Anda di halaman 1dari 24

MUSIK RENASSAINS

Musik Renaissance adalah music eropa barat yang berkembang pada masa
Renaissance. Zaman Renaissance yang dalam bahasa Perancis berart kelahiran
kembali adalah sebuah zaman yang berkisar dari awal abad ke 14 dan sampai
kepada abad ke 17. Zaman Renaissance bermula di Negara Italia di akhir abad
pertengahan dan menjalar keseluruh eropa. Zaman Renaissance berpusar kepada
kebangkitan intelektual yang berdasarkan sumber-sumber klasik. Pada zaman ini
kepausan dan para bangsawan menjadi pelindung dari keseniandan juga politik
negara, terdapat juga kebangkitan dalam seni rupa dan seni lukis serta pada zaman ini
juga terjadi kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan.
Pada Zaman Renaissance terdapat berbagai usaha intelektual untuk menggali
kemanusiaan secara seutuhnyadengan kemurnian awal yang menjadi titik ukur
pengertian Humanisme awal dalam filsafat barat, humanisme juga melahirkan
banyak keindahan artisitik seni yang tinggi dan terbuka. Hal ini dapat dilihat dari
kontribusi para seniman Renaissance yang terkenal seperti Leonardi Da Vinci,
Michielangelo dan Raphaello.

Musik Renaissance
Dalam masa Renaissance sebagaimana dengan Zaman AbadPertengahan,
musik Vokal dianggap jauh lebih penting dari musik Instrumental. Sebagaimana pada
perkembangan filsafat dalam zaman ini, berkembang falsafah humanisme, maka
interst humanistik juga terjadi dalam musik, sehingga terjadi hubungan yang
erat antara kata-kata (lirik) dan vokal. Para komponis Renaissance membuat musik

untuk menekankan artidan emosi dari teks lagu. Seorang Musikolog Italia yang
bernama Zarlino mengatakan ketika kata dari sebuah lirik lagu menyatakan: ratapan,
kesakitan, patah hati, erangan dan tangisan maka biarlah harmoni dari lagu tersebut
penuh dengan kesedihan. Para Komposer Renaissance sering menggunakan lukisan
kata-kata, yaitu sebuah representasi musik dari gambaran puitisasi tertentu. Contoh
kata-katapuitis seperti naik kesurga biasanya akan diwakili dengan serangkai
annotasi yang meninggi dst. Dalam musik gereja, alat musik yang masih terus dan
diijinkan penggunaanya hanyalah organ pipa.

Karakteristik dan Texture dari Musik Renaissance


Texture dari msuik Zaman renaissance yang terutama adalah perkembangan
dengan pesat dari musik Poliphoni. Sebuah lagu Choral secara tipikal mempunyai
empat, lima atau enam suara dengan interest melodi yang sejajar, masing-masing
suara mempunyai tema melodi yang sama yang muncul bergantian sebagaimana
musik jenis Kanon. Musik Renaissance lebih penuh dari musik abad pertengahan.
Dalam kebanyakan musik Renaissance penggunaan interval ketiga (terts)sebagai
konsonan merupakan sebuah idiom atau kebiasaan musik yangdigemari pada
zaman awal renaissance. Idiom ini membuat musik renaissance terdengarsantai
karena stabil dan kaya dalam harmoni.
Dalam zaman ini Register Bass pertama kali digunakan, sebagai musik dasar
dari sebuah lagu, dan kebanyakan Register Bass mempunyai range
nada sebanyak 4 oktaf sehingga dapat menghasilkan harmoni yang kaya bagi lagu
tersebut.

Musik Choral dalam masa Renaissance tidak memerlukan pengiring


instrumental, sehingga kebanyakan ahli musik mengatakan bahwa zaman renaissance
adalah zaman emas bagi Musik A Capella (musik tanpa iringan), walaupun demikian
kadang penggunaan alatmusik masih sering tergunakan untuk mengiringi musik
vokal., tetapi penggunaan instrumen musik dalam musik choral hanyalah untuk
memperjelas garis vokal sehingga dapat mengisi kekosongan penyanyi yang
kebetulan tidak datang. Tetapi iringan musik bagi musik vokal (choral) sangatlah
jarang.

Musik Sakral
Dua bentuk utama dalam musik sakral adalah motet dan misa, keduanya
hampir mirip dalam
gaya
, hanya saja misa adalah sebuah komposisi
yang lebih panjang dibandingkan motet. Motet Renaissance adalahsebuah karya
musik choral polyphoni yang terset
kan
seuai dengan teks latin diluar ordinarium missa. Sedangkan MisaRenaissance adalah
sebuag komposisi
choral polyphoni yang terdiri dari
lima

bagian: Kyrie, Gloria, Credo, Sanctus dan Agnus Dei. Bentul musiksakral
Renaissance yang lain adalah Madigrale Spirituale dan Laude, bentukbentuk ini
kurang berkembang dibandingkan bentuk Motet dan Missa.
Tokoh-Tokoh Musik Sakral dari
Zaman Renaissance
Josquin Desprez (1440-1521)
Giovani Perluigi Palestrina (1525-1594)
Johannes Ockeghem (1410-1497)
Musik Sekular
Selama zaman Reniassance musik sekular vokal sangatlah menjaditerkenal
di seluruh Eropa Barat, musik di set
kan
kepada puisi/pantun dalam berbagai macam bahasa seperti: Italia, Perancis,
Jerman, Spanyol, Belanda dan Inggris. Musik Sekular Renaissancebiasa digubah
untuk sebuah group vokal atau solo vokal dengan iringan satu ataulebih
instrumen musik. Banyak komponis mengimitasi suara alam sepertikicauan burung
atau teriakan serta pekikan
Jenis musik yang terpenting dalam
musik vokal zaman Renaissance adalah Madrigal, Madrigal adalahsebuah karya
musik vokal untuk solo, atau beberapa suara solo (one voice per part, satu
suara penyanyi untuk setiap bagian suara) yang di set
kan

untuk sebuah puisi kecil yang singkat


biasanya tentang cinta. Seperti Motet, Madrigal menggunakankombinasi antara
poliphoni dan monophoni, tetapi tidak seperti motet, madrigalmenggunakan
lukisan kata-kata dan harmonisasi yang cukup berbeda dengan motet.Seni
Madrigal Renaissance bermula di Italia skitar tahin 1520-an ketikasaat itu
terjadi kebangkitan semngat sastra puisi dalam kesusastraan itali, saat itu
untuk menunjang kebangkitan ini, dipublikasikan madrigal sebanyakribuan dan
kebanyakan dinyanyikan oleh golongan aristokrat dan bangsawan. 1588 dengan
kekalahan Armada Spanyol terhadap Militer Inggris, beberapa banyakMadrigal
italia diterjemahkan ke bahasa Inggris sehinggabanyak komposerInggris yang
mulai menciptakan Madrigal juga, dan berlangsung selama lebih dari30 tahun,
pada zaman pemerintahan Ratu Elizabeth I (1533-1603) dan William Shakespeare
(1564-1616) merupakan zaman keemasan baik bagi tradisi MadrigalInggris ataupun
Kesusatraan Inggris. Jikalau di Italia liriknya kebanyakan seriussedangkan di
Inggris kebanyakan liriknya humoris dan ringan. Jenis musik lainselain Madrigal:
frottola, caccia, chanson (rondeau, virelai, bergerette, ballade, musique

Musik Barok
(1600-1750)
Kata Barok (Baroque) dalam
beberapa waktu sepanjang sejarah kadang berarti aneh, sangatpenuh dengan
hiasan, rumit, berbelit-belit, berlebihan serta memenuhi tempat danwadah, baik
dengan tindakan, gerakan, bunyi, hiasan dan warna. Zaman Barokmenandai akhir

dari zaman Renaissance (kelahiran kembali) dan masuk kedalamzaman yang lebih
bersifat feodal dan aristokratis. Zaman ini dimulai tahun 1600 dandiakhiri
dengan tahun 1750 dengan wafatnya Johann Sebatian Bach, seorangkomponis
kenamaan zaman Barok (1685-1750). Manusia dalam zaman Baroktidak hanya
sekedar
melihat kemanusiaannya serta keberadaanya secara seutuhnyasebagaimana dalam
zaman
Renaissance dengan humanism nya, manusia
dalam zaman barok mulai memeprhatikan perasaan dan imaginasi(affectus dan
fantasi),
manusia dalam zaman barok tidak segan-segan untuk menggalikemanusiaan dan jiwa
seni bahkan sampai memperluas realitas hidup. Oleh karena itu sifatkesenian
dalam zaman ini seakan akan menampilkan sebuah ilusi total yangmelebihi dari
realita sesungguhnya (contoh altar gereja yang dihias sedemikanrupa rumitnya
sehingga menyerupai surga yang terbuka, melebihi fungsifungsionalnya sebagai
meja/mezbah sederhana). Masyarakat dalam zaman masihmempertahankan sistem
feodalisme dengan strata sosial terurut demikan: Raja, Bangsawan, Rohaniwan
(intelektual), penduduk kota (pedagang) dan petani. Kebanyakankarya seni baik
seni rupa, seni lukis dan terutama juga seni musik menjadikegemaran serta
bagian kehidupan sosial bagi masyarakat barok khususnya Raja, Bangsawan dan
Rohaniwan, sehingga banyak karya-karya seni terkenal meupakanpersembahan dan
pesanan bagi ketiga golongan utama dalam maysrakat barok.Kebanyakan Raja dan
Bangsawan memerintah secara absolute. Selain aristokrat, gerejabanyak

menggunakan seni barok untuk membuat ibadat lebih atratktif, berkesan dan
surgawi. Bangsa eropa saat ini dibagi menjadi dua golongan: UmatKatolik dan
Umat Protestan. Seniman-seniman yang
terkenal pada zaman ini seperti: Rembrandt, Rubens dan Bernini
Musik
Barok
Dalam seni musik, gaya barok
berkembang dengan pesatnya tahun 1600-1750, dengan dua raksasamusik yang
terkenal G.F. Handel dan Johann Sebastian Bach, musisi yangterkenal lainnya
seperti Claudio Monteverdi, Henry Purcell, Arcangelo Corelli danAntonio Vivaldi,
walaupun terkenal di zamannya, tetapi tidak seterkenal lintas zamanseperti
Bach dan Handel. Musik Barok dapat dibagi menjadi 3 bagian
1. Musik
Barok Awal (1580-1630)
2. Musik
Barok Pertengahan (1630-1680)
3. Musik
Barok Akhir (1680-1750)
Padas masa Barok awal kebanyakan
komponis menyukai karakteristik homophonic dibandingkan dengankarakter
poliphonik Renaissance, kebanyakan music hanya menggunakan satumelodi diiringi
dengan iringan chord (Aria dan Recitative). Pada masa pertengahanmusik
barok bentuk musik baru mulai menjalar di eropa, tangga nadamayor dan minor

menjadi dasar komposisi, dalam zaman ini mulai banyak komponisyang


menggubah karya musik instrumentalia (tanpa vokal), banyakkomposisi bagi
instrumen tertentu, paling banyak adalah gubahan untuk biola, dalamperiode
ini. Diakhir zaman barok, poliphoni yang jauh lebih rumit menjadikebanyakan
pilihan para komponis, musik instrumen menjadi sama pentingnyadengan musik
untuk vokal, kebanyakan musik barok yang diketemukan saat iniadalah, musik
barok dari zaman akhir barok (1680-1750).
Karakteristik
Musik Barok
Kesatuan
Ekspresi
Sebuah karya musik barok biasanya
menyatakan satu ekspresi dasar, apabila sebuah karya diawalidengan ekspresi
emosi yang gembira maka ekspresi musik ini akan tetap sampai akhirkarya musik
tersebut. Hal ini terutama dapat diketemukan dalam karya musikvokal.
Perubahan ekspresi biasanya diikuti dengan perubahan musiknya juga(musik
diakhiri dan dimulai lagi dengan ekspresi yang berbeda)
Ritme
Dalam musik Barok, ekspresi yang
tetap biasanya disampaikan dengan pola ritme yang terus berlanjutdan cenderung
diulang ulang.
Ritme dan irama lebih ditekankan dibanding dalam musikrenaissance.
Melodi

Melodi Barok cenderung


menciptakan perasaan yang berkelanjutan, melodi tema akan diulangterus menerus
dalam
sebuah karya musik barok walaupun dalam bentuk yang bervariasikarakter melodi
tema lagu tidaklah berubah banyak
Dinamika
Dalam Musik Barok dinamika
tidaklah berubah secara tiba tiba tetapi bertahap, tetapi walaupundemikian para
penyanyi dan pemain instrumen dalam praktiknya kerap membuatperubahan yang
cukup nyata guna mengekspresikan emosi dalam sebuah karya musik
Textur/Pola
Terutama dalam masa akhir musik
Barok kebanyakan berupa musik musik Poliphony didalam polamusiknya, pola
poliphony yang terdapat dalam musik barok berbeda dengan texturpoliphony dalam
musik renaissance. Dalam musik barok terdapat satu atau dua meloditema yang
berkejar kejaran atau saling berdialog dengan satu sama lainnya, dalam hal
ini biasanya bagian treble (sopran) berdialog dengan bagian bass, dan melodi
utama keduanya diulang ulang, ini menjadi pola dasar poliphony yangdigemari.
Word
Painting
Sebagaimana dengan pendahulunya,
musik renaissance, musik barok juga menggunakan tehnik yang samadalam
pengekspresian

musik, yaitu menggunakan word painting, notasi yang disesuaikandengan


kata-kata, tetapi dalam masa Barok word painting tidak hanyasekedar
menggunakan notasi tetapi juga menggunakan emosi lagu, sehinggalagu-lagu
yang bertemakan kesedihan dan penderitaan pada contohnya akanmenggunakan
tangga nada dan musik yang sesuai.
Basso
Continuo
Penggunaan Chord (trinada) menjadi
sangat penting dalam musik barok. Dalam masa barok seluruhstruktur musik ada
pada bagian bass. Dalam permainan musik keyboard (Clavichord/Harpsichord)
penggunaan chord biasanya akanmengiringi alur melodi Bass. Tehnik permainan
chord (trinada) dengan melodi bass biasa disebut dengan istilahBasso Continuo.
Dengan demikian tehnik permaianan Basso Continuo ini menjadipengiring utama
dalam seluruh karya musik zaman barok.
Zaman Barok disebut juga sebagai
Zaman Keemasan Basso Continuo.
Ensemble Basso Continuo biasanya
dimainkan oleh dua alat musik, alat musik bass (Cello, Basoon, Contra Bass
dll.) dan alat musik keyboard (alatmusik yang berpapan tuts) dalamzaman ini
adalah harpsichord (untuk musik sekular) dan organ pipa (untukmusik sakral).
Bentuk-Bentuk
Musik

Concerto
Grosso
Sebuah Orkes Musik dalam Musik
Barok biasa disebut dengan istilah Musik Kamar (Chamber Orchestra). Dalam
sebuah
orkes kamar biasa dibagi menjadi dua bagian pemusik: group besardan group
kecil. Paduan musik semacam ini biasa disebut dengan ConcertoGrosso. Concerto
Grosso adalah sebuah group kecil pemusik yang berperan sebagaiSolis
bermain/berdialog
musik dengan group besar pemusik yang
disebut Tutti (Bahasa Italia: Semua) dalam
satu orkes kamar. Dialog antara Solis dan Tutti biasanya adalahdialog
antara dua melodi tema yang dimainkan secara bergantian olehkedua belah pihak
pemusik, tehnik permaian seperti ini dinamakan Bentuk Ritornello.
Fuga
Fuga adalah sebuah komposisi poliphony
yang berdasarkan sebua tema melodi utama yang disebut sebagaiSubyek. Dan dalam
sebuah Fuga: Subyek akan
diimitasikan oleh melodi-melodi lain (imitasi dari Subyek).Melodi-melodi
lain ini disebut dengan Suara (Voices).
Opera
Walaupun dimulai pada zaman
Renaissance, tetapi berkembang dengan pesatnya pada zamanbarok. Opera dalam

zaman barok adalah Drama yang dinyanyikan dengan iringan orkes.Sebuah opera
dalam zaman ini merupakan kolaborasi antara dramawan dankomponis, dramawan
opera disebut dengan istilah Librettist. Seorang Librettist akanmembuat teks
drama sesuai dengan musik yang digubah oleh komponis.
Trio
Sonata
Sonata adalah sebuah gubahan
musik yang terdiri dari dua atau tiga bagian, masing masing dengankarakter dan
tema yang berbeda. Komposisi ini untuk satu sampai delapaninstrumen alat
musik. Trio Sonata adalah sebuah sonata untuk tiga melodi: duamelodi tinggi
(treble) dan satu basso continuo (bass). Treble bisa berupa biola, flute, oboe
dll. dan basso continuo: cello atau viola di gamba (cello zaman barok) dengan
harpsichord. Jadi trio sonata biasa di mainkan oleh empat alat musik.
Suita
Sebuah komposisi besar yang
terdiri dari beberapa lagu dengan irama irama tertentu, lagu lagu yang dipakai
adalah lagu-lagu dansa yang mempunyai asal dari negara-negara yang
berbeda-beda. Sebuah komposisi suita
bisa digubah untuk sebuah orkes kamar, atau juga bisa digubah untuk satu alat
musik. Contoh sebuah suita dengan lagu-lagu (dansa):
1. Overture
(lagu pembukaan)
2. Gavotte

3. Minuet
4. Bourree
5. Gigue
Cantata
Cantata merupakan sebuah karya
yang dinyanyikan, (selalu menggunakan vokal), dan biasanya sebuah kantata
adalah sebuah karya musik gerejawi. Sebuah cantata biasanya dinyanyikan dalam
ibadat gereja reformasi (Protestant). Sebuah cantata dalam zaman barok biasanya
berdasarkan ayat-ayat dari Kitab Suci dan himne-himne jemaat. Sebuah cantata
biasanya digubah untuk sebuah paduan suara, solis vokal , organ pipa dan orkes
kamar.
Komponis-Komponis
Zaman Barok
Johann Sebastian Bach
George F. Handel
Henry Purcell
Antonio Vivaldi
Giovani Baptista Pergolesi
Jean P. Remeau
Johann G. Walther
Arcangelo Corelli
Claudio Monteverdi
Musik Era Klasik

Musik era klasik dimulai dari tahun 1750 hingga tahun


1820. Era musik klasik terletak diantara era baroque
dan era romantik. Banyak sekali composer-composer
terhebat yang pernah ada di dunia musik hidup di era
klasik. Sebut saja Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus
Mozart, dan Ludwig van Beethoven. Lalu masih ada
Luigi Boccherini, Muzio Clementi, Carl Phillipp
Emanuel Bach, Johann Ladislaus Dussek, dan Cristoph
Willibald Gluck.

Pada masa transisi antara musik klasik dan romantic juga melahirkan banyak sekali
composer kelas dunia. Nama-nama seperti Franz Schubert, Johann Nepomuk
Hummel, Carl Maria von Webber, dan Luigi Cherubini. Bahkan Ludwig van
Beethoven juga berkarir di era ini. Era musik klasik juga sering disebut sebagai era
musik klasik Viennese atau wiener klassik dalam bahasa jerman. Hal tersebut terjadi
karena banyak sekali composer yang berkarya di Vienna dan membentuk Viennese
School. Para composer-composer yang bekerja di Vienna tersebut antara lain adalah
Wolfgang Amadeus Mozart, Joseph Haydn, Ludwig van Beethoven, dan Franz
Schubert.
Karakteristik musik dari era klasik adalah homophonic yang melodinya diatas iringan
chord. Banyak sekali musik yang sangat indah dalam bentuk, proporsi,

keseimbangan, moderasi, dan juga kontrolnya. Musik di era ini juga terkenal sangat
indah dan elegan dengan ekspresi dan struktur musik yang dikerjakan dengan sangat
sempurna.

Bila dibandingkan dengan musik era baroque, musik era klasik lebih ringan, lebih
mudah dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas.
Melodi yang dimainkan di era ini biasnaya lebih pendek dari era baroque. Ukuran
dari orchestra sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas. Lalu
instrument harpsichord yang sudah tidak digunakan lagi dan digantikan oleh Piano.
Pada era klasik ini, piano dimainkan dengan ditemani oleh Alberti bass dan semakin
kaya dengan suara dan semakin kuat. Bentuk sonata juga sangat berkembang dan
menjadi elemen utama dalam era musik klasik.

Hal terbaik dari musik klasik adalah mereka menjadi elemen dasar dari semua musik
di era selanjutnya. Bahkan ada ungkapan bahwa musik klasik tidak akan pernah mati.
Contohnya Franz Schubert, Carl Maria von Weber, dan John Field yang hidup di era
transisi dan menjadi generasi klasik romantik. Banyak sekali composer di era setelah
era klasik yang masih belajar dari karya-karya Mozart dan Beethoven. Bahkan
keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata telah menjadi contoh dan
inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Bahkan karya dari Mozart masih
dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orchestra musik seteleh 80 tahun
kematian dia. Jatuhnya era musik klasik ditandai dengan jatuhnya generasi Vienna
yang mulai ditinggalkan oleh composer ternama di masa itu.

Musik Era Romantik (.1810-1920)


Musik era romantik dimulai pada tahun 1815 dan berakhir pada tahun 1910.
Walaupun dinamakan era musik romantik, bukan berarti musik di era ini hanya
berisi tentang cinta ataupun cinta yang romantik. Sebenarnya era musik tersebut
dinamakan romantik karena dapat menggambarkan komposisi musik pada jangka
waktu tersebut. Lalu kenapa disebut romantik? Sekali lagi romantik disini tidak ada
hubungannya dengan cinta. Namun karya-karya dan komposisi musik yang lebih
bergairah dan jauh lebih ekspresif daripada era-era sebelumnya. Pada contohnya,
transisi indah dari gerakan ke 3 hingga gerakan ke 4 dari symphony Beethoven. Pada
dasarnya, semua composer pada era romantik mempunyai cara baru yang jauh lebih
menarik dari sebelumnya.

Era musik klasik sendiri ditandai dengan terciptanya symphony berjudul Eroica yang
diciptakan oleh Ludwig Van Beethoven. Era ini merupakan transisi dari era musik
klasik dan modern. Hal inilah yang menyebabkan jenis musik menjadi lebih
sederhana dan lebih mudah. Contohnya, daripada memakai pivot chord, era musik
klasik lebih banyak memakai pivot note. Composer seperti Beethoven dan Richard
Wagner lebih suka memakai harmonic dan mengembangkan chord yang sebelumnya
tidak dipakai atau juga chord yang diinovasi lebih. Contoh terbaik dari fungsi
harmonic adalah Tristan und Isolde dimana Richard Wagner memakai chord
temuannya, Tristan chord.

Era ini juga merupakan era opera. Nama Richard Wagner diakui dunia karena
ciptaannya di bidang opera yang sering dimainkan. Lalu opera Carmen hasil karya
bizet dari prancis dan juga opera verismo dari italia yang menggambarkan realitas,
sejarah, dan dongeng melalui indahnya lantunan musik.

Karakteristik utama dari musik romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam
bentuk musik dan ekspresi emosi serta imaginasi dari composer. Lalu ukuran dari
orchestra yang menjadi semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan
sebelumnya. Hasil karya dari para composer juga menjadi semakin kaya akan variasi
dari mulai lagu hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang
sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain musik
pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi terutama dalam alat musik piano dan
biola. Banyak sekali musisi yang dianggap sebagai seorang virtuoso dibidang musik.

Paham nasionalisme juga mewarnai era musik romantik. Reaksi keras dari composer
Russia, Bohemia, dan Norwegia yang sangat menentang dominasi Jerman.
Conothnya adalah opera dari Mikhail Glinka yang mewakili Russia. Lalu juga ada
Bedrich Smetana dan Antonin Dvorak yang menunjukkan nasionalisme mereka
dengan menciptakan lagu rakyat Ceko. Masih ada Jean Sibelius yang menulis musik
berdasarkan cerita Finlandia, Kalevala dan karya dari Sibelius ini menjadi symbol
dari nasionalitas Finlandia

Lukisan pertama adalah karya Nicolas Poussin, salah satu pelukis pada zaman High
Baroque yang idenya sangat dipengaruhi oleh gerakan Klasikal. Ini adalah suatu
lukisan klasik tulen, subject matter-nya adalah penguburan seorang pahlawan Yunani
dan gaya arsitektur yang digambarkan adalah gaya arsitektur Roma. Dalam lukisan
ini Poussin menggambarkan dunia menurut kaum rasionalis: dunia yang teratur dan
indah, sebuah surga kaum Klasik. Kematian tetap ada, tapi tidak digambarkan
sebagai sesuatu yang mengerikan (meskipun tidak juga dengan pengharapan). Air
digambarkan begitu tenang, pohon-pohon tidak tertiup angin. Segala sesuatu terlihat
jelas dan pada tempatnya. Misteri, horor, dan emosi tidak mempunyai tempat di sini.
Lukisan yang kedua adalah hasil karya Caspar David Friedrich, seorang pelukis
Romantik. Yang langsung membedakan kedua lukisan ini adalah unsur misterinya.
Pemandangan di lukisan Poussin tidak terhalang sama sekali, tapi dalam lukisan
Friedrich kabut yang tebal justru menjadi isi lukisannya. Friedrich tidak melukiskan
pemandangan yang jelas, dan justru ketidakjelasan itulah yang menjadi topik
lukisannya. Yang digambarkannya bukanpredictability, namun unpredictability. Si
Pengembara berdiri dengan pose yang kurang stabil, rambutnya tertiup angin. Di
hadapannya terbentang jurang yang tidak terlihat dasarnya, di ujung horison ada
puncak-puncak gunung yang lebih tinggi dari tempat ia berada. Dalam lukisan ini,
rasio tidak lagi memegang kendali. Gerakan Romantik adalah suatu respons terhadap
Gerakan Klasikal: menolak rasio sebagai satu-satunya otoritas dalam segala sesuatu.
Emosi, perasaan, misteri telah menantang posisi rasio. Bahkan usaha untuk
mendefinisikan istilahRomanticism pasti akan berakibat reduksional sebab gerakan
ini adalah gerakan yang pada intinya menolak definisi, menolak kekakuan sistem dan

struktur. Ada suatu perkataan dari zaman Romantik yang mengatakan, Heard
melodies are sweet, but unheard ones are even sweeter.1

Poussin Funeral of Phocion


Pada awalnya dampak dari semangat ini dalam musik hanya berakibat
eksperimentasi dari pihak komponis; ekspresi hal-hal yang misterius dan di luar
logika tidak bisa lagi hanya terpaku dalam sistem yang sudah eksis. Maka ilmu
harmoni dan sistem tangga nada yang menjadi warisan zaman-zaman sebelumnya
dilebarkan ke dalam area-area yang sebelumnya tidak digunakan. Kromatisasi2,
misalnya, dulu digunakan hanya sebagai suplemen, namun musik Romantik
menggunakan kromatisasi bukan sebagai bumbu tapi sebagai lauk-pauk. Secara
harmoni, musik Romantik juga menggunakan chord progression yang bersifat
kromatik yang menyebabkan efek ambiguitas tonal; yaitu suatu lagu yang tidak
terlalu jelas berada di tangga nada apa.

Chopin Fantasie Impromptu Op. 66 bar 53

Bukan hanya secara melodi dan harmoni, tapi ritme juga menjadi subjek eksperimen.
Kalau Saudara memperhatikan partitur di atas, dalam satu ketuk tangan kanan
memainkan 4 not sedangkan tangan kiri membagi waktu yang sama untuk
memainkan 3 not. Permainan ritme yang irregular seperti ini tidak baru ditemukan
pada zaman Romantik, namun pada periode sebelumnya hal seperti ini tidak lumrah
ditemukan dengan durasi yang berkepanjangan. Dalam Fantasie-Impromptu karya
Chopin hamper keseluruhan ritmenya berpola demikian. Dalam karya musik
Klasikal, not pertama atau chord pertama biasanya sangat jelas bunyi dan entry-nya,
sesuai dengan prinsip clarity. Tidak demikian dengan musik Romantik. Beethoven
misalnya3, dalam Symphony No.9-nya ia sengaja memulai karyanya dengan sangat
sangat lembut dan berangsur menjadi keras. Menurut seorang kritikus musik yang
menghadiri pementasan pertamasymphony tersebut, hal ini mempunyai efek seakanakan musik tersebut sudah berjalan sejak dahulu kala dan baru sekarang terdengar!
Besarnya suatu orkestra juga menjadi tempat eksperimen. Secara tradisional jumlah
pemain di sebuah orkestra Klasikal biasanya berkisar antara 30-35 pemain. Hector
Berlioz, seorang komponis zaman Romantik pernah mengatakan orkestra idamannya
berjumlah 465 instrumen yang berisi antara lain: 120violins, 45 cellos, 37 double
basses, 30 harps, dan 30 pianos. Musik Romantik tidak lagi tetap tinggal dalam halhal yang sudah diketahui tetapi memulai suatu perjalanan terhadap hal-hal yang
misterius dan indefinite. Sampai dengan zaman Klasikal, konsep aktualisasi diri
bukanlah sesuatu yang dimiliki masyarakat Eropa4. Ada yang lahir dalam keluarga
bangsawan, ada yang menjadi petani. Masing-masing kemudian menjalani hidupnya
di dalam status kelahirannya. Namun pada abad ke-19 khususnya setelah Revolusi

Perancis, sistem feudalis masyarakat Eropa mulai runtuh. Kapitalisme dan


Merkantilisme menyebar luas dan individualisme mulai lahir. Sebelum Beethoven,
para musikus mau tidak mau harus hidup dengan Poussin Funeral of Phocion
tunjangan seorang patron, biasanya smesure), canzonetta, villancico, villanella,
villotta, lute song. motet-chanson atau motet sekular.

Musik Era Modern

Musik era abad ke 20 dimulai pada tahun 1900 hingga tahun 2000. Sedangkan
music kontemporer dimulai pada tahun 1975 hingga sekarang. Dari tahun 1975
hingga 2000 adalah masa dimana music era abad 20 dan kontemporer berjalan
berdampingan. Musik abad 20 diawali oleh Claude Debussy yang mengusung gaya
impresionis. Para composer benua America memulai karirnya dibidang music dan
berjaya seperti Charles Ives, John Alden Carpenter, dan George Gershwin. Masih ada
juga Arnold Schoenberg yang lulusan akademi Vienna yang mengembangkan teknik
12 nada. Alat music yang digunakan pada era ini terus digunakan hingga sekarang.

Banyak sekali jenis music yang berkembang pada abad 20. Contohnya adalah aliran
ekspresionisme dari Schoenberg, neoclassical dari Igor Stravinsky, aliran futurism
dari Luigi Russolo, Alexander Mossolov, Prokoliev, Antheil. Selain musik-musik
tersebut, masih ada aliran microtonal dari Julian Carillo, Alois Haba, Harry Partch,

dan Ben Johnston. Lalu masih ada aliran sosialis dari Prokofiev, Gliere, Kabalevsky,
dan composer dari Russia lainnya. Selanjutnya, Steve Reich dan Philip Glass
mengusung music dengan harmony yang simple dan ritme minimalis. Musik bersifat
konkrit dari Pierre Schaeffer dan music intitusif seperti Karlheinz Stochausen.
Terakhir, ada music serialisme dari Pierre Boulez, music politik dari Luigi Nono, dan
music aleatoric dari john Cage.

Di sisi lain, music kontemporer mengagungkan kesederhanaan. Tokoh terkenal dari


aliran kesederhanaan ini adalah Wolfgang Rihm. Karya-karya dari Rihm sangat
dihargai di Jerman. Karya-karya dari composer lain yang cukup dihargai adalah
symphony no. 3 yang berjudul Symphony of Sorrowful songs dari Gorecki dan juga
Cantus in memoriam Benjamin Britten dari Part. Selain itu, masih ada karya berjudul
The Veil of the Temple dari Tavener dan juga Silent Songs dari Valentin Silvestrov.

Musik kontemporer bisa berasal dari segala tempat dan mempengaruhi gaya music
lain. Contohnya adalah gamelan dari Indonesia, instrument tradisional dari Cina, dan
juga ragas dari music klasik India. Jenis music seperti rock, jazz, dan juga pop
sangatlah berkembang pesat. Hal ini mencatatkan banyak pencipta music yang
berkualitas.
Keberagaman suku dan budaya di Indonesia sangat berpengaruh terhadap
karakteristik masyarakat daerah. Kekayaaan seni budaya tersebut sangat beragam,
mulai dari bahasa, kesenian, kuliner, pakaian hingga pengucapan gaya bahasa.
Dari keragamaan tersebut masyarakat tetap menjaga kelestariannya di balik era

globalisasi yang sudah tinggi. Salah satu keberagaman seni budaya itu adalah musik
kontemporer Indonesia, di mana dari tiap-tiap daerah memiliki ciri dan karakteristik
sendiri-sendiri. Musik kontemporer ini mengilhami keberadaan musik-musik
modern.
Simak saja beberapa alat musik yang selalu digunakan untuk menghasilkan karya
seni musik yang berkarakter etnis seperti konga, kulintang, angklung, sasando rote,
gamelan (Jawa dan Bali), gambang kromong sampai alat musik perpaduan antara
etnis Indonesia dengan China yakni tehyan.
Beberapa alat musik daerah tersebut yang nantinya menghasilkan musikalitas
kontemporer di Indonesia. Dalam tiap-tiap daerah tertentu, musik kontemporer ini
digunakan selama berabad-abad untuk mengisi acara-acara adat seperti upacara
keagamaan, pernikahan, tarian dan untuk sekedar pertunjukan umum. Dengan sedikit
lirik serta nuansa ritme yang memiliki karakter tersendiri, musik kontemporer ini
berkembang hingga sekarang dengan berbagai perubahan modern.

Perkembangan musik kontemporer ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan


musik di tanah air. Tak luput pula musik inipun sudah merambah sampai kelas
festival/pertunjukan baik dalam negeri sampai luar negeri. Dalam era sekarang,
perpaduan antara musikalitas modern dan kontemporer menjadi tren tersendiri bagi
para musisi, mulai dari penggabungan alat musik hingga pemakaian alat musik
daerah secara total.
Walhasil musikalitas kontemporer benar-benar sangat tinggi. Semoga pelestarian
akan musik kontemporer asli Indonesia ini terus berlangsung dan berkembang secara

terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai