Anda di halaman 1dari 5

Tugas Seni Budaya

Antonio Lorensius Silaban


XI IPA 1/29

1. Zaman Kuno (<1450)


Kita awali dari zaman kuno, zaman di mana belum ditemukannya alat musik.
Kebanyakan karya musik yang dihasilkan pada zaman ini hanya berbentuk
melodi hasil suara manusia. Oleh karena itu, karya musik hanya berbentuk
melodi yang dinyanyikan dengan suara manusia sehingga disebut zaman
vokal.
Ada penyebabnya loh mengapa vokal saja yang menjadi pondasi musik pada
saat itu. Pada zaman ini gereja menolak alat-alat musik dalam peribadatan
karena dinilai dapat mengganggu kekhusyukan.
Namun, ketika Paus Gregorius I menjabat sebagai pimpinan gereja, mulailah
diadakan organisasi ulang liturgi Katholik. Setelah itu mulailah dibolehkan
penggunaan musik jenis gregorian.
Akan tetapi masih belum ada alat musik karena musik gregorian berbentuk
melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik sehingga bentuk lagu-lagu jenis
ini bersifat sakral dan lebih diutamakan untuk fungsi peribadatan.
Tokoh yang terkenal : Gregorian
Ciri – ciri musik Zaman Kuno :
1. Berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik.
2. Tekstur lagunya bersifat sakral.
3. Bertujuan untuk meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan.
4. Ritme lagunya sangat fleksibel.
5. Musik ini hanya menghandalkan improvisasi.

2. Zaman Rennaisance (1450-1600)


Rennaisance atau rennaisans adalah zaman kelahiran kembali Eropa setelah
mengalami zaman kegelapan. Pada zaman ini berkembang luas ilmu
pengetahuan dan seni. Musik juga digunakan sebagai percintaan dan
keperwiraan dipengaruhi oleh penemuan penemuan baru diberbagai bidang.
Tokoh yang terkenal : Geovanni Pier Lugi, Orlandus Lassus, Giovanni
Gabrielli
Ciri – ciri musik Zaman Rennaisance :
1. Memiliki faktor kejernihan, kelembutan, dan keseimbangan.
2. Media penyajian digunakan bagi penari dan vokalis perorangan. Lagu-
lagu yang dipakai biasanya koor gereja dan acapella. Lalu alat musik
yang digunakan antara lain mandolin, hord, lute, keyboard, cornet, dsb.
3. Ketukannya bertekanan berat dan sering terjadi pergantian tempo serta
birama yang berlebihan.
4. Melodi yang digunakan pada zaman ini masih pendek seperti musik
gregorian pada umumnya. Lalu untuk suara jenis tenor digunakan untuk
nada panjang.
5. Pola atau bentuk musik yang digunakan antara lain: missa, passion,
fantasia, motet, dan toccaca.
6. Menggunakan tekstur poliponik dengan susunan empat suara atau lebih.
Lalu harmoni yang sering digunakan adalah triad pokok.

3. Zaman Barok (1600-1750)


Selanjutnya zaman Barok. Zaman ini dikenal sebagai awal gaya modern yang
dimulai setelah abad ke-16. Pada abad ke-18 lah gaya Barok murni mulai
terlihat. Sebenarnya, kata “Barok” itu berarti “mutiara yang tidak berbentuk
wajar”, sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada era ini;
kemudian kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu.
Musik berjenis opera mulai sering dipertontonkan, sedangkan khusus konser
masih khusus untuk kalangan bangsawan. Tangga nada mayor dan minor yang
telah dikembangkan sejak zaman Rennaisance mulai coba disatukan pada
zaman ini untuk penggarapan musik instrumental.
Tokoh yang terkenal : Johann Sebastian Bach, Jean Babtisme Lully, dan
George Frederick Handel.
Ciri – ciri musik Zaman Barok :
1. Melodi zaman ini begitu mengalir. Terkadang menggunakan ornamentasi
di luar chord iringan yang mana ini berbeda dengan zaman sebelumnya.
2. Perkembangannya mulai pesat. Di dalam orkestra, musisi mulai
menggunakan alat musik seperti hobo, flute, keyboard, hingga alat musik
petik. Lalu dalam pertunjukan musik mulai digunakannya alat musik
seperti biola dan trompet.
3. Bentuk-bentuk polanya seperti opera, sonata, cantata, hingga overtune.
4. Pada zaman Barok ini pemakaian satu tempo pada satu pola ritme terlihat
sangat monoton.
5. Salah satu ciri tekstur pada zaman ini adalah pemakaian alat musik basso
atau figure bass.

4. Zaman Klasik (1740-1830)


Berikutnya tentang zaman Klasik, zaman di mana kemegahan kebudayaan
Yunani dan Romawi. Musik berkembang pesat, mulai dari dinamika yang
semakin lembut, tempo semakin cepat dan pemakaian ornamen yang dibatasi.
Tokoh yang terkenal : Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, Ludwig
Van Beethoven.
Ciri – ciri musik Zaman Klasik :
1. Melodi yang digunakan kompak dan memiliki kesamaan tema.
2. Bersifat homofon atau musik yang terdiri dari banyak suara yang
dimainkan secara bersamaan sehingga menghasilkan suatu komposisi
musik yang menarik.
3. Harmoni kurang kompleks.
4. Improvisasi mulai hilang, akor ditulis lengkap.
5. Zaman Romantik (1815-1910)
Zaman ini ditandai dengan kegiatan bermusik yang lebih menonjolkan unsur
timbre, ritme, melodi, dan harmoni. Jadi, karya yang dihasilkan lebih
emosional dan dramatis. Musik Zaman Romantik dikaitkan dengan Gerakan
Romantik pada sastra, seni, dan filsafat.
Tokoh yang terkenal : Franz Schubert, Johann Strauss, Sr. Felix Mendelssohn,
Frédéric Chopin, Robert Schumann, Richard Wagner, Giuseppe Verdi, Hector
Berlioz, dan Johannes Brahms.
Ciri – ciri musik Zaman Romantik :
1. Melodi untuk vokal sangat dipengaruhi oleh pembuatan melodi
instrumen.
2. Karya musik pada zaman ini digunakan untuk pertunjukan konser di
gedung dan opera. Permainan tunggal dengan alat musik piano juga mulai
sering dilakukan masyarakat pada zaman ini. Lalu orkestra pada zaman
romantik mulai didominasi oleh alat musik gesek ditambah alat musik
seperti trombon, harpa, dan horn.
3. Mulai dilakukan pembentukan musik Rhapsodi dan musikalisasi puisi
yang tentu romantis.
4. Pembuatan partitur untuk ritme selalu dilengkapi tanda-tanda tempo yang
memiliki berbagai modifikasi.
5. Sebagian besar berbentuk homofonik yang telah dikembangkan dengan
pemakaian chord disonan dan ornamentasi serta teknik kontrapung.

6. Zaman Impressionisme
Zaman ini ditandai dengan penggunaan chord disonan yang cukup over dan
malah dianggap menyimpang dari kaidah musik yang ada. Jadi, pengertian
gampangnya zaman impressionisme itu peralihan dari romantik ke modern.
Tepatnya pada awal abad 20.
Tokoh yang terkenal : Acille Claude Debussy
Ciri – ciri musik Zaman Impressionisme :
1. Ritme yang dihasilkan dari pergerakan chord paralel. Bahkan masyarakat
mulai gemar menggunakan akor semblan.
2. Alat musik flute dan klarinet selalu diarahkan untuk suara rendah.
3. Alat musik violin untuk suara tinggi.
4. Alat musik terompet, horn, celesta, dan glokenspiel untuk memainkan
lagu pendek.
5. Penggunaan melodi dan tangga nada dipengaruhi oleh alat musik
gamelan.

Anda mungkin juga menyukai