Anda di halaman 1dari 5

Zaman Zaman

Musik
1. Musik Tugas
Abad Seni Budaya
Pertengahan
2. Musik Zaman Renaisans
3. Musik Zaman Barok
4. Musik Zaman Klasik
5. Musik Zaman Romantik

Oleh: Agnes Bellisa


IX-A
I. Musik Abad Pertengahan
Musik abad pertengahan dimulai dari jatuhnya kerajaan Romawi dan berakhir di sekitar
pertengahan abad ke 15. Akhir dari musik diperkirakan sekitar tahun 1400, bersamaan
dengan dimulainya musik era renaissance. Namun, pada era pertengahan, mahalnya harga
kertas kulit dan juga banyaknya waktu yang diperlukan untuk menulis hal tersebut,
pembuatan manuskrip musik menjadi sangat mahal. Karena mahalnya biaya yang
diperlukan, hanya beberapa pihak tertentu saja yang bisa menulis manuskrip, apalagi
hanya untuk sebuah musik. Hanya gereja dan institusi gereja seperti monastery. Musik-
musik sekuler dan musik pengorbanan juga diciptakan oleh gereja. Notasi pada awal era
pertengahan tidak mempunyai rhythm yang khusus. Musik yang ada di era tersebut adalah
musik-musik yang monophonic dan homorhythmic.

Instrumen-instrumen musik pada era pertengahan masih ada beberapa yang eksis
hingga sekarang, meskipun telah berubah bentuk. Contohnya, kalau flute pada era modern
terbuat dari perak atau logam yang lain, maka pada era pertengahan terbuat dari kayu.
Flute pada saat itu bisa ditiup dari samping maupun dari ujung. Lalu juga ada instrumen
recorder yang masih mempertahankan bentuknya hingga sekarang. Pada era pertengahan,
recorder bernama gemshorn. Alat musik gemshorn ini berbentuk recorder dimana banyak
lubang untuk jari tangan kita didepannya, meskipun sebenarnya gemshorn masih termasuk
keluarga ocarina. Selain itu, masih ada alat musik yang merupakan cikal bakal dari flute
modern. Alat musik itu adalah pan flute. Pada era pertengahan, pan flute sangat popular
dan berasal dari Hellenic. Alat musik ini diciptakan dari kayu dan diproduksi dalam ukuran
berbeda untuk menciptakan nada-nada yang berbeda pula.

Musik sangatlah berkembang pada era pertengahan ini. Banyak sekolah-sekolah


khusus musik mulai dibangun. Contohnya adalah sekolah polyphony, Notre Dame School
yang sangat terkenal dari tahun 1150 hingga 1250. Sekolah Notre Dame ini sangat terkenal
akan keberhasilannya dalam arsitektur gothic dimana pusat dari kegiatannya adalah gereja
Notre Dame. Musik pada era ini juga disebut sebagai Parisian school atau Parisian
organum. Hal tersebut adalah cikal bakal dari ars antiqua yang sangat terkenal. Era ini
terkenal dengan notasi ritmik pertama yang muncul di dunia musik barat. Notasi ritmik juga
bisa disebut dengan mode ritmik. Manuskrip musik yang masih ada dari era ini adalah
Codex Montpellier, Codex Bamberg, dan El Codex musikal de Las Huelgas.

Pada sejarah musik era pertengahan juga tercatat banyak musisi dan composer yang
sangat terkenal. Para composer tersebut adalah Leonin, Perotin, Adam de St. Victor, W. de
Wycombe, dan juga Petrus de Cruce yang nama aslinya adalah Pierre de la Croix. Petrus
diakui karena berinovasi dengan menulis lebih dari 3 semibreves untuk menyamai panjang
dari breve.

II. Musik Renaissance


Musik Renaisans adalah musik klasik yang digubah pada Zaman Renaisans, sekitar
tahun 1450 sampai dengan 1600. Penentuan batas awal zaman musik ini sulit dilakukan
karena tidak terdapat perubahan besar dalam musik pada abad ke-15, selain juga bahwa
musik dalam perkembangannya mendapatkan ciri-ciri "Renaisans" secara bertahap. Zaman
ini berlangsung sesudah Zaman Pertengahan dan sebelum Zaman Barok. Beberapa
komponis dari zaman ini adalah Giovanni Pierluigi da Palestrina, Orlande de Lassus,
dan William Byrd.
Kata renaisans diturunkan dari kata re (kembali) dan naissance (lahir). Artinya
kelahiran kembali terhadap budaya Yunani-Romawi Klasik; yang menjadi induk
kebudayaan Eropa. Saat itu di Eropa terjadi banyak perubahan terutama terhadap
pandangan dan pemikiran. Oleh karena itu, masa renaisans ini banyak melahirkan
perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa renaisans, musik gereja semacam gregorian
semakin ditinggalkan seiring dengan era Reformasi Gereja yang berkembang di Eropa saat
itu. Masyarakat Eropa mulai mengembangkan permainan solo sebuah instrumen dan
paduan suara besar. Selain itu, komposisi untuk instrumen alat musik seperti organ dan
piano juga berkembang, dari sekedar untuk mengiringi lagu, menjadi permainan solo. Para
musisi mulai mengembangkan komposisi musik yang lebih sederhana dengan melodi yang
mengalir dan harmoni yang terdengar lembut. Salah satu pelopornya adalah komposer
Inggris bernama John Dunstable. Selain itu, juga terdapat nama seperti Giovanni da
Palestrina William Byrd, dan Tomas Luis de Victoria.
Beberapa ciri-ciri musik renaisans adalah sebagai berikut.
1. Musik barat mulai menjadi rasional sejak zaman renaisans.
2. Teknik komposisi digunakan secara rasional sehingga lahirlah teknik yang sekarang kita
kenal sebagai kontrapung.
3. Musik renaisans disebut gaya polifoni a cappella atau polifioni vokal.
4. Ada logika dalam musiknya dan terungkap dalam bentuk komposisi. Misalnya, motet
(rohaniah) dan mandrigal (duniawi).
Dari zaman renaisans ini pula lahir teknik-teknik baru dalam musik, antara lain sebagai
berikut.
1. Penemuan ideal bunyi yang sifatnya sensual (misalnya, bunyi paralel terts dan sekts).
Ini bertahan sampai akhir zaman Romantik. Contoh ideal bunyi ini dapat kita lihat dalam
komposisi Fauxbourdorn, yang terakhir dipakai oleh komponis Jerman, Richard
Strauss (akhir abad ke-19).
2. Teknik prinsip variasi, sebagai teknik variasi melodi. Contoh, dalam komposisi Missa,
karya Dufay. Teknik ini masih terus dipakai oleh para musisi hingga sekarang.
3. Arsitektonik nada melalui periodisasi, melalui kadens-kadens (subdominan, dominan)
dengan menggunakan ulangan-ulangan bagian komposisi; dan melalui kontras antar
kelompok- kelompok bunyi.
4. Penataan keseluruhan komposisi menurut ukuran-ukuran yang mudah ditangkap oleh
manusia.
5. Bahasa afeksi (nilai-nilai rasa) musik sebagai jalan yang spontan dari komponis ke
pentas dan ke penonton. Hal ini terus berlangsung hingga sekarang ini.

III. Musik Barok


Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque),
kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman
Renaisans dan sebelum Zaman Klasik. Sebenarnya, kata "Barok" itu berarti "mutiara yang
tidak berbentuk wajar", sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada era ini;
kemudian kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu. Beberapa komponis Zaman Barok
adalah Claudi Monteverdi, Henry Purcell, Johann Sebastian Bach, Jean-Philippe
Rameau, George Frideric Handel, dan Antonio Vivaldi.

Pada zaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang


untuk hapsicord. Partitur musik di zaman Barok ditandai dengan tidak
adanyairingan atau polifoni. Karya JS Bach untuk hapsicord lazim mempunyai
dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri.

Musik Barok lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja. Dibanding dengan
Musik Klasik dan Romantik, musik Barok jarang mempunyaimodulasi atau rubato. Untuk
komposisi piano, pedal jarang digunakan saat memainkan musik Barok.

IV. Musik Klasik


Zaman Klasik (1740 1830) Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik
Barat berlangsung selama sebagian besar abad ke-18 sampai dengan awal abad ke-19.
Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik
dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu
ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820,
namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan
sesudahnya. Banyak manfaat dari mendengarkan musik klasik diantaranya dapat
meningkatkan daya ingat seperti mendengarkan lagu " Canon In D Major " dan lainnya .
Musik klasik juga bermanfaat untuk bayi yang masih berada di dalam kandungan karena
dapat memacu otak janin lebih aktif. Ciri musik pada zaman klasik ini sendiri yaitu
Hiasan/ornamennya di perhemat penggunaannya..
Zaman Klasik bila dibandingkan dengan musik era Barok, musik era klasik lebih
ringan, lebih mudah dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih
jelas. Melodi yang dimainkan di era ini biasanya lebih pendek dari era Barok. Ukuran
orkestra sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas.
Ciri-ciri dari musik zaman Klasik, antara lain:

Ornamen lebih dibatasi.

Ada peralihan tempo accelerando dan ritardando.

Ada peralihan dinamik crescendo dan decrescendo.

Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan (homofonik).

Kontras pada ritme.

Pada zaman klasik muncul bentuk komposisi musik yang disebut


sonata dan simfoni. Sonata adalah karya musik untuk permainan solo,
sedangkan simfoni adalah untuk orkestra. Bentuk simfonihamper mirip dengan sonata,
hanya saja simfoni biasanya dilengkapi dengan bagian sisipan yang disebut minuet, trio,
dan scherzo.
Beberapa komponis zaman klasik:

Franz Joseph Haydn

Wolfgang Amadeus Mozart

Carl Philipp Emanuel Bach (anak kedua dari Johann Sebastian Bach)

Ludwig Van Beethoven (masa peralihan zaman Klasik dan zaman Romantik)

V. Musik Zaman Romantik

Musik zaman romantik (1815 1910)


Zaman romantik dalam sejarah musik barat berlangsung dari sekitar awal 1800-an sampai
dengan dekade pertama abad ke-20. Zaman ini berlangsung sesudah zaman klasik dan
sebelum zaman modern.

Musik zaman romantik dikaitkan dengan gerakan romantik pada sastra, seni, dan filsafat,
walaupun pembatasan zaman yang digunakan dalam ilmu musik sekarang sangat berbeda
dari pembatasan zaman ini dalam seni yang lain (yaitu 1780-an sampai dengan 1840-an).

Pada abad ini, para komponis mulai berani mengekspresikan emosi pribadinya sendiri
setelah sebelumnya hanya menciptakan karya musik yang terpaku pada aturan gereja.

Beberapa komponis dari zaman ini adalah Franz Schubert, Johann Strauss, Jr., Felix
Mendelssohn, Frederic, Robert Schumann, Richard Wagner, Giuseppe Verdi, Hector
Berlioz, dan Johannes Brahms.

Anda mungkin juga menyukai