Tepatnya pada tahun 1803 John Dalton menyatakan teorinya tentang atom. Teori atom John
Dalton didasarkan pada 2 hukum, hukum Lavoisier (hukum kekekalan massa) dan hukum Prouts
(susunan tetap). Hukum kekekalan massa menyatakan jika Massa total zat sebelum reaksi akan
sama dengan massa total zat hasil reaksi.
Pada hukum Prouts menyatakan jika Perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa selalu
konstan. Berikut ini beberapa inti dari teori atom Dalton :
Kelebihan
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom.
Pada tahun 1886 seorang ilmuwan yang bernama Goldstein menemukan proton dan pada tahun
1897 seorang ilmuwan yang bernama J.J. Thomson menemukan elektron. Dan pada tahun 1898
J.J. Thomson memaparkan teori model atomnya.
Teori atom JJ Thomson, source img: google img
Berikut ini beberapa point penting dari teori atom J.J. Thomson:
Kelebihan
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom
bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Selain itu juga memastikan bahwa atom
tersusun dari partikel yang bermuatan positif dan negatif untuk membentuk atom netral.
Juga membuktikan bahwa elektron terdapat dalam semua unsur.
Tertarik untuk mengembangkan sekaligus menguji teori atom Thomson, maka Ernest Rutherford
melakukan penelitian dengan menembakkan suatu atom dengan partikel alpha yang memiliki
massa 4x dari massa atom hidrogen dan memiliki muatan positif. Partikel ini dapat menembus plat
logam yang sangat tipis. Rutherford melakukan percobaan dengan menembak partikel alpha ke
lempengan tipis emas, seperti gambar berikut:
Percobaan tembakan partikel alpha, Rutherford
Dari hasil percobaan yang dilakukan didapatkan jika partikel alpha dibelokkan antara sudut 90
derajat sampai 180 derajat. Hal ini yang bertentangan dengan teori atom Thomson. Didapat
kesimpulan jika muatan positif tidaklah menyebar melainkan berkumpul pada suatu titik pada tiap
atom. Belokkan partikel alpha tersebut dikarenakan inti atom yang bermuatan positif. Belokan
partikel alpha terjadi pada suatu titik yaitu pada inti atom saja, hal ini tidak sesuai dengan teori
Thomson yang menyatakan muatan positif tersebar merata.
Dari percobaan tersebut didapat beberapa point penting pada teori atom Rutherford sebagai
berikut:
Muatan positif atom terletak di tengah atom yang disebut inti atom.
Elektron bermuatan negatif mengelilingi inti atom yang bermuatan positif seperti planet-
planet(elektron) yang mengelilingi matahari (inti atom).
Jumlah muatan positif pada inti harus sama dengan jumlah muatan negatif pada elektron.
Sebagian besar volum pada ruang atom adalah ruang kosong.
Tidak bisa menjelaskan mengapa elektron tidak terjatuh ke inti atom, karena pada fisika
klasik menyatakan materi yang terus bergerakan akan kehilangan energinya. Berdasarkan
pernyataan tersebut seharunya elektron semakin lama akan terjatuh pada inti atom padahal
pada kenyataannya tidak seperti itu.
Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti
dan satu sama lain terpisah oleh ruang hampa.
4. Teori Atom Bohr
Untuk mengetahui ilmu tentang teori atom lebih lanjut seorang ilmuwan yang bernama Niels
Bohr melakukan penelitian spektrum hidrogen. Tepatnya pada tahun 1913 Niels Bohr
mengajukan model atom Bohr yang menjelaskan fenomena sinar dari suatu unsur saat disinari
sinar dari api atau dari tegangan listrik yang tinggi. Dari percobaan atom hidrogen dapat
menjelaskan fenomena spektrukm garis atom hidrogen.
Elektron mengelilingi inti atom dengan lintasan tertentu dalam kondisi stasioner sesuai
dengan tingkat energinya masing-masing.
Pada keadaan stasioner itu artinya elektron tidak menyerap atau melepas energi.
Tiap elektron yang mengelilingi inti, memiliki lintasan yang berbeda-beda seperti orbit
planet, dimana orbit yang paling dekat lintasan orbitnya kecil,jika orbitnya semakin jauh
maka lintasan orbitnya semakin besar.
Model atom Bohr dapat disebut juga dengan model atom tata surya.
Semakin dekat orbit dengan inti maka energi elektron pada orbit tersebut semakin besar.
Jika semakin jauh orbit dengan inti maka energi elektron pada orbit tersebut semakin kecil.
Jika elektron pada lintasan energi yang lebih rendah menuju lintasan elektron yang
berenergi lebih besar maka akan menyerap energi.
Jika elektron pada lintasan energi yang lebih tinggi menuju lintasan elektron yang berenergi
lebih kecil, maka akan melepaskan energi.
Yang menjadi salah satu kelebihan pada teori atom Bohr adalah bahwa atom tersusun dari
beberapa kulit sebagai tempatnya elektron mengorbit.
Tiap orbit hanya satu elektron yang mengorbit tidak bisa lebih.
Kelebihan
Mampu membuktikan adanya lintasan elektron untuk atom hidrogen dengan jari-jari bola:
= 0,529 Angstrom
= 0,529x10 pangkat-10 m
= 1 bohr
Setelah ditemukannya teori atom oleh Niels Bohr, pada tahun 1926 ilmuwan yang bernama Erwin
Schrodinger mengemukakan teori atom mekanika kuantum.
Sebelum Schrodinger menemukan teori atom mekainika kuantumnya, seorang ilmuwan yang
bernama Wener Heisenberg mengembangan teori mekanika kuantum yang sering dikenal dengan
sebutan prinsip ketidakpastian yang berbunya "Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan
momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom".
Pada teori atom mekanika kuantum, letak atau posisi elektron tidak dapat dipastikan. Untuk
mengetahui posisi elektron pada atom dilakukan perhitungan sebuah ketidakpastian.
Elektron bergerak memiliki sifat gelombang, jadi lintasannya tidak stasioner seperti pada
model atom Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut
orbital (memiliki bentuk tiga dimensi dari kebolehjadian paling besar ditemukannya
sebuah elektron pada suatu atom)
Bentuk dan ukuran orbital tergantung dengan harga dari ketiga bilangan kuantumnya
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang
pasti, melainkan hanya kebolehjadian yang merupakan peluang terbesar ditemukannya
sebuah elektron