Indikator :
3.2.1 Menjelaskanperkembanganteori atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr, danmekanikagelombang.
3.2.2 Membandingkan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-
masing teori atom.
4.2.1 Mempresentasikanperkembanganteori atom Dalton hingga teori atom mekanika gelombang.
Ringkasan Materi
John Dalton (1776 – 1844) merupakan pencetus teori kimia atom modern.Dia adalah orang
pertama yang melibatkan kejadian kimiawi seperti halnya kejadian fisis dalam merumuskan
gagasannya tentang atom.Dia mendasarkan asumsinya pada data kuantitatif, tidak menggunakan
pengamatan kualitatif atau untung-untungan.
Teori atom Dalton dikemukakan berdasarkan dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa dan
hukum perbandingan tetap. Teori atom Dalton dikembangkan selama periode 1803-1808 dan
didasarkan atas tiga asumsi pokok, yaitu:
a. Setiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil yang tidak dapat dihancurkan dan dipisahkan
yang disebut atom. Selama mengalami perubahan kimia, atom tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan.
b. Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa (berat) dan sifat yang sama, tetapi atom-atom dari
suatu unsur berbeda dengan atom-atom dari unsur yang lain, baik massa (berat) maupun sifat-sifatnya
yang berlainan.
c. Dalam senyawa kimiawi, atom-atom dari unsur yang berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan
angka sederhana. Misalnya, satu atom A dan satu atom B (AB), satu atom A dan 2 atom B (AB 2)
Percobaan Rutherford dengan penghamburan sinar alfa menunjukkan bahwa model atom
Thompson ini tidak dapat dipertahankan lagi
3. Teori Atom Rutherford
Penelitian yang dilakukan oleh Rutherford, Geiger, dan Marsden pada permulaan abad ke-20
memberikan banyak informasi tentang susunan atom, yang diketahui atas partikel-partikel negatif
(elektron) dan bagian-bagian yang positif.
Hasil penelitian tentang penghamburan sinar alfa yang dijatuhkan pada lempeng logam emas
yang sangat tipis (0,0004 mm) mengungkapkan bahwa:
a. Sebagian besar dari partikel alfa tembus lempeng dengan hanya sebagian kecil yang mengalami
penyimpangan dari arahnya yang semula;
b. Hanya 1 dari 20.000 partikel alfa dipantulkan dengan sudut 900 atau lebih.
Menurut Rutherford, hasil eksperimen ini hanya dapat diterangkan apabila dianggap bahwa
seluruh muatan positif dari atom terpusat pada suatu inti yang sangat kecil. Dari penelitian
penghamburan sinar alfa dan dari penelitian lainnya, Rutherford menarik kesimpulan bahwa atom
terdiri atas suatu inti yang kecil (jari-jari 10 -13) dengan muatan listrik +Ze di mana praktis seluruh
muatan atom terpusat, dan elektron-elektron sebanyak Z yang bergerak mengelilingi inti.Z adalah
sesuai dengan nomor atom.
Model atom nuklir dari Rutherford ini segera menimbulkan perdebatan oleh karena
bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik.
Dilihat dari kandungan energi elektron, ternyata model atom Rutherford mempunyai
kelemahan.Ketika elektron-elektron mengelilingi inti atom, mereka mengalami percepatan terus-
menerus, sehingga elektron harus membebaskan energi. Lama kelamaan energi yang dimiliki oleh
elektron makin berkurang dan elektron akan tertarik makin dekat ke arah inti, sehingga akhirnya jatuh
ke dalam inti. Tetapi pada kenyataannya, seluruh elektron dalam atom tidak pernah jatuh ke inti.Jadi,
model atom Rutherford harus disempurnakan.
Dua tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1913, seorang ilmuwan dari Denmark yang bernama
Niels Henrik David Bohr (1885-1962) menyempurnakan model atom Rutherford.Model atom yang
diajukan Bohr dikenal sebagai model atom Rutherford- Bohr, yang dapat diterangkan sebagai berikut.
a. Elektron-elektron dalam atom hanya dapat melintasi lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit-
kulit atau tingkattingkat energi, yaitu lintasan di mana elektron berada pada keadaan stationer,
artinya tidak memancarkan energi.
b. Kedudukan elektron dalam kulit-kulit, tingkat-tingkat energi dapat disamakan dengan kedudukan
seseorang yang berada pada anak-anak tangga. Seseorang hanya dapat berada pada anak tangga
pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, tetapi ia tidak mungkin berada di antara anak tangga-
anak tangga tersebut.
Model atom Bohr tersebut dapat dianalogkan seperti sebuah tata surya mini.Pada tata surya,
planet-planet beredar mengelilingi matahari. Pada atom, elektron elektron beredar mengelilingi atom,
hanya bedanya pada sistem tata surya, setiap lintasan (orbit) hanya ditempati 1 planet, sedangkan pada
atom setiap lintasan (kulit) dapat ditempati lebih dari 1 elektron.
Dalam model atom Bohr ini dikenal istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan elektron pada
masing-masing kulit.Data yang digunakan untuk menuliskan konfigurasi elektron adalah nomor
atom suatu unsur, di mana nomor atom unsur menyatakan jumlah elektron dalam atom unsur
tersebut.Sedangkan elektron pada kulit terluar dikenal dengan sebutan elektron valensi. Susunan
elektron valensi sangat menentukan sifat sifat kimia suatu atom dan berperan penting dalam
membentuk ikatan dengan atom lain.
Pada tahun 1924, Lousis De Broglie ahli fisika perancis pemenang nobel tahun 1929,
menyimpulkan bahwa elektron dalam atom dapat diandang sebagai partikel dan
gelombang. sebagai akibat dari dualisme sifat elektron , Heisenberg pemenang hadiah
nobel untuk bidang fisika tahun 1926 mengemukakan azas ketidakpastian, yakni tidak
mungkin mengetahui secara bersamaan kedudukan dan kecepatan gerak elektron. Dengan
alasan ini lintasan elektron yang digambarkan oleh Bohr tidak mungkin ada. Yang dapat
dikatakan adalah elektron dalam atom memiliki kebolehjadian ditemukan dalam ruang-
ruang tertentu dalam atom yang disebut orbital. Gagasan bahwa elektron berada dalam
orbital-orbital di seputar inti atom merupakan model yang mutakhir.
Pada tahun 1926, Erwin Schrodingerseorang ahli fisik Austria, pemenang hadiah nobel
untuk bidang fisika tahun 1933, berhasil merumuskan persamaan gelombang untuk
menggambarkan gerakan elektron dalam atom. Energi dan bangun ruang orbital-orbital
sebagaimana yang telah kita pelajari, diturunkan berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan persamaan gelombang Schrodinger.
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1
Lengkapilah table di bawah ini!
Dalton
Thomson
Rutherford
Bohr
Mekanika
Kuantum
PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM
1. Elektron
Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes (1875). Hasil
eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katoda menuju ke
anoda yang disebut sinar katoda.
George Johnstone Stoney (1891) yang memberikan nama sinar katoda disebut “elektron”.
Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengertian atom dalam suatu unsur memiliki sifat
yang sama sedangkan unsur yang berbeda akan memiliki sifat berbeda, padahal keduanya sama-
sama memiliki elektron.
Antoine Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur Radioaktif
yang sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan
listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katoda
Hasil percobaannya membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom karena
sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik.Besarnya muatan dalam
elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan (1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan
seperti gambar 6 :
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik gravitasi akan
mengendapkan tetesan minyak yang turun. Bila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan
tertarik kekutub positif medan listrik. Hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan
Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa padahal partikel materi
mempunyai massa yang dapat diukur. Begitu pula kenyataan bahwa atom itu netral.Bagaimana
mungkin atom itu bersifat netral dan mempunyai, jika hanya ada elektron saja dalam atom?Eugene
Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katoda, yang diberi
lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Ternyata pada saat terbentuk elektron yang menuju anoda terbentuk pula sinar positif yang menuju
arah berlawanan melewati lubang pada katoda.
Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar
muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya, sehingga partikel ini disebut
dengan proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1.
3. Inti atom
Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan
lempeng tipis. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alpha
yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/menembus lempeng sehingga muncullah
istilah inti atom.
Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti
atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat Radioaktif
(1896).
Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesanya bahwa atom tersusun dari inti
atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif. Untuk
mengimbanginya sehinga atom bersifat netral.
Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapat
dipredisi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
4. Neutron
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen
penembakan partikel alpha pada inti atom berilium (Be). Ternyata dihasilkan radiasi partikel
berdaya tembus tinggi.
Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi
berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton.
Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan dengan
A
Z
X
Keterangan : X = simbol atom
A = nomor massa
A = ∑P + ∑ n
Z = nomor atom
Z = ∑ P = ∑e
Isotop = atom-atom yang memiliki nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda
Isobar = atom unsur berbeda yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama
+ -
dengan
Kelimpahan Isotop
Tiap isotop yang ditemukan dialam memiliki persentase yang berbeda. Persentase tiap-tiap isotop
yang ditemukan disebut kelimpahan isotop
Cara mencari massa atom rata-rata (Ar) isotop:
Ar =
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2
A. NOMOR ATOM & NOMOR MASSA
Lengkapilah tabel 1. Berikut ini !
8
…
…. Na 23 11
20
26
…
... Cu 29 35
238 92
B. ISOTOP,ISOBAR,ISOTON
Ketrampilan Proses
I. Ambilah 4 buah jeruk, 4 buah apel, dan 4 buah salak dan tandai masing-masing buah tersebut,
kemudian timbanglah masing-masing! Catatlah berat masing-masing buah tersebut!
II. Buatlah tabel hasil kegiatan di atas!
4. Diketahui sebuah atom dengan nomor atom 13 dan nomor massa 27. Hitunglah jumlah neutronnya !
6. Massa atom relative ( Ar ) Cu = 63,5. Dialam terdapat isotop 63Cu dan 65Cu . Maka jumlah prosentase isotop
65Cu adalah....
BILANGAN KUANTUM
Indikator :
3.3.9. Menginterpretasikan gambar/foto tentang teori mekanika kuantum. macam-macam bilangan kuantum,
dan gambar bentuk orbital
3.3.10. Mendeskripsikan tentang teori mekanika kuantum
3.3.11. Menganalisis macam-macam bilangan kunatum
3.3.12. Menginterpretasikan tayangann gambar/foto tentang Konfigurasi electron dan diagram orbita
3.3.13. Menuliskan konfigurasi elektron sesuai aturan Aufbau, larangan Pauli, kaidah Hund
3.3.13.Menggambarkan konfigurasi elektron gas mulia dan konfigurasi elektron ion
4.3.5. Menggambar bentuk-bentuk orbital berdasrkan mekanika kuantum
4.3.6. Menyajikan dan mempresentasikan bentuk-bentuk orbital berdasarkan mekanika kuantum
4.3.7. Menuyajikan penyingkatan konfigurasi electron gas mulia
4.3.8. Mempresentasikan penulisan diagram orbital
4.3.9. Menunjukkan konfigurasi electron dan diagram orbital
Materi Pembelajaran
Ada empat bilangan kuantum yang akan kita kenal, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum
Azimut (I), bilangan kuantum magnetic (m) dan bilangan kuantum spin (s).
1. Bilangan Kuantum Utama
Di dalam model atom Bohr, elektron dikatakan berada di dalam lintasan stasioner dengan tingkat energi
tertentu. Tingkat energi ini berkaitan dengan bilangan kuantum utama dari elektron. Bilangan kuantum
utama dinyatakan dengan lambang n sebagaimana tingkat energi elektron pada lintasan atau kulit ke-n.
Bisa dikatakan bahwa bilangan kuantum utama berkaitan dengan kulit elektron di dalam atom. Bilangan
kuantum utama membatasi jumlah elektron yang dapat menempati satu lintasan atau kulit berdasarkan
persamaan berikut.
Jumlah maksimum elektron pada kulit ke-n adalah 2n2
Tabel 1. Hubungan jenis kulit dan nilai bilangan kuantum utama.
Jenis Nilai
Kulit (n)
K 1
L 2
M 3
N 4
A. Bilangan Kuantum
Persamaan gelombang (psi) dari Erwin Schrődinger menghasilkan tiga bilangan gelombang
(bilangan kuantum) untuk menyatakan kedudukan suatu orbital, yaitu:
1. Bilangan kuantum utama (n)
Apa yang dinyatakan oleh bilangan kuantum utama?
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................
2. Bilangan kuantum azimut ( l )
Apa yang dinyatakan oleh bilangan kuantum azimut?
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................
2. Orbital p
Bagaimana bentuk osbital p?
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................
3. Orbital d
Bagaimana bentuk osbital d?
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................
4. Orbital f
Bagaimana bentuk orbital f
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................
Untuk memahami menuliskan konfigurasi elektron serta menggambarkan diagram orbitalnya serta ,
diskusikanlah dalam kelompok untuk mengisi kolom-kolom yang telah disediakan.
A. Konfigurasi Elektron
Pengisian orbital oleh elektronmengikuti aturan dengan memperhatikan tiga hal, yaitu asas
Aufbau, asas larangan Pauli, dan asas Hund.
1. Asas Aufbau
Bagaimana bunyi asas Aufbau dalam menuliskan konfigurasi elektron?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................................................
.....................................................................................................................................................
..........................................................................................................
Dengan kata lain, setiap orbital maksimal hanya dapat terisi 2 elektron dengan arah spin berlawanan.
Mengapa pada satu orbital hanya dapat ditempati maksimal oleh dua elektron? Karena jika ada
elektron ketiga, maka elektron tersebut pasti akan mempunyai spin yang sama dengan salah satu
elektron yang terdahulu dan itu akan melanggar asas larangan Pauli dengan demikian tidak
dibenarkan. Jumlahelektron maksimal untuk tiap subkulit sama dengan dua kali dari jumlah
orbitalnya
3. Asas Hund
Bagaimana bunyi asas larangan Pauli dalam menuliskan konfigurasi elektron?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................
Asas ini dikemukakan berdasarkan penalaran bahwa energi tolak-menolak antara dua elektron
akan minimum jika jarak antara elektron berjauhan. Untuk lebihmemahaminya, perhatikan gambaran
pengisian elektron pada orbital p.
1. Tuliskan konfigurasi elektron berikut diagram orbital dari unsur-unsur di bawah ini!
1 3 Li
2 4Be
3 5 B
4 7 N
5 13 Al
6 15 P
7 17 Cl
8 20 Ca
9 22 Ti
10 53 I
2. Dari tabel di atas tentukan keempat bilangan kuantum elektron terakhir masing-masing unsur !
Bilangan kuantum
No Atom Konfigurasi elektron
n l m s
1 3 Li
2 4Be
3 5 B
4 7 N
5 13 Al
6 15 P
7 17 Cl
8 20 Ca
9 22 Ti
10 53 I
B. Hubungan Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik
Konfigurasi elektron sangat erat hubungannya dengan sistemperiodik unsur. Seperti diketahui
bahwa sifat-sifat unsursangat tergantung pada jumlah elektron valensinya.
1. Menentukan Letak Periode
Bagaimana cara menentukan Letak Periode unsur dalam sistem periodik?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...
...........................................................
.................................................................................
a. Unsur yang mempunyai konfigurasi elektron terluar pada orbital s
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
............................................................
.....
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................
1 4Be
2 5 B
3 7 N
4 13 Al
5 15 P
6 17 Cl
7 20Ca
8 24 Cr
9 30Zn
10 53 I
Latihan
b. 133
55 Cs
c. 75
33 As 3
2. Diketahui keempat bilangan kuantum elektron terakhir suatu unsur seperti di bawah ini.
a. n= 4 , l =0, m = 0, s = +1/2
b. n = 3, l = 2, m = 1, s = +1/2
c. n = 3, l = 2, m = 0, s = -1/2