2. Bilangan Kuantum
Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan
kuantum.
a. Bilangan Kuantum Utama ( n )
Bilangan kuantum utama (n) adalah bilangan kuantum yang menyatakan kulit
elektron dan tingkat energinya. Bilangan kuantum utama bergantung pada jarak
antara elektron dan nukleus (inti atom). Bilangan kuantum utama dituliskan dengan
bilangan bulat 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Karena n menyatakan tingkat energi,
maka tidak ada kulit ke 0 (tidak ada enelktron yang tidak memiliki energi). Jika
suatu elektron berada pada n=1, maka ia berada paling dekat dengan nukleus yaitu
pada kulit pertama (kulit paling dalam) dengan tingkat energi dasar. Semakin tinggi
tingkat energinya, maka akan semakin besar bilangan kuantum utama elektron
tersebut.
b. Bilangan Kuantum Azimuth ( l )
Bilangan kuantum azimuth atau bilangan kuantum momentum sudut orbital
menyatakan bentuk orbital. Bilangan kuantum azimuth ditulis dengan bilangan bulat
0, 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. l=0 disebut dengan orbital s dan memiliki bentuk
seperti bola, l=1 disebut dengan orbital p dan memiliki bentuk seperti kutub, l=3
disebut dengan orbital d dan memiliki bentuk semanggi, serta l=4 disebut dengan
orbital f dengan bentuk semanggi berdaun lima.
c. Bilangan Kuantum Magnetik ( m )
Bilangan kuantum magnetik adalah bilangan kuantum yang menyatakan orientasi
orbital dalam ruang tiga dimensi. Bilangan kuatum magnetik bergantung pada
bilangan kuantum azimuth, sehingga dituliskan dengan m= -l, …, 0, …, l. Misalnya
suatu elektron mamiliki bilangan azimuth l=2 dan berada pada orbital d, maka
bilangan kuantum magnetiknya adalah m= -2, -1, 0, 1, 2.
d. Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan arah putaran elektron dan tidak bergantung
pada bilangan kuantum lainnya. Bilangan kuantum spin dilambangkan dengan +1/2
dan -1/2, ketika positif maka elektron memiliki arah putaran ke atas (spin up) dan
ketika negatif berarti elektron memiliki arah putaran ke bawah.
3. Konfigurasi Elektron
a. Prinsip Aufbau
Prinsip Aufbau dikemukaan oleh fisikawan Denmark bernama Niels Bohr
pada tahun 1920. Baca juga: Model Atom Bohr Prinsip Aufbau menyatakan
bahwa pada kondisi dasar, elektron akan menempati kulit elektron dengan
energi yang lebih rendah menuju energi yang lebih tinggi. Pada gambar
terlihat bahwa konfigurasi elektron dengan Prinsip Aufbau bergantung pada
penjumlahan bilangan kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimuth (l).
Urutan energi orbital atom dari yang paling rendah ke yang paling tinggi
adalah 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, dan seterusnya. Maka
elektron akan menempati sub kulit 1s terlebih dahulu baru menempati sub
kulit 2s. Pada subkulit s hanya dapat ditempati oleh 2 elektron. Pada subkulit
p hanya dapat ditempati 6 elektron. Pada sub kulit d hanya dapat ditempati
10 elektron, dan pada kulit f hanya dapat ditempati 14 elektron.
b. Asas Larangan Pauli
Menurut Asas Larangan Pauli, “tidak boleh ada dua elektron dalam suatu
atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Orbital yang
sama akan memiliki bilangan kuantum n, l, dan m yang sama. Yang
membedakannya hanya bilangan kuantum spin (s).” Hal ini berarti bahwa
setiap orbital maksimum berisi dua elektron dengan arah spin yang
berlawanan. Misalnya suatu atom memiliki 2 elektron yang menghuni orbital
1s, maka diagram orbital yang benar menurut Larangan Pauli ditunjukkan
oleh gambar c.
c. Aturan Hund
Menurut Aturan Hund, “orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-
masing diisi terlebih dahulu oleh satu elektron dengan arah (spin) yang sama,
kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah
(spin) berlawanan, atau dengan kata lain, dalam subkulit yang sama, masing-
masing orbital terisi satu elektron dengan arah panah yang sama, kemudian
elektron yang tersisa diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah
panah yang berlawanan”. Diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, tiga
elektron ditempatkan terlebih dahulu dengan gambar tanda panah ke atas,
kemudian 1 elektron yang tersisa digambarkan dengan tanda panah ke
bawah. Hal ini dilakukan mengikuti aturan Hund.
1. Sifat Unsur, Berdasarkan sifat unsur-unsur, sistem periodik unsur kimia terbagi
dalam 3 jenis yaitu logam, non logam dan juga metalloid. Logam memiliki sifat
yang cenderung melepaskan elektron dari non logam untuk membentuk ion
positif. Sedangkan non logam cenderung menerima elektron dari logam. Laiin
halnya dengan unsur metalloid, yang memiliki kedua sifat seperti logam dan non
logam.
2. Jari-Jari Atom, Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron
terluar yang stabil dalam suatu atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut
dapat diukur dalam satuan pikometer atau angstrom. Dalam satu golongan dari
atas ke bawah, jari-jari atom cenderung untuk membesar setara dengan
pertambahan dapa kulit elektron.