Anda di halaman 1dari 23

PENGERTIAN MUSIK

Menurut para ahli dan sumber lainnya :


1. Phillip Sheppard
Musik adalah sistem yang unik untuk mengomunikasikan ide
dan emosi.

2. Masduki
Musik adalah produk kebudayaan manusia. Keterkaitan antara
musik dan manusiaselalu menjadi fokus kajian karena kebudayaan
musik adalah produk konseptualdan perilaku masyarakat.

3. David Ewen
Musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi
ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang
meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu
yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional.

4. Schopenhauer
Musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta

5. Suhastjaria
Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu
konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi
lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu
bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia
lain dalam lingkungan.

6. Blacking (1973)
Musik merupakan ciri khusus spesies manusia karena musik merupakan
aspek perilaku manusia yang ada dimana-mana.

7. Adjie Esa Poetra


Musik merupakan bunyi yang teratur, bukan saja bersifat moral normatif,
melainkan juga diakui selaras berdasarkan penghitungan para ahli fisika.

8. Wikipedia
Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung
irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat
yang dapat menghasilkan irama.

Musik dikenal sejak


kehadiran Homo sapien
Sekitar tahun 100.000 hingga
180.000 tahun yang lalu.
Hanya dapat berteori
berdasarkan temuan dari situs
arkeologi paleolitik.
Alat yang sering ditemukan
berupa seruling dan berbentuk
seperti shakuhachi dari Jepang
Salah satu seruling tersebut yaitu
Seruling Divje Babe yang terbuat
dari tulang paha berunag gua,
yang diperkirakan sudah dipakai
sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Berbagai jenis seruling dan alat


musik yang terbuat dawai atau
senar telah ada sejak
jaman Peradaban Lembah
Sungai Indus.
Pengumpulan paling awal dan
terbesar alat musik prasejarah
ditemukan di Cina dan tanggal
kembali ke antara 7000 dan
6600 SM.
Lagu-lagu Hurrian / Hurrian
songs adalah kumpulan musik
tertulis dalam tulisan kuno yang
digali dari Hurrian di kota Ugarit
yang diperkiarakan telah ada

Bangsa Mesir kuno mulai


pada 3500 SM telah
menggunakan instrumeninstrumen musik yang
hingga sekarang masih
digunakan, yaitu Harpa,
lyra, mandolin dan seruling.

Jauh sebelum masehi


berlangsung bangsa Yunani
sudah memahami tentang
dunia filsafat dan kesenian.
Pada jaman ini mulai dikenal
adanya musik liturgi atau
doa-doa dalam nyanyian.

1. Musiknya sama sekali belum berbentuk, jenis


musik masih sangat primitif.
2. Lebih banyak digunakan untuk upacara yang
bersifat religius
3. Penggunaan unsur ritmis masih sangat dominan
dan penggunaan istrumen musik yang masih
sangat sederhana.
4. Tidak memiliki tujuan tersendiri, seperti yang
terjadi di Amerika dan Afrika. Fungsinya hanyalah
sebagai alat saja, media atau bahan dalam ritual
magis mereka.

Magis pada musik tersebut, mereka tinjau


dari tiga segi, yaitu:

1. Segi irama, tekanan-tekanan diberi


dengan
genderang atau bongo.
2. Segi pengulangan beberapa kali,
menurut aturan
yang berlaku dapat diketahui beberapa
kali
pengulangan diperbolehkan.
3. Segi permainan sebagaimana
semestinya, cara
cara diatur dan dikhususkan untuk
fungsi magis.
Ketiga sifat ini terkandung dalam nyanyian
dan tari mereka yang dilakukan dengan
cermat. Beberapa tarian padri di pulau

Musik primitif nantinya akan diikuti oleh musik kuno yang


tersebar di sebagian besar Eropa pada 1500 SM dan
kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia, meskipun di
beberapa belahan dunia sudah memiliki musik sendiri.
Perkembangan tersebut juga dipengaruhi oleh adanya
sosialisasi yang terjadi pada suatu daerah dengan daerah
lain, penerimaan masyarakat terhadap musik tertentu,
dominasi peradaban dan kekuasaan kelompok-kelompok
masyarakat/suku tertentu yang mempengaruhi perjalanan
bentuk dan aliran musik tersebut.

Berikut ini adalah beberapa peninggalan musik pada zaman


purba atau pra-sejarah di beberapa negara :

Tiongkok
Bangsa Tiongkok memiliki catatan
tentang musik dari orang-orang
Tiongkok purba. Ada 482 buku karangan
mereka yang masih tersimpan. Mereka
menggunakan tangga nada pentatonis,
yaitu tangga nada yang terdiri dari lima
nada: F, G, A, C, D. Kurang lebih tahun
1200 SM, tangga nada pentatonis
tersebut ditambahkan dua nada lagi,
yaitu nada B dan E. Menurut teori
mereka, satu oktaf dibagi atas 12 nada.
Hal ini sudah mereka temukan kuranglebih sejak 2700 tahun sebelum Masehi,
yang berarti lingkaran Kwin telah mereka
ketahui jauh sebelum Pythagoras (550
SM).
Instrumen yang mereka gunakan adalah:
king dan gitar sebagai instrumen bertali;
disusul kemudian genderang dan alat-

Mesir
Tidak ada catatan
peninggalan dari zaman
Mesir purba. Namun dari
peninggalan relief,
pahatan serta hiasan
dinding menunjukkan
bahwa mereka sudah
banyak menggunakan
musik. Terdapat banyak
gambaran serunai, suling
serta instrumen bertali
seperti lauto dan harp.

India
Nada primer orang Hindi ada
7 buah nada. Mereka membagi
tangga nada mereka menjadi
22 bagian yang berbeda dalam
satu oktaf. Mereka
menggunakan 32 tangga nada
turunan, dari tangga nada yang
bermula dari A. Oleh karena
itu, musik India kuno sudah
lebih maju bila dibandingkan
Tiongkok purba.
Ritual keagamaan merupakan
satu-satunya sifat musik India.
Alat musik mereka adalah alat
musik petik, veena dan tambur.
Para penyanyi memukul vina
dan tambura sambil bernyanyi.
Prinsip paduan suara primitif
juga sudah mereka kenal.

Arab
Interval nada pada musik
Arab sudah mencapai
pembagian yang halus
dalam satu oktafnya. Hanya
saja musik Arab tidak setua
musik Hindu/India, kira-kira
pada tahun 600 SM.
Instrumen mereka yang
banyak digunakan adalah:
lauto, rebab (yang bisa
disebut sebagai pendahulu
violin pada masa kini),
mandolin, psalterium

Palestina
Bangsa Israel sudah lama
mencintai musik dan
nyanyian. Samuel, sekitar
tahun 1075 SM sudah
memiliki sekolah
pengetahuan musik dan
nyanyi, tujuannya untuk
menambah kerohanian
para calon pemuka agama
tersebut.
Instrumen mereka waktu
itu adalah: terompet,
bosaun, harp dan
instrumen pukul. Tulisan
musik juga sudah mereka

Indonesia
Di Indonesia terdapat daerah
yang mempunyai alat musik
peninggalan manusia pada
zaman purba. Peninggalan
tersebut terdapat di daerah
Padang, Sumatra Barat
tepatnya di Nagari Talau Anau,
Kecamatan gunung Omeh,
Kabupaten Lima Puluh Kota,
Sumatera Barat. Alat musik
tersebut bernama Talempong.

Berikut adalah sebuah


ulasan mengenai alat musik
tersebut :

Talempong adalah alat musik tradisional minangkabau yang lazimnya


terbuat dari kuningan dan bentuknya mirip dengan alat musik gamelan
dari pulau Jawa. Biasanya talempong digunakan untuk mengiringi
nyanyian ataupun tarian tradisional minangkabau. Bunyi dan alunan
nada yang dikeluarkan akan membuat perantau merasa rindu kampung
halamannya.
Namun talempong yang satu ini berbeda sama sekali dengan
talempong lazimnya karena terbuat dari batu dengan ukuran yang
sangat besar dan sudah ada sejak zaman dahulu. Bunyi yang dihasilkan
persis sama dengan alat musik talempong, sehingga dinamakan Batu
Talempong Talang Anau,
Talempong Batu ini di jumpai dalam satu
bangunan di halaman Balai Adat Nagari
Talang Anau , banyaknya 6 (enam) buah batu
yang tersusun rapi berjajar diatas bantalan
yang terbuat dari bambu .

Pada sebuah batu talempong tersebut terdapat sebuah lukisan


telapak kaki, warna batu talempong itu hitam memudar laksana
logam yang akan dipukul akan menimbulkan bunyi nyaring seperti
nada alat musik tradisional Minangkabau yang terbuat dari logam
yaitu Talempong. Lempengan batu yang berada di Talang Anau ini
telah disusun sesuai dengan tangga nada yang dikeluarkan oleh
masing-masing lempengan batu tersebut sehingga bisa dimainkan
mengikuti irama lagu tradisional Minangkabau.
Berdasarkan cerita masyarakat setempat, konon batu
talempong ini ditemukan pertama kali oleh seorang ulama
bernama Syeikh Syamsudin. Waktu ditemukan ditaksir
masyarakat sekitar abad 12 masehi, sewaktu syeikh ini bermimpi
didatangi seorang berjubah putih, berjanggut panjang sampai
kepusat dan memakai serban. Orang tua dalam mimpi Syeikh ini
memberi tahu bahwa ada beberapa buah benda yang sekarang
berserakan dalam hutan yang ditumbuhi Talang dan daun enau.
Benda tersebut akan dapat memberi manfaat bagi anak cucu dan
masyarakat kalau dapat dikumpulkan.

Ada sifat magis yang dimiliki oleh


lempengan batu itu, yaitu sebelum dipukul
atau dibunyikan maka batu ini harus diasapi
dengan kemenyan putih. Apabila tidak
dilakukan tata cara ini, niscaya lempengan
batu ini tidak akan menimbulkan bunyi yang
nyaring seperti talempong pada umumnya
tetapi akan tetap berbunyi layaknya seperti
batu biasa yang dipukul.
Lebih celaka lagi apabila orang yang
memukul batu tersebut melakukannya
dengan rasa tidak percaya akan kegaiban
dari batu tersebut serta meremehkannya,
maka berdasarkan keterangan orang-orang
disekitar lokasi si pemukul akan terkena
kutukan berupa penyakit yang tidak akan
bisa disembuhkan dan bisa merenggut
nyawanya sendiri.
Lokasi Talempong Batu : Nagari Talau Anau,
Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima
Puluh Kota, Sumatera Barat , 172,00 Km
dari Padang.

Kesimpulan
Sejarah musik pada zaman purba telah ada sejak sekitar 100 abad
hingga 180 abad yang lalu. Alat musik yang ditemukan sudah pasti
berbahan sederhana karena terbatasnya pengetahuan. Bahan yang sering
ditemukan adalah batu dan kayu, namun tidak jarang berbahan tulang
belulang. Teknik pembuatannya pun tidak sebagus seperti sekarang ini,
pada zaman purba potongan alatnya masih terlihat kasar.
Pada zaman purba tidak ada tokoh yang mengembangkan musik
seperti pada zaman-zaman berikutnya. Hal ini disebabkan oleh perbadaan
fungsi alat musik itu sendiri. Berbeda dengan zaman sekarang ini, pada
zaman purba alat musik hanya digunakan untuk ritual dan hal-hal magis
lainnya.
Menurut referensi yang kami dapat, penyebaran budaya musik pada
zaman purba paling banyak ditemukan di daerah Timur Tengah dan
Afrika. Mungkin, hal ini dikarenakan kepercayaan mereka yang bahkan
hingga saat ini masih ada. Contohnya, pada penemuan lukisan tentang
peradaban musik di dinding-dinding goa di Mesir

video

Anda mungkin juga menyukai