Anda di halaman 1dari 8

Paper UAS EMG

Daniel Brian Purwandi

311196247

Ein Deutsches Requiem, op.45 karya Johannes Brahms (1833-1897)

Sebuah Tinjauan Estetika Musik Gereja Romantik


BAB I Estetika Musik Gereja Romantik

Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan.


Pembahasan lebih lanjut mengenai Estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari
nilai-nilai sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan
rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. pada masa
romantic ini menganggap bahwa seni dan sastra adalah ekspresi emosi dari sang
seniman yang pada masa ini disebut dengan “teori ekspresi seni”, teori ini disebut
sebagai penanda berakhirnya “teori imitasi Plato” yang dimana pada teori imitasi
Plato beranggapan bahwa seni itu tidak baik untuk dipelajari karena dapat
membangkitkan emosi namun pada masa ini beranggapan bahwa ekspresi emosi
itulah yang disebut dengan keindahan. seperti yang dijelaskan di awal seni terkait
erat dengan pelepasan emosi, dalam konsteks inilah lalu emosi mendapat peran
penting yang tidak pernah terjadi sebelumnya, yakni terlibat untuk mencapai suatu
pengetahuan yang lebih unggul dan seni lantas menjadi sarana untuk mencapainya
dan menjadi competitor sains. Berikut adalah ciri-ciri pada masa romantik Seni
merupakan ekspresi emosi dan perasaan sang seniman Di perancis muncul
romantisme yang ekstrim dengan semboyan l’art pour l’art yang artinya seni untuk
seni itu sendiri. Menggali kembali mitologi-mitologi, baik di timur maupun di barat,
akibatnya para seniman terlibat dalam eksotisme dunia lain dan mistisme. Memuja
seniman dan mendewakanya, karena seniman dianggap sebagai sarana untuk
mencapai objek-objek vital. Seniman tidak lagi terinspirasi oleh Tuhan, melainkan
dirinya sendirilah yang didewakan ke tingkat tertinggi. Seniman jenius tidak lagi
mengikuti aturan dan tradisi, tetapi membuat aturan sendiri, terobosan, serta
kemungkinan-kemungkinan baru

Musik gereja Romantik, Musik era Romantik dimulai pada tahun 1815 dan
berakhir pada tahun 1910. Walaupun dinamakan era musik Romantik, bukan berarti
musik di masa ini hanya berisi tentang cinta ataupun cinta yang romantik.
Sebenarnya era musik tersebut dinamakan Romantik karena dapat menggambarkan
adanya ekspresi pada komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Lalu kenapa
disebut Romantik? Sekali lagi Romantik di sini tidak ada hubungannya dengan
cinta. Namun karya-karya dan komposisi musik yang lebih bergairah dan jauh lebih
ekspresif daripada era-era sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa berkembangnya
musik Romantis sebagai ungkapan perasaan perorangan. Manusia melarikan diri
dari realita ke dalam dunia bunyi. Kekayaan bunyi baru diperoleh dengan
perwujudan melodi, harmoni dan bentuk musik secara baru. Pada contohnya,
transisi indah dari gerakan ke 3 hingga gerakan ke 4 dari symphony Beethoven.
Pada dasarnya, semua komposer pada era Romantik mempunyai cara baru yang
jauh lebih menarik dari sebelumnya. Orkesnya menjadi makin besar. Pemain musik
semakin lihai. Perlu dicatat pula, bahwa masyarakat dari golongan tengah dan
rendah makin memainkan peranan di kota. Maka lahirlah jenis musik baru: Musik
hiburan. Di Amerika musik Jazz, di Eropa musik Salon, musik koor pria, fanfare
(Sebuah Fanfare adalah lagu pendek yang dimainkan oleh terompet dan alat musik
tiup lain, sering disertai dengan perkusi, biasanya untuk keperluan upacara,
biasanya untuk bangsawan atau orang-orang penting), musik rumah (terutama
untuk piano), waltz, operet. Opera yang pernah popular di masanya, namun kini
untuk masyarakat telah menjadi hal yang biasa. Musik Klasik dipentaskan kembali,
namun untuk golongan atas. Karakteristik utama dari musik Romantik sendiri
adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imaginasi dari
komposer. Lalu ukuran dari orchestra yang menjadi semakin besar dan bahkan bisa
disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para komposer juga
menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan
piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada
puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level
sangat tinggi terutama dalam alat musik piano dan biola.
BAB II Johannes Brahms dan Ein Deutsches Requiem

II A. Latar belakang karya

Requiem Jerman, pada Words of the Holy Scriptures, Op. 45 (Jerman: Ein
deutsches Requiem, nach Worten der heiligen Schrift) oleh Johannes Brahms, adalah
karya berskala besar untuk paduan suara, orkestra, sopran, dan penyanyi solo
bariton, yang terdiri antara 1865 dan 1868. Ini terdiri dari tujuh gerakan, yang
bersama-sama terakhir 65 hingga 80 menit, menjadikan ini karya komposisi
terpanjang Brahms. Requiem Jerman adalah suci tetapi tidak liturgi, dan tidak
seperti tradisi lama Requiem Latin, Requiem Jerman, sebagaimana dinyatakan oleh
judulnya, adalah Requiem dalam bahasa Jerman. Requiem Jerman, pada Words of
the Holy Scriptures, Op. 45 (Jerman: Ein deutsches Requiem, nach Worten der
heiligen Schrift) oleh Johannes Brahms, adalah karya berskala besar untuk paduan
suara, orkestra, sopran, dan penyanyi solo bariton, yang terdiri antara 1865 dan
1868. Ini terdiri dari tujuh gerakan, yang bersama-sama terakhir 65 hingga 80 menit,
menjadikan ini karya komposisi terpanjang Brahms. Requiem Jerman adalah suci
tetapi tidak liturgi, dan tidak seperti tradisi lama Requiem Latin, Requiem Jerman,
sebagaimana dinyatakan oleh judulnya, adalah Requiem dalam bahasa Jerman.
Konsep awalnya adalah untuk sebuah karya enam gerakan; menurut tempat
akhirnya pada versi final, ini adalah gerakan I-IV dan VI-VII. Pada akhir April 1865,
Brahms telah menyelesaikan gerakan pertama, kedua, dan keempat. Gerakan kedua
menggunakan beberapa bahan musik yang sebelumnya ditinggalkan yang ditulis
pada tahun 1854, tahun kejatuhan mental Schumann dan percobaan bunuh diri, dan
kepindahan Brahms ke Düsseldorf untuk membantu Clara Schumann dan anak-
anaknya yang masih kecil. Brahms menyelesaikan semua kecuali apa yang sekarang
merupakan gerakan kelima pada Agustus 1866. Johann Herbeck melakukan tiga
gerakan pertama di Wina pada 1 Desember 1867. Penayangan perdana parsial ini
berjalan buruk karena kesalahpahaman dalam skor simpanse. Bagian ditandai
sebagai pf dimainkan sebagai f atau ff, pada dasarnya menenggelamkan sisa
ansambel di bagian fugal dari gerakan ketiga. Penampilan pertama dari enam
gerakan perdana di Katedral Bremen enam bulan kemudian pada Jumat Agung, 10
April 1868, dengan Brahms memimpin dan Julius Stockhausen sebagai solo bariton.
Pertunjukan itu sukses besar dan menandai titik balik dalam karier Brahms. Pada
bulan Mei 1868, Brahms menyusun gerakan tambahan, yang menjadi gerakan
kelima dalam karya terakhir. Gerakan baru, yang dicetak untuk penyanyi solo dan
paduan suara sopran, pertama kali dinyanyikan di Zürich pada 12 September 1868
oleh Ida Suter-Weber, dengan Friedrich Hegar memimpin Tonhalle Orchester
Zürich. Versi final, tujuh gerakan A German Requiem ditayangkan perdana di
Leipzig pada tanggal 18 Februari 1869 dengan Carl Reinecke memimpin Orkestra
dan Paduan Suara Gewandhaus, dan solois Emilie Bellingrath-Wagner dan Franz
Krückllatar

II B Ein Deutsches Requiem, op.45 (1865-1868) [A German Requiem]

Sejak Brahms memasukkan gerakan kelima, karya tersebut menunjukkan


simetri di sekitar gerakan keempat, yang menggambarkan "tempat tinggal yang
indah" dari Tuhan. Gerakan I dan VII memulai "Selig sind" (Diberkati), diambil dari
Beatitudes of Khotbah di Bukit di I, dari Revelation in VII. Dua gerakan lambat ini
juga berbagi unsur-unsur musik, terutama dalam akhir cerita mereka. Gerakan II
dan VI sama-sama dramatis, II berurusan dengan sifat hidup sementara, VI dengan
kebangkitan orang mati, diceritakan sebagai rahasia tentang perubahan. Gerakan III
dan V dimulai dengan suara solo. Dalam gerakan ketiga, bariton meminta "Herr,
lehre doch mich" ("Tuhan, ajari aku"); paduan suara mengulangi kata-katanya
beberapa kali, menjadikan doa pribadi lebih umum. Pada gerakan kelima, sopran
dan paduan suara menyanyikan teks yang berbeda, sesuai satu sama lain. Berbeda
dengan oratorio Baroque, para solois tidak menyanyikan arias, tetapi merupakan
bagian dari struktur gerakan. Hampir semua gerakan, kecuali IV dan VII,
menghubungkan ayat-ayat Alkitab yang berbeda, yang mengarah dari penderitaan
dan duka cita menjadi penghiburan. Kata terakhir dari pekerjaan itu sama dengan
yang pertama: "selig" (diberkati). Perangkat orkestrasi yang terkenal termasuk
kurangnya gerakan pertama dari biola, penggunaan piccolo, klarinet, sepasang
tanduk, terompet, tuba, dan timpani di seluruh pekerjaan, serta penggunaan harpa
pada penutupan kedua bagian pertama dan kedua. gerakan ketujuh, paling
mencolok di yang terakhir karena pada saat itu mereka belum bermain sejak
pertengahan gerakan kedua. Requiem Jerman disatukan secara komposisi oleh motif
tiga not dari lompatan sepertiga utama, biasanya diikuti oleh setengah langkah ke
arah yang sama. Entri paduan suara pertama yang terbuka menyajikan motif dalam
suara sopran (F – A – B ♭). Motif ini melingkupi setiap gerakan dan banyak materi
tematik dalam karya ini

BAB III Brahms dan Musik Gereja Romantik

Musik era Romantik dimulai pada tahun 1815 dan berakhir pada tahun 1910.
Walaupun dinamakan era musik Romantik, bukan berarti musik di masa ini hanya
berisi tentang cinta ataupun cinta yang romantik. Sebenarnya era musik tersebut
dinamakan Romantik karena dapat menggambarkan adanya ekspresi pada
komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Lalu kenapa disebut Romantik? Sekali
lagi Romantik di sini tidak ada hubungannya dengan cinta. Namun karya-karya dan
komposisi musik yang lebih bergairah dan jauh lebih ekspresif daripada era-era
sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa berkembangnya musik Romantis sebagai
ungkapan perasaan perorangan. Manusia melarikan diri dari realita ke dalam dunia
bunyi. Kekayaan bunyi baru diperoleh dengan perwujudan melodi, harmoni dan
bentuk musik secara baru. Jadi dari teori Musik gereja Romantik, kita dapat
simpulkan bahwa musik yang diciptakan oleh Brahms adalah Brahms
mengumpulkan nyanyian itu sendiri. Berbeda dengan Misa Requiem Katolik Roma
tradisional, yang menggunakan teks standar dalam bahasa Latin, teks ini berasal
dari Alkitab Luther Jerman. Penggunaan Brahms pertama yang dikenal dengan
judul Ein deutsches Requiem adalah dalam sebuah surat pada tahun 1865 kepada
Clara Schumann di mana ia menulis bahwa ia bermaksud karya itu menjadi "eine
Art deutsches Requiem" (semacam Requiem Jerman).
BAB IV KESIMPULAN

Kesimpulannya dalam pembahasan kali ini adalah, bahwa estetika adalah


suatu keindahan didalam sebuah teori yang didalam nya berisikan suatu keindahan
didalam menganalisi ataupun suatu teori yang tercipta. Musik gereja Romantik juga
adalah suatu komposisi musik yang diciptakan bernuansa keindahan dalam
keromantisan yang diciptakan untuk menciptakan lagu yang enak didengar oleh
orang- orang dengan alunan yang romantis, dari teori Brahms kita dapat
menyimpulkan, bahwa ia menciptakan suatu karya yang dinilai sangat penting dan
sangat bagus pada zaman itu, karena ia dapat menciptakan karya”yang berbeda dari
orang lain, unik dan dapat diterima orang lain. Sebagian besar kritik telah
mengomentari tingkat tinggi pengerjaan yang ditampilkan dalam karya, dan
menghargai struktur kuasi-Klasik (mis. Gerakan ketiga dan keenam memiliki fugue
pada klimaks mereka). Tetapi tidak semua kritikus menanggapi pekerjaan itu
dengan baik. George Bernard Shaw, seorang Wagnerite yang diakui, menulis bahwa
"itu hanya bisa datang dari pendirian pengurus kelas satu." Beberapa komentator
juga dibuat bingung oleh kurangnya konten Kristen yang terang-terangan,
meskipun tampak jelas bahwa bagi Brahms ini adalah karya humanis daripada
karya Kristen.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/25961637/SENI_DAN_ESTETIKA

https://en.m.wikipedia.org/wiki/A_German_Requiem_(Brahms)

http://www.majalahpraise.com/musik-era-romantik-(1815-1910)-515.html

Anda mungkin juga menyukai