Anda di halaman 1dari 14

ATOM DAN STRUKTURNYA

Pada materi hari ini, kita akan membahas tentang struktur atom

Sebelumnya, apasih atom itu? “Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri
atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom
terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali
pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron).”

Teori tersebut adalah teori terakhir yang ditemukan oleh Erwin Schrodinger

Tapi ada yang lebih mudah penjelasannya. menurut Democritus jika suatu materi
dibelah terus-menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel fundamental yang
disebut sebagai atom (Yunani: atomos = tidak terbagi)

Benar adanya jika kalian biasanya menganggap atom itu adalah partikel terkecil yang
disusun oleh proton dan neutron di inti serta electron yang mengelilinginya. Kalian
menganggap electron berputar mengelilingi inti atom membentuk lingkaran seperti
planet mengelilingi matahari. Mengkin saja penemu teori electron berputar
mengelilingi inti terinspirasi dari planet mengelilingi matahari. Tapi, yang sebenarnya
tidaklah sesimpel itu. Elektron bergerak secara acak, tidak menentu. Bisa dia didekat
inti, atau tiba-tiba menjauhi inti. Bisa berada diatas inti, atau secara tiba-tiba berada
dibawah inti. Tetapi pergerakan atom secara acak tersebut membentuk sebuah ruang
tiga dimensi. Bentuknya seperti bola. Dan nama bola tersebut adalah orbital atom.
Orbital atom adalah tempat dengan persentase terbesar ditemukannya electron.
Berikut gambarnya :

Teori struktur atom juga berkembang dari waktu ke waktu, dari yang awalnya hanya
sebuah gagasan yang dicetuskan oleh demokritus kemudian menjadi bentuk yang
sangat rumit yang diteukan oleh Erwin shcrodinger.
Barikut adalah sederet penemu teori struktur atom.
1. John Dalton
2. J.J. Thompson
3. Rutherford
4. Neils Bohr
5. Werner Heisenberg (Mekanika Kuantum)
Langsung saja kita bahas dari yang pertama :
Teori Atom John Dalton
Berdasarkan konsep atom Democritus sesuai dengna Hukum Kekekalan Massa yang
berbunyi “massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama”

Contohnya adalah jika kalian membakar sebuah zat organic, massa sebelum pembakaran dan
massa sesudah pembakaran adalah sama. Memang agak sulit dinalar. Contoh dikehidupan
sehari-hari adalah disaat kalian membawa kayu yang berat sekali dan kalian bakar. Pastilah
kayu tersebut menjadi arang, disaat kalian mengumpulkan semua arang dari kayu tersebut
dan kalian timbang dengan tangan kalian pastilah rasanya jauh lebih ringan dari berat
sebelum dibakar. terus bagaimana dengan bunyi dari Hukum Kekekalan massa ? katanya
massa awal sebelum reaksi dan sesudah sama, tapi kok beda hasil akhirnya? Ternyata kalian
lupa, bahwa pembakaran tersebut menghailkan gas, hal ini ditandai dengan asap-asap yang
berwarna abu-abu. Jadi massa yang hilang dari tersebut sebenarnya tidak hilang melainkan
massa tersebut berada pada melambung ke udara. Jadi bisa dibilang massa awal = massa
akhir atau mudahnya massa kayu seb pembakaran = massa arang + massa gas.
Jika ditulis dengan reaksi kimianya :
C6H12 + 9O2 6CO2 + 6H2O
C6H12 Disini adalah senyawa organic.

dan Hukum Perbandingan Tetap yang berbunyi “perbandingan massa unsur-unsur dalam
suatu senyawa adalah tetap dan tertentu”,
contoh simple dari pengertian ini adalah, jika kalian mengambil sampel air dikutub utara dan
satu lagi dikutub selatan, pastilah strukturnya sama yaitu H2O. Atau jika kalian sedang jalan-
jalan di eropa dan menghirup udara disana sama saja halnya jika kalian menghirup udara di
hutan Kalimantan karena dimanapun berada, oksigen strukturnya akan selalu sama yaitu O2.
Maksud Tertentu disini adalah CO2 memiliki perbandingan berbeda dari CO, Jika
perbandingan antara C dan O di CO2 adalah 1 dan 2 maka berbeda halnya dengan
perbandinga C dan O di CO yaitu 1 : 1. Disinilah kita mendapatkan data bahwa perbandingan
massa unsur-unsur berbeda dan tertentu (hanya jika senyawanya berbeda). Bingung dengan
senyawa dan unsur? Bisa kalian tanyakan di sesi tanya.
TEORI ATOM JOHN DALTON
maka pada tahun 1803 ilmuwan Inggris John Dalton merumuskan teori model atom sebagai
berikut:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan

Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti bola tolak
peluru. Kelebihan dan kelemahan model atom Dalton antara lain sebagai berikut:
Kelebihan
1. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
2. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Kelemahan
1. Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom
2. Pada kenyataannya atom dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil (partikel
subatomik)
MODEL ATOM THOMPSON

pada tahun 1897, fisikawan Inggris, Joseph John Thomson menemukan elektron . dia
menunjukkan bahwa elektron adalah partikel subatomik. Dari penemuan ini Thomson
mengemukakan hipotesis sebagai berikut:
“karena elektron bermuatan listrik negatif, sedangkan atom bermuatan listrik netral, maka
harus ada muatan listrik positif yang mengimbangi muatan elektron dalam atom”.

Berdasarkan hipotesis tersebut, Thomson mengusulkan model atomnya yang dikenal dengan
nama model atom roti kismis yaitu sebagai berikut:

1. Atom berbentuk bola pejal bermuatan positif yang homogen (diibaratkan seperti roti)
2. Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti kismis yang tersebar di dalam
roti).
Beberapa kelebihan dan kelemahan model atom Thomson adalah sebagai berikut:
Kelebihan
1. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel
subatomik.
2. Dapat menerangkan sifat listrik atom.
Kelemahan
Tidak dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas yang
dikemukakan oleh Rutherford.
MODEL ATOM RUTHERFORD
Tahun 1911, Fisikawan Inggris Ernest Rutherford dan 2
temannya Geiger dan Marsden melakukan eksperimen “penghamburan partikel alfa oleh
selaput tipis emas (0,0004 mm)” dengan hasil sebagai berikut:
1. Sebagian besar partikel alfa menembus selaput tipis emas. Berarti, sebagian besar atom
adalah ruang kosong.
2. Sedikit dari partikel alfa (yang bermuatan positif) dibelokkan keluar oleh sesuatu. hal
ini menunjukkan adanya sesuatu yang bermuatan positif yang dapat membelokkan
partikel alfa.
3. Lebih sedikit lagi dari partikel alfa itu (hanya 1 dari 20.000) terpantul dari selaput tipis
emas. Hal ini menunjukkan adanya sesuatu yang sangat kecil (belakangan disebut
sebagai inti), namun massa terpusat di sana sehingga partikel alfa yang menumbuk
pusat massa itu akan terpantulkan

Dari fenomena percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal
dengan model atom nuklir Rutherford, yaitu sebagai berikut:

1. Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruangan kosong.


2. Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif dan hampir seluruh massa atom terpusat
pada inti.
3. Elektron beredar mengelilingi inti.
4. Jumlah muatan inti sama dengan jumlah muatan elektron sehingga atom bersifat netral.
Beberapa kelebihan dan kelemahan model atom Rutherford adalah
sebagai berikut:

Kelebihan
1. Dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas.
2. Mengemukakan keberadaan inti atom yang bermuatan positif dan merupakan pusat
massa atom.
Kelemahan
1. Bertentangan dengan teori elektron dinamika klasik, di mana suatu partikel bermuatan
listrik apabila bergerak akan memancarkan energi.
2. Elektron bermuatan negatif yang beredar mengelilingi inti akan kehilangan energi terus-
menerus sehingga akhirnya akan membentuk lintasan spiral dan jatuh ke inti. Pada
kenyataannya hal ini tidak terjadi, elektron tetap stabil pada lintasannya.
TEORI ATOM NIELS BOHR
Tahun 1913 fisikawan Denmark, Niels Henrik David Bohr, mengemukakan teori tentang
atom yang bertitik tolak dari model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum Planck.

Model Atom Niels Bohr

Model atom Bohr berdasarkan teorinya adalah sebagai berikut:


1. Elektron beredar mengelilingi inti pada lintasan-lintasan (orbit) tertentu.
2. Elektron yang beredar pada lintasannya tidak memancarkan energi, lintasan elektron ini
disebut lintasan stasioner.
3. Apabila elektron dengan tingkat energi rendah pindah ke lintasan dengan tingkat energi
lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi, peristiwa ini disebut eksitasi.
Sebaliknya, apabila elektron pindah dari lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi ke
lintasan dengan tingkat energi lebih rendah maka elektron akan memancarkan energi,
peristiwa ini disebut deeksitasi.

Baik eksitasi maupun deeksitasi disebut peristiwa transisi elektron. Energi yang diserap atau
dipancarkan pada peristiwa transisi elektron ini dinyatakan dengan persamaan:
∆E = hv
Keterangan :
∆E = Perbedaan tingkat energi
h = tetapan plank 6,6 × 10-34 J/S
v = frekuensi radiasi
4. Energi yang dipancarkan/diserap ketika terjadi transisi elektron terekam sebagai spektrum
atom.
Beberapa kelebihan dan kelemahan model atom Bohr adalah sebagai berikut:

Kelebihan
1. Menjawab kelemahan dalam model atom Rutherford dengan mengaplikasikan teori
kuantum.
2. Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi) dari
atom hidrogen.
Kelemahan
1. Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
2. Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit apabila
atom ditempatkan pada medan magnet.
MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM
Teori Atom Mekanika Kuantum didasarkan pada dualisme sifat elektron yaitu sebagai
gelombang dan sebagai partikel.

Menurut de Broglie, cahaya dapat berperilaku sebagai materi dan berperilaku sebagai
gelombang (dikenal dengan istilah dualisme gelombang partikel). Menurut Heisenberg, tidak
mungkin menentukan kecepatan dan posisi elektron secara bersamaan, tetapi yang dapat
ditentukan hanyalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti.

Erwin Schrodinger mengajukan teori yang disebut teori atom mekanika kuantum
”Kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti yang dapat ditentukan
adalah kemungkinan menemukna elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom”.

Daerah dangan kemungkinan terbesar ditemukan elektron disebut orbital. Orbital


digambarkan berupa awan, yang tebal tipisnya menyatakan besar kecilnya kemungkinan
ditemukan elektron di daerah tersebut. Kemudian Werner Heisenberg mengemukakan bahwa
metode eksperimen yang digunakan untuk menemukan posisi atau momentum suatu partikel
seperti elektron dapat menyebabkan perubahan, baik pada posisi, momentum atau keduanya.

Teori Schrodinger dan prinsip ketidakpastian Heisenberg melahirkan model atom mekanika
kuantum sebagai berikut:

1. Posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti.


2. Atom mempunyai kulit elektron.
3. Setiap kulit elektron memiliki subkulit elektron.
4. Setiap subkulit elektron memiliki sub-sub kulit elektron.

a) Bilangan Kuantum

Untuk menyatakan kedudukan, bentuk, serta orientasi suatu orbital digunakan empat bilangan
kuantum, sebagai berikut Bilangan kuantum utama (n)
Menyatakan tingkat energi utama/ kulit atom Bilangan kuantum utama paling banyak
ditempati oleh 2n2 elektron (n = jumlah kulit). Ex : Jumlah elektron maksimum yang
ditempati kulit N adalah 2n2 = 2.(42) = 32 elektron.
Bilangan Kuantum Azimut (l)

Menyatakan subkulit tempat elektron berada. Nilai bilangan Azimut yaitu dari 0 sampai (n-
1). Nilai l = 0, 1, 2, …(n–1′)

Ex : Tentukan notasi elektron, apabila diketahui elektron menempati: Kulit n = 1 dan subkulit
=0

Jawab : Kulit n = 1

Subkulit = 0, menunjukkan subkulit s

Sehingga, notasi elektronnya adalah 1s

Bilangan Kuantum magnetik (m)


Menyatakan orbital mana yang ditempati elektron pada suatu subkulit.

Bilangan Kuantum Spins (s)


Menyatakan ke arah mana elektron beredar. Selain mengutari inti elektron berputar pada
sumbunya. Ada 2 kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu

v s = + ½ , digambarkan dengan tanda panah ke atas ↑ (searah jarum jam)

v s = -½, digambarkan dengan tanda panah ke bawah ↓ (berlawanan arah jarum jam)
b) Bentuk Orbital

Bentuk orbital bergantung pada bilangan kuantum azimut (l). Orbital dengan bilangan
kuantum azimut yang sama akan mempunyai bentuk yang sama.

Orbital s
Bentuk orbital subkulit s seperti bola, di manapun elektron beredar akan mempunyai jarak
yang sama terhadap inti

Orbital p

Rapatan elektron terdistribusi pada bagian yang saling berlawanan dengan


inti atom.inti terletak pada simpul dengan kerapatan elektron adalah nol. Orbital p
mempunyai bentuk seperti balon terpilin. Dengan memiliki 3 harga m (-1, 0, +1), maka
orbital p ada 3 macam yaitu px, py, pz

Orbital d
Subkulit d mempunyai 5 orbital , yaitu dxy, dzx, dyz, dx2, dx2– y2.

Orbital f
Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital d.
Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara. Orbital ini hanya digunakan
untuk unsur-unsur transisi yang letaknya lebih dalam.

c) Konfigurasi electron

Konfigurasi elektron menggambarkan distribusi elektron dalam orbital atom. Elektron


tersusun dalam atom menurut tiga aturan:

• Asas Aufbau
Mempunyai prinsip bahwa pengisian elektron pada orbital di mulai dari tingkat energi
terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Urutan energi dari tingkat yang terendah ke
tingkat yang tertinggi, yaitu :

1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d ………………
Ex : Tentukan konfigurasi elektron berdasarkan asas Aufbau pada 36Kr
Jawab : 36Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

• Aturan Hund

Menurut aturan Hund, pada pengisian orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama, yaitu
orbital-orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan menempati orbital secara
sendiri-sendiri dengan spin yang paralel, baru kemudian berpasangan.

Ex : Tentukan diagram orbital untuk unsur 7N

Jawab : 7N = 1s2 2s2 2p3 , diagram orbitalnya adalah

• Asas Larangan Pauli

Asas larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam sebuah atom apa pun
dapat mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.

Ex :Tentukan bilangan kuamtum dan diagram orbital yang dimiliki oleh atom 19K
Jawab : 19K = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 atau (Ar) 4s1
` n = 4, l = 0, m = 0, dan s = + ½

d) Hubungan konfigurasi elektron dan letak unsur dalam Sistem Periodik

Sistim periodik unsur terdiri dari dua golongan besar, yaitu golongan utama (A) dan golongan
transisi (B). Konfigurasi elektron atom-atom unsur dapat dikelompokkan ke dalam blok
sebagai berikut:

Unsur Blok s
Unsur yang konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit s. Unsur-unsur yang
termasuk blok s adalah unsur-unsur golongan IA dan IIA.

Unsur Blok p

Konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit p. Unsur yang termasuk golongan p
adalah unsur-unsur golongan IIIA sampai VIIIA.

Uusur Blok d

Konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit d. Unsur yang termasuk blok d adalah
unsur golongan IB sampai golongan VIIIB.
Unsur blok f

Konfigurasi elektron yang diakhiri subkulit f. Unsur yang termasuk blok f adalah unsur-unsur
golongan Lantanida dan golongan Aktinida.Ex : Tentukan golongan dan perioda pada
usur 14Si
Jawab : konfigurasi elektron 14Si = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 atau (Ne) 3s2 3p2
Jumlah elektron valensi = 4, subkulit s dan p, termasuk golongan IV A

Subkulit ke-3 sehingga termasuk perioda 3

Gambar struktur atom menurut mekanika kuantum :

Gambar orbital atom menurut sub kulitnya :


MOHON DIBACA SECARA PERLAHAN. JIKA ADA YANG
KEBINGUNGAN BISA LANGSUNG SAJA DITANYAKAN.

Anda mungkin juga menyukai