Anda di halaman 1dari 12

INDIKATOR 5 Menentukan unsur-unsur intrinsic dan ekstrinsik sastra Melayu klasik/ Hikayat Bacalah paragraf berikut dengan saksama!

Maka kata Indera Bangsawan, Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba daripadanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu UN-06-22 Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah A. Basmilah jika melihat kejahatan B. Jangan menyombongkan diri C. Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan D. Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan E. Bersyukurlah jika mendapat pertolongan UN-06-23 Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah .... A. kekacauan penduduk akibat hasutan B. ketidakpedulian raja kepada rakyatnya C. kepedulian rakyat atas keselamatan,rajanya D. kekejaman raja terhadap rakyatnya E. keadilan seorang raja kepada rakyatnya UN-06-24 Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan ciriciri sastra Melayu klasik dilihat dari bahasanya, menggunakan kata.... A. diam, dan tuan B. daripadanya dan merebut C. raja dan tamasya D. rimba dan akal E. hamba dan buraksa

Bracalah dengan saksama! Di antara berbagai-bagai jenis binatang yang di bawah perintah raja singa itu, ada dua ekor serigala yang amat bijaksana, seekor bernama Kalilah dan yang seekor lagi Dimnah. Karena melihat raja tiada pernah keluar-keluar lagi maka pada suatu hari berkatalah Dimnah kepada Kalilah, Hai saudaraku, tahukah engkau apa sebabnya maka raja kita kelihatan berduka cita tidak keluar-keluar dari tempat seperti sehari-hari? Apa gunanya engkau tanyakan hal itu, jawab Kalilah. Kita hamba rakyat wajib atas kita berusaha menyenangkan hati raja, dan menjauhkan segala yang akan menyusahkan

kepadanya. Bukan kita orangnya yang patut mencampuri hal raja dan memperkatakannya. Sebab itu, janganlah engkau menanyakan hal itu juga. Ketahuilah, orang senang mencampuri urusan yang bukan urusannya sendiri, serupa halnya dengan kera yang mencampuri pekerjaan tukang kayu. (Hikayat Kalilah dan Dimnah) UN-11-03 Kejadian yang mustahil dalam kutipan tersebut adalah ... A. Kalilah dan Dimnah pemimpin yang bijaksana B. Raja yang tidak pernah keluar dari tempatnya C. Serigala yang digambarkan bersifat bijaksana D. Seorang raja yang bijaksana, tetapi sering berduka cita E. Rakyat yang sangat berlebihan memerhatikan rajanya UN-11-05 Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ... A. Jangan bertanya kepada orang yang tidak mengerti masalah yang sebenarnya B. Dua orang sahabat karib sebaiknya mempunyai pikiran yang sama C. Berikan masukan kepada atasan yang memerlukan pertimbangan D. Jangan suka mencampuri urusan orang lain yang tidak semestinya E. Anak buah yang baik harus memahami masalah atasannya

INDIKATOR 6 Menentukan unsur-unsur intrinsic dan ekstrinsik novel/cerpen/drama. Melihat tingkah kedua remaja itu, ditambah dengan ajakannya yang menggoda, serta musik pengiringnya yang merangsang, penumpang-penumpang yang banyak itu pun tergelitik ikut menari. Semua mereka sekarang menari. Anak gadis yang duduk di sebelahku mungkin tergoda pula untuk menari. Dia menoleh kepadaku dan berkata," Mari kita ikut menari, Pak." "Taklah. Badan Bapak masih terasa sakit. Kau sajalah yang menari." "Tapi tak ada pasangan yang tersisa untukku. Ayolah! Temani saya. Tak apalah sakitsakit sedikit. Apa kata anak muda itu? Lupakan sejenak segala duka! Ayo. Mari sejenak kita ikut berlupa-lupa." "Bapak tidak pantas menari bersamamu. Malu dilihat orang. Apa kata mereka nanti? Si tua yang tak tahu dituanya!" "Semua orang sekarang ini sedang gila menari! Tak pantas kalau tak ikut menari di tengah orang yang sedang menari. Ayolah, Pak. Ayolah. Malu bukan lagi milik orang sekarang ini. Ayolah. Lupakan sejenak segala duka! Mari bergembira." Ditariknya tanganku. "Saya ingin sekali menari di atas kereta rel listrik yang sedang berjalan. Bagaimana rasanya melenggok di atas lantai yang bergoyang. Tak pernah saya temukan suasana gila seperti ini, seumur-umur. Ayolah, Pak. Mumpung ada orang yang mengambil inisiatif." Di Atas Kereta Rel Listrik, Hamsad Rangkuti

1. A. B. C. D. E.

Masalah yang diungkapkan dalam kutipan cerpen tersebut adalah ........ ajakan seorang gadis kepada tokoh "aku" untuk ikut menari keinginan tokoh "aku" terhadap ajakan gadis untuk menari suasana gila di atas kereta rel listrik yang sedang berjalan seorang gadis yang ingin ikut menari di atas kereta rel listrik kesadaran tokoh "aku" untuk menari mengikuti ajakan seorang gadis

Syahdan akan Permaisuri Kuripan pun ingin rasanya ia hendak berputra laki-laki yang baik parasnya. Maka kata permaisuri: "Kakang Aji, ingin pula rasanya kita ini peroleh anak." Maka kata Nata: "Sungguh seperti kata Tuan; Kakanda pun demikianlah juga bila gerangan Kakang ini beroleh putera dengan pun Yayi, akan jadi ganti pun Kakang di dalam dunia ini, kalau-kalau kita kedua dikehendaki oleh Shangyang Sukma kembali ke kayangan kita." Maka kata Permaisuri: "Kakang Aji, marilah kita memuja pada segala Dewa-dewa memohonkan kalau-kalau dianugerahkan oleh Dewa mulia raya akan kita akan anak ini."

02. Watak permaisuri dalam kutipan tersebut adalah ........

A. B. C. D. E.

takut pada suami keras hati taat beribadah suka berkhayal tinggi hati

"Bangsat, siapa kau," Haji Basuni membentak dan ketika menajami mukaku dengan geramnya ia hendak mencengkeram aku. Setengah takut aku undur dan menjawab: "Aku Leman Umi dan Latifah." Dan tiba-tiba benciku timbul terhadap haji itu. "Tapi, aku larang kau dekati mereka, mengerti anak lapar?" Betapa tersinggungku mendengar kata-kata terakhir haji itu. Tapi, aku tak berani dan tak bisa berbuat apa-apa selain kecut dan mendongkol. Sesudah haji itu meninggalkan aku dan baru saja aku melangkah, dari rumah Umi terdengar suara gaduh diiringi tangis perempuan, dan itu suara Umi. Ia melolong-lolong dalam sela bentak dan rotan, mungkin bersama kakaknya.

03. Pendeskripsian watak tokoh diatas dilakukan dengan cara ........ A. tanggapan tokoh lain dan dialog antartokoh B. tanggapan tokoh lain dan lingkungan tokoh C. dialog antartokoh dan pikiran-pikiran tokoh D. deskripsi ciri fisik dan tanggapan tokoh lain E. deskripsi gerak-gerik dan lingkungan tokoh

Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda. "Kenang-kenangan" oleh Abdul Gani A.K 04. Amanat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ........ A. Jangan cepat menyerah pada keadaan bagaimanapun juga. B. Jangan membuang waktu selagi masih ada waktu. C. Sebaiknya kita menyesuaikan diri dengan keadaan. D. Jangan lupa diri bila menguasai bahasa orang. E. Jangan mudah dipengaruhi oleh orang lain.

"Jadi, kita akan kuburkan dia di Sirnagara?" katanya pelan-pelan, setengah ditujukan kepada dirinya sendiri. Soleha tidak bisa menjawab. Ia mau berpikir panjang. Ia mau mengatakannya, tapi ia segera ingat pada yang lain." Tapi, kita sudah kawinkan dia. Dan sekarang dia sudah jadi istri Sumarto. Apa yang akan dikatakan oleh Sumarto?" Pikirannya makin tidak enak kalau mengingat soal itu. Ia memang sudah keberatan ketika suami Soleha dipanggil orang dari kampung sawah untuk mengobati Pak Murad. Sebagai mantri kesehatan di sekitar itu memang tak ada dokter. Suami Soleha sering diminta pertolongan. Namun, ia tahu betul Pak Murad ayah Murni. Murni sekarang menjanda karena suaminya meninggal dunia. Suami Soleha saling mencintai dengan Murni ketika masih bujang dan gadis. Mereka tak dapat melaksanakan niat hatinya sebab Murni dipaksa kawin.

05. Konflik yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ........ A. Soleha perang batin sewaktu mau bicara dengan Sumarto. B. Pak Sumarto kebingungan sewaktu mau bicara dengan Soleha. C. Soleha tidak rela menguburkan jenazah anaknya di Sirnagara D. Pak Sumarto perang batin sewaktu akan menguburkan jenazah istrinya. E. Suami Soleha dan Soleha perang mulut mengenai penguburan jenazah.

Bacalah kutipan cerita berikut dengan saksama! Sebermula maka Sri Rama dan Laksamana pun pergilah mencari Sita Dewi. Maka ia pun berjalanlah di dalam hutan rimba belantara. Beberapa lamanya berjalan, mereka itu tiada bertemu tempat menanyakan waktu Sita Dewi. Maka dilihatnya ada seekor burung jantan. Maka Sri Rama pun bertanya, "Hai burung, adakah engkau melihat istriku dilarikan orang?" Sahut burung jantan itu,"Engkau yang bernama Sri Rama? Aku dengar masyhur namamu lakilaki dan gagah berani tiada terlawan di tengah medan peperangan. Akan binimu tiadalah terpelihara, perempuan seorang. Lihatlah olehmu aku ini, empat ekor biniku lagi dapat aku peliharakan, konon engkau manusia dua orang pula saudaramu tiadakah dapat memeliharakan binimu itu."

06. Nilai moral yang tersirat dalam kutipan cerita tersebut adalah ........ A. Kasih sayang seorang suami terhadap istrinya. B. Keberanian seorang suami dalam membela istrinya. C. Tabah menerima ejekan orang. D. Tabah dalam menerima segala penderitaan. E. Keadilan yang diberikan oleh suami kepada istri

Bacalah penggalan cerita berikut dengan saksama! Aku pikir aku telah tertidur beberapa jam karena pengaruh sampanye dan letusanletusan bisu dalam film itu. Lalu ketika aku terbangun, kepalaku merasa terguncang-guncang. Aku pergi ke kamar mandi. Dua dari tempat duduk di belakangku diduduki wanita tua dengan sebelas kopor berbaring dengan posisi yang tidak sangat karuan. Seperti mayat yang terlupakan di medan perang. Kaca.mata bacanya dengan rantai manik-manik beradu di atas lantai dan sesaat aku menikmati kedengkianku untuk tidak mengambilnya. 07. Nilai budaya yang ada dalam penggalan cerpen tersebut adalah ........ A. mabuk-mabukkan B. menonton film C. minum sampanye D. dengki terhadap orang lain E. tidak peduli terhadap orang lain

08. Bacalah kutipan berikut dengan saksama! "Ne khabar?" tanya Hadji Murat kepada lelaki tua tersebut, artinya, "Ada berita apa?" "Khabar yok - tidak ada," jawab lelaki tua tadi, memandang dengan matanya yang merah dan lesu bukan ke wajah Hadji Murat, tetapi ke dadanya. "Aku tinggal di kebun lebah, aku Baru mengunjungi putraku hari ini. Dia yang tahu." Hadji Murat tahu bahwa lelaki tua itu tidak mau mengatakan apa yang diketahui dan apa yang perlu diketahui Hadji Murat, dan dengan mengangguk kecil dia tidak bertanya lagi. "Hadji Murat" Isi yang tersirat dalam, penggalan novel terjemahan tersebut adalah ........ A. Haji Murat bertamu kepada sahabatnya. B. Orang kaya yang menindas orang miskin. C. Lelaki tua tidak mau menceritakan sesuatu yang diketahuinya kepada Hadji Murat. D. Lelaki tua tidak mau membuka rahasia Hadji Murat. E. Hadji Murat sedang menyelidiki apa yang dirahasiakan oleh lelaki tua.

Bacalah paragraf berikut dengan saksama! Kemudian Pak Balam membuka matanya dan memandang mencari muka Wak Katok. Ketika pandangan mereka bertaut, Pak Balam berkata kepada Wak Katok, "Akuilah dosadosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat Tuhan. Mintalah ampun kepada Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga supaya kalian dapat selamat keluar dari rimba ini, terjatuh dari bahaya yang dibawa harimau biarlah aku yang jadi korban ..." Harimau! Harimau!, Muchtar Lubis 09. Nilai agama yang terungkap dalam kutipan tersebut adalah ........ A. menasihati orang-orang yang telah berbuat kejahatan B. melakukan tobat dan meminta ampun atas dosa-dosa C. meminta ampun kepada Tuhan dengan cara bersujud selalu D. mengakui kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan E. berbicara dengan membuka mata dan memandang lawan bicara "Oo, marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!" "Huss! Apakah kau anggap aku ini pak tuamu?" "Aku bukan kangmasmu!" bentak kakek-kakek itu lagi. "Oo, iya! Tentunya aku harus memanggilmu mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sebetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak demikian? Coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya." Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah tenang. Lalu bicara dengan suara yang tak berdaya. "Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?" "Mengapa?" "Pantas kau panggil mbah?". "Hi-hi-hi! Pertanyaanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih! Mengapa? Apakah karena umurmu yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?" "Jangan bersenda gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya!" Tikungan di Dekat Bendungan oleh St. Ismariasita

10. Konflik yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut tentang ........ A. panggilan yang disampaikan kepada kakek dengan kata mbah dan mas B. kecemasan tokoh kakek akan ketuaan usianya C. ketidakcocokan penggunaan kata sapaan dengan realitas D. tokoh Kenes menentukan usia seseorang, sudah tua ataukah masih muda E. Kakek dan Kenes memperebutkan sapaan mbah dan mas
Kutipan cerpen berikut untuk sal nomor 11 s.d. 13. bacalah dengan seksama ! (1) Agaknya budaya modern yang memusingkan otak seorang guru desa seperti saya sudah demikian berakarnya di hati anak-anak muda kita. (2) Dan yang lebih menakutkan sudah mulai menjalar dan menyentuh anak desa, termasuk anak saya. (3) Good Morning Pak Marjuki, hiw are you hari ini? Tanya seorang mengagetkanku. (4) Rasa kagetku berubah jadi takjub, bingung, dan takut. (5) Di depanku berdiri sesososl mahkluk modern, mirip yang adadi sinetron televise. (6)Aku begitu ketakutan samapi tidak bisa mengatakan sepatah kata pun. (7) Ternyata sulur-sulur akan modernisasi mulai menjalar ke tempatku mengajar. (8) Damainya hutan pinus di lereng gunung yang memagari dusun kecil ini mulai terusik oleh keganasan budaya gaul . (9) Bahkan didepanku korban gaul seolah mau menerkamku. (10) Betapa tidak, Bu Guru Istikomah datang dengan tampang baru, rambutnya yang ikal panjang hitam indah, kini berubah lurus bagai sapu ijuk kena percikan cat cokelat. 11. Pembuktian watak tokoh aku A. (1), (2), dan (8) B. (1), (4), dan (6) C. (2), (6), dan (7) D. (4), (6), dan (9) E. (4), (8), dan (10) yang pencemas dalam kutipan tersebut pada kalimat nomor

12. Pendeskripsian watak aku berdasarkan kutipan cerpen tersebut melalui A. gambaran fisik tokoh B. ucapan tokoh lain C. tindakan tokoh D. dialaog antartokoh E. uraian pengarang 13. Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang dalam kutipan cerpen tersebut adalah A. orang pertama pelaku utama B. orang ketiga pelaku utaman C. orang pertama pelaku sampingan D. orang ketiga pelaku sampingan E. orang ketiga serba tahu Kutipan digunakan untuk soal nomor 14 s.d. 15 Bacalah penggalan Hikayah berikut ! Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka ia pun tiada beranak seorang jua pun. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar dan

orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja yang menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah itu. Maka dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian itu. Maka ia pun berkata, katanya ; Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala saudaraku ini tiada hendak berkata? 14. Nilai social yang terdapat pada kutipan tersebut adalah A. Setiap Negara memiliki pemimpin yang dipilih rakyat. B. Memberi kesempatan berbicara kepada semua yang hadir dalam musyawarah. C. Kepemimpinan yang dialihkan kepada perdana menteri oleh raja yang berkuasa. D. Orang ta lebih berpengalaman daripada orang muda dalam berbagai hal. E. Bermusyawarah untuk member kesempatan berbicara kepada yang berwenang. 15. Amanat cerita dalam kutipan tersebut A. Setiap manusia pasti akan meninggal dunia, sekalipun seorang raja. B. Sebaliknya seorang raja memiliki keturunan agar ada yang meneruskan kekuasaannya. C. Segala sesuatu harus diputuskan secara musyawarah dan mufakat. D. Dalam sebuah musyawarah hendaknya meminta pendapat semua anggota yang hadir. E. Orang yang muda diberi kesempatan menyampaikan gagasannya.

INDIKATOR 7 MENENTUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK PUISI 35. Cermatilah puisi berikut! AKU Kalau sampai waktuku Kumau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu ... Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi. Karya: Chairil Anwar

Larik bermajas metafora yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah .... a. b. c. d. e. Aku ini binatang jalang Aku manusia biasa Aku orang tak berguna Aku memang miskin Aku bodoh dan malas

(dari UN 2007/2008 TYPE P12)

Cermin Cermin tak pernah berteriak; ia pun tak pernah Meraung, tersedan, atau terisak Meski apapun terjadi terbalik di dalamnya; Barangkali ia hanya bisa bertanya ; Mengapa kau seperti kehabisan suara? (Sapardi Djoko Damono, Sihir Hujan, 1984) 23. Makna kata cermin yang bercetak miring pada baris pertama puisi tersebut adalah .... a. b. c. d. e. Ketidakberdayaan seseorang Cermin untuk berkaca Menginstropeksi diri Kenyataan di dunia Pengakuan dosa

(dari UN 2008/2009 TYPE P12)

Puisi berikut untuk nomor 22 s.d. 25. Bacalah dengan cermat!

ANGANKU Di kala perjalanan jauh Sejenak aku terhenti Banyak persimpangan di hadapanku Entah arah mana yang harus kutempuh Kutengok ke sekelilingku Sepi, Hanya bulan yang syahdu merayu Kutertunduk malu Tak mampu menatap waktu

22. Makna kata waktu dalam puisi tersebut adalah ... a. b. c. d. e. Masa depan Harapan baik Cita-cita saya Pengalaman hidup Tujuan hidup

24. Amanat puisi tersebut adalah .... a. b. c. d. e. Kita senantiasa serius dalam menggapai cita-cita Berjuanglah dalam meraih masa depan Kita harus berjalan jauh untuk menata kehidupan Janganlah bimbang dalam menentukan tujuan hidup Bila mengalami kesulitan, hendaknya jangan putus asa

25. Tema puisi tersebut adalah .... a. b. c. d. e. Kekecewaan seseorang Keinginan seseorang Kehidupan seseorang Kegagalan seseorang Keputusasaan seseorang

(dari UN 2009/2010 TYPE P12)

INDIKATOR 8 : Menentukan isi puisi lama, pantun, dan gurindam.


UN TAHUN 2006-2007
Mama Burung dara jantan yang nakal Yang sejak dulu kau piara Kini terbang dan telah menemukan jodohnya Ia telah meninggalkan kandang yang kau buatkan Dan tiada akan pulang Buat selama-lamanya W.S. Rendra

1. Maksud puisi tersebut adalah : A. Anak laki-laki yang memberitahukan kepada ibunya bahwa ia telah menemukan jodohnya. B. Anak perempuan yang minta izin kepada ibunya untuk meninggalkan rumah, ikut suaminya. C. Anak laki-laki yang sangat nakal diusir oleh ibunya karena durhaka dan tidak patuh kepada orang tua. D. Anak yang meninggalkan rumahnya karena kawin lari dengan seorang gadis pujaan hatinya. E. Ibu yang ditinggal mati oleh anak kesayangannya setelah menikah dengan gadis pilihannya. 2. Amanat yang terkandung dalam kutipan puisi tersebut adalah : A. B. C. D. E. Orang tua seharusnya memberikan izin kepada anaknya untuk menikah. Hendaknya seorang anak selalu meminta doa restu orang tuanya. Orang tua hendaknya memberi kebebasan kepada anaknya untuk memilih jodoh. Seorang anak yang telah menikah hendaknya meninggalkan rumah orang tuanya. Orang tua harus mencarikan jodoh untuk anaknya agar hidup bahagia.

UN TAHUN 2007-2008
MENYESAL Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi Sekarang petang datang membayang Batang usiaku sudah tinggi Aku lalai di pagi hari Beta lengah di masa muda Kini hidup meracun hati Miskin ilmu, miskin harta A.Hasymi 3. Kata petang pada larik ketiga puisi tersebut mempunyai makna lambang A. B. C. D. E. Waktu sore hari Kehidupan manusia Suasana senja Masa tua Perasaan manusia

4. Maksud bait kedua puisi tersebut adalah .. Seseorang yang lengah di pagi hari sehingga hidupnya sangat menderita di usia muda. Seseorang yang menderita hidupnya karena tidak mempunyai ilmu dan harta. Seseorang yang miskin harta dan miskin ilmu pada masa muda karena ia lupa waktu. Seseorang yang telah menyi-nyiakan masa mudanya dalam menuntut ilmu sehingga hidup menderita di hari tua. E. Seseorang yang melalaikan waktu di masa muda karena dia memiliki ilmu dan harta. A. B. C. D.

UN TAHUN 2008-2009
Cermin Cermin tak pernah berteriak ; ia pun tak pernah meraung, tersedan atau terisak Meski apa pun terjadi terbalik di dalamnya; Barangkali ia hanya bisa bertanya : Mengapa kau seperti kehabisan suara? (Sapardi Djoko Damono, Sihir Hujan, 1984) 5. Maksud isi puisi tersebut adalah A. B. C. D. E. Kehidupan ini bisa terlihat dalam cermin di hadapan kita. Perjalanan seorang di dunia yang terbalik. Dalam hati manusia ada sifat baik dan buruk. Setiap orang harus mengintropeksi diri. Setiap manusia harus mempunyai suara hati nurani.

Kelompok : XII2 y Laksmi y Alexandra y Yansen y Yulia y Michael

Anda mungkin juga menyukai