukses mengorbitkan banyak lagu beserta penyanyinya melalui karyakaryanya yang bernuansa cinta, seperti Rio Febrian (Bukan Untukku-2001), Audy (Janji Di Atas Ingkar-2001), RidaSitaDewi (Terlambat Bertemu-2002), Warna (Dalam Hati Saja-1998), Rita Effendi (Sebatas Mimpi-1994), Yana Julio (Aku Masih Cinta-1995), Pinkan Mambo (Tak Mungkin Bersatu-2005), Glenn Fredly (Kasih Putih-2001), Lingua (Bila Kuingat-1996), Andity (Semenjak Ada Dirimu-

2007), Ihsan Idol (Kemenangan Hati-2007), Dirly & Ghea Idol (Kemenangan Hati2007), Bening (Ada Cinta-1997), Lisa A. Riyanto (Jendela Mimpi-2000), Hedi Yunus (Suratku-1996), Dea Mirella (Takkan Terganti-2001), Rossa (Kini2002), Ressa Herlambang (Menyesal-2008), Tia AFI (Adilkah Ini-2005), The Groove (Satu Mimpiku-2002), Marcell ("Peri Cintaku"-2010), dan sebagainya. Meskipun Kahitna masih eksis, namun Yovie membentuk band lain yaitu Yovie & The Nuno yang memiliki karakter berbeda dengan Kahitna. Yovie & The Nuno dikemas untuk segmen remaja dan mampu bersaing dengan band-band papan atas saat ini, semisal Ungu dan ST12. Bersamanya, Kahitna sudah menghasilkan delapan album, yang pertama Cerita Cinta (1994) dan terbaru Lebih Dari Sekedar Cantik (2010). Sementara Yovie & The Nuno telah melahirkan empat album, yang tersukses The Special One (2007) dengan hits Menjaga Hati dan Dia Milikku, sedang yang teranyar bertajuk Winning Eleven dengan hits Tak Setampan Romeo dan Manusia Biasa. Yovie dikenal sebagai komposer yang tidak asal memberikan lagu, ia selalu menyesuaikan lagu dengan karakter vokal sang penyanyi. Ia mempelajari karakter vokal penyanyi yang akan ia beri lagu. Selain turut mendorong kesuksesan para penyanyi muda, Yovie pernah pula membuat karya untuk penyanyi-penyanyi besar, contohnya Ruth Sahanaya (Merenda Kasih-1991) dan Chrisye (Untukku-1998).

8. Obbie Messakh atau Thobbias Messakh direkrut oleh perusahaan rekaman besar di era 80-an, JK Records, milik produser Judhi Kristianto. Penyanyi yang bernaung di bawah label JK seringkali disebut sebagai artis-artis JK yang 98% adalah perempuan, sebut saja Dian Piesesha, Meriam Bellina, Marina Elsera, Lidya Natalia, Heidy Diana, Helen Sparingga, Anie Ibon, Mega Sylvia, Ria Angelina, dll. JK saat itu merilis album-album manis dan mendayu-dayu namun sangat meledak di pasaran. Obbie merupakan salah satu penulis lagu laris (hitsmaker) bersama Pance Pondaag, Maxi Mamiri, Wahyu OS, Deddy Dores, dan Judhi Kristianto sendiri, tapi harus diakui, Obbie yang waktu itu masih remaja merupakan hitsmaker paling dicari industri rekaman. Obbie seolah melanjutkan kesuksesan Rinto Harahap dalam jalur pop yang sama di era 70-an hingga pertengahan 80-an. Sukses fenomenal Obbie saat ia melahirkan lagu Hati Yang Luka (Betharia Sonata-1987), Kisah Kasih di Sekolah (1986), yang dinyanyikannya sendiri dan terdapat dalam album Kau dan Aku Satu serta Antara Benci dan Rindu (Ratih Purwasih-1986), yang dikenal dengan kalimat Yang...hujan turun lagi... penggalan awal lirik lagu itu. Ketiga tembang tersebut menjadi legenda sampai sekarang. Dan tentunya yang paling legendaris adalah Hati Yang Luka. Lagu ini sampai menarik perhatian Menteri Penerangan di masa Orde Baru, yang menyatakan pelarangan pemutaran lagu-lagu pop cengeng di TVRI, oleh karena kepopuleran lagu ini yang membuat industri musik saat itu dipenuhi dengan lagu-lagu meratap-ratap dan penuh kesedihan. Sungguh tidak masuk akal, seorang menteri sampai mengurusi hal seperti ini. Padahal musik itu bergantung pada trend, toh tanpa dilarang pun trend tersebut

akan silih berganti dengan trend lainnya sesuai tingkat kejenuhan masyarakat. Ini salah satu bukti jika pemerintahan Orde Baru tidak berpihak pada rakyat banyak, bahkan untuk selera musik sekalipun.

7. Dewiq atau Cynthia Dewi Bayu Wardhani musisi produktif Indonesia di era 2000an sampai sekarang. Ironisnya, karya-karya Dewiq lebih terkenal dibanding dengan penciptanya, padahal diam-diam ia telah merilis empat album. Bahkan kebanyakan orang tidak akan menyangka jika lagu tersebut adalah ciptaannya, karena Dewiq menciptakan lagu dalam berbagai jenis aliran musik meskipun dia sendiri lebih menyukai musik blues. Lagu ciptaan Dewiq, Dunia Belum Berakhir (2000) yang dinyanyikan Shaden mampu mengangkat popularitas grup musik itu. Sukses mencipta lagu bagi penyanyi lain, menggoda Dewiq untuk merilis album baru. Oktober 2008, Dewiq merilis album keempatnya, Siapakah Dewiq? The Hits Maker. Di album ini, hampir seluruh hasil karyanya dibawakan Dewiq bersama musisi lain. Seperti single Be Te, yang dinyanyikan dengan Ipang BIP dan Koq Gitu Sih? yang dinyanyikan dengan Indra Bekti. Pencinta musik Indonesia mungkin banyak yang sudah mengenal judul lagu-lagu ciptaan Dewiq berikut ini: Bukan Cinta Biasa (Siti Nurhaliza-2003), Temui Aku (Audy-2005), Dosa Termanis (Tere2005), Cinta di Ujung Jalan (Agnes Monica-2005), Jenuh (Rio Febrian-2006), 50 Tahun Lagi (Warna-2006, yang dirilis ulang Yuni Shara & Raffi Ahmad-2010), I Love You (Dewi Sandra-2006), Masih Bisa Cinta (Iwan Fals-2007), Seharusnya Tak Begini (Pinkan Mambo-2007). Bunga Citra Lestari adalah penyanyi yang paling sering menyanyikannya lagu Dewiq, sebut saja Saat Kau Pergi (OST Dealova2005), Sunny (OST Cinta Pertama-2006), Tentang Kamu (2008) dan Pernah Muda (2008). Para pendatang baru di dunia rekaman pun ramai-ramai mengandalkan lagu ciptaannya, seperti Nina Tamam (YayayaAku Bahagia2005), Gita Gutawa (Bukan Permainan-2007), Mike Mohede juara Indonesian Idol 2 (Terbaik-2006), Judika Runner-up Indonesian Idol 2 (Malaikat-2007), Ussy (Klik-2007), T2 yang terdiri dari duo jebolan AFI 2005, Tiwi & Tika (OK-2007), dan Syahrini (Bohong-2008). Dewiq juga berperan penting di lagu-lagu hits band Kotak, seperti "Masih Cinta" (2009) dan "Pelan-pelan Saja" (2009). Yang menarik, Dewiq pernah membuat lagu tanpa judul untuk Once, mungkin karena pihak Aquarius Musikindo (pihak label-red) yang kecolongan sehingga single tersebut tiba-tiba beredar sebelum resmi diedarkan oleh label. Belakangan lagu tersebut ditetapkan dengan judul Aku Mau.

6. Oddie Agam atau Imran Majid dikenal sebagai penyanyi dan pencipta lagu yang terkenal menjelang akhir 1980-an. Lagu-lagu yang diciptakannya banyak yang menjadi hits, antara lain Surat Cinta" (1987), "Logika" (1987), dan Wow (1989) semuanya dipopulerkan oleh Vina Panduwinata . Hits lain yang meledak di pasaran diantaranya Aku Cinta Padamu (Itang Yunasz-1989), Koq Jadi Gini (Hetty Koes Endang-1987), Tanda-tanda (Mus Mujiono-1988), Arti Kehidupan (Mus Mujiono1988), Puncak Asmara (Utha Likumahuwa-1988), Anak Sekolah (Chrisye-1986), serta tembang fenomenal "Antara Anyer dan Jakarta (1987) yang mengangkat popularitas penyanyi Malaysia Sheila Majid di Indonesia, meski sebenarnya lagu ini pernah direkam oleh suara Atiek CB di tahun 1986. Ciptaan Oddie memang khas, melodinya unik dan liriknya lugas, meski kadang terlalu to the point . Nama Oddie menjulang sebagai hitsmaker papan atas pada masanya. Karya-karya Oddie menjadi jaminan laris, berkualitas baik dan menjadi warna baru yang menyegarkan setelah mulai melemahnya gempuran lagu-lagu melankolis ala JK Record karena kejenuhan publik. Pernah suatu kali dalam tahun yang sama, lagu-lagu Oddie menguasai tangga lagu di banyak radio, karena begitu banyak karyanya yang bersamaan munculnya dan sama-sama menjadi hits dan menyebar ke banyak penyanyi. Selain lagu untuk penyanyi solo, Oddie juga kerap menciptakan lagu-lagu duet yang romantis, seperti "Kesempatan" (duetnya bersama Dewi Yull-1988), Bahasa Cinta (Broery Marantika & Vina Panduwinata-1987), Tamu Istimewa (duetnya bersama Vina Panduwinata-1990), Bebaskan Asmara (duetnya bersama Malyda-1990), dan Begitulah Cinta (Tembang Finalis Festival Lagu Populer 1988 yang dibawakan apik oleh Harvey Malaihollo dan Vina Panduwinata, kemudian Harvey merilis ulang di tahun 2000, namun kali ini ia berduet dengan Sheila Majid). Sebelum populer sebagai komposer handal, Oddie pernah menyimpan kekaguman terhadap Meriam Bellina, bintang film pendatang baru saat itu yang langsung meraih piala Citra FFI, hingga melahirkan tembang Bellina (1984) yang dinyanyikannya sendiri.

5. Deddy Dores adalah musisi yang sudah tidak asing lagi bagi pencinta musik pop Indonesia. Ia salah satu dari segelintir musisi yang besar jasanya untuk perkembangan industri musik lokal. Awalnya Deddy merupakan komposer andalan Judhi Kristianto, bos JK Record. Beberapa artis JK sempat melantunkan karyanya, seperti Ria Angelina dan Twin Sister, corak lagunya agak berbeda dengan karya Pance F. Pondaag dan Obbie Messakh, mungkin itu juga yang membuat Deddy sedikit kalah bersaing dengan keduanya. Awal 90-an ia mencoba putar haluan, ia ingin lebih banyak menciptakan lagu dengan sentuhan musik rock yang memang background dia dalam bermusik, seiring dengan surutnya aliran pop melankolis. Di jenis musik yang kemudian disebut slow rock ini, Deddy bersama pencari bakat asal Bandung Denny Sabri (alm.) menemukan bakat bintang dari seorang gadis muda asal Bandung pula yaitu Nike Ardilla. Deddy merasakan sosok dirinya ada di diri Nike namun dalam versi perempuan, terutama dalam hal materi suara. Deddy percaya bahwa karya-karyanya akan berhasil jika Nike yang membawakannya. Hasilnya, album Seberkas Sinar (1990) yang ia tangani cukup sukses di pasaran. Yang lebih mencengangkan album kedua Nike yang mengandalkan lagu Bintang Kehidupan (1990), meraup sukses fantastis. Nike menjadi idola di mana-mana dan karya-karya Deddy pun menjadi buruan para penyanyi muda sekaligus menandai berakhirnya musim pop kreatif dan pop melankolis yang sebelumnya merajai dekade 80-an. Jenis musik ini turut pula menggusur musik dangdut yang semula aman di jalurnya sendiri. Pesona Nike terus tak terbendung, setiap album yang ia luncurkan selalu laris dan lagu-lagunya menjadi hits. Deddy berhasil mencetak mega bintang baru di slow rock. Lagu ciptaan Deddy memang khas, struktur melodinya terdengar sama antara lagu satu dengan lainnya, chord-nya pun sederhana. Dari segi lirik pun nyaris selalu memiliki tema yang sama. Namun demikian, banyak musisi di masa itu yang meniru gaya musiknya. Deddy kemudian banyak mengangkat nama penyanyi baru yang cantik, seperti Mayang Sari, Conny Dio, Annie Carera, Yessy Gasela, dan Lady Avisha. Conny Dio sempat hits di lagu Setitik Air (1990) dan Annie Carera dalam Cintaku Tak Terbatas Waktu (1996). Selanjutnya Deddy Dores mendapat pesaing berat dari Malaysia, dengan sentuhan yang hampir serupa, peredaran lagulagu slow rock asal Malaysia sempat sukses besar mampu menandingi Deddy Dores, dkk. Dan sebaliknya di Malaysia, lagu-lagu Indonesia ala Deddy Dores begitu mengguncang publik musik di sana. Meski bukan lewat tangan Deddy, kemunculan Inka Christie dan Poppy Mercury juga berkat fenomena aliran musik ini. Penyanyi lain yang sudah punya nama semisal Ita Purnamasari pun menjadi sedikit terpengaruh jenis musik ini. Deddy juga pernah menghasilkan hits duet bersama Mayang Sari lewat Jangan Pisahkan (1991) meski sebenarnya lagu ini lebih pas dinyanyikan sendiri. Seperti jenis musik lain, aliran musik ini juga akhirnya mengalami kemunduran, bedanya, hal ini harus dilalui secara tragis. Pada 19 Maret

1995, publik tiba-tiba dikejutkan dengan berita kematian Nike Ardilla dalam sebuah kecelakaan mobil di Bandung, yang sekaligus menandai masa keemasan slow rock yang mulai suram. Meski begitu album terakhir Nike yang mengeluarkan single karya Deddy bertajuk Sandiwara Cinta (1995) berhasil menyamai kesuksesan album Bintang Kehidupan yang terjual sekitar dua juta copy. Album ini dirilis beberapa hari jelang Nike berpulang. Deddy Dores berkiprah di dunia musik sejak 1970-an, ia sempat tergabung dalam band Superkids dan membentuk band Rhapsodia. Selain itu, ia pernah membuat album solo yang menghasilkan hits yang cukup terkenal Hilangnya Seorang Gadis (1971). Tak banyak orang tahu, kalau ia juga sempat masuk grup rock legendaris God Bless pada 1974.

Anda mungkin juga menyukai