Anda di halaman 1dari 18

MENGHITUNG HARGA JUAL

PRODUK MAKANAN KHAS


DAERAH

PKWU SMAN 2 KOTA SERANG Written by Ika Wahyu Ningsih, S.Pd


BIAYA INVESTASI
ALAT DAN MESIN

Investasi alat dan mesin, yaitu


pembelian perlengkapan alat dan
mesin produksi yang dibutuhkan
untuk proses produksi asinan.

Alat dan mesin produksi yang


dibeli harus sesuai dengan
kapasitas produksi, dan hal teknis
lainnya, seperti ketersediaan daya
listrik, dan lainnya.
BIAYA TETAP
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dan jumlahnya tetap
setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya.

Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air, gas,


penyusutan alat, dan lainnya.

NOTE : 369200 didapatkan dari 7384000/20 hari (kita hitung hari kerja saja,
sabtu dan minggu libur sehingga dalam 1 bulan 20 hari kerja)
BIAYA TIDAK TETAP (VARIABEL)

Biaya tidak tetap (variabel) adalah biaya


yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah
produksi, jadi sifatnya tidak tetap, bisa
berubah sesuai jumlah
produksinya.

Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi


biaya bahan baku, bahan pembantu dan
bahan kemasan.
TOTAL BIAYA

Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan


biaya tetap. Pada proses produksi asinan, total biaya yang
dibutuhkan
adalah

Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap


= Rp 1.221.750,00 + Rp 369.200,00
= Rp 1.569.950,00
HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah harga pokok dari
suatu produk, dimana jika dijual dengan harga tersebut,
maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP
ditentukan untuk bisa menentukan harga jual, dimana
harga jual adalah HPP ditambah margin keuntungan
yang akan diambil. Untuk produk asinan ini HPP-nya
adalah :

Total Biaya / Jumlah produksi


Rp 1. 569.950,00 / 500 = Rp 3140,00

NOTE : Cara menentukan HPP dapat dilakukan dengan


pendekatan Full Costing dan Variabel Costing
CONTOH MENENTUKAN HPP (HARGA POKOK
PRODUKSI) DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

Biaya bahan baku Rp 1.115.750


Biaya tenaga kerja langsung Rp 225.000
Biaya overhead variabel Rp 65.000
Biaya overhead tetap Rp139.200
Harga Pokok Produksi Rp 1.544.950
Biaya administrasi & umum Rp 5000
Biaya pemasaran Rp 20.000
Biaya non produksi Rp 25.000
Total HPP Rp1.569.950
CONTOH MENENTUKAN HPP (HARGA POKOK PRODUKSI)
DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

Biaya bahan baku Rp 1.115.750


Biaya tenaga kerja langsung Rp 225.000
Biaya overhead variabel Rp 65.000
HPP Variabel Rp 1.405.750
Biaya administrasi & umum variabel Rp 2.500
Biaya pemasaran variabel Rp 10.000
Biaya nonproduksi variabel Rp 12.500
Total biaya variabel Rp 1.418.250
Biaya overhead tetap Rp 139.200
Biaya administrasi & umum tetap Rp 2.500
Biaya pemasaran tetap Rp 10.000
Total biaya tetap Rp 151.700
Total HPP Rp1.569.950
CONTOH MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK

Total HPP Rp 1.569.950


Jumlah produksi 500 unit
HPP/unit Rp 3140
Laba Rp 1860
Harga Jual/Unit Rp 5000
HARGA JUAL
Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli
untuk mendapatkan produk tersebut. Harga jual bisa
ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan juga
produk pesaing.
Pada produk asinan dalam kemasan mangkok ini, melihat HPP nya yaitu Rp
3.140,00 dan produk pesaing dengan volume yang relative sama dijual berkisar
Rp 6.000,00 sampai Rp 8.000,00, maka ditetapkan harga jual dari pabrik adalah
Rp 5.000,00 (pada Tabel 7), dengan harapan di tingkat konsumen harganya
adalah Rp 6.000,00 sampai
Rp 7.000,00
PENERIMAAN KOTOR

Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang


didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya.
PENDAPATAN BERSIH (LABA)

Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang


didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total biaya.
Pada produksi asinan ini, jumlah penerimaan bersih adalah:

Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor – Total biaya


= Rp 2.500.000,00 – Rp 1.569.950,00
= Rp 930.050,00
LATIHAN

01

02

03

04

KERJAKAN DIBUKU TULIS DAN DIKUMPULKAN KETIKA


PTM KAMIS, 28 OKTOBER 2021

Anda mungkin juga menyukai