Anda di halaman 1dari 5

Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama!

Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa
Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak
melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama
bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini
makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh
daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda.
"Kenang-kenangan" oleh Abdul Gani A.K
01. Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut
adalah ........
A. orang pertama pelaku utama
B. orang ketiga pelaku sampingan
C. orang ketiga pelaku utama
D. orang pertama dan ketiga
E. orang ketiga serbatahu
Kunci : A
Penyelesaian :
Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan cerita di atas
berperan langsung sebagai orang pertama dan pelaku utama. Pengarang
memakai istilah aku dalam ceritanya sehingga pengarang berperan sebagai
pelaku utama.
02. Watak tokoh "aku" dalam penggalan cerita tersebut adalah ........
A. percaya diri
B. mudah menyesuaikan diri
C. sombong
D. rajin berusaha
E. mudah dipengaruhi
Kunci : C
Penyelesaian :
Setelah membaca penggalan di atas dengan seksama maka tokoh "aku"
berwatak sombong. Hal ini digambarkan dalam kutipan demikian fasih
lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku
berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Kutipan
tersebut menggambarkan tabiat tokoh atau yang tinggi hati.

03. Amanat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ........


A. Jangan cepat menyerah pada keadaan bagaimanapun juga.
B. Jangan membuang waktu selagi masih ada waktu.
C. Sebaiknya kita menyesuaikan diri dengan keadaan.
D. Jangan lupa diri bila menguasai bahasa orang.
E. Jangan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Kunci : D
Penyelesaian :
Pesan atau amanat pada cuplikan cerpen tersebut adalah jangan lupa diri
bila menguasai bahasa orang. Amanat tersebut dapat ditemukan dari watak
tokoh aku yang menjadi sombong ketika ia sudah menguasai bahasa
Belanda.
Bacalah kutipan cerita berikut dengan saksama!
Sebermula maka Sri Rama dan Laksamana pun pergilah mencari Sita
Dewi. Maka ia pun berjalanlah di dalam hutan rimba belantara. Beberapa
lamanya berjalan, mereka itu tiada bertemu tempat menanyakan waktu Sita
Dewi. Maka dilihatnya ada seekor burung jantan. Maka Sri Rama pun
bertanya, "Hai burung, adakah engkau melihat istriku dilarikan orang?"
Sahut burung jantan itu,"Engkau yang bernama Sri Rama? Aku dengar
masyhur namamu laki-laki dan gagah berani tiada terlawan di tengah medan
peperangan. Akan binimu tiadalah terpelihara, perempuan seorang. Lihatlah
olehmu aku ini, empat ekor biniku lagi dapat aku peliharakan, konon engkau
manusia dua orang pula saudaramu tiadakah dapat memeliharakan binimu
itu."
04. Isi kutipan cerita tersebut mengungkapkan ........
A. Sri Rama mencari istrinya, Sita Dewi.
B. Laksamana sedang mencari istrinya.
C. Ejekan burung jantan kepada Sri Rama yang tidak bisa menjaga
istrinya.
D. Kehidupan burung jantan yang berbahagia dengan keempat betinanya.
E. Sri Rama raja yang termasyhur dan gagah berani.
Kunci : C
Penyelesaian :
Isi kutipan cerita mengungkapkan ejekan burung jantan kepada Sri Rama
yang tidak bias menjaga istrinya. Ungkapan itu diucapkan si burung betina
ketika Sri Rama menanyakan keberadaan Sita Dewi "... Akan binimu tiadalah

terpelihara, perempuan seorang lihatlah olehmu aku ini, empat ekor biniku
lagi dapat aku peliharakan ..."
05. Nilai moral yang tersirat dalam kutipan cerita tersebut adalah ........
A. Kasih sayang seorang suami terhadap istrinya.
B. Keberanian seorang suami dalam membela istrinya.
C. Tabah menerima ejekan orang.
D. Tabah dalam menerima segala penderitaan.
E. Keadilan yang diberikan oleh suami kepada istri
Kunci : A
Penyelesaian :
Dalam kutipan cerita, nilai moral yang tersirat jelas dari keseluruhan cerita,
melalui tindakan
dan perilaku tokoh. Hal ini terlihat dalam kalimat "Sebermula maka Sri Rama
dan
Laksamana pun pergilah mencari Sita Dewi ..." dan kalimat ".. empat ekor
biniku lagi dapat
aku peliharakan." Dapat disimpulkan bahwa nilai morah yang tersirat dari
cerita tersebut
adalah kasih sayang seorang suami terhadap istrinya
Bacalah isi puisi berikut dengan saksama!
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
"Ini dari kami bertiga
Pita hitam dalam karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati siang tadi."
06. Maksud puisi tersebut adalah ........
A. menceritakan tiga anak kecil datang
B. menggambarkan anak kecil yang malu-malu
C. menceritakan peristiwa sore itu
D. menunjukkan pita hitam dalam karangan bunga

E. menggambarkan peristiwa kedukaan


Kunci : E
Penyelesaian :
Isi puisi tersebut menceritakan tentang tiga orang anak kecil yang datang ke
Salemba sambil membawa karangan bunga berpita hitam sebagai tanda ikut
berduka cita kepada kakak mereka yang ditembak mati. Jadi isi puisi tersebut
menggambarkan peristiwa kedukaan.
07. Makna lambang kata "pita hitam" dalam puisi tersebut adalah tanda ...
A. bersedih
B. berduka
C. berdoa
D. bermohon
E. berharap
Kunci : B
Penyelesaian :
Makna lambang kata "pita hitam" dalam puisi tersebut adalah berduka atas
kematian kakak yang ditembak mati.
08. Amanat puisi tersebut adalah ........
A. Perjuangan sekelompok anak kecil yang turut berduka.
B. Segeralah ke Salemba untuk menuntut keadilan.
C. Berjuanglah untuk mempertahankan golongan tertentu.
D. Hendaklah kita menghargai pengorbanan yang membela kebenaran.
E. Segala perjuangan bila tidak dilandasi dengan keimanan akan
terkalahkan.
Kunci : D
Penyelesaian :
Amanat puisi tersebut adalah hendaklah kita menghargai pengorbanan yang
membela kebenaran.
Bacalah penggalan cerita berikut dengan saksama!
Aku pikir aku telah tertidur beberapa jam karena pengaruh sampanye dan
letusan-letusan bisu dalam film itu. Lalu ketika aku terbangun, kepalaku
merasa terguncang-guncang. Aku pergi ke kamar mandi. Dua dari tempat
duduk di belakangku diduduki wanita tua dengan sebelas kopor berbaring

dengan posisi yang tidak sangat karuan. Seperti mayat yang terlupakan di
medan perang. Kaca.mata bacanya dengan rantai manik-manik beradu di
atas lantai dan sesaat aku menikmati kedengkianku untuk tidak
mengambilnya.
09.Nilai budaya yang ada dalam penggalan cerpen tersebut adalah ....
A. mabuk-mabukkan
B. menonton film
C. minum sampanye
D. dengki terhadap orang lain
E. tidak peduli terhadap orang lain
Kunci : C
Penyelesaian :
Nilai budaya adalah nilai tentang adat istiadat yang sudah menjadi
kebiasaan dan sukar diubah. Minum sampanye merupakan kebudayaan yang
tidak asing lagi bahkan sudah menjadi tradisi bagi orang barat dalam
kehidupan sehari-harinya.
10.Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak sekarang, tidak denganmu. Pesonamu
menjeratku tapi aku tak kan membiarkan diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan
pernah kupercaya segala tuturmu kepadaku, dan ku akan selalu menganggap
bohong apa pun yang kau ucapkan kepadaku sejak itu, termasuk yang itu ... yang
dua kali kau sampaikan padaku. Sampai kapan pun kau merayuku, aku tak akan
pernah lagi percaya padamu. Kebohongan-kebohonganmu telah merusak cintaku.
Bukti bahwa watak tokoh kamu pembohong dapat diketahui melalui .
A. Tingkah laku tokoh kamu
B. Tingkah laku tokoh aku
C. Dialog tokoh kamu
D. Dialog tokoh aku
E. Dialog tokoh kau
Kunci Jawaban : D
Pembahasan : Watak adalah gambaran perilaku atau sikap tokoh dalam sebuah
cerita yang berhubungan dengan sifat duniawi. Watak tersebut tergambar pada
kalimat-kalimat yang mengacu pada karakteristik tokoh menjadi bukti watak tokoh
pada teks tersebut.
Kata kunci: (1) ... ku akan selalu menganggap bohong apa pun yang kau
ucapkan .... (2) Kebohongan-kebohonganmu telah merusak cintaku.

Anda mungkin juga menyukai