Anda di halaman 1dari 31

ALIRAN MUSIK

D
I
S
U
N
OLEH
NAMA :ALFONSUS.Y.B.A.TONDANG

KELAS :XI MIA 3

MATA PELAJARAN :SENI BUDAYA

SEJARAH MUSIK KLASIK

Apa sih sebenarnya "Musik Klasik" itu?

Sekilas dari kata "klasik", kita dapat mengambil kesimpulan bahwa musik klasik
itu adalah musik lama atau musik jadul. Namun bukankah blues, reggae, jazz,
keroncong, juga musik lama? seperti pada sebagian pendapat masyarakat umum
tentang musik klasik yang khususnya, musik klasik adalah musik lama yang
berasal dari Eropa pada masa para komposer-komposer Eropa jaman dulu, seperti
Mozart, Vivaldi, Dvorak, Beethoven, Bach, dll. Jadi terdapat perbedaan musik
klasik dengan musik lainya misalkan alat musiknya, musik klasik menggunakan
alat musik seperti Harpsichord, Piano, Biola (Violin), Brass, Cello / Bass Violin.
Adapun Ciri-ciri dari musik klasik yaitu Didominasi oleh musik gesek dan tiup,
tidak menggunakan beat (drum-set) secara konstan dan tidak menonjolkan ritme
pada melodi dan harmoni. Pemakaian akord 3 nada.

Musik klasik ini tercipta di tanah eropa dan berkembang hingga kini, era musik
klasik dapat dibagi menjadi beberapa periode.

1. Era Yunani Kuno

Pada zaman ini, musik sebagai alat hiburan, ritual keagamaan, perayaan, dll sudah
ada bukan hanya di Yunani. Sebagai contoh, pada zaman ini sudah dikenal adanya
musik persia, musik india, musik mesopotamia, musik mediterania, musik yahudi,
musik romawi, musik islam,dll. Namun, yang paling terkenal pada masa ini adalah
musik Yunani. Alat musik seperti lyre yang menjadi cikal bakal kecapi, aulos, dan
khitana. Musik klasik yang kita ketahui sekarang adalah hasil perkembangan dari
musik Yunani kuno ini, sama halnya dengan munculnya musik keagamaan barat.2.
Musik Organum 1150-1400
Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama atau disebut dengan
"Anum". Nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada
rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf.
Suara tinggi terbentuk dari anak-anak atau wanita dan suara rendah dari laki-laki.

2. Abad Pertengahan

Zaman pertengahan diyakini berawal dari runtuhnya kerajaan romawi sampai pada
pertengahan abad 15. Pada zaman ini, musik masih terbilang kurang kompleks,
dimana ritme musik masih bersifat monoritme dan monophonic walaupun akhirnya
berkembang menjadi musik polyphonic. Alat musik pada zaman adalah "flute
kayu" sebagai induk dari "flute modern" saat ini yang terbuat dari perak, ada juga
model recorder yang disebut "gemshorn" yang terbuat dari kayu juga. Abad
pertengahan adalah abad "kaku", dimana otoritas gereja memegang kendali rakyat.
Oleh karena itu, musik-musik "pengorbanan" banyak tercipta misalnya adalah
musik gregorian pada misa ibadat gereja, namun walaupun demikian musik-musik
sekuler juga tercipta yang biasanya dibawakan oleh pemusik jalanan. Istilah-istilah
musik seperti canon dan madrigal tercipta pada era ini. Ada beberapa pemusik
yang terkenal abad ini, antara lain : Pierre de la Croix, Leonin, Perotin, dll.

3. Zaman Renaissance (Abad 15 - 17M)

Zaman renaissance atau zaman "kelahiran kembali" membawa dampak yang besar
terhadap pola pikir masyarakat yang berontak terhadap kekakuan otoritas gereja
pada masa abad pertengahan. Pola pikir yang berpengaruh mulai masuk kepada
tatanan kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan tidak lepas musik,
yang mana membawa perkembangan musik pada tahap selanjutnya walaupun pada
zaman ini, musik tidak terlalu besar perkembangannya. Penulisan notasi musik
yang saat ini kita kenal dengan istilah "garis-garis pranada" sudah muncul pada
abad ini, sekaligus berbagai ornamentik musik yang membuat musik terasa lebih
bebas. Istilah-istilah yang sudah kita kenal sekarang seperti toccata, ballade, mass
dan prelude, sudah ada pada zaman ini. Sehingga genre-genre pada zaman ini
sudah membuat musik semakin meriah dan mengalami perkembangan. Alat-alat
musik yang lebih maju sudah tercipta pada zaman renaissance dan sampai sekarang
juga masih dipakai, seperti trumpet, harpa, viol, slide trumpet, rebana, flute dan
recorder. Beberapa pemusik yang terkenal pada zaman ini adalah Leonel Power,
Guillaume Dufay, Pierre de la Rue, dll.

4. Era Baroque & Rokoko (1600-1750M)

Baroque adalah suatu istilah yang bermakna " mutiara yang tak beraturan" telah
memberi penamaan yang tepat pada komposer-komposer pada zaman ini, hal itu
dikarenakan pola musik para komposer tersebut masih terbilang abstrak.
Perkembangan dalam notasi musik dan penggunaan alat musik yang lebih baik
terlihat pada abad ini. Era barok dapat juga disebut sebagai era "klasiknya musik
barat" dan era dimana musik mulai memegang peranan penting dalam opera.
Istilah-istilah yang kita ketahui seperti minuet, overtura, sarabande, sinfonia, serta
lagu-lagu seperti fugue, sonata dan concerto grosso sangat kental pada abad ini.
Alat musik seperti biola/violin, dan harpa dimainkan dengan baik pada zaman
barok. Piano belum berkembang pada zaman barok, namun induknya hapsicord
telah menjadi alat musik yang memegang peranan penting zaman ini. Musik-musik
zaman barok terkenal sangat polyphonic (dua nada atau lebih dimainkan
bergantian), banyak terdapat ornamentik pada musik, penanaman emosi pada karya
musik tidak beragam serta melodi yang kurang lincah serta tempo yang terbilang
sedang walaupun banyak yang menggunakan tempo cepat. Musik orkestra bermula
pada zaman ini ditandai dengan standarisasi ensemble melalui ukuran alat-alat
msuiknya. Komposer-komposer pada zaman ini adalah (termasuk yang saya
kagumi): Antonio Vivaldi, Claudio Monteverdi, Geroge Friedric Handel, Johann
Pachelbel dan sang maestro Johann Sebastian Bach ( karyanya "Air" adalah
favorite saya) . Perbedaan antara barok dan rokoko adalah, jika pada era baroque
ornametn musik diserahkan pada pemusik itu, maka pada era rokoko ornamennya
dituliskan.

5. Zaman Klasik (1750 -1820 M)

Istilah "zaman klasik" bukan berarti awal terbentuknya musik klasik, namun lebih
tepatnya tahapan periode perkembangan musik klasik. Zaman ini sering juga
disebut sebagai era klasik viennese dan wiener, sebab komposer-komposer zaman
ini banyak yang berasal dari Italia (viena) dan jerman, sebut saja Franz Schubert,
Wolfgang Amadeus Mozart dan muridnya Ludwig van Beethoven. Musik pada
zaman ini lebih mantap dan seimbang, baik dari segi kontrol nada, proporsi
musikal, dan moderasi. Struktur yang jelas dalam musik tidak seperti pada era
baroque yang katanya membingungkan. Orkestra berkembang pesat, serta
penggunaan piano menggantikan hapsicord menjadi salah satu alat musik utama
dalam orkestra. Musiknya juga lebih ringan dengan melodi yang terkesan pendek
dan homophonic. Era ini dikatakan telah menjadi elemen dasar perkembangan
musik klasik yang sebenarnya. Karya-karya mozart dan beethoven contohnya
masih dipelajari sampai sekarang (era komtemporer), contohnya sonata moonlight-
nya Beethoven, yang dari semua karyanya dikatakan salah satu yang paling disukai
di era-nya. Komposisi seperti "sonata" atau permainan solo dan "symphony" atau
permainan orkestra lahir dan berkembang jelas pada era ini. Era ini berakhir ketika
generasi mereka-mereka itu yang disebut sebagai generasi Viennese berakhir juga.
Beethoven dikatakan adalah musisi transisi Klasik-Romantik. Ciri dari musik era
ini adalah, ornamen musikal yang terbatas, transisi tempo acceleranco dan
ritardando, transisi dinamik crescenco dan decrescenco, homofonik (tiga nada atau
lebih dimainkan bersamaan) dan ritme yang sangat jelas.

6. Era Romantik (1815-1910M)


Disebut "romantik" bukan berarti adalah romantis atau galau karena percintaan,
namun dikarenakan kejelasan komposisi musik pada era in yang lebih ekspresif
dan kaya akan emosi pemain. Lihat saja karya-karya komposer jaman ini yang
ditandai dengan intro yang lembut dan diakhiri dengan ending musik yang sangat
Wow dan dramatis, serta terlihat dari transisi gerakan pada symphony karya
Beethoven. Zaman klasik adalah zaman opera (drama musikal) dimana setiap
cerita diiringi musik yang membawa suasana yang memuaskan. Orkestra
berkembang pesat dan terlahirnya para virtuosso(pemusik handal) pada zaman ini
yang ditandai dengan mahirnya mereka bermain piano dan biola/violin. Ciri-ciri
musik klasik era romantik adalah; lebih ekspresif dan imajinatif, ornamen
musikal(penghiasan musik) tidak ada, tidak seperti pada zaman klasik, melodi
romantik lebih ekspresif dan panjang, harmoni dan tempo yang bervariasi,
homophonic dan polyphonic. Para komposer era ini antara lain Frantz Lizt, F.J.L
Mendelsson, dan Richard Wagner.

7. Era Modern Kontemporer

Sejarah musik klasik akhirnya sampailah pada abad ini. Era ini lebih menitik
beratkan pengembangan dan perpanjangan teori dan teknik bermusik. ditandai
dengan musikus akademia yang mulai menolak teori tonal tradisional, alat-alat
musik apa saja yang dipakai (pemilihan alat musik), melodi dalam bermusik serta
struktur musik seperti pada zaman sebelumnya. Mereka mulai mengembangkan
teori komposisi musik baru atau "post-romantik". Era modern ditandai dengan
munculnya aliran musik deperti impresionisme, ekspresionisme, serialisme, neo-
klasik, serta musik-musik politik. Para komposernya adalah, diawali dengan
Claude Debussy, serta musisi amerika mulai berdatangan seperti Charles Ives dan
John Alden Carpenter.

Hal terbaik dari musik klasik adalah musik klasik menjadi elemen dasar dari semua
musik di era selanjutnya. Bahkan ada ungkapan bahwa musik klasik tidak akan
pernah mati. Banyak sekali komposer di era setelah era klasik yang masih belajar
dari karya-karya Mozart dan Beethoven. Bahkan keagungan karya dari Beethoven
dalam Moonlight Sonata telah menjadi contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain
setelahnya. Bahkan karya dari Mozart masih dimainkan dan dipelajari dalam
harmoni dan orkestra musik seteleh 80 tahun kematiannya.
SEJARAH MUSIK ROCK

Musik rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada
pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country
dari tahun 40 dan 50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock
juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk
music), jazz dan musik klasik.

Musik Rock adalah salah satu genre dalam khasanah musik populer dunia yang
biasanya didominasi oleh vokal, gitar, drum, dan bas. banyak juga dengan
penambahan instrumen seperti keyboad, piano maupun synthesizer. Musik rock
biasanya mempunyai beat yang kuat dan didominasi oleh gitar, baik elektrik
maupun akustik.

Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik,
dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar
bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak 70-an, synthesizer.
Disamping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang
digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rock
“mempunyai tiga chords, bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melody yang
menarik”.

Pada akhir tahun 60-an dan awal 70-an, musik rock berkembang menjadi beberapa
jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di amerika) menjadi folk
rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion.
Pada tahun 70an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin.
Juga di tahun 70an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (sub-kategori)
seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk
rock. Sub kategori rock yang mencuat ditahun 80an termasuk New Wave, hardcore
punk dan alternative rock. Pada tahun 90an terdapat grunge, Britpop, indie rock
dan nu metal.

Sebuah kelompuk pemusik yang mengkhususkan diri memainkan musik rock


dijuluki rock band atau rock group (grup musik rock). Rock group banyak yang
terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass, dan
drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group
menanggalkan satu atau dua posisi diatas dan/atau menggunakan pennyanyi utama
sebagai pemain alat musik disamping menyanyi, membentuk duo atau trio. Group
lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang
keyboardist (pemain kibor). Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar
seperti biola, cello atau alat tiup seperti saksofon, terompet atau trombon.

Pondasi dari musik rock adalah rock and roll dan rockabilly di era 50an. pada akhir
60an banyak terjadi percampuran genre musik lain dengan musik rock. Musik folk
bercampur menjadi Folk Rock, Musik blues bercampur menjadi Blues Rock dan
musik jazz menjadi Jazz-Fussion Rock. Dan pada tahun 70an rock berkembang
menjadi beberapa subgenre seperti soft rock, hard rock, heavy metal dan punk. Di
era 80an berkembang lagi beberapa subgenre seperti glam metal, synth rock, trash
metal, hardcore punk, alternative rock. Di era 90an subgenre baru yaitu grunge
style rock, britpop, indie rock, piano rock dan nu metal.

Perkembangan Musik Rock di Dunia

Tahun 60’an dan Awal 70’an

Musik rock berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik
folk (musik daerah di amerika) menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-
rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion.

Tahun 70’an

Rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga di tahun
70an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (sub-kategori) seperti soft rock,
glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Sub kategori
rock yang mencuat ditahun 80an termasuk New Wave, hardcore punk dan
alternative rock.

Musik rock Indonesia sendiri mulai menjejak pada tahun ’70-an. Dan
kemunculannya pun tidak bisa dilepaskan dari para pionir mulai dari Giant Step,
God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy, Super Kid, Terncem, AKA/SAS, Bentoel,
hingga Rawe Rontek.

Tahun 90’an

Terdapat grunge, Britpop, indie rock dan nu metal. Sebuah kelompuk pemusik
yang mengkususkan diri memainkan musik rock dijuluki rock band atau rock
group. Rock group banyak yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead
singer), pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah
quartet. Pada tahun i
Beberapa group menanggalkan satu atau dua posisi diatas dan/atau menggunakan
penyanyi utama sebagai pemain alat musik disamping menyanyi, membentuk duo
atau trio. Group lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan
atau seorang keyboardist. Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar
seperti biola, cello atau alat tiup seperti saxophones, trumpet atau trombones.

SEJARAH MUSIK PUNK


Punk atau punk rock pertama berkembang di era 70an di beberapa negara seperti
Inggris, Amerika Serikat dan Australia. Sebelumnya, punk berkembang dari aliran
garage rock yang sudah lebih dulu ada. Di tahun 70an bermunculan sejumlah band
punk rock klasik yang legendaris. Nama-nama band seperti Ramones, Sex Pistols
atau The Clash disebut sebagai tiga band pertama yang mengembangkan musik
punk tahun 70an. Kesuksesan ketiganya membuat aliran genre punk rock menjadi
mulai dikenal. Sampai saat ini susah menemukan band punk yang lebih bagus dari
tiga band tersebut. Setelah popularitas band band tersebut, mulai bermunculan
band band beraliran punk dari seluruh dunia, baik di akhir 70an maupun di era
80an. Fenomena punk pun dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Banyak
komunitas musik punk terbentuk di berbagai negara. Punk sangat identik dengan
sifat sifat anak muda. Berbagai aksesoris yang berkaitan dengan musik ini seperti
kaos, gelang atau gaya rambut unik menjadi identitas anak punk. Musik punk
menjadi lebih beragam dengan banyaknya fusion subgenre yang muncul, mulai
dari hardcore punk, pop punk, skate punk, street punk dan lain-lain. Sejumlah
aliran musik seperti new wave dan alternative rock juga dipengaruhi oleh musik
punk.

SEJARAH MUSIK JAZZ


Banyak yang beranggapan bahwa musik jazz adalah musiknya kaum elite dan
mapan. Namun bila kita menegok ke akar jazz boleh dibilang justru bertolak
belakang. Jazz adalah sebuah seni ekspresi dalam bentuk musik. Jazz disebut
sebagai musik fundamental dalam hidup manusia dan cara mengevaluasi nilai-nilai
tradisionalnya. Tradisi jazz berkembang dari gaya hidup masyarakat kulit hitam di
Amerika yang tertindas. Awalnya, pengaruh dari tribal drums dan musik gospel,
blues serta field hollers (teriakan peladang). Proses kelahirannya telah
memperlihatkan bahwa musik jazz sangat berhubungan dengan pertahanan hidup
dan ekspresi kehidupan manusia.

Yang menarik adalah bahwa asal kata “jazz” berasal dari sebuah istilah vulgar
yang digunakan untuk aksi seksual. Sebagian irama dalam musik jazz pernah
diasosiasikan dengan rumah-rumah bordil dan perempuan-perempuan dengan
reputasi yang kurang baik. Dalam perjalanannya kemudian, jazz akhirnya menjadi
bentuk seni musik, baik dalam komposisi tertentu maupun improvisasi, yang
merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Musisi jazz biasanya
mengekspresikan perasaannya yang tak mudah dijelaskan, karena musik ini harus
dirasakan dalam hati. “Kalau kau menanyakannya, kau tak akan pernah tahu”
begitu menurut Louis Armstrong.

Legenda jazz dimulai di New Orleans dan berkembang ke Sungai Mississippi,


Memphis, St. Louis, dan akhirnya Chicago. Tentu saja musik jazz dipengaruhi oleh
musik yang ada di New Orleans, tribal drums Afrika dan struktur musik ala Eropa.
Latar belakang jazz tidak dapat dilepaskan dari fakta di mana jazz dipengaruhi
berbagai musik seperti musik spiritual, cakewalks, ragtime dan blues. Salah satu
legenda jazz yang dipercaya bahwa sekitar 1891, seorang pemilik kedai cukur
rambut di New Orleans bernama Buddy Bolden meniup cornet-nya dan saat itu lah
musik jazz dimulai sebagai gebrakan baru di dunia musik. Setengah abad
kemudian, musik jazz di Amerika memberi banyak kontribusi di dunia musik,
dipelajari di universitas, dan akhirnya menjadi sebuah aliran musik yang serius dan
diperhitungkan.

Musik jazz sebagai seni yang populer mulai menyebar ke hampir semua
masyarakat Amerika pada tahun 1920-an (dikenal sebagai Jazz Age). Jazz semakin
marak di era swing pada akhir 1930-an, dan mencapai puncaknya di akhir 1950-an
sebagai jazz modern. Di awal tahun 20-an dan 30-an, “jazz” telah menjadi sebuah
kata yang dikenal umum.

Pengaruh dan perkembangan musik blues tidak dapat ditinggalkan saat membahas
musik jazz di tahun-tahun awal perkembangannya. Ekspresi yang memancar saat
memainkan musik blues sangat sesuai dengan gaya musik jazz. Kemampuan untuk
memainkan musik blues menjadi standar bagi semua musisi jazz, terutama untuk
digunakan dalam berimprovisasi dan ber-jam session. Musik blues sendiri, yang
berasal dari daerah Selatan, memiliki sejarah yang sangat luas. Pemain musik blues
biasanya menggunakan gitar, piano, harmonika, atau bermain bersama dalam
kelompok yang memainkan alat-alat musik buatan sendiri.

SEJARAH JAZZ DI DUNIA

Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik
Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing,
bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.Jazz
adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20
dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa.Musik jazz banyak menggunakan
instrumen gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Salah satu elemen
penting dalam jazz adalah sinkopasi.

Musik jazz pertama dari Amerika adalah benar-benar asli kontribusi kepada dunia
seni masyarakat. Periode 1930an dan pada tahun 1940-an sampai sekarang adalah
satu-satunya dalam sejarah ketika usia popularitas jazz lainnya hilang cahayanya
semua genre musik di AS Adalah suatu masa yang dikenal sebagai era Big Band,
dan selama itu ayunan musik adalah raja.

Popularitas jazz, dan cara bermain dalam perubahan gaya musik, waned setelah
WWII. Namun band besar dari orang-orang seperti Duke Ellington, Woody
Herman, Count Basie dan lain-lain upheld tradisi di tahun 1970-an dan seterusnya.
Selain itu jazz kelompok kecil, terdiri dari kedua mantan band besar era soloists
musisi muda baru dan sama-sama, ada lanjutan untuk memanfaatkan paralel
distinctions banyak dari bahasa yang mereka bermain di ayunan dan rekaman sejak
jatuhnya band yang besar. Demikian pula yang besar, pop jazz dan vocalists dari
tahun 1950-an dan 1960-an yang digunakan oleh aturan dan instrumentasi
arrangers dan musisi yang berkaitan dengan sebelumnya, dan pemahaman, maka
kata-kata dari Big Band era.

Bahasa ayun masih hari ini diucapkan oleh sejumlah berbakat sekarang ini modern
dan musisi jazz band ayunan. Pertengahan tahun 1990-an memperbaharuinya
dalam ayunan musik adalah fueled by a swing dance kebangkitan dari Lindy-hop
jitterbug swing dan tarian. Hari ini sukses dan sesi band-pemimpin yang acquiesce
untuk merekam dan memutar musik jazz yang swings melakukannya dengan
pengetahuan yang menarik perhatian adalah penggemar baru jazz agak mirip
dengan rasa yang memuaskan dari ayunan penari; besar bermain lebih mudah
untuk memahami dan berhubungan dengan ketika mengalir seperti itu didukung
oleh halus, stabil, dan lancar yang rhythms, banyak seperti yang populer di
pertengahan 1930an.

SEJARAH MUSIK JAZZ DI INDONESIA -1

Musik jazz masuk Indonesia pertama kali pada tahun 30an. Yang dibawa oleh
musisi-musisi dari Filipina yang mencari pekerjaan di Jakarta dengan bermain
musik. Bukan hanya mentransfer jazz saja, mereka juga memperkenalkan
instrumen angin, seperti trumpet, saksofon, kepada penikmat musik Jakarta.
Mereka memainkan jazz ritme Latin, seperti boleros, rhumba, samba dan lainnya.

Nama-nama musisi yang masih diingat adalah Soleano, Garcia, Pablo, Baial,
Torio, Barnarto dan Samboyan. Selain bermain di Jakarta, seperti di Hotel Des
Indes (sekarang Duta Merlin Plaza) dan Hotel Der Nederlander (jadi kantor
pemerintahan), mereka juga bermain di kota lain, seperti di Hotel Savoy Homann –
Bandung dan di Hotel Oranje (Yamato) – Surabaya.

Pada tahun 1948, sekitar 60 musisi Belanda datang ke Indonesia untuk membentuk
orkestra simfoni yang berisi musisi lokal. Salah satu musisi Belanda yang terkenal
adalah Jose Cleber. Studio Orkestra Jakarta milik Cleber mengakomodasi
permainan musik California. Band-band baru bermunculan seperti The Progressive
Trio, Iskandar’s Sextet dan Octet yang memainkan jazz dan The Old Timers yang
memainkan repertoir Dixieland.

Pada tahun 1955, Bill Saragih membentuk kelompok Jazz Riders. Ia memainkan
piano, vibes dan flute. Anggota lainnya adalah Didi Chia (piano), Paul Hutabarat
(vokal), Herman Tobing (bass) dan Yuse (drum). Edisi selanjutnya beranggotakan
Hanny Joseph (drum), Sutrisno (saksofon tenor), Thys Lopis (bass) dan Bob
Tutupoly (vokal).

Band jazz yang terkenal tahun 1945 – 1950 di Surabaya beranggotakan Jack
Lemmers (dikenal sebagai Jack Lesmana, ayah Indra Lesmana) pada bass/gitar,
Bubi Chen (piano), Teddy Chen, Jopy Chen (bass), Maryono (saksofon), Berges
(piano), Oei Boen Leng (gitar), Didi Pattirane (gitar), Mario Diaz (drum) dan
Benny Hainem (clarinet).

Nama-nama musisi jazz di Bandung tahun 50 – 60an adalah Eddy Karamoy (gitar),
Joop Talahahu (saksofon tenor), Leo Massenggani, Benny Pablo, Dolf (saksofon),
John Lepel (bass), Iskandar (gitar dan piano) dan Sadikin Zuchra (gitar dan piano).

Musisi-musisi muda di Jakarta bermunculan tahun 70 – 80an. Di antaranya Ireng


Maulana (gitar), Perry Pattiselano (bass), Embong Raharjo (saksofon), Luluk
Purwanto (biola), Oele Pattiselano (gitar), Jackie Pattiselano (drum), Benny
Likumahuwa (trombon dan bass), Bambang Nugroho (piano), Elfa Secioria
(piano). Beberapa musisi muda lainnya mempelajari rock dan fusion, tapi masih
dalam kerangka jazz. Mereka adalah Yopie Item (gitar), Karim Suweileh (drum),
Wimpy Tanasale (bass), Abadi Soesman (keyboard), Candra Darusman
(keyboard), Joko WH (gitar) dan lainnya.

Pertengahan tahun 80an, nama Fariz RM muncul. Ia lebih mengkategorikan


musiknya sebagai new age. Namun, beberapa komposisinya bernafaskan pop jazz,
bahkan latin. Indra Lesmana, Donny Suhendra, Pra B. Dharma, Dwiki Darmawan,
Gilang Ramadan membentuk Krakatau, dan akhirnya kelompok ini bertransformasi
menjadi Java Jazz, dengan mengganti beberapa personil.

Tahun 90an hingga sekarang, banyak sekali musisi dan kelompok jazz yang
terbentuk. Musik jazz yang dibawakan tidak lagi mainstream, namun hasil distilasi
berbagai musik seperti fusion, acid, pop, rock dan lainnya. Sebut saja
SimakDialog, Dewa Budjana, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Bali Lounge,
Andien, Syaharani, Tompi, Bertha, Maliq & D’essentials dan masih banyak lagi
lainnya.

Musisi jazz biasanya banyak bermunculan di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali.
Hal ini disebabkan arus musik jazz lebih banyak mengalir di sana lewat
pertunjukan jazz (JakJazz, Java Jazz Festival, Bali Jazz Festival), sekolah musik
jazz, studio rekaman dan kafe yang menampilkan jazz. Seorang yang juga berjasa
“mengalirkan” arus jazz ke Indonesia adalah Peter F. Gontha, seorang pemilik
JAMZ dan pendiri pemrakarsa Java Jazz Festival.

SEJARAH MUSIK JAZZ DI INDONESIA -2


Sejarah musik jazz di Indonesia kita awali dari banyaknya pendapat tentang sejarah
lahirnya musik jazz di Indonesia. Menurut Sudibyo Pr, yang merupakan seseorang
pecinta jazz, sejarah musik jazz di Indonesia lahir dari pemain jazz yang berasal
dari Aceh. Ia juga menambahkan bahwa pemain jazz pertama kali adalah seorang
tentara. Dan para pemain musik jazz itu dipanggil untuk menghibur para pejabat
tinggi Belanda dan orang-orang Indonesia yang haknya disamakan oleh orang
Belanda. Pendapat lain menyebutkan bahwa sejarah musik jazz di Indonesia
bersamaan dengan merebaknya musik jazz di New Orleans, Amerika di tahun
1900-an. Dan di tahun 1920 tercatat ada band bernama Black & White yang di
pimpin oleh musisi yang nasionalis bernama Wage Rudolf Supratman dan band
tersebut terbentuk di kota Makassar. Di tahun 1930-an juga di jakarta lahir sebuah
band beraliran jazz bernama Melody Makers yang dimotori oleh Jacob Sigarlaki.
Pendapat lain tentang sejarah musik jazz di Indonesia adalah musik jazz di
Indonesia pertama kali dimainkan di tahun 1922. di tahun tersebut, terdapat
seorang pemain saksofon dari Belanda yang datang ke Indonesia membawa teman-
temannya dan membentuk sebuah band yang beraliran musik jazz.

Terlepas dari hal itu sejarah musik jazz di Indonesia kemudian berkembang, di
tahun 1940-an lahir grup band beraliran musik jazz bernama Jolly Strings yang
dibentuk oleh Hein Turangan di Jakarta. Di tahun 1940-an juga muncul seorang
kritikus jazz bernama Harry Liem yang aktif menulis di koran Jazz Wereld.
Namun, setelah Perang Dunia II, Harry Liem pindah ke Amerika dan karir sebagai
penulis jazz pun ia teruskan disana. Sejarah musik jazz di Indonesia kemudian
berlanjut di tahun 1950-an, di tahun tersebut ada seorang pemain piano yang
bernama Nick Marnahit, ia merilis sebuah album berjudul “Sarinande”. Saat itu
Nick didukung oleh Bart Risakotta seorang pemain drum dan Jim Espehana
seorang pemain bass.
Sejarah Musik Jazz Di Indonesia Tahun 60-an

Sejarah musik jazz di Indonesia kemudian masuk ke tahun 1960-an, di tahun 1960-
an muncul nama Billy Saragih, yang kemudian Billy Saragih dikenal lewat
kelompok The Jazz Raiders, awalnya grup ini dibentuk oleh Didi Pattirane, namun
setelah Didi Pattirane keluar grup musik ini kemudian diteruskan oleh Didi Tija
dan Billy Saragih. Sejarah musik jazz di Indonesia pada tahun 1960-an sedikit
pasang surut karena terjadi pergolakan politik yang kemudian mempengaruhi
perkembangan musik jazz di Indonesia. Para musisi jazz memainkan musik jazz
secara sembunyi-sembunyi karena musisi dan penggemar musik jazz saat itu
dituduh sebagai antek imperialis.

Setelah tuduhan itu, dalam sejarah musik jazz di Indonesia, di tahun 1967 muncul
grup musik jazz bernama Indonesia All Stars dan membuat kejutan untuk pecinta
musik jazz dunia karena berhasil tampil di ajang “Berlin Jazz Festival”. Saat itu
Indonesia All Stars berlatih dengan susah payah dan dengan segala keterbatasan.
Grup ini terdiri dari Bubi Chen (piano), Jopie Chen (bass), Jack Lesmana (gitar),
Benny Mustapha Van Diest (drum) dan juga Maryono (saksofon). Lagu-lagu yang
mereka suguhkan disebut sebagai “jazz ala Indonesia”, mereka mampu untuk
membawakan lagu “Djanger Bali” dan “Ku Lama Menanti” yang apabila disingkat
menjadi KLM, dan ini menjadi “ucapan penghargaan dan terima kasih” atas
dukungan perusahaan penerbangan Belanda, Koninklijke Luchtvaart Maatschappij
atau disingkat KLM yang memfasilitasi keberangkatan Indonesia All Stars. Dalam
sejarah musik jazz di Indonesia, Bubi Chen dalam ajang “Berlin Jazz Festival”
tersebut mendapatkan respon yang positif dari para penulis jazz internasional,
kemudian ia disebut sebagai pianis jazz terbaik di Asia dan mendapat julukan
sebagai “Art Tatum Of Asia”. Art Tatum sendiri merupakan seorang pianis jazz
terbesar yang meninggal di tahun 1956, setelah mengeluarkan 13 album solo.

Sejarah Musik Jazz Di Indonesia Tahun 70-an


Sejarah musik jazz di Indonesia memasuki tahun 1970-an, di tahun 70-an musik
jazz Indonesia semakin marak dan mulai beraktifitas di beberapa kota besar.
Seperti Jack Lesmana yang didukung oleh istrinya, Nien Lesmana, menggelar
beberapa panggung musik jazz, terutama di areal Taman Ismail Marzuki dan juga
di layar kaca TVRI. Dalam sejarah musik jazz di Indonesia, di tahun 1976 tedapat
acara yang berjudul Jazz Masa Dulu dan Kini, disana muncul musisi belia yang
bermain piano di atas pangkuan Broery Marantika. Dia merupakan musikus masa
depan yang bernama Indra Lesamana. Di tahun itu juga, Jack Lesmana
memperkenalkan kakak-beradik yang disebut-sebut sebagai musisi jazz berbakat
dari Surabaya, Oele dan Pattiselanno. Pementasan Jazz Masa Lalu dan Kini
tersebut kemudian direkam dan dirilis ke publik, dan ini merupakan rekaman live
pertama di Indonesia. Dalam rekaman tersebut tampil para musisi seperti Bubi
Chen, Benny Likumahuwa, Didi Tija, Benny Mustapha, Abadi Soesman, Margi
Segers, Rien Djamain, Droery Marantika dan lain-lain.

Sejarah musik jazz di Indonesia berlanjut di tahun 1977, dimana Pramaqua merislis
album bersama Jopie Item dan Idris Sardi, dan juga didukung oleh beberapa musisi
lainnya seperti Karim Suweilah (dums), Abadi Soesman (drums), dan Wempy
Tanasasle (bass). Album ini memperlihatkan duet permainan bioala Idris Sardi
dengan Gitar Jopie Item. Dalam sejarah musik jazz di Indonesia, Jopie Item
muncul di tahun 1970-an sebagai generasi lanjutan musik Jazz di Indonesia. Dia
juga memiliki grup yang cukup terkenal bernama Jopie Item Combo.

Sejarah musik jazz di Indonesia kemudian berlanjut di tahun 1970-an juga berdiri
kafe yang menjadi salah satu tempat terpenting dalam pergerakan jazz di tahun 80-
an. Nama kafe tersebut adalah Green Pub terletak di pusat kota Jakarta. Dalam
sejarah musik jazz di Indonesia di akhir tahun 70-an, muncul pergerakan musik
jazz di kampus-kampus. Dan yang paling menonjol di Universitas Indonesia,
muncul nama Chandra Darusman yang memiliki kelompok vokal bernama
Chaseiro.
Sejarah musik jazz di Indonesia berlanjut. Di akhir 1970-an juga muncul musisi
muda lainnya, seperti Fariz RM, Fariz merilis album jazz bernuansa rock di tahun
1978 berjudul “Sakura”. Di nakhir 70-an juga muncul penyanyi-penyanyi yang
aktif di lingkungan kafe menyanyikan lagu-lagu yang bertema jazz-pop seperti
Hemi Pasolima, Henry Manuputty, Utha Likumahuwa, Ria Likumahuwa dan
masih banyak lagi.

Sejarah Musik Jazz Di Indonesia Tahun 80-an

Sejarah musik jazz Di indonesia di tahun 80-an muncul beberapa pelopor acara-
acara musik jazz ternama, seperti “Jazz To Campus”, yang sudah menjadi agenda
rutin setiap tahun di kampus UI, di tahun 1988 juga pernah ada acara jazz terbesar
yaitu Jakarta Internasional Jazz Festival atau lebih dikenal dengan nama Jak Jazz.
Dan mungkin sekarang lebih dikenal dengan nama Java Jazz Festival.

Dalam sejarah musik jazz di Indoneisa, di tahun 2000-an musik jazz Indonesia
semakain berkembang, muncul beberapa nama musisi dengan format musik jazz
yang sukses secara komersial. Sebut saja Bali Lounge, Maliq and D’Essentials,
Rieka Roeslan dan masih banyak lagi. Dan yang tak boleh dilupakan adalah
munculnya gitaris asal Bali bernama Balawan, yang sukses baik di dalam negeri
maupun luar negeri.

SEJARAH MUSIK R & B


R&B (ditulis juga RnB, merupakan singkatan dari rhythm and blues) adalah genre
musik populer yang menggabungkan jazz, gospel, dan blues, aliran jenis ini
pertama kali diperkenalkan oleh pemusik Afrika-Amerika. Istilah ini pertama kali
dipakai sebagai istilah pemasaran dalam musik di Amerika Serikat pada tahun
1947 oleh Jerry Wexler yang bekerja pada majalah Billboard. Istilah ini RnB
menggantikan istilah musik ras dan kategori Billboard Harlem Hit Parade pada
Juni 1949. Tahun 1948, RCA Victor memasarkan musik kulit hitam dengan nama
Blues and Rhythm. Frasa tersebut dibalik oleh Wexler di Atlantic Records, yang
menjadi perusahaan rekaman yang memimpin bidang R&B pada tahun-tahun awal.
Dan sekarang aliran jenis RnB ini paling digemari diseluruh dunia.

Era Tahun 40-an

Dalam sejarah musik r&b, musik r&b dibagi ke dalam 4 bagian besar, yaitu Early
R&B, Motown dan Soul, Funk dan Disko, dan juga Dance dan Rap. Sejarah musik
r&b berlanjut ke akhir tahun 1940, di tahun ini RCA Victor memasarkan black
musik dengan istilah “Blues and Rhytm”. Dan di tahun ini mulai berkembang jenis
musik yang didasarkan pada ritme Boogie-Woogie yang kemudian dinamakan
Jump Blues. Banyak musisi yang mengusung jenis musik ini seperti Lousi Jordan
yang mendominasi tangga lagu Billboard di tahun ini juga dengan lima lagunya.
Dan kemudian berlanjut ke 1949 dimana istilah Rhytm and Blues mulai
menggantikan kategori Harlem Hit Parade di tangga lagu Billboard, dan yang
mendominasi tangga lagu di tahun itu adalah lagu “The Huckle Buck” milik Paul
Williams.

Era Tahun 50-an

Kemudian di tahun 1950-an, sejarah musik r&b disini Johnny Otis banyak
mengeluarkan lagu dan mulai mendominasi tangga lagu. Sejarah musik r&b di
tahun 1951 juga muncul seorang penyiar radio yang bernama Alan Freed yang
sering memainkan lagu r&b di acara radionya, dia mendeskripsikan r&b yang
dimainkannya sebagai rock ‘n roll. Di tahun ini juga muncul beberapa musisi r&b
seperti Little Richard yang menarik seluruh perhatian dunia karena jenis musik
r&b yang baru, lebih cepat dan funky.

Dalam sejarah musik r&b dapat dikatakan tahun 1950-an merupakan tahun-tahun
yang penting bagi musik r&b, musik r&b di tahun ini mulai populer dan
mengalahkan jenis musik seperti jazz dan rock ‘n roll. Disini juga muncul beberapa
musisi dan beberapa konser besar pagi para musisi r&b.
Sejarah musik r&b berlanjut ke tahun 1960-an dimana para musisi dari Motown
records milik Berry Goody mendominasi pasar musik r&b. beberapa artisnya yang
terkenal seperti The Temptations, Diana Ross and The Supremes, Smokey
Robinson dan The Miracles. Di tahun ini juga musik r&b dikatakan sebagai musik
soul oleh orang kulit putih, jenis musik ini dinamakan blue eyed soul.

Era 80-an

Dalam sejarah musik r&b muncul pula Contemporary R&B yang merupakan jenis
musik dari gabungan jenis musik seperti rhytm and blues, pop, soul, funk dan hip
hop. Musik ini muncul setelah menghilangnya musik disko di tahun 1980-an.

Sejarah musik r&b berlanjut disaat adanya transisi dari musik soul ke musik r&b di
tahun 1980-an. Muncul beberapa musisi yang mengambil alih tangga alau seperti
Michael Jackson dan juga Prince. Album Michael Jackson yang berjudul “Thriller”
menjadi salah satu album yang paling banyak terjual di seluruh dunia. Di sini juga
muncul beberapa penyanyi r&b wanita seperti Whitney Houston dan juga Janet
Jackson yang meraih kepopuleran di akhir dekade 1980-an. Selain itu, muncul juga
New Edition, yang akhirnya menjadi prototype dari boyband seperti Backstreet
Boys dan New Kids Ont The Block.

Era 90-an

Sejarah musik r&b berlanjut di tahun 1990-an dengan munculnya grup musik
bernama Boyz II Men yang mempopulerkan jenis musik classic-sou vocal
harmony. Kemudian ada Babbyface yang merupakan produser dari Janet Jackson,
karir Babyface sebagai penyanyi solo berkembang dengan membawakan lagu-lagu
dengan jenis musik R&B yang halus. Sejarah musik r&b di tahun 1990-an juga
berkembang jenis musik r&b yang digabungkan dengan musik hip hop, yang
kemudian dinamakan hip hop soul. penyanyi-penyanyi yang membawakan jenis
musik ini seperti Mary J. Blige, Aaliyah, R Kelly, dan Brandy.

Dalam sejarah musik r&b di tahun 1990-an, penyanyi sukses seperti Mariah Carey
dan Boyz II Men membawa contemporary r&b ke dalam arus utama selera musik,
Mariah Carey dan Boyz II Men mempunyai salah satu lagu duet yang berjudul
“One Sweet Day”, dan lagu ini berhasil menduduki peringkat satu dalam tangga
lagu Billboard Hot 100. Kemudian ada Missy Elliot yang lebih menggabungkan
r&b dan hip hop secara bersamaan.

Era 90-an - 2000-an

Sejarah musik r&b berlanjut, dari tahun 1990-an sampai 2000-an kemudian banyak
bermunculuan para musisi r&b baik grup maupun solo, namun yang lebih dominan
adalah penyanyi solonya, seperti Jennifer Lopez dan grup NSYNC. Selain itu ada
juga Britney Spears, Gwen Steffany dan Pink. Di athun 2000-an pencampuran
antara musik r&b dan hip hop semakin berkembang artis-artis yang terkenal di
tahun 2000-an seperti Usher, Beyonce dan juga Mariah Carey. Dan tentunya masih
banyak artis-artis r&b yang meraih kepopuleran dari tahun 2000-an sampai saat
ini.

1. “Yeah!” – Usher

Lagu ini dibawakan dan ditulis sendiri oleh usher dan dirilis tahun 2004. lagu ini
menempati urutan ke 12 chart billboard selama beberapa minggu.

2. “Un-break my heart” -Toni Braxton

Lagu ini cukup fenomenal dan masih sering dinyanyikan ulang dalam berbagai
versi hingga saat ini, un-break my heart juga mengantarkan sang penyanyi braxton
memenangkan grammy award.

3. “I will always love you” – Whitney Houston

Lagu ini pertama kali dinyanyikan oleh dolly parton paa tahun 1974 silam dan
kembali dibawakan oleh whitney houston pada tahun 1992. versi yang terkenal
adalah versi tahun 1992 oleh whitney houston.

4. “Black or white” – Michael Jackson

Lagu ini merupakan milik legenda musik, michael jackson. single ini dirilis tahun
1991 dan masuk pada album “dangerous”. lagu ini bahkan masih sering di cover
oleh penyanyi lain hingga kini.

5. “I believe I can fly” – R.Kelly


Lagu ini dirilis tahun 1996 dan muncul kembali pada tahun 1998. pada minggu
minggu awal peluncurannya, lagu ini masuk urutan 2 tangga lagu billboard. lagu
ini bahkan memperoleh 3 grammy awards.

6. “I swear” – All-4-One

Lagu ini muncul pertama kali tahun 1994 dan dibawakan oleh all-4-one. lagu ini
dianggap sebagai lagu country terbaik saat itu dan menempati urutan 42 billboard.
untuk kategori country, lagu ini kokoh di urutan 1.

7. “The boy is mine” – Brandy and Monica

Lagu ini dibawakan oleh duo amerika brandy dan monica. pencipta lagu ini adalah
LaShawn Daniels, Japhe Tejeda, Fred Jerkins III, Rodney “Darkchild” Jerkins, dan
Brandy. bercerita tentang perselisihan 2 wanita dalam memperebutkan seorang
pria.

8. “No scrubs” – TLC

Single ini merupakan lagu ke 3 dari album fanmail (1999) yang dirilis oleh grup
TLC. Grup ini berisi trio musisi yang semuanya wanita. lagu ini mencetak prestasi
2 nominasi grammy awards salah satunya untuk kategori “record of the year”.

9. “Ice ice baby” – Vanilla Ice

Lagu ini bergenre hip hop dan ditulis oleh Amerika Vanilla Ice dan DJ earthquake.
lagu ini rilis pertama kali pada tahun 1989, lalu muncu versi lainnya pada tahun
1990. terdapat beberapa versi untuk single ini.

10. “The way you make me feel” – Michael Jackson

Lagu ini muncul pada tahun 1987 dan dibawakan oleh michael jackson. lagu ini
merupakan single ke 3 dari album ke 7 michael jackson yang bertajuk “bad”. lagu
ini juga telah berulang kali dicover oleh beberapa musisi setelah perilisannya.

11. “What’s love got to do with it” – Tina Turner

Lagu ini rilis pada tahun 1984 dan merupakan lagu tersukses tina turner serta
menempati urutan 309 sebagai 500 lagu terbaik versi rolling stone. lagu ini bahkan
dilantik grammy hall of fame pada tahun 2012.
12. “When doves cry” – Prince

Lagu ini rilis tahun 1984 silam dan dinyanyikan oleh musisi amerika prince. lagu
ini menempati urutan pertama tangga lagu amerika selama 5 minggu berturut turut.
lagu ini mendapat sertifikat platinum karena terjual sebanyak 2 juta unit.

13. “Endless Love” – Diana Ross and Lionel Ritchie

Lagu ini sangat terkenal dan melegenda. setelah diana ross dan lionel ritchie
membawakannya tahun 1994, penyanyi kenamaan lain maria charey pun
mengcover lagu ini. billboard bahkan menjadikannya sebagai lagu duet terbesar
sepanjang masa.

14. “My Girl” – The Temptations

Lagu ini sangat tua umurnya karena direkam tahun 1964 dan setahun selanjutnya
lagu ini pun dirilis. “my girl” langsung menempati posisi 1 berbagai tangga lagu
saat itu.

15. “What I’d Say” – Ray Charles

Muncul tahun 1959, mungkin anda yang membaca saat ini bahkan belum lahir
pada tahun tersebut. lagu ini dominan dengan nada nada orkestra yang penuh
improvisasi.

SEJARAH MUSIK REGGAE


Reggae adalah suatu aliran musik yang awalnya dikembangkan di Jamaika pada
akhir era 60-an. Sekalipun kerap digunakan secara luas untuk menyebut hampir
segala jenis musik Jamaika, istilah reggae lebih tepatnya merujuk pada gaya musik
khusus yang muncul mengikuti perkembangan ska dan rocksteady.

Reggae berbasis pada gaya ritmis yang bercirikan aksen pada off-beat atau
sinkopasi, yang disebut sebagai skank. Pada umumnya reggae memiliki tempo
lebih lambat daripada ska maupun rocksteady. Biasanya dalam reggae terdapat
aksentuasi pada ketukan kedua dan keempat pada setiap bar, dengan gitar rhythm
juga memberi penekanan pada ketukan ketiga; atau menahan kord pada ketukan
kedua sampai ketukan keempat dimainkan. Utamanya “ketukan ketiga” tersebut,
selain tempo dan permainan bassnya yang kompleks yang membedakan reggae
dari rocksteady, meskipun rocksteady memadukan pembaruan-pembaruan tersebut
secara terpisah.

Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Sebenarnya
tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal muasalnya, kecuali
peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat
populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama
musik baru yang bertempo lebih lambat : reggae. Boleh jadi hingar bingar dan
tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang mengena dengan kondisi sosial dan
ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.

Kata “reggae” diduga berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata
“ragged” (gerak kagok–seperti hentak badan pada orang yang menari dengan
iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen
musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean
(Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento,
yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi
pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B
yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika.
Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska,
diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes) , memberi tekanan
nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang
kompleks.

Teknik para musisi Ska dan Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak
ditirukan oleh musisi reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan
dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat
dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan,
cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada
saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan
tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.

Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers
dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika. Kepopuleran reggae
di Amerika Serikat ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan
dimainkannya irama reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton,
Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian
mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, sebut saja varian
reggae hip hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.

Jamaika

Akar musikal reggae terkait erat dengan tanah yang melahirkannya: Jamaika. Saat
ditemukan oleh Columbus pada abad ke-15, Jamaika adalah sebuah pulau yang
dihuni oleh suku Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata
Arawak “xaymaca” yang berarti “pulau hutan dan air”. Kolonialisme Spanyol dan
Inggris pada abad ke-16 memunahkan suku Arawak, yang kemudian digantikan
oleh ribuan budak belian berkulit hitam dari daratan Afrika. Budak-budak tersebut
dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang bertebaran di sana. Sejarah
kelam penindasan antar manusia pun dimulai dan berlangsung hingga lebih dari
dua abad. Baru pada tahun 1838 praktek perbudakan dihapus, yang diikuti pula
dengan melesunya perdagangan gula dunia.

Di tengah kerja berat dan ancaman penindasan, kaum budak Afrika memelihara
keterikatan pada tanah kelahiran mereka dengan mempertahankan tradisi. Mereka
mengisahkan kehidupan di Afrika dengan nyanyian (chant) dan bebunyian
(drumming) sederhana. Interaksi dengan kaum majikan yang berasal dari Eropa
pun membekaskan produk silang budaya yang akhirnya menjadi tradisi folk asli
Jamaika. Bila komunitas kulit hitam di Amerika atau Eropa dengan cepat luntur
identitas Afrika mereka, sebaliknya komunitas kulit hitam Jamaika masih
merasakan kedekatan dengan tanah leluhur.

Musik reggae sendiri pada awalnya lahir dari jalanan Getho (perkampungan kaum
rastafaria) di Kingson ibu kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut
gimbal menghiasi para musisi reggae awal dan lirik-lirik lagu reggae sarat dengan
muatan ajaran rastafari yakni kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam, serta
gaya hidup bohemian. Masuknya reggae sebagai salah satu unsur musik dunia
yang juga mempengaruhi banyak musisi dunia lainnya, otomatis mengakibatkan
aliran musik satu ini menjadi barang konsumsi publik dunia. Maka, gaya rambut
gimbal atau dreadlock serta lirik-lirik ‘rasta’ dalam lagunya pun menjadi konsumsi
publik. Dalam kata lain, dreadlock dan ajaran rasta telah menjadi produksi pop,
menjadi budaya pop, seiring berkembangnya musik reggae sebagai sebuah musik
pop.

Musik reggae, sebutan rastaman, telah menjadi satu bentuk subkultur baru di
negeri ini, di mana dengannya anak muda menentukan dan menggolongkan
dirinya. Di sini, musik reggae menjadi penting sebagai sebuah selera, dan rastaman
menjadi sebuah identitas komunal kelompok social tertentu. Tinggal bagaimana
para pengamat social dan juga para anggota komunitas itu memahami diri dan
kultur yang dipilihnya, agar tidak terjadi penafsiran keliru yang berbahaya bagi
mereka. Penggunaan ganja adalah salah satu contohnya, di mana reggae tidak
identik dengan ganja serta rastafarianisme pun bukanlah sebuah komunitas para
penghisap ganja.

Sebuah lagu dari “Peter Tosh” (nama aslinya Peter McIntosh), pentolan The
Wairles yang akhirnya bersolo karier. Dalam lagu ini, Peter Tosh menyatakan
dukungannya dan tuntutannya untuk melegalkan ganja. Karena lagu ini, ia sempat
ditangkap dan disiksa polisi Jamaika.
Menurut sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut “Burru”
yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut “talking drums” (drum yang bicara)
yang asli dari Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya campuran Afrika,
Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum, rattle (alat musik berderik)
dan conch tiup. Acara ini muncul saat natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos
pada awalnya adalah tarian para petani, yang belakangan baru disadari bahwa
sebenarnya mereka berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya,
Calypso dari Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari
Amerika Tengah dan diperkenalkan ke orang – orang Jamaika untuk membentuk
sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik sederhana
dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker, scraper dan rumba atau
kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada tahun 20 dan 30an dan merupakan
bentuk musik Jamaika pertama yang menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini
Mento masih bisa dinikmati sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40
– 50an sebenarnya disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh
Swing, Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band
dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat “bop”. Ska kemudian
dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian “skankin” pad awal 60an.
Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the Dragonaires yang dibentuk
pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai pencipta “ska”. Perkembangan Ska
yang kemudian melambatkan temponya pada pertengahan 60an memunculkan
“Rock Steady” yang punta tune bass berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles
dari group Heptones dan menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.

“Reggae & Rasta”

Bob Marley tentunya adalah bimtang musik “dunia ketiga” pertama yang jadi
penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan reggae
lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai
peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi
dengan hadirnya “The Harder they Come” pada tahun 1973, Reggae tambah
dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa
kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti Freddie McGregor, Dennis
Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita Marley serta beberapa kerabat
keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae yang
dijadikan senjata oleh Bob Marley untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia.
Musik yang luar biasa ini tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American
R&B dan Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk
music, musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara – upacara petani, lagu
kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling alami yang
sering dimainkan pada saat pertemuan – pertemuan Rasta, menggunakan 3 drum
tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di Mystic Revelation of Rastafari).
Akar reggae sendiri selalu menyelami tema penderitaan buruh paksa (ghetto
dweller), budak di Babylon, Haile Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan
kembalinya Afrika. Setelah Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan
pemerintahan dan pergerakan Black Power di US kemudian mendorong
bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan
ini.

“Apa sih Reggae”

Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan
Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan
keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus – putus tersendiri, strumming
gitar ke arah atas, pola vokal yang ‘berkotbah’ dan lirik yang masih seputar tradisi
religius Rastafari. Meski banyak keuntungan komersial yang sudah didapat dari
reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi
gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya. “Reg-ay” bisa dibilang muncul dari
anggapan bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul
Amerika namun dengan ritem yang ‘dibalik’ dan jalinan bass yang menonjol.
Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie
(pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska & rocksteady) kelihatan
lebih kuat pengaruh musik Afrika – Amerika-nya walaupun permainan gitarnya
juga mengisi ‘lubang – lubang’ iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di
Reggae kontemporer, permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang
cenderung mistis dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik
berat pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.

“Tidak asli Jamaika”

Reggae memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari
New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari New
Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio Amrik lewat
radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan gitar pas – pasan dan
putus – putusadalah interprestasi mereka akan R&B dan mampu jadi populer di
tahun 60an. Selanjutnya semasa musim panas yang terik, merekapun kepanasan
kalo musti mainin ska plus tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah
Reggae. Sejak itu, Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan
interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan musik
Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari, baik
itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato rumah yang jadi semacam
semangat saat kondisi sulit dan mampu memberikan kekuatan dan pesan tersendiri.
Hasilnya, Reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa
pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan
ketegangan.

“It’s Influences”

Saat rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya menyebutkan
berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua dekade. Hits – hits
Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang Rock asli mulai Eric Clapton
sampai Stones hingga Clash dan Fugees. Disamping itu, Reggae juga dianggap
banyak mempengaruhi pesona tari dunia tersendiri. Budaya ‘Dancehall’ Jamaika
yang menonjol plus sound system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum
dan bass, dan lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan
tampilan yang luar biasa.Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah
diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.

SEJARAH MUSIK DANGDUT


Dangdut merupakan salah satu genre musik tradisional populer dari Indonesia yang
berakar pada musik-musik Malay, Hindustani, dan Arab. Unsur Arab pada genre
musik ini muncul dari pedagang-pedagang yang berasal dari Gujarat seiring
dengan penyebaran agama Islam oleh mereka. Selain dari pedagang Gujarat, yang
menjadi pengaruh besar lainnya adalah musik-musik India yang digunakan dalam
film-film Bollywood, sebelum akhirnya sejarah musik dangdut dimulai pada tahun
1968. Genre musik ini amat sangat populer karena vokalnya dan instrumen yang
digunakan sangat melodis, terutama tabla.

Perjalanan Musik Dangdut di Indonesia

Pada tahun 635, sangat banyak saudagar-saudagar Arab yang muncul di Indonesia.
Meskipun tujuan awal mereka adalah berdagang, mereka juga menyelipkan
beberapa ilmu tentang Islam dimana ini juga menjadi awal penyebaran agama
Islam di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya agama Islam, para saudagar
dari Arab ini juga memperkenalkan Qasidah. Qasidah yang awalnya diperkenalkan
oleh saudagar Arab kembali diperkuat dengan munculnya saudagar dari Gujarat
pada tahun 900 hingga tahun 1200 dan disusul oleh saudagar dari Persia pada
tahun 1300 hingga tahun 1600.

Sejarah dan Perkembangan Musik Dangdut di Indonesia

Pada tahun 1870, musik dangdut masih terus dierami dengan masuknya tren alat
musik bernama Gambus yang berasal dari Arab. Alat musik tersebut memiliki
bentuk seperti gitar, tapi suaranya rendah. Alat musik ini masuk bersamaan dengan
migrasinya orang-orang Arab dengan marga Hadramaut dan orang Mesir setelah
dibukanya terusan Suez dan dibangunnya pelabuhan Tanjung Priok tahun 1877
serta saat Koninklijke Paketvaart Maatschappij (Perusahaan Pelayaran Kerajaan)
(KPM) pada tahun 1888. Saat itu, para musisi Arab menggunakan gambus sebagai
iringan saat mendendangkan musik mereka.

Pada awal abad ke-20, lagu dengan iringan gambus menjadi sangat terkenal di
kalangan masyarakat Arab-Indonesia. Melihat perkembangan musik gambus ini,
Syech Albar yang merupakan ayah dari musisi Ahmad Albar memutuskan untuk
membuat sebuah orkes gambus yang bermarkas di Surabaya. Kesuksesan orkes
gambus milik Syech Albar ini membawanya melakukan rekaman dengan media
piringan hitam dan Columbia yang terjual sangat cepat di Singapura dan Malaysia
pada tahun 1930. Satu tahun kemudian, musik Melayu Deli muncul di Sumatera
Utara pada tahun 1940 dan diprakarsai oleh Muhammad Mashabi bersama dengan
Husein Bawafie. Musik ini lalu berkembang terus ke Jakarta bersamaan dengan
dibentuknya Orkes Melayu.

Aliran musik baru masuk lagi ke Indonesia pada tahun 1950. Musik yang dibawa
oleh Edmundo Ros, Xavier Cugat, Perez Prado, dan Los Panchos merupakan
musik Amerika Latin yang kemudian menjadi lekat dengan telinga orang
Indonesia. Pada masa ini, sejarah musik dangdut kembali berubah karena
musiknya sudah berbeda jauh dengan musik Melayu yang menjadi acuannya meski
masih terasa gaya Melayu di dalamnya.

Sebenarnya pupuk-pupuk dangdut telah muncul sejak lahirnya musik Melayu Deli
pada 1940. Hal ini terjadi karena beberapa orang senang bereksperimen dengan
aliran-aliran musik yang pernah ada di Indonesia seperti musik India.
Perkembangan ini juga semakin pesat karena didorong dengan politik anti-Barat
yang selalu dicetuskan oleh Soekarno. Masa ini mencatat nama-nama besar seperti
Said Effendi dengan lagu Seroja-nya, P. Ramlee dari Malaya serta Husein Bawafie
yang merupakan salah satu penulis lagu terkenal.
Pada tahun 1968 akhirnya musik dangdut telah selesai digodok dan mulai muncul
ke permukaan. Salah satu tokoh kunci dalam lahirnya musik dangdut ini adalah
Rhoma Irama dengan Soneta Group pimpinannya. Dua tahun kemudian mulai
muncul nama-nama yang sampai sekarang masih terkenal seperti Mansyur S., A.
Rafiq, dan Muchsin Alatas. Pada tahun 1970 juga dangdut menjadi jauh lebih
modern karena politik Indonesia pada masa itu mulai ramah terhadap budaya-
budaya yang dibawa dari Barat seperti gitar listrik, perkusi, saksofon, dan organ
elektrik. Alat-alat musik baru tersebut semakin membuka peluang variasi bagi
musik dangdut ini.

Pada tahun 1970-an juga mula ada pengaruh musik rock dalam cara permainan
gitar untuk dangdut, sehingga masa itu juga menjadi medan perang antara rock
dengan dangdut. Karena perang ini juga sempat diadakan konser “duel” God Bless
melawan Soneta Group. Hal-hal tersebut yang mengubah dangdut dan
memisahkannya dengan musik Melayu secara keseluruhan. Sekitar akhir 1970-an
juga muncul variasi baru dari dangdut, yaitu dangdut humor dan dimotori oleh
sebuah orkes melayu yang bernama Pancaran Sinar Petromaks (PSP). PSP sendiri
berawal dengan gaya melayu deli untuk membantu perkembangan musik dangdut
agar bisa lebih dinikmati oleh para mahasiswa. Variasi dangdut ini terus berlanjut
oleh Pengantar Minum Racun (PMR) pada paruh akhir dekade 1980 dan Pemuda
Harapan Bangsa (PHB) di tahun 2000-an.

Pada tahun 2000, muncul lagi variasi baru yang mewarnai sejarah musik dangdut
yaitu dangdut koplo. Baru setelah tahun 2002 variasi ini mulai menggoyang
kancah dunia perdangdutan dengan kesuksesannya yang diprakarsai oleh vcd
bajakan yang luar biasa murah. Murahnya vcd bajakan dangdut koplo ini menjadi
alternatif hiburan bagi masyarakat dengan tingkat perekonomian menengah
kebawah jika dibandingkan dengan mahalnya harga vcd/dvd original milik artis-
artis nasional. Hal lain yang membuat dangdut koplo ini terkenal adalah fenomena
Inul Daratista dengan “goyang ngebor” nya terlebih setelah ia mulai muncul di
layar kaca Indonesia. Dengan setiap hal baru, tentu saja muncul pro kontra dimana
kali ini kontra muncul dari Rhoma Irama yang menentang Inul dan goyang
ngebornya karena ia berpendapat bisa terjadi dekadensi moral. Terlepas dari
seluruh kontroversinya, dangdut koplo sebagai variasi tetap bisa hidup hingga saat
ini.

Anda mungkin juga menyukai