Anda di halaman 1dari 22

1.

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang


atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa "Massa
total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi".
Sedangkan Prouts menyatakan bahwa "Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa selalu tetap". Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya
tentang atom sebagai berikut:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi

2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda

3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan


sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen

4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali


dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak

peluru. Seperti gambar berikut ini:

Model Atom Dalton seperti bola pejal

Percobaan Lavosier

Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah
beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan
volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah (merkuri
oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri oksida, kemudian
dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume
gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama

Percobaan Joseph Pruost


Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang dihasilkan
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap.

Sebelum Setelah
Percobaan Perbandingan
pemanasan (g pemanasan (g
ke- Mg/MgO
Mg) MgO)
1 0,62 1,02 0,62/1,02 = 0,61

2 0,48 0,79 0,48/0,79 = 0,60

3 0,36 0,60 0,36/0,60 = 0,60

Kelemahan Model Atom Dalton

Kelebihan
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom

Kelemahan
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik.
Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah
elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.

Model Atom Dalton


John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum
kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust).
Teori yang diusulkan Dalton:

Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi.

Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu


unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur
yang berbeda.

Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan


bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom
hidrogen dan atom-atom oksigen.

Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau


penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal


seperti ada tolak peluru. Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan
suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Bagaimana mungkin suatu
bola pejal dapat menghantarkan listrik, padahal listrik adalah elektron
yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan
terjadinya daya hantar listrik.

Model Atom Thomson


Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen yang
dilakukannya tabung sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada
partikel bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron. Thomson
mengusulkan model atom seperti roti kismis atau kue onde-onde. Suatu
bola pejal yang permukaannya dikelilingi elektron dan partikel lain yang
bermuatan positif sehingga atom bersifat netral.

Kelemahan model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan


positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

Model Atom Rutherford


Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis
dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan,
dibelokkan atau dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat susunan-
susunan partikel bermuatan positif dan negatif.

Hipotesa dari Rutherford adalah atom yang tersusun dari inti atom dan
elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa
atom terpusat pada inti atom. Model atom Rutherford seperti tata surya.

Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron


tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron
mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama kelamaan
energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan
mendekati inti dan jatuh ke dalam inti

Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu
sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas
kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan
pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan
Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah
dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

Model Atom Niels Bohr


Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan
percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang
berbentuk garis.
Hipotesis Bohr adalah :

Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan
menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom
itu tidak akan berkurang.

Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan
menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan
memancarkan energi.

Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk
tempat berpindahnya elektron. Kelemahan model atom ini adalah: tidak
dapat menjelaskan spekrum warna dari atom berelektron banyak.
Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom
Bohr.

2. engertian, Kelebihan, Kelemahan, Contoh, Gambar, Kimia, Ciri-Ciri| Joseph John


Thomson atau J.J. Thomson seorang fisikawan yang berasal dari inggris, yang menemukan
elektron suatu partikel bermuatna negatif yang lebih ringan daripada atom di tahun 1897.
Elektron merupakan partikel subatomik lalu dari hal tersebut, Thomson berhipotesis: "karena
elektron bermuatan negatif, sedangkan atom bermuatan listrik netral maka haruslah ada
muatan listrik positif yang mengimbangi muatan elektron dalam atom". Maka dia pun
mengusulkan suatu model atom yang dikenal dengan model atom roti kismis yaitu sebagai
berikut..

1. Atom berbentuk seperti bola pejal yang memiliki muatan positif yang homogen
(diibaratkan sebagai roti)
2. Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti kismis yang tersebar dalam roti).

Model Atom Thomson

Kelebihan dan Kelemahan Teori Model Atom Thomson

Beberapa kelebihan dan kelemahan dalam teori model atom Thomson yang dapat dilihat
dibawah ini...
Kelebihan Teori Model Atom Thomson

Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut dengan
subatomik
Dapat menerangkan sifat listrik atom

Kelemahan Teori Model Atom Thomson

Tidak dapat menerangkan fenomena penghaburan partikel alfa oleh selaput tipis emas
yang dikemukakan Rutherford

Tidak mampu menjelaskan mengenai adanya inti atom

Ciri-Ciri Model Atom Thomson

Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron

Gambar Tokoh Penemu Model Atom Tersebut

"Joseph John Thomson (1856-1940)"


Joseph John Thomson (1856-1940) adalah seorang ahli dibidang fisika yang dulunya bercita-
cita sebagai insiyur kereta api. Namun takdir berkata lain, Thomson mendedikasikan dirinya
kepada ilmu pengetahuan , dan selain dari penemuan model atomnya, dia juga membuktikan
adanya elektron. Dari keberadaan elektron telah mengubah teori listrik dan atom.

3. Model Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)melakukan


percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa () terhadap lempeng tipis emas.
Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan
bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas.
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah
atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila
partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel
alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1), tetapi dari pengamatan Marsden
diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90 bahkan
lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:

1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan

2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom


emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang
bermuatan positif.

3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,


berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka
didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran
atom keseluruhan.

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan


model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral
yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.

Kelemahan Model Atom Rutherford

Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti

Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama -
kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti
dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong
kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa
yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda
karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah
telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

Pada tahun 1911, Rutherford menyangkal kebenaran teori atom Thomson yang
mengatakan bahwa atom merupakan bermuatan positif, dan disekelilingnya
terdapat elektron bermuatan negatif layaknya roti kismis. Teori atom Rutherford
mengatakan bahwa atom mempunyai inti yang merupakan pusat massa yang
kemudian dinamakan nukleus, dengan dikelilingi awan elektron bermuatan
negatif.

Dasar Teori Atom Rutherford


Teori atom Rutherford didasarkan pada eksperimen penembakan inti atom
lempengan emas dengan partikel alfa yang dikenal dengan percobaan Geiger-
Marsden. Pada saat itu, Rutherford menysun desain rancangan percobaan
penembakan atom emas oleh partikel alfa yang dipancarkan oleh unsur
radioaktif. Ternyata, sinar radioaktf tersebut ada yang dipantulkan, dibelokkan,
dan diteruskan.

Perhatikan gambar percobaan dari Rutherford berikut ini:

Eksperimen penembakan inti atom lempengan emas dengan partikel alfa yang
dikenal dengan percobaan Geiger-Marsden

Seperti pada gambar di atas, Rutherford menjelaskan bahwa jika partikel alfa
mengenai inti atom, maka akan terjadi tumbukan yang mengakibatkan
pembelokan atau pemantulan partikel alfa. Hal itu disebabkan karena massa dan
muatan atom terpusat pada inti (nukleus). Rutherford menyarankan bahwa
muatan inti atom sebanding dengan massa atom dalam sma( satuan massa
atom). Partikel alfa yang mengenai awan elektron tidak dibelokkan maupun
dipantulkan.

Bunyi Teori Atom Rutherford

Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar (alpha) pada


lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis
model atom Rutherford:

Model Atom Ernest Rutherford

1. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong atau hampa.


2. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa
atom.

3. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi.

4. Sebagian besar partikel lewat tanpa mengalami


pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali
yang dipantulkan.

5. Awan elektron tidak mempengaruhi penyebaran partikel alfa.

Kelebihan Model Atom Rutherford

1. Mudah dipahami untuk menjelaskan struktur atom yang rumit

2. Dapat menjelaskan bentuk lintasan elektron yang mengelilingi inti atom

3. Dapat menggambarkan gerak elektron disekitar inti

Kelemahan Model Atom Rutherford

1. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti


memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan
akhirnya menempel pada inti.

2. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak


elektron dan cara rotasinya terhadap inti atom.

3. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom


menjadi tidak stabil.

4. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).

5. Spektrum atom dan mekanika kuantum

Bohr merupakan orang yang pertama menghubungkan teori struktur atom dengan
tingkat energi elektron untuk menjelaskan spektrum.

Teori atom Bohr berhasil menjelaskan struktur atom hidrogen, tetapi belum dapat
menerangkan atom berelektron banyak.

Masih ada kekurangan yang mendasar pada model atom Bohr.

Kekurangan model atom Bohr disempurnakan dengan model atom mekanika


kuantum.

Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum


Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan,
yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti
atom..
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.
Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang
untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger

x,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi


Y = Fungsi gelombang
m = massa
= h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E = Energi total
V = Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau
hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.

Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa
orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

Ciri khas model atom mekanika gelombang

Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak


stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang
yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar
ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)

Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
(Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)

Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu
yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

Bilangan kuantum dan orbital atom

Schrodinger berhasil menyelesaikan seperangkat persamaan matematis yang


menghasilkan tiga bilangan kuantum yang menunjukkan daerah kebolehjadian
menemukan elektron di sekeliling inti.

Ketiga bilangan kuantum itu adalah bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum
azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (ml).
Bilangan kuantum utama (n) menunjukkan tingkat energi.

Bilangan kuantum azimut (l) menentukan bentuk orbital dan sub tingkatan energi.

Bilangan kuantum magnetik (ml) menyatakan orientasi orbital atau sikap orbital
terhadap orbital lain.

Selain tiga bilangan kuantum yang berasal dari penyelesaian persamaan Schrodinger,
masih ada satu bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum spin (ms).

Bilangan kuantum spin menentukan arah perputaran (spin) tiap elektron.

Menggambarkan bentuk orbital s, p, dan d.

Konfigurasi elektron dan sistem periodik

Menurut prinsip Aufbau, konfigurasi elektron dimulai dari subkulit yang memiliki
tingkat energi terendah dan diikuti dengan subkulit yang memiliki tingkat energi
lebih tinggi.

Asas larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam sebuah atom apa
pun dapat mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.

Menurut aturan Hund, dalam subtingkatan energi tertentu, tiap orbitaldihuni oleh satu
elektron terlebih dahulu sebelum ada orbital yang memiliki sepasang elektron.
Elektron-elektron tunggal dalam orbital itu mempunyai spin searah (paralel).

Dalam sistem periodik unsur, unsur dikelompokkan dalam empat blok, yaitu blok s,
blok p, blok d, dan blok f.

Teori Atom Bohr dan Teori Mekanika Kuantum


Teori Atom Bohr

teori atom bohr menggambarkan atom sebagai berikut:

1. elektron-elektron mengitari inti atom pada tingkat energi dan lintasan


tertentu.

2. lintasan tersebut berbentuk lingkaran.

3. elektron dapat berpindah dari tingkat energi satu ke tingkat energi lain.

kelemahan dari teori atom bohr adalah sebagai berikut:

1. Teori atom bohr hanya dapat menggambarkan atau menerangkan


spektrum atom sederhana (hidrogen), tidak dapat menerangkan
spektrum atom dengan nomor atom >1.
2. Tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet pada atom hydrogen.

Teori Atom Mekanika Kuantum

Model atom mekanika kuantum merupakan model atom modern yang berkembang dan
melengkapi kekurangan dari model atom bohr. model atom modern didasarkan pada tiga hal
berikut:

1. menurut Louis de Broglie, elektron bersifat gelombang dan partikel.

2. menurut Werner Heisenberg, dengan asas ketidakpastian bahwa ruang


disekitar inti ditemukan elektron yang disebut orbital.

3. menurut Erwin Schrodinger, mengenai persamaan gelombang elektron


dalam atom.

Dari ketiga hal diatas, maka diperoleh model atom modern sebagai berikut:

1. elektron-elektron mengitari inti atom dan berada pada orbital-orbital


tertentu yang membentuk kulit atom.

2. orbital merupakan ruang disekitar inti dimana elektron dapat ditemukan.

3. kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan


kuantum.

5. KUANTUM

Teori atom mekanika kuantum

Teori Atom Mekanika Kuantum didasarkan pada dualisme sifat elektron yaitu sebagai
gelombang dan sebagai partikel.

Menurut de Broglie, cahaya dapat berperilaku sebagai materi dan berperilaku sebagai
gelombang (dikenal dengan istilah dualisme gelombang partikel). Menurut Heisenberg, tidak
mungkin menentukan kecepatan dan posisi elektron secara bersamaan, tetapi yang dapat
ditentukan hanyalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti.

Erwin Schrodinger mengajukan teori yang disebut teori atom mekanika kuantum
Kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti yang dapat ditentukan
adalah kemungkinan menemukna elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom.

Daerah dangan kemungkinan terbesar ditemukan elektron disebut orbital. Orbital


digambarkan berupa awan, yang tebal tipisnya menyatakan besar kecilnya kemungkinan
ditemukan elektron di daerah tersebut. Kemudian Werner Heisenberg mengemukakan bahwa
metode eksperimen yang digunakan untuk menemukan posisi atau momentum suatu partikel
seperti elektron dapat menyebabkan perubahan, baik pada posisi, momentum atau keduanya.
Teori Schrodinger dan prinsip ketidakpastian Heisenberg melahirkan model atom mekanika
kuantum sebagai berikut:

1. Posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti.

2. Atom mempunyai kulit elektron.

3. Setiap kulit elektron memiliki subkulit elektron.

4. Setiap subkulit elektron memiliki sub-sub kulit elektron.

a) Bilangan Kuantum

Untuk menyatakan kedudukan, bentuk, serta orientasi suatu orbital digunakan empat bilangan
kuantum, sebagai berikut Bilangan kuantum utama (n)

Menyatakan tingkat energi utama/ kulit atom Bilangan kuantum utama paling banyak
ditempati oleh 2n2 elektron (n = jumlah kulit). Ex : Jumlah elektron maksimum yang
ditempati kulit N adalah 2n2 = 2.(42) = 32 elektron.

Bilangan Kuantum Azimut (l)

Menyatakan subkulit tempat elektron berada. Nilai bilangan Azimut yaitu dari 0 sampai (n-1).
Nilai l = 0, 1, 2, (n1)

Ex : Tentukan notasi elektron, apabila diketahui elektron menempati: Kulit n = 1 dan subkulit
=0

Jawab : Kulit n = 1

Subkulit = 0, menunjukkan subkulit s

Sehingga, notasi elektronnya adalah 1s

Bilangan Kuantum magnetik (m)

Menyatakan orbital mana yang ditempati elektron pada suatu subkulit.

Bilangan Kuantum Spins (s)

Menyatakan ke arah mana elektron beredar. Selain mengutari inti elektron berputar pada
sumbunya. Ada 2 kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu

v s = + , digambarkan dengan tanda panah ke atas (searah jarum jam)

v s = -, digambarkan dengan tanda panah ke bawah (berlawanan arah jarum jam)

b) Bentuk Orbital
Bentuk orbital bergantung pada bilangan kuantum azimut (l). Orbital dengan bilangan
kuantum azimut yang sama akan mempunyai bentuk yang sama.

Orbital s

Bentuk orbital subkulit s seperti bola, di manapun elektron beredar akan mempunyai jarak
yang sama terhadap inti

Orbital p

Rapatan elektron terdistribusi pada bagian yang saling berlawanan dengan inti atom.inti
terletak pada simpul dengan kerapatan elektron adalah nol. Orbital p mempunyai bentuk
seperti balon terpilin. Dengan memiliki 3 harga m (-1, 0, +1), maka orbital p ada 3 macam
yaitu px, py, pz

Orbital d

Subkulit d mempunyai 5 orbital , yaitu dxy, dzx, dyz, dx2, dx2 y2.

Orbital f

Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital d.
Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara. Orbital ini hanya digunakan
untuk unsur-unsur transisi yang letaknya lebih dalam.

c) Konfigurasi elektron

Konfigurasi elektron menggambarkan distribusi elektron dalam orbital atom. Elektron


tersusun dalam atom menurut tiga aturan:

Asas Aufbau

Mempunyai prinsip bahwa pengisian elektron pada orbital di mulai dari tingkat energi
terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Urutan energi dari tingkat yang terendah ke
tingkat yang tertinggi, yaitu :

1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d

Ex : Tentukan konfigurasi elektron berdasarkan asas Aufbau pada 36Kr

Jawab : 36Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

Aturan Hund

Menurut aturan Hund, pada pengisian orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama, yaitu
orbital-orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan menempati orbital secara
sendiri-sendiri dengan spin yang paralel, baru kemudian berpasangan.

Ex : Tentukan diagram orbital untuk unsur 7N


Jawab : 7N = 1s2 2s2 2p3 , diagram orbitalnya adalah

Asas Larangan Pauli

Asas larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam sebuah atom apa pun
dapat mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.

Ex :Tentukan bilangan kuamtum dan diagram orbital yang dimiliki oleh atom 19K

Jawab : 19K = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 atau (Ar) 4s1

` n = 4, l = 0, m = 0, dan s = +

d) Hubungan konfigurasi elektron dan letak unsur dalam Sistem Periodik

Sistim periodik unsur terdiri dari dua golongan besar, yaitu golongan utama (A) dan golongan
transisi (B). Konfigurasi elektron atom-atom unsur dapat dikelompokkan ke dalam blok
sebagai berikut:

Unsur Blok s

Unsur yang konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit s. Unsur-unsur yang
termasuk blok s adalah unsur-unsur golongan IA dan IIA.

Unsur Blok p

Konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit p. Unsur yang termasuk golongan p
adalah unsur-unsur golongan IIIA sampai VIIIA.

Uusur Blok d

Konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit d. Unsur yang termasuk blok d adalah
unsur golongan IB sampai golongan VIIIB.

Unsur blok f

Konfigurasi elektron yang diakhiri subkulit f. Unsur yang termasuk blok f adalah unsur-unsur
golongan Lantanida dan golongan Aktinida.Ex : Tentukan golongan dan perioda pada usur
14Si

Jawab : konfigurasi elektron 14Si = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 atau (Ne) 3s2 3p2

Jumlah elektron valensi = 4, subkulit s dan p, termasuk golongan IV A

Subkulit ke-3 sehingga termasuk perioda 3

DAFTAR PUSTAKA:

Johari,J.M.C dan Rachmawati M, 2008, Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI, Esis
Parning, Horale, dan Tiopan, 2007, Kimia 2, SMA/MA kelas XI, Yudhistira

Syukri S., 1999, Kimia Dasar I, Bandung: Penerbit ITB

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J.
Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode
merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan
anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan
partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut
elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka
harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron
tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom
dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang
menyatakan bahwa:

"Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif
elektron"

Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji
jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal,
yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom
Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
Model Atom Mekanika Kuantum). Model atom mekanika kuantum dapat dikatakan
sebagai tahap akhir (hingga saat ini) dari perkembangan model atom. Model atom mekanika
kuantum diawali oleh anggapan Bohr bahwa, atom terdiri atas inti atom dan elektron berada
di sekelilingnya. Penjelasan mengenai keberadaan elektron dalam atom dijelaskan dengan
teori mekanika kuantum. Menurut teori mekanika kuantum, elektron dalam mengelilingi
inti terletak pada tingkat-tingkat tertentu. Akan tetapi, keberadaan elektron tidak dapat
dipastikan kedudukannya secara tepat. Adapun yang dapat dipastikan hanyalah kebolehjadian
menemukan elektron.

Model atom mekanika kuantum


Daerah atau ruang kebolehjadian menemukan elektron disebut orbital. Karena daerah
kebolehjadian menemukan elektron diturunkan dengan persamaan matematis, orbital dapat
dinyatakan dengan persamaan matematis. Tingkat energi untuk menemukan elektron dalam
atom disebut bilangan kuantum utama. Bilangan kuantum utama dilambangkan dengan huruf
n yang merniliki nilai 1,2,3, .... Dengan kata lain, bilangan kuantum utama menunjukkan
tingkat energi suatu elektron dan ukuran orbital. Bilangan kuantum utama juga menyatakan
jarak antara orbital dan inti. Orbital- orbital yang memiliki bilangan kuantum sarna akan
membentuk kulit atom. Jadi, kulit atom adalah kumpulan dari orbital yang memiliki
bilangan kuantum utama yang sama.
Kulit atom dinyatakan dengan huruf K, L, M, .... Hubungan antara bilangan kuantum utama
dan kulit atom adalah sebagai berikut. Kulit atom terdiri atas subkulit atau orbital yang
mempunyai bilangan kuantum utama sama. Jumlah maksimum orbital dalam suatu kulit
adalah sebesar n, n adalah bilangan kuantum utama. Jumlah elektron maksimum pada tiap
orbital adalah dua sehingga tiap kulit atom maksimum berisi elektron sebanyak 2n2.

Model atom mekanika kuantum dikemukakan oleh Erwin Schrodinger. Model ini dapat
digunakan untuk menjelaskan atom hidrogen dan atom yang lain. Erwin Schrodinger
mendasarkan model atomnya pada hipotesis de Broglie mengenai dualisme partikel dan
ketidakpastian Heisenberg. Menurut Louis de Broglie, cahaya memiliki sifat partikel dan sifat
cahaya. Sifat partikel ditandai dengan memiliki massa. Sifat cahaya ditandai dengan memiliki
sifat gelombang dalam gerakannya. Dengan demikian, elektron yang memiliki massa dapat
dipandang sebagai partikel dan cahaya. Akibat dualisme elektron, Heisenberg mengajukan
prinsip ketidakpastian. Menurut Heisenberg, tidak ada metode yang dapat digunakan untuk
menentukan kedudukan elektron. Akan tetapi, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian
menemukan elektron. Erwin Schrodinger memperoleh hadiah Nobel 1933 bidang fisika
bersama Paul Dirac, seorang fisikawan lain, untuk karya perintis mereka dalam mekanika
kuantum.

Mekanika kuantum
Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada
tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan kerangka matematika untuk berbagai cabang
fisika dan kimia, termasuk fisika atom, fisika molekular, kimia komputasi, kimia kuantum,
fisika partikel, dan fisika nuklir. Mekanika kuantum adalah bagian dari teori medan kuantum
dan fisika kuantum umumnya, yang, bersama relativitas umum, merupakan salah satu pilar
fisika modern. Dasar dari mekanika kuantum adalah bahwa energi itu tidak kontinyu, tapi
diskritberupa 'paket' atau 'kuanta'. Konsep ini cukup revolusioner, karena bertentangan
dengan fisika klasik yang berasumsi bahwa energi itu berkesinambungan.

Sejarah
Pada tahun 1900, Max Planck memperkenalkan ide bahwa energi dapat dibagi-bagi menjadi
beberapa paket atau kuanta. Ide ini secara khusus digunakan untuk menjelaskan sebaran
intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam. Pada tahun 1905, Albert Einstein
menjelaskan efek fotoelektrik dengan menyimpulkan bahwa energi cahaya datang dalam
bentuk kuanta yang disebut foton. Pada tahun 1913, Niels Bohr menjelaskan garis spektrum
dari atom hidrogen, lagi dengan menggunakan kuantisasi. Pada tahun 1924, Louis de Broglie
memberikan teorinya tentang gelombang benda.
Teori-teori di atas, meskipun sukses, tetapi sangat fenomenologikal: tidak ada penjelasan
jelas untuk kuantisasi. Mereka dikenal sebagai teori kuantum lama.

Frase "Fisika kuantum" pertama kali digunakan oleh Johnston dalam tulisannya Planck's
Universe in Light of Modern Physics (Alam Planck dalam cahaya Fisika Modern).

Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Werner Karl Heisenberg
mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrdinger menemukan mekanika
gelombang dan persamaan Schrdinger. Schrdinger beberapa kali menunjukkan bahwa
kedua pendekatan tersebut sama.

Heisenberg merumuskan prinsip ketidakpastiannya pada tahun 1927, dan interpretasi


Kopenhagen terbentuk dalam waktu yang hampir bersamaan. Pada 1927, Paul Dirac
menggabungkan mekanika kuantum dengan relativitas khusus. Dia juga membuka
penggunaan teori operator, termasuk notasi bra-ket yang berpengaruh. Pada tahun 1932,
Neumann Janos merumuskan dasar matematika yang kuat untuk mekanika kuantum sebagai
teori operator.

Bidang kimia kuantum dibuka oleh Walter Heitler dan Fritz London, yang mempublikasikan
penelitian ikatan kovalen dari molekul hidrogen pada tahun 1927. Kimia kuantum beberapa
kali dikembangkan oleh pekerja dalam jumlah besar, termasuk kimiawan Amerika Linus
Pauling.

Berawal pada 1927, percobaan dimulai untuk menggunakan mekanika kuantum ke dalam
bidang di luar partikel satuan, yang menghasilkan teori medan kuantum. Pekerja awal dalam
bidang ini termasuk Dirac, Wolfgang Pauli, Victor Weisskopf dan Pascaul Jordan. Bidang
riset area ini dikembangkan dalam formulasi elektrodinamika kuantum oleh Richard
Feynman, Freeman Dyson, Julian Schwinger, dan Tomonaga Shin'ichir pada tahun 1940-an.
Elektrodinamika kuantum adalah teori kuantum elektron, positron, dan Medan
elektromagnetik, dan berlaku sebagai contoh untuk teori kuantum berikutnya.

Interpretasi banyak dunia diformulasikan oleh Hugh Everett pada tahun 1966.

Teori Kromodinamika kuantum diformulasikan pada awal 1960an. Teori yang kita kenal
sekarang ini diformulasikan oleh Polizter, Gross and Wilzcek pada tahun 1975.
Pengembangan awal oleh Schwinger, Peter Higgs, Goldstone dan lain-lain. Sheldon Lee
Glashow, Steven Weinberg dan Abdus Salam menunjukan secara independen bagaimana
gaya nuklir lemah dan elektrodinamika kuantum dapat digabungkan menjadi satu gaya lemah
elektro.

Eksperimen penemuan

Eksperimen celah-ganda royan membuktikan sifat gelombang dari cahaya.


(sekitar 2012)
Henri Becquerel menemukan radioaktivitas (1896)

Joseph John Thomson - eksperimen tabung sinar kathoda (menemukan


elektron dan muatan negatifnya) (1897)

Penelitian radiasi benda hitam antara 1850 dan 1900, yang tidak dapat
dijelaskan tanpa konsep kuantum.

Robert Millikan - eksperimen tetesan oli, membuktikan bahwa muatan


listrik terjadi dalam kuanta (seluruh unit), (1909)

Ernest Rutherford - eksperimen lembaran emas menggagalkan model


puding plum atom yang menyarankan bahwa muatan positif dan masa
atom tersebar dengan rata. (1911)

Otto Stern dan Walter Gerlach melakukan eksperimen Stern-Gerlach, yang


menunjukkan sifat kuantisasi partikel spin (1920)

Clyde L. Cowan dan Frederick Reines meyakinkan keberadaan neutrino


dalam eksperimen neutrino (1955)

Bukti dari mekanika kuantum


Mekanika kuantum sangat berguna untuk menjelaskan perilaku atom dan partikel subatomik
seperti proton, neutron dan elektron yang tidak mematuhi hukum-hukum fisika klasik. Atom
biasanya digambarkan sebagai sebuah sistem di mana elektron (yang bermuatan listrik
negatif) beredar seputar nukleus atom (yang bermuatan listrik positif). Menurut mekanika
kuantum, ketika sebuah elektron berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi (misalnya
dari n=2 atau kulit atom ke-2 ) ke tingkat energi yang lebih rendah (misalnya n=1 atau kulit
atom tingkat ke-1), energi berupa sebuah partikel cahaya yang disebut foton, dilepaskan.
Energi yang dilepaskan dapat dirumuskan sbb:

keterangan:

adalah energi (J)

adalah tetapan Planck, (Js), dan

adalah frekuensi dari cahaya (Hz)

Dalam spektrometer massa, telah dibuktikan bahwa garis-garis spektrum dari atom yang di-
ionisasi tidak kontinyu, hanya pada frekuensi/panjang gelombang tertentu garis-garis
spektrum dapat dilihat. Ini adalah salah satu bukti dari teori mekanika kuantum.

Model Bohr Atom


Setelah penemuan spektrum emisi hidrogen dan efek fotolistrik, fisikawan Denmark Niels
Bohr (1885 1962) mengusulkan sebuah model baru dari atom pada tahun 1915 Bohr
mengusulkan bahwa elektron tidak memancarkan energi saat mereka mengorbit inti, tetapi
ada di keadaan-keadaan energi konstan yang disebutnya keadaan stasioner.
Ini berarti bahwa elektron mengorbit pada jarak tetap dari inti (lihat Gambar di bawah).
Karya Bohr terutama didasarkan pada spektrum emisi hidrogen. Hal ini juga disebut sebagai
model planet atom. Ini menjelaskan cara kerja bagian dalam atom hidrogen. Bohr dianugerahi
Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1922 untuk karyanya.

Bohr menjelaskan bahwa elektron dapat pindah ke orbit yang berbeda dengan penambahan
energi. Ketika energi dihilangkan, elektron kembali ke keadaan dasar mereka, memancarkan
jumlah energi yang sesuai sebuah kuantum cahaya, atau foton. Ini adalah dasar untuk apa
yang kemudian dikenal sebagai teori kuantum. Ini adalah teori yang didasarkan pada prinsip
bahwa materi dan energi memiliki sifat-sifat baik partikel dan gelombang. Ini menyumbang
berbagai fenomena fisik, termasuk keberadaan paket diskrit energi dan materi, prinsip
ketidakpastian, dan prinsip eksklusi.

Menurut model Bohr, sering disebut sebagai model planet, elektron mengelilingi inti atom
pada jalur yang diijinkan tertentu yang disebut orbit. Ketika elektron adalah di salah satu
orbit, energinya adalah tetap. Keadaan dasar dari atom hidrogen, di mana energi yang
terendah, adalah ketika elektron berada dalam orbit yang paling dekat dengan inti. Orbit yang
jauh dari inti semua energi berturut-turut lebih besar. Elektron tidak diperbolehkan untuk
menduduki salah satu ruang di antara orbit. Sebuah analogi sehari-hari untuk model Bohr
adalah anak tangga. Ketika Anda bergerak ke atas atau bawah tangga, Anda hanya dapat
menempati anak tangga tertentu dan tidak bisa di ruang-ruang di antara anak tangga.
Bergerak menaiki tangga meningkatkan energi potensial Anda, saat bergerak menuruni
tangga akan menurunkan energi Anda.

model atom hidrogen Bohr

Kelemahan Teori Atom Bohr


Teori atom Bohr gagal karena keterbatasan berikut:

1) model atom Bohr didasarkan pada spektrum atom dan juga Mekanika Newton ini yang
berlaku untuk benda-benda makroskopik, bukan untuk partikel mikroskopis.

2) Dia mengatakan bahwa elektron berputar mengelilingi inti pada jarak tetap tetapi
sebenarnya menurut Schrodinger elektron dapat berputar di sekitar inti pada jarak apapun.

3) tidak menjelaskan spektrum atom multi-elektron


4) ketika spektroskop berdaya tinggi digunakan, teramati bahwa garis spektral dalam
spektrum hidrogen bukanlah garis sederhana namun koleksi beberapa baris yang sangat dekat
satu sama lain. Ini dikenal sebagai spektrum halus. Teori Bohr tidak menjelaskan spektrum
halus bahkan untuk atom hidrogen

5) Teori Bohr tidak sesuai dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg.

6) tidak menjelaskan pemisahan garis spektrum menjadi kelompok garis halus di bawah
pengaruh medan magnet yang disebut efek Zeeman dan di bawah pengaruh listrik yang
disebut efek Stark.

Karya Bohr memiliki pengaruh yang kuat pada pemahaman modern kita tentang cara kerja
atom. Namun, modelnya bekerja dengan baik untuk penjelasan emisi atom hidrogen, tetapi
serius terbatas bila diterapkan pada atom lain. Tak lama setelah Bohr mempublikasikan model
planet atom nya, beberapa penemuan baru dibuat, yang mengakibatkan, lagi-lagi, merevisi
pandangan tentang atom.

Aplikasi fisika atom


Program fisika atom sering melibatkan pekerjaan dari sistem atom dan molekul sederhana
dalam fase gas, pada permukaan, dan dalam padatan. Ketepatan yang melekat dari
pengukuran pada sistem atom dan molekul sederhana digunakan dalam studi fisika
fundamental serta untuk aplikasi tertentu. Karya eksperimental yang sering digunakan dalam:
Sinar laser, dioda laser, optik, ultraviolet dan spektrometer inframerah, mikrowave dan
frekuensi radio spektrometer dan peralatan pengolahan sinyal.

Ringkasan

Model atom Bohr mendalilkan bahwa elektron mengorbit inti pada tingkat energi tetap. Orbit
yang jauh dari inti ada pada tingkat energi yang lebih tinggi. Ketika elektron kembali ke
tingkat energi yang lebih rendah, mereka memancarkan energi dalam bentuk cahaya.

Anda mungkin juga menyukai