Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Teori Atom Thomson

Teori Atom Thomson adalah salah satu teori yang mencoba mendeskripsikan bentuk
atom yaitu seperti bentuk roti kismis. Diibaratkan sebagai roti kismis karena saat itu
Thomson beranggapan bahwa atom bermuatan positif dengan adanya elektron
bermuatan negatif di sekelilingnya. Perhatikan gambar berikut:

Pada gambar di atas bagian berwarna oranye bermuatan positif, sedangkan


berwarna hijau adalah elektron yang bermuatan negatif.
Sampai akhir abad ke-19, konsep mengenai bentuk atom masih berupa bola pejal
layaknya bola biliar. Sedangkan pada tahun 1987 Joseph John Thomson secara total
merubah konsep atom dengan adanya penemuan elektron yang dikenal dengan
teori atom Thomson.

Dalil Thomson
Sekiranya teori atom Thomson dapat diringkas sebagai berikut :
1. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang
bermuatan negatif di sekelilingnya.
2. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan
atom bermuatan netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif atau
negatif yang berlebihan.
Selain roti kismis, teori atom Thomson dapat diumpamakan sebagai semangka.
Daging buah yang berwarna merah melambangkan ruang yang bermuatan positif,
sedangkan biji yang tersebar di dalamnya adalah elekton yang bermuatan negatif.

Penemuan Elektron

Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson melalui percobaan tabung sinar katoda. Pada
saat itu, Thomson melihat bahwa jika arus listrik melewati tabung vakum, ada
semacam aliran berkilau yang terbentuk. Thomson menemukan bahwa aliran
berkilau tersebut dibelokkan ke arah plat kutub positif. Teori atom Thomson
membuktikan bahwa aliran tersebut terbentuk dari partikel kecil dari atom dan
partikel terebut bermuatan negatif. Thomson menamai penemuan tersebut sebagai
elektron.

Model Atom Dalton

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan


pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada
dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan
hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa
"Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa
total zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu
tetap". Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan
pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak
dapat dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu
unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk
unsur yang berbeda

3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan


perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air
terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola
pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

Model Atom Dalton seperti bola pejal

Percobaan Lavosier

Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara


adalah A, tetapi setelah beberapa hari merkuri naik ke B dan
ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan volume udara
yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah
(merkuri oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier ini akan terurai
menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume gas (oksigen) yang
jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan
pertama mengumpulkan merkuri oksida, kemudian dipanaskan lagi.
Bubuk merah
Percobaan Joseph Pruost
Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat
baik yang dihasilkan
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki
susunan yang tetap.
Perco Sebelumpem Setelahpema
Perbandingan
baan
anasan (g
nasan (g
Mg/MgO
keMg)
MgO)
1

0,62

1,02

0,62/1,02 =
0,61

0,48

0,79

0,48/0,79 =
0,60

0,36

0,60

0,36/0,60 =
0,60

Kelebihan Dan Kelemahan Model Atom Dalton


Kelebihan
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai
model atom

Kelemahan
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan
dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola
pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah
elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat
menghantarkan arus listrik

Pengertian Teori Atom Rutherford


Teori atom Rutherford mengatakan bahwa atom mempunyai inti yang merupakan
pusat massa yang kemudian dinamakan nukleus, dengan dikelilingi awan elektron
bermuatan negatif.

Dasar Teori Atom Rutherford


Teori atom Rutherford didasarkan pada eksperimen penembakan inti atom
lempengan emas dengan partikel alfa yang dikenal dengan percobaan GeigerMarsden. Pada saat itu, Rutherford menysun desain rancangan percobaan
penembakan atom emas oleh partikel alfa yang dipancarkan oleh unsur radioaktif.
Ternyata, sinar radioaktf tersebut ada yang dipantulkan, dibelokkan, dan diteruskan.
Perhatikan gambar berikut:

Seperti pada gambar di atas, Rutherford menjelaskan bahwa jika partikel alfa
mengenai inti atom, maka akan terjadi tumbukan yang mengakibatkan pembelokan
atau pemantulan partikel alfa. Hal itu disebabkan karena massa dan muatan atom
terpusat pada inti (nukleus). Rutherford menyarankan bahwa muatan inti atom
sebanding dengan massa atom dalam sma( satuan massa atom). Partikel alfa yang
mengenai awan elektron tidak dibelokkan maupun dipantulkan.

Dalil Rutherford
Dari penjabaran di atas, maka sekiranya model atom Rutherford dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Sebagian besar volume atom merupakan ruang hampa.
2. Massa atom terpusat di inti atom.
3. Muatan atom terkonsentrasi pada pusat atom dengan volume yang sangat
kecil. Kelipatan muatan ini sebanding dengan massa atom.
4. Awan elektron tidak mempengaruhi penyebaran partikel alfa.

Pengertian Teori Atom Bohr


Model atom Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat
kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif yang
mempunyai orbit. Inilah gambar teori model atom Bohr. Penjelasan teori atom Bohr
dapat dibaca pada sub bunyi postulat teori atom Bohr di bawah.

Penjelasan Teori Atom Bohr


Niels Bohr mengajukan teori atom Bohr ini pada tahun 1915. Karena model atom
Bohr merupakan modifikasi (pengembangan) dari model atom Rutherford, beberapa
ahli kimia menyebutnya dengan teori atom Rutherford-Bohr. Walaupun teori atom
Bohr ini mengalami perkembangan, namun kenyataannya model atom Bohr masih
mempunyai kelemahan. Namun demikian, beberapa poin dari model atom Bohr

dapat diterima. Tidak seperti teori atom Dalton maupun teori atom Rutherford,
keunggulan teori atom Bohr dapat menjelaskan tetapan Rydberg untuk
garis spektra emisi hidrogen. Itulah salah satu kelebihan teori Niels Bohr
Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di
lintasan peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya
sangat kecil. Gaya gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan
sebagai gaya Coulomb antara nukleus (inti) yang bermuatan positif dengan elektron
bermuatan negatif.

Bunyi Postulat Teori Atom Bohr

Teori atom Bohr kiranya dapat dijelaskan seperti berikut:


1. Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk
lingkaran. Orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit elektron yang
dinyatakan dengan notasi K, L, M, N ... dst yang secara berututan sesuai
dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
2. Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi
dengan makin besarnya lingkaran orbit atau makin besarnya harga n. Energi
ini bersifat terkuantisasi dan harga-harga yang diijinkan dinyatakan oleh
harga momentum sudut elektron yang terkuantisasi sebesar n(h/2)
dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
3. Selama dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan
dalam keadaan stasioner. Keberadaan elektron dalam orbit stasioner ini
dipertahankan oleh gaya tarik elektrostatik elektron oleh inti atom yang
diseimbangkan oleh gaya sentrifugal dari gerak elektron.
4. Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi
lebih tinggi bila elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai
dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan, dan
sebaliknya bila elektron berpindah ke orbit yang mempunyai energi lebih
rendah akan memancarkan energi radiasi yang teramati sebagai spektrum
garis yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit
yang bersangkutan.
5. Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state)
apabila elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga
memberikan energi total terendah. Dan apabila elektron-elektron menempati
orbit-orbit yang memberikan energi lebih tinggi daripada energi tingkat
dasarnya dikatakan atom dalam tingkat tereksitasi (excited state). Atom
dalam keadaan dasar lebih stabil daripada dalam keadaan tereksitasi.

Model Hidrogen Bohr

Contoh paling sederhana dari model atom hidrogen Bohr (Z = 1) atau sebuah ion
mirip hidrogen (Z > 1), yang mempunyai elektron bermuatan negatif mengelilingi
inti bermuatan positif. Energi elektromagnetik akan diserap atau dilepaskan ketika

sebuah elektron berpindah dari lintasan satu ke lintasan lain. Jari-jari dari lintasan
bertambah sebagai n2, dimana n adalah bilangan kuantum utama. Transisi dari 3 ke
2 menghasilkan garis pertama dalam deret Balmer. Untuk hidrogen (Z = 1) akan
menghasilkan foton dengan panjang gelombang 656 nm (cahaya merah).

Kelemahan Teori Atom Bohr

1. Walaupun dinilai sudah revolusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori


atom Bohr yaitu:
2. Melanggar asas ketidakpastian Heisenberg karena elektron mempunyai jarijari dan lintasan yang telah diketahui.
3. Model atom Bohr mempunyai nilai momentum sudut lintasan ground
state yang salah.
4. Lemahnya penjelasan tentang prediksi spektra atom yang lebih besar.
5. Tidak dapat memprediksi intensitas relatif garis spektra.
6. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan struktur garis spektra yang baik.
7. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman.

Model Atom Dmitri Ivanovich Mendeleev ( 1834


1907)
Pada tahun 1859 seorang ilmuan Rusia Dmitri Ivanovich Mendeleev menemukan
sistem periodik. Berdasarkan pemikiran dari John Dalton (1805) yang menyatakan
bahwa setiap atom mempunyai massa, maka Mendeleev membagi elemen-elemen
yang dituliskan dalam kartu-kartu berdasarkan pada ukuran berat atom dalam
suatu susunan baris dan kolom, dan dalam satu kolom dituliskan tujuh elemen.
Sampai tahun 1971 telah ditemukan 63 unsur dari 92 elemen yang kita ketahui.
Termasuk Helium yang belum ditemukan. Perkembangan berikutnya terjadi dua
puluh tahun kemudian, dimana Mendeleev menemukan eka-silikon di Jerman, yang
telah diprediksinya sebelumnya. Karena temuan-temuannya itu Mendeleev terkenal
dimana-mana.

Teori Atom Modern


1. Inti atom tersusun atas proton(p) bermuatan positif 1(+1) dan netron(n) tidak
bermuatan (netral) yang dikelilingi elektron bermuatan negative 1(-1),
2. Elektron beredar mengelilingi inti melalui lintasan kulit mulai yang paling rendah
sebagai kulit No.1, selanjutnya kulit No.2 , dan sebagainya.
3. kulit elektron tersusun atas sub kulit
4. sub kulit tersusun atas orbital (ruang elektron)
5. kulit, sub kulit, Orbital serta peredaran elektron ditentukan oleh bilanganbilangan kuantam

Kelemahannya Teori Atom Modern


Hanya dapat menerangkan atom-atom yang memiliki elektron tunggal
seperti gas hidrogen tetapi tidak dapat menerangkan spektrum warna dari
atom yang memiliki banyak elektron.

Kelebihannya Teori Atom Modern


Mampu membuktikan bahwa adanya lintasan elektron untuk atom
hidrogen.

Walaupun teori Bohr telah melukiskan struktur atom cukup detil, namun masih ada
sesuatu yang hilang. Untuk ini perlu kiranya ditinjau kembali mengenai sifat cahaya.

Para ilmuwan selalu saja mendapat kesulitan dalam melukiskan sifat karakteristik
cahaya. Banyak percobaan dengan jelas menunjukkan bahwa cahaya bersifat
gelombang, tetapi pada percobaan lain menunjukkan bahwa cahaya bersifat
sebagai partikel (yang nantinya dikenal sebagai aliran foton yang membawa paketpaket energi atau sejumlah energi diskret terkuantisasi), sebagaimana terjadi pada
berbagai jenis gejala.

Dari perbandingan gejala-gejala tersebut dapat dipertimbangkan bahwa sifat


cahaya atau energi radiasi secara umum berhubungan dengan sifat gelombang dan
sifat partikel atau sering dikenal sebagai dualisme cahaya yaitu sifat gelombang
partikel. Dalam hal seperti ini, sejumlah asumsi kemudian merupakan dasar
pengembangan teori kuantum dapat dirumuskan sebagai berikut:
Atom-atom berkelakuan sebagai osilator, menghasilkan gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi gelombang yang karakteristik bagi atom yang bersangkutan.
Energi tidak dibawa oleh gelombang itu sendiri melainkan oleh foton yang
kecepatan alirnya diberikan oleh intensitas gelombang yang bersangkutan.
Kecepatan pancaran gelombang oleh osilator-osilator menentukan peluang
pancaran foton oleh sumbernya.
Ketiga asumsi tersebut dapat diringkas dalam bentuk kuantum asli seperti yang
diusulkan oleh Max Planck, yaitu bahwa osilator-osilator memancarkan energi dalam
bentuk kelipatan integral dari paket energi basis (yaitu foton) sebagai:
E = nhv

dengan:
n = bilngan kuantum atau diskret
v = frekuensi osilator).

Model Atom Democritus

Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda dibelah


terus menerus, maka pada saat tertentu akan didapat akan didapat bagian yang tidak dapat
dibelah lagi. Bagian seperti ini oleh Democritus disebut atom Istilah atom berasal dari bahasa
yunani a yang artinya tidak, sedangkan tomos yang artinya dibagi. Jadi, atom adalah bagian
terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibelah lagi namun namun masih memiliki sifat kimia
dan sifat fisika benda asalnya.
Atom dilambangkan dengan ZXA , dimana A = nomor massa (menunjukkan massa atom,
merupakan jumlah proton dan neutron), Z = nomor atom (menunjukkan jumlah elektron atau
proton). Proton bermuatan positif, neutron tidak bermuatan (netral), dan elektron bermuatan
negatif. Massa proton = massa neutron = 1.800 kali massa elektron. .
Atom-atom yang memiliki nomor atom sama dan nomor massa berbeda disebut isotop, atomatom yang memiliki nomor massa sama dan nomor atom berbeda dinamakan isobar, atomatom yang memiliiki jumlah neutron yang sama dinamakan isoton.

Anda mungkin juga menyukai