Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH MUSIK

Oleh : Ryo Emanuel

PENGERTIAN MUSIK
Ada banyak versi tentang pengertian musik itu. Berikut beberapa versi mengenai musik :
1. Menurut Wikipedia, musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga
mengandung irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari
alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(1) Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan
hubungan temporal untukmenghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan
dan kesinambungan.
(2) Musik adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung
irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat
menghasilkan bunyi-bunyi itu).
3. Menurut Aristoteles, musik adalah sesuatu yang memiliki kemampuan mendamaikan
hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
4. Menurut ahli perkamusan (lexicographer, musik adalah ilmu dan seni dari kombinasi rit-
mis nada-nada, vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk
mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun khususnya bersifat emosional.
Musik berasal dari Bahasa Inggris, Musik. Sedangkan Musik itu sendiri berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu Mousice.

SEJARAH MUSIK
Logikanya, musik sudah ada sejak manusia pertama kali lahir, atau kalau dikaitkan dengan
agama, musik sudah ada sejak awal mula penciptaan, seperti suara gemuruh angin dan suara
lainnya. Namun sejarah musik ini dimulai pada abad ke-2 dan ke-3 sebelum Masehi.
Ada beberapa versi tentang Sejarah Musik :
a. Musik berasal dari nyanyian-nyanyian para petani yang kemudian dipergunakan untuk
mengiringi upacara-upacara kepercayaan.
b. Musik berasal dari nyanyian-nyanyian para budak kerajaan yang kemudian dibawa ke
Gereja dan diubah menjadi nyanyian dan iringan lagu untuk memuji Allah.
Apapun itu, musik mengalami perubahan pada abad pertengahan dikarenakan adanya perubahan
keadaan dunia yang semakin meningkat.
Setelah melewati abad pertengahan, ada jaman renaisance yang berarti kelahiran kembali
tingkat kebudayaan tinggi yang sudah menghilang sejak jaman romawi. Kemajuan musik pada
jaman ini ditunjukkan dengan adanya genre/bentuk musik baru, seperti Barok dan Rakoko.
Pada Tahun 1750 setelah berakhirnya sejarah musik bergenre barok dan rakoko,muncullah
musik klasik. Musik ini memiliki ciri-ciri pada penggunaan dinamikanya. Kemudian pada
temponya juga mengalami peningkatan/semakin cepat. Penggunaan chord 3 nada, dan
pemakaian ornamentik musik dibatasi.
Sekarang ini musik sudah masuk ke berbagai aliran musik, seperti Pop, Rock, Jazz, Hip-Hop,
R&B, dan segala jenis aliran musik yang ada di seluruh dunia.

PERKEMBANGAN MUSIK DARI JAMAN KE JAMAN


1. Musik Jaman Kuno
Musik zaman kuno bisa diketahui dari benda-benda purbakala dan alat-alat musik yang
ditemukan. Misalnya, patung, shofar, nafiri,harpa-harpa, kecapi, mandolin, lyra, seruling,
tambur kemudian ukiran di batu tentang ibadat di Mesir. Sedangkan pada tradisi Yahudi sendiri
bisa diketahui dari teks-teks Alkitab. Misalnya dalam teks Keluaran 19:16-19, Yosua 6:8-9. 20,
Hakim-hakim 5; ditemukan beberapa aktivitas yang menggunakan alat musik seperti
sangkakala, bermazmur, kecapi, gambus, disebut juga ada nyanyian-nyanyian. Bahkan ada jenis
musik yang bisa diketahui yaitu musik Kenisah (abad 10-6 SM) dan musik Sinagogel (500 SM).
Kemudian perkembangannya diketahui terjadi di Yunani pada masa klasik hellenisme dan pada
abad-abad awal masehi yang sudah terdapat musik gregorian yang diusung oleh para musisi
termasuk pemimpin gereja.

2. Musik Pada Jaman Abad Pertengahan (476 – 1450 M)


Jaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah jaman antara berakhirnya kerajaan
Romawi (476 M) sampai dengan zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther
(1572M). Perkembangan musik pada jaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan
dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala
bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tidak
lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan
duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik
yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)

Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Gregorian
disempurnakan oleh Paus Gregorius.

Musik abad ini bermula pada Gereja Roma Katolik di Barat (Eropa Barat). Musik ini digunakan
dalam ibadat terutama di Katedral dan biara, biasa dinyanyikan oleh para biarawan/wati. Musik
Gereja Abad Pertengahan biasa disebut dengan istilah Musik Gregorian, yang bersifat plainchat
(musik polos). Tidak diketahui secara pasti bagaimana menyanyikan musik ini, karena yang ada
hanya dokumentasi musik tertulis mengenai musik abad pertengahan, kebanyakan dokumentasi
msuk pada zaman abad pertengahan awal adalah untuk musik vokal.

Sedikit saja manuskrip yang memberikan petunjuk penggunaan instrumen musik, hanya dari
ilustrasi manuskrip serta lukisan-lukisan abad pertengahan yang memberikan petunjuk
penggunaan instrumen musik dalam abad awal. Pada masa ini Gereja tidak mengijinkan
penggunaan alat musik dalam ibadat karena pada awalnya penggunaan alat musik biasa
digunakan oleh kaum penyembah berhala bagi ritus ibadat mereka bagi para dewa. Baru setelah
tahun 1100 instrumen musik mulai diperbolehkan penggunaannya dalam gereja: Orgel Pipa.
Pada masa ini musik biasa terbagi dalam dua pembagian: Musik Sakral dan Musik Sekular.
a. Musik Sakral
Pada masa ini musik sakral biasa disebut juga dengan istilah musik Plainchant atau
musik lagu polos, yatitu musik vokal monofoni dengan syair bahasa latin yang
dinyanyikan tanpa iringan. Musik plainchant ini digunakan bagi beribadat baik dalam
misa ataupun ibadat harian (ofisi).
Musik plainchant disebut juga Musik Gregorian, berdasarkan nama dari tokoh musik
plainchant yang terkemuka yaitu St. Gregorius Agung yang bertahkta sebagai Paus
Roma dari tahun 590-604 Masehi. Musik Gregorian tadinya merupakan sebuah tradisi
oral yang pada akhirnya di dokuemntasikan dengan menggunakan notasi awal.
Karakteristik dari musik gregorian adalah : Non Metrikal (tidak berbirama) dan memakai
Tangga Nada Gerejawi. Karakteristik musik plainchant ada yang Resitatif (sederhana)
ada juga yang Melismatis (rumit) ada juga yang merupakan kombinasi dari keduanya.
Sebagai contoh jelas mengenai karakteristik musik plain chant, nyata dalam
penggunaannya dalam ibadat: musik untuk misa biasanya lebih rumit dibandingkan
musik untuk ibadat harian.
Tangga nada gerejawi atau modus gerejawi: Doris, Frigis, Lydis, Mixolydis.

b. Musik Sekuler
Seperti dengan musik sakral, musik sekuler juga berkembang pada mulanya secara
tradisi oral, yang menjadi musik populer, yang syairnya ditulis oleh penyair musik. Di
Perancis Selatan dengan istilah Troubadours, di Perancis Utara dengan istilah Trouvers
dan Minnesinger di Jerman dan Austria.
Isi dari musik-musik populer dari jaman ini biasanya bertemakan kepahlawanan atau
perjuangan sebagaimana pada masa ini terdapat banyak perang-perang terutama perang
salib, tema lain yang disukai adalah tentang cinta atau romantisme, biasa berupa pujian
atau keluhan dari kekasih kepada pasangannya, tema lain yang cukup berkembang
lainnya adalah Lamentatio atau sebuah kidung ratapan mengenai kematian dari
bangsawan atau orang yang disegani atau dikasihi. Contoh jenis musik sekuler dalam
masa ini: Alba (nyanyian pagi), Pastourelle (nyanyian gembala) dan Estampie (musik
dansa)

Tokoh-Tokoh Penting Musik Abad Pertengahan


- St.Gregorius Agung (590-604)
- St.Hildegard dari Bingen (1098-1179)
- Guillaume de Machaut (1300-1377)

2. Musik Pada Zaman Renaissance (1450-1600)


Musik era renaissance adalah musik diantara tahun 1400 sampai tahun 1600. Musik pada era ini
disebut- sebut sebagai era yang sangat lemah dalam sejarah musik . Zaman Renaissance bermula
di negara Italia di akhir abad pertenga handan menjalar keseluruh eropa.
Dalam masa Renaissance sebagaimana dengan Zaman Abad Pertengahan, musik Vokal
dianggap jauh lebih penting darimusik Instrumental . Sebagaimana pada perkembangan filsafat
dalam zaman ini, berkembang falsafah humanisme, makain tersthumanistik juga terjadi dalam
musik, sehingga terjadi hubungan yang erat antara kata-kata (lirik) dan vokal.
Pengertian Musik RENAISSANCE
Musik Renaissance adalah musik eropa barat yang berkembang pada masa Renaissance.
Zaman Renaissance yang dalam bahasa Perancis berarti “kelahirankembali” adalah sebuah
zaman yang berkisar dari awal abadke 14 dan sampai kepada abad ke 17.
Faktor Tumbuhnya Musik RENAISSANCE
1. Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan
pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis.
2. Dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissancese
hingga menyebar keseluruh Italia dan Eropa.
3. Sebagai gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, ke
masyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV, berakar pada cita-
cita keksatriaan abad pertengahan yang menginginkan kemewahan, kemegahan,
keperkasaan dan kemasyuran , mereka mensintesakan gagasan Kristiani dengan
pemikiran klasik (Yunani-Romawi).
Fungsi Musik RENAISSANCE
Untuk ibadah ( bagi umat kristendsb), karena kemuliaan Tuhan tidak dibatasi oleh bahasa
manusia. Untuk acara adat.Untuk acara kerajaan. Untuk pengiring dalam pesta (Kerajaan)
Manfaat Musik RENAISSANCE
1. Untuk nyanyian pembangkit jiwa biasanya di selenggarakan di gereja –gereja pada abad
pertengahan dahulu
2. Dalam halinimusik Renaissance yang memuji Tuhan sangat boleh digunakan dalam
ibadah, tetapi jemaat harus dipersiapkan dan dididik untuk mengerti musik-musik
tersebut
3. Musik renaissance juga dipakai untuk sarana beribadah umat kristiani dengan lantujan
memujikristus
Ciri-Ciri Musik
Merupakan musik eropa barat yang berkembang pada masa Renaissance yaitu sebuah zaman
yang berkisar dari awal abad ke 14 dan sampai kepada abad ke 17.
Bermula di negara Italia di akhir abad pertengahan dan menjalar keseluruh eropa . Dan
berkembang dengan pesat dari pada musik Poliphoni.
Sebuah lagu Choral secara tipikal mempunyai empat, lima atau enam suara dengan interest
melodi yang sejajar, masing-masing suara mempunyai tema melodi yang sama yang munculber
gantian sebagaimana musik jenis Kanon.
Bertemakan Istanasentris (Kerajaan)
Lebih mementingkan musik dari Vokal ketimbang musik Instrumen
Dalam kebanyakan musik Renaissance penggunaan interval ketiga (terts) sebagai konsonan
merupakan sebuah “idiom” atau kebiasaan musik yang digemari pada zaman awal renaissance.
Idiom ini membuatmusik renaissance terdengar santai karena stabil dan kaya dalam harmoni.
Komposer Musik RENAISSANCE
- Thomas Tallis (1510-1585)
- Josquin Des Prez (1440-1521)
- Pierre de La Rue (1460-1518)
- Claudio Monteverdi (1567-1643)
- Giovanni Gabrieli (1553-1612)

3. Musik Pada Jaman Barok dan Rakoko (1600-1750)


Jaman Barok dan Rakoko pada awalnya terdapat pada seni bangunan/arsitektur, namun
kemudian hiasan-hiasan (ornamen) yang terdapat pada seni bangunan tersebut turut
memengaruhi ciptaan-ciptaan musik. Ciri musik jaman Barok adalah banyak menggunakan
hiasan musik (ornamentik) yang muncul bersamaan dengan pemain musiknya. Sedangkan, ciri
musik zaman Rokoko adalah hiasan musiknya ditulis sesuai kemauan komponisnya. Fungsi
musik zaman Barok dan Rokoko adalah sebagai musik hiburan yang semakin berkembang.
Aliran Barok dan Rokoko mempunyai sifat yang hampir sama, yaitu adanya pemakaian
ornamentik (hiasan musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai ornamentik
yang diserahkan pada improvisasi spontanoleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua
hiasan ornamentik dicatat. Komponis-komponis yang terkenal pada zaman Barok dan Rokoko,
sebagai berikut.
1) Johan Sebastian Bach (1685-1750)
2) George Fredrick Haendel (1685-1759)
Karya musik pada periode Barok ini telah benar-benar menjadi karya seni yang bernilai. Periode
ini menggambarkan suatu karya seni yang rumit, penuh detail, dan merupakan ekspresi berbagai
emosi, seperti kemarahan, gairah cinta, ketakutan, kekecewaan, dan kebahagiaan. Sayangnya
kreativitas para komponisnya, seperti Claudio Monteverdi, Bach, dan Haendel, dibelenggu oleh
aturan gereja yang ketat.
Pada periode ini dikenal sistem patronisasi dimana kekuasaan tertinggi terletak di tangan gereja.
Setiap komponis besar pada saat itu memiliki tugas untuk menciptakan karya-karya musik
liturgi sekaligus pemain organ di gereja dan aturan ini tidak boleh dilanggar.
Periode akhir dari zaman Barok dikenal dengan periode Rokoko. Pada periode ini musik
menjadi komoditas yang dimanfaatkan untuk menaikkan gengsi kaum bangsawan. Musik tidak
lagi menjadi kebanggaan komponis, tetapi menjadi barang pesanan kaum bangsawan dalam
upaya peningkatan martabat keluarga. Maka, tidak jarang keluarga-keluarga bangsawan
mengundang komponis dan kelompok musiknya untuk memainkan karya-karya yang mereka
pesan pada acara-acara tertentu. Kesuburan penciptaan musik memang meningkat. Akan tetapi,
terjadi penurunan kualitas penciptaan akibat pesanan-pesanan yang berlangsung.
4. Musik Pada Jaman Klasik (1740-1830)
Sejarah musik klasik dimulai pada tahun 1750 setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.
Musik pada zaman ini umumnya memiliki karakter homophonic yang melodinya diatas iringan
chord. Banyak sekali musik yang sangat indah dalam bentuk, proporsi, keseimbangan, moderasi
dan kontrolnya. Musik zaman klasik terkenal sangat indah dan elegan dengan ekspresi dan
struktur musik yang dikerjakan dengan sangat sempurna.
Ciri-ciri musik klasik adalah :
• Penggunaan dinamika dari keras menjadi lembut, crassendo dan decrassendo;
• Perubahan tempo dengan accelerando (semakin cepat) dan ritarteando (semakin lembut);
• Pemakaian ornamentik dibatasi;
• Penggunaan accord 3 nada.
Ukuran dari orkestra pada musik klasik sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun
kualitas, instrumen harpsichord sudah tidak digunakan lagi dan digantikan dengan piano. Saat
itu piano dimainkan dengan ditemani Alberti bass dan semakin kaya dengan suara dan semakin
kuat. Bentuk sonata juga sangat berkembang dan menjadi elemen utama pada zaman ini.
Hal terbaik dari musik klasik adalah mereka menjadi element dasar dari semua musik di zaman
selanjutnya. Contohnya Franz Schubert, Carl Maria von Weber dan John Field yang hidup di
saat transisi dan menjadi generasi klasik romantik. Banyak sekali komposer setelah zaman klasik
yang masih mempelajari karya-karya Mozart dan Beethoven. Bahkan keagungan karya dari
Beethoven dalam Moonlight Sonata telah menjadi contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain
setelahnya. Karya Mozart masih dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orkestra musik
setelah 80 tahun kematiannya. Jatuhnya zaman musik klasik ditandai dengan jatuhnya generasi
Vienna yang mulai ditinggalkan oleh komposer ternama di masa itu.
Komponis-komponis pada zaman Klasik antara lain :
(1) Frans Joseph Haydn (1732-1809)
(2) Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791)

5. Musik Pada Jaman Romantik (1815-1910)


Istilah romatik dalam sejarah perkembangan musik Eropa berhubungan dengan perasaan, sikap
badan, dan jiwa manusia. Pada jaman ini karya seni musik dianggap lebih mengikuti gerak hati
penciptanya. Oleh karena itu gaya musik pada jaman ini begitu bebas dan tak terbatas. Karya
seni apa pun selalu terpengaruh oleh keadaan jamannnya. Musik romantik yang muncul pada
abad XIX tentu juga terpengaruh oleh keadaan masyarakat pada abad XIX. Kita tahu pada awal
abad tersebut kehidupan masyarakat mengalami perubahan dalam kehidupan politik yang
semula bersifat absolute, dipimpin raja atau kaisar, menjadi demokratis, dengan pemimpin
dipilih rakyat. Di banyak Negara, perubahan ke arah demokratis ini bahkan terus melalui
revolusi dan perang. Kehidupan menjadi penuh konflik. Oleh karena itu, mereka mulai
melarikan diri dari kenyataan yagn sulit ke hal yang bersifat mudah, ekonomis, dan menghibur.
Perkembangan musik Romantik dapat dilihat dari fase romantik berikut ini.
A) Romantik Awal (1800-1830). Pada era ini musik diwarnai dengan usaha manusia melarikan
diri ke dunia irasional. Komponis menimba bahan dari dunia dongeng yang ajaib dan misterius
tidak hanya karya operanya, tetapi juga untuk musik instrumentalia (Beethoven) dan musik
kamar (nyanyain Schubert).
B) Romantik Tinggi (1830-1850). Gaya romantik ke seluruh Eropa. Komponis menciptakan
karya dengan semangat baru yang romantik. H. Berlioz (Perancis) menciptakan Symphonie
Fantastique. Chopin (Prancis) memikat para pecinta musik piano. Paganini (Italia) menunjukkan
kemahirannya dalam memainkan biola. Liszt (Jerman) menumpahkan emosinya dalam permain-
an piano. Mendelssohn (Jerman) menemukan kembali dan mementaskan musik Bach secara
romantik. Wagner (Jerman) dan Verdi (Italia) menciptakan opera gaya baru yang memesona.
C) Romantik Akhir (1850-1890). Pada masa ini muncul generasi baru, yaitu C. Franck,
Bruckner, Brahms, dan lainnya dengan estetika dan bentuk baru yang bergaya natularisme dan
nasionalisme.
Ciri khas musik zaman ronatik adalah sebagai berikut
1) Segi Bentuk. Musik romantik masih mempertahankan bentuk musik klasik tetapi dengan
perluasan dan perubahan, bentuk baru yang popular adalah lagu piano singkat, lagu sastra
simfoni, dan drama musik.
2) Segi Harmoni. Musik romatik mengembangkan musik klasik dengan penambahan nada
kromatis.
3) Segi Ritmik. Ritmik klasik dikembangkan. Unsur ritmik, seperti tempo, mendapat perhatian
secara cermat karena ritmik diangap sebagai bahan dari ungkapan rasa dalam musik. Parititur
musik secara cermat di beri catatan yang berkaitan dengan ritmik. Terdapat pemakaian tempo
sampai mendetail, seperti “Andante molto cantabile e non troppo mosso.” Tempo ekstrim juga
mulai dipraktikan, misalnya ekstrim cepat atau ekstrim lambat.
4) Segi Warna Suara. Instrument yang menghasilkan suara alamiah seperti flute, klarinet, tuba,
dan trombone lebih diutamakan karena dapat menimbulkan suasana sacral dan khidmat.
Pada zaman romatik, karya musik jenis nyanyian sangat berkembang. Bahkan, nyanyian rakyat
berperan sangat penting. Dalam nyanyian rakyat, sikap asli, wajar, sederhana, dan khas nasional
mendapat ungkapan yang semestinya. Beberapa seniman mulai mengumpulkan nyanyian rakyat
yang diturunkan dari generasi ke generasi selanjutnya secara lisan. Lagu rakyat inilah yang
kemudian menjadi sumber inspirasi bagi para komponis. Lagu pada zaman itu mulai
dinyanyikan di rumah dan pesta. Nyanyian untuk paduan suara campuran (pria dan wanita) juga
sangat popular pada zaman romantik. Selain nyanyian, maka piano sangat popular pada waktu
itu.
Komponis Zaman Romantik :
(1) Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827)
(2) Franz Peter Scubert (1797 – 1828)
(3) Wilhelm Richard Wagner (1813 – 1883)
(4) Johannes Brahms (1883 – 1897)
6. Musik Pada Jaman Modern (1900-sekarang)
Seiring dengan munculnya kesadaran kebangsaan dan pembebasan dari belenggu kolonialisme
di abad XX, seni musik juga mengalami revolusi bentuk dan gaya. Ciri paling penting dalam
gerakan musik modern adalah sikap emansipatif, yaitu sikap yang ingin membebaskan diri dari
segala belenggu aturan yang mengekang kebebasan berekspresi. Maka, mulailah gejala
munculnya aliran musik impresionisme, ekspresionisme, dan eksperimental. Gaya ini berciri
tidak teratur. Bagi komponis masa modern, ketidakteraturan ini menimbulkan misteri dan
ketegangan tidak terduga.
Gaya impresionisme mulai merasuk ke dunia musik. Gaya musik ini menekankan pada
timbulnya kesan yang kuat bagi pendengar. Claude Achille Debussy (1862-1918) merupakan
pelopor aliran musik imperasionisme. Musik Debussy mulai memasukkan system tonal yang
tidak hanya dari nada diatonic saja, tetapi juga memasukkan nada pentatonic. Salah satunya
adalah nada pentatonic gamelan Jawa. Orkes mengalami perubahan ke arah ekonomis, yaitu
dengan memilih bentuk ansambel kecil, karena memasukkan nada pentatonic yang tidak lazim
dalam eksperimen musiknya, musik jaman ini mulai memberikan suasana tersendiri, menarik,
eksotis, dan aneh, tetapi memaksa orang untuk mendengarkan. Komponis masyhur di era
modern di antaranya adalah Richard Strauss (1864-1947), Arnoold Schoenberg (1874-1951),
Bela Bartok (1881-1945), dan Igor Stravinsky (1882-1971).
Ciri lain dari jaman modern adalah industrialisasi dalam segala bidang. Musik pun dipengaruhi
industrialisasi ini. Bunyi-bunyian bersumber dari suara mesin industry di coba di gali untuk
memberi sentuhan warna musik modern. Teknologi audio visual yang berkembang pesat juga
mendorong perkembangan musik modern untuk selalu berdampingan dengan industrialisasi.
Maka, babak baru dunia musik lahir dengan ditandai mulainya musik elektronik. Di sini peran
radio dan studio rekaman sangat penting.
Ketika pertama kali Pierre Shaffer, teknisi Radio-Diffusin Television Francaise (RTF) membuat
rekaman dan menyiarkan musik elektronik (5 Oktber 1948) dalam acara konser bunyi, sambutan
luar biasa diberikan oleh masyarakat. Sejak saat itu musik elektronik berkembang dengan pesat.
Setelah tahun 1960-an, teknologi menemukan alat rekam audio visual multi jalur (multi track),
alat musik synthesizer, multi media elektronik, dan computer, musik kontemporer semakin
menemukan bentuknya. Dengan teknologi yang semakin canggih, paham musik modern dapat
memenuhi kebutuhan apresiasi musik masyarakat modern yang berciri gerak cepat dapat
dipenuhi. Musik jenis ini memang tidak bertahan lama. Begitu muncul, musik ini langsung
populer, namun tidak lama kemudian dilupakan dan digantikan dengan musik yang baru lagi.
Musik kontemporer yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi visual modern adalah
musik jazz, musik rakyat, teater musik, musik film, rock, blues, popular, RnB, Rap, Reggae,
musik hiburan, dan musik lainnya.
Kini, musik berkembang jauh lagi. Dengan dukungan teknologi informasi yang membuat antar
Negara serasa tak lagi berbatas, musik satu etnis dengan etnis lain sudah saling mempengaruhi.
Perhatikan musik popular yang tidak lagi mengenal batas Negara. Dari Afrika sampai ke
Amerika, dari Asutralia sampai ke Kanada, warna musik berbaur begitu rupa.

Anda mungkin juga menyukai