Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan.

Dalam makalah ini saya membahas "sejarah dan perkembangan Alat Musik Barat", dan
berisikan informasi yang telah saya kumpulkan berdasarkan hasil Penelusuran tentang Sejarah
Dan Perkembangan Alat Musik Barat.Harapan saya semoga karya tulis ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi saya, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi karya tulis ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
Karya Tulis ini.

Akhir kata,saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
menyertai segala usaha kita. Amin.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dengan urutan, kombinasi dan
hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi yang memiliki kesatuan dan
kesinambungan. Musik memiliki genrenya masing-masing, salah satunya adalah musik barat.
Musik barat sering dijadikan media komunikasi untuk memengaruhi dan mewarnai berbagai
musik di negara lain.

Sejarah musik barat Dalam bahasa Inggris, musik barat disebut dengan western music. Musik
barat adalah jenis musik yang populer di seluruh dunia. Musik barat merupakan musik yang
muncul pertama kali dan berkembang di wilayah-wilayah, kecuali India. Hal ini karena musik
barat muncul pertama kali berkembang di negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat,
Amerika Latin, Kanada dan lain-lain, bukan di India. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, awal
mula musik barat berawal dari zaman kuno. Para ahli memperkirakan jika peradaban musik
barat sudah ada sejak zaman penduduk Mesopotamia sejak 3500 hingga 5000 Sebelum Masehi
(SM). Hal ini semakin diperkuat dengan temuan berbagai alat musik. Contohnya alat musik yang
dipukul, ditiup, dan dipetik.Berkembang di Yunani Sekitar tahun 1000 SM, masyarakat Yunani
mengadopsi serta menggunakan berbagai elemen budaya, termasuk musik. Penerapannya
masuk ke dalam bidang politik dan sosial, sehingga musik memiliki peran penting. Sebagai
peran fundamental, banyak masyarakat yang akhirnya membuat instrumen, rumus melodi,
hingga ritme musik. Pada abad ke 6 SM, seorang filsuf dan matematikawan bernama
Pythagoras merekam rasio getaran untuk menangkap rangkaian nada. Perkembangan musik
barat terus berjalan hingga sekarang. Kini musik barat memiliki berbagai aliran, mulai dari pop,
rock, jazz dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa ciri-ciri fungsi dan karya dari Musik Barat


 Apa sejarah perkembangan Musik Barat

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui sejarah perkembangan musik Barat, ciri-ciri fungsi

Dan karya dari Musik Barat

1.4 Manfaat

Untuk membantu dan menambah wawasan pembaca dan mengetahui ciri-ciri fungsi dan
karya dari Musik Barat dan sejarah perkembangan Musik Barat

BAB II

PEMBAHASAN

A.Sejarah Perkembangan Musik Barat

I. Perkembangan Musik abad pertengahan (tahun 700-1.400)


Abad Pertengahan adalah zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan
zaman reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther pada tahun 1572. Perkembangan musik
pada zaman ini disebabkan perubahan dunia yang semakin meningkat, sehingga menyebabkan
penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Salah satu
perubahan musik adalah: tidak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan, tetapi
dipergunakan juga untuk urusan duniawi, yakni sebagai sarana hiburan. Perkembangan
selanjutnya adalah terjadi perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang
dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo pada 1050. Musik yang menggunakan beberapa suara
berkembang di Eropa Barat, dan musik greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius. Pelopor
Musik pada abad pertengahan adalah Gullanme Dufay dari Prancis dan Adam de la Halle dari
Jerman.

II.Zaman Renaisans (tahun 1500–1600)

Masa Renaisance atau Renaisans adalah zaman setelah abad pertengahan. Renaisance
artinya “kelahiran kembali” tingkat kebudayaan tinggi yang telah hilang pada zaman Romawi.
Musik dipelajari dengan ciri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan.
Sebaliknya, musik gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik piano dan organ
sudah dikenal, sehingga munculah musik instrumental. Di Kota Florence, misalnya, berkembang
seni Opera dengan musik instrumentalnya.

III.Zaman Barok (sekitar tahun 1600-1750)

Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik
baru, di antaranya adalah aliran Barok. Istilah Barok berasal dari bahasa Italia barocco yang
artinya “eksentris, aneh”. Musik pada zaman ini dianggap mewakili zaman yang sangat rumit
dalam berbagai hal, mulai melodinya, bentuk-bentuk musiknya, dan warna musiknya. Bentuk-
bentuk musik yang berkembang pada masa ini adalah opera, oratorio, musik kamar, dan
instrumentalia. Pada zaman ini pula, musik gereja berkembang di Italia, Jerman, dan Austria.
Gereja dengan beberapa tradisi Katolik, Protestan, Anglikan (Inggris) mengembangkan gaya
masing-masing. Musisi yang sangat terkenal pada masa itu di antaranya J.S Bach (1685 – 1750),
Handel Antonio Vivaldi, Alessandro Scarlatti.

IV.Musik Klasik (sekitar 1750-1820)

Zaman Klasik ditandai dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan kaidah-kaidah
formal. Pada masa ini, seniman kembali menengok kepada gaya keemasan seni zaman Yunani
Kuno. Struktur bentuk dan komposisi musik kembali mengikuti kaidah-kaidah formal dalam
mencapai kesempurnaan. Seperti halnya pada awal zaman Barok, yang merupakan suatu reaksi
terhadap zaman renaisans, musik zaman klasik juga merupakan reaksi atas zaman Barok. Hal ini
tampak dari timbulnya dua gaya, yaitu gaya galan dan gaya sensitif.
V.Musik Romantik (1810-1890)

Musik Romantik sangat mementingkan perasaan yang subjektif. Musik bukan saja
dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk
mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai. Komponis-
komponis pada zaman Romantik adalah Ludwig Van Beethoven, Robert Alexander Schumann
dan Johanes Brahms dari Jerman; Franz Peter Schubert dari Austria, serta Francois Fredrick
Chopin dari Polandia Jika dilihat, perubahan-perubahan musik di masa romantik lebih banyak
dipengaruhi oleh fenomena sosial, terutama penekanan pada individu. Di masa ini musik
mendapat perhatian yang cukup baik dari berbagai kalangan, termasuk para filsuf. Musik mulai
dianggap sebagai bidang yang cukup penting, bahkan pada masa-masa berikutnya.

VI.Musik Zaman Peralihan (tahun 1880-1920)

Musik zaman peralihan modern diawali dari gejala munculnya aliran musik impresionis,
ekspresionisme, dan eksperimental. Gaya ini berciri tidak teratur. Ia menekankan pada
timbulnya kesan yang kuat bagi pendengar. Claude Achille Debussy (1862-1918) adalah pelopor
aliran musik impresionisme, yang mana sistem tonal tidak hanya dari nada-nada diatonis saja,
tetapi juga memasukkan nada-nada pentaonis. Ia juga memilih bentuk-bentukan kecil untuk
memasuk nada-nada pentatonis yang tidak lazim dalam eksperimen musiknya.

VII.Musik Zaman Modern (tahun 1900-1950)

Musik modern adalah musik yang sudah mendapat sentuhan-sentuhan teknologi, baik dari segi
instrumen maupun penyajian. Musik modern selalu berkembang dan ada pembaharuan seiring
berkembangnya zaman. Ia juga bersifat universal serta menyeluruh, sehingga semua orang bisa
saja mengerti, memahami, dan menikmati musik modern tersebut.

VIII.Musik Kontemporer (tahun 1.950-1.995)

Perkembangan musik kontemporer saat ini adalah hasil dari evolusi berpuluh-puluh tahun, dari
musik masa kini sejak awal abad ke 20 dimulai. Awal perkembangan “ekstrim” gramatika musik
ini, seringkali diidentikkan dengan kemunculan aliran Wina Kedua Tentang musik kontemporer.
Komposer sekaligus etnomusiologis, Dieter Mack, justru membeberkan fakta- fakta lain di mana
karya dari Maurice Ravel “Frontispice” untuk 2 piano dan 5 tangan yang diciptakan pada tahun
1918, misalnya, sudah memperlihatkan perkembangan “radikal” bahasa musik seperti
penggunaan poliritme yang kompleks dan permainan warna yang tidak biasa. Selain itu tanda-
tanda ini sudah terjadi pada aliran futurisme sekitar tahun 1913, yang digawangi oleh Luigi
Russolo dan kawan-kawan, dimana emansipasi noise sudah ada pada aliran ini. Mereka sangat
“memuliakan” mesin dan bahkan membuat alat yang dapat memproduksi noise. Dari contoh-
contoh tersebut, Dieter Mack seakan ingin menegaskan bahwa musik kontemporer sudah ada
sebelum aliran Wina Kedua hadir.

Anda mungkin juga menyukai