Anda di halaman 1dari 7

BORON

I. Definisi Boron
Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA dengan
nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat
diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor
daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan
unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak
ditemukan dalam bijih borax.
Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron
metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan
konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam
alam. Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada
suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan
pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang
elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong, boron bersifat elektrofilik.
Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat
dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk
mendapatkan elektron.
Boron merupakan unsur yang unik dan menarik, satu-satunya unsur non-
logam dalam golongan 13 Tabel Periodik Unsur, dan menunjukkan kemiripan
sifat dengan unsur-unsur tetangga, karbon, C dan silikon, Si. Kemiripan sifat ini
yaitu dalam hal pembentukan senyawa kovalen dan senyawa rantai, namun
berbeda dalam hal pembentukan senyawa kekurangan-elektron. Boron tidak
pernah dijumpai sebagai senyawa kationik karena tingginya entalpi ionisasi,
melainkan membentuk senyawa kovalen dengan pembentukan orbital hidrida sp2
untuk menghasilkan struktur segitiga samasisi seperti dalam senyawa BX3.
Senyawa ini dianggap terkoordinasi belum jenuh, oleh karena itu dalam
larutan bertindak sebagai asam Lewis (akseptor pasangan elektron) dan
membentuk senyawa tetrahedron seperti pada BF4-, BF3OEt2, dan BPh4-. Skala
elektronegatifitas boron yaitu 2, dekat dengan Si (1,8) dan Ge (1,8), sedikit lebih
rendah dari pada H (2,1) dan C (2,5). Sifat-sifat khusus boron dibandingkan
dengan senyawa aluminium dan silikon yaitu:
1) Oksida boron, B2O3 dan hidroksida B(OH)3 bersifat asam, sedangkan
Al(OH)3 lebih bersifat basa atau tepatnya amfoterik .
2) Borat, BO33-, dan silikat, SiO32-, keduanya mempunyai struktur dengan
susunan yang sama, yaitu dengan persekutuan atom O menghasilkan
bentuk rantai kompleks, melingkar atau yang lain dengan prinsip setiap
atom pusat B selalu dikeliling 4 atom O.
3) Boron halide, kecuali BF3, dan silikon halida mudah terhidrolisis
sedangkan aluminium halida berupa padatan dan hanya sebagian
terhidrolisis oleh air, namun semuanya bertindak sebagai asam Lewis.
4) Semua hidrida boron dan silikon mudah menguap dan terbakar secara
spontan dan mudah terhidrolisis, sedangkan (AlH3)n membentuk polimer.

II. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Boron

• Sifat boron secara umum:


- Boron termasuk unsur semilogam.
- Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
- Bisa membentuk ikatan kovalen.
• Sifat Fisik Boron:
- Simbol :B
- Phasa : Padat
- Berat Jenis : 2,34 g/cm3
- Volume Atom : 4,6 cm3/mol
- Titik Leleh : 2349 K (2076°C, 3769°F)
- Titik Didih : 4200 K (3927°C, 7101°F)
- Kalor Peleburan : 50,2 kJ/mol
- Kalor Penguapan : 480 kJ/mol
- Kapasitas Panas : (25°C) 11,087 J/(mol-K)
- Struktur Kristal : Rombohedral
- Elektronegativitas : 2,04 (skala pauling)
- Radius Kovalen : 82 pm
- Avinitas Elektron : 26,7 kJ mol-1
- Struktur : rhombohedral; B12 icosahedral
• Sifat Kimia Boron:
- Metaloid , artinya unsure kimia yang memiliki sifat antara logam
dan non logam.
- Berdasarkan ke elektronegatifannya,boron cenderung melepas
electron membentuk ion positif.
- Boron bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat semikonduktor.
- Boron adalah unsur yang tidak reaktif pada suhu biasa. Bila
bereaksi, tidak ada kecenderungan dari atom unsure boron untuk
kehilangan elektronelektron terluar dan membentuk kation
sederhana yaitu B3+.
Adapun reaksi pada boron adalah sebagai berikut:
a. Reaksi dengan halogen
Boron bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan
sampai terbakar dalam gas fluor.
2 B + 3 X2 2 BX3 X = atom halogen
b. Membentuk asam oksi jika dipanaskan dalam udara, unsur
boron bereaksi dengan oksigen dalam pembakaran yang
sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3. Oksida
ini bersifat asam. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
B2O3(s) + 3 H2O(l) 2 H3BO3(l )
c. Semua boron yang larut membentuk larutan yang bersifat
basa bila dilarutkan dalam air, di mana ion. BO32- bertindak
sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
BO32- (aq) + H2O(l) HBO3¯(aq) + OH¯(aq)
d. Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan
atom oksigen menempati kedudukan yang berselang-seling
dengan reaksi seperti berikut.

–B–O–B–O–B–O

III. Cara Produksi Boron


Golongan Boron terdiri atas unsur-unsur Boron (-5B), Aluminium
(-13Al), Galium (-31Ga), Indium (-49In), dan Talium (-81Tl). Dalam golongan
ini, boron merupakan unsur yang unik dan menarik yaitu satu-satunya
nonlogam dalam golongan III A pada tabel periodik unsur dan
menunjukkan kemiripan sifat dengan unsur-unsur tetangga, carbon (C)
dan silikon (Si). 29 Kemiripan sifat ini adalah dalam hal pembentukan
senyawa kovalen dan senyawa rantai, namun berbeda dalam hal
pembentukan senyawa kekurangan electrón. Boron tidak pernah dijumpai
sebagai senyawa kationik serena tinginya entalpi ionisasi, tetapi
membentuk senyawa kovalen dengan pembentukan orbital hidrida sp2
untuk menghasilkan struktur segitiga sama sisi.
Boron merupakan nsur yang jarang terdapat dalam kerqak bumi
tetapi banyak dijumpai sebagai deposit dalam senyawa garamnya, borat
yaitu boraks-atau sodium tetraborat – Na2B4O7. 10H2O, kernit – Na2B4O7.
4 H2O dan kolemanit – Ca2B6O11. 5 H2O. Bijih yang utama adalah borat,
Borax- NA2B4O7. 10 H2O terdapat dalam kandungan besar di gurun
pasir Mojave, California dan merupakan sumber utama Boron.
Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B2O3, dengan
magnesium atau aluminium. Perhatikan reaksi berikut.

B2O3(s) + 3 Mg(s) 3 MgO(l) + 2 B(s)


IV. Senyawa-Senyawa Campuran Boron
1. Asam Borat H3BO3
Asam orto-borat atau sering diringkas sebagai asam borat dapat
diperoleh menurut persamaan reaksi:

BX3 (S) + 3 H2O (I) → H3BO3 (S) + 3 HX (aq)

Asam borat merupakan padatan putih yang sebagian larut dalam air.
2. Asam Tetrafluoroborat HBF4
Larutan asam tetrafluoroborat diperoleh dengan melarutkan asam
borat ke dalam larutan asam hidrofluorida menurut persamaan reaksi:
H3BO3 (aq) + 4 HF (aq) → H3O+ (aq) + BF4_ (aq) + 2 H2O (l)
Asam tetrafluorobarat merupakan asam kuat dan oleh karenanya tidak
dapat diperoleh sebagai HBF4. Dalam perdagangan biasanya dijumpai
sebagai larutan asam tetrafluoroborat dengan kadar sekitar 40%.
3. Boron Trihalida
Boron mempunyai tiga elektron valensi, oleh karena itu setiap
senyawa kovalen sederhana yang terjadi tersusun oleh tiga pasang elektron
ikatan di seputar atom pusat boron sehingga dapat dikatakan sebagai
senyawa kekurangan elektron relatif terhadap kaidah oktet
(empat pasang).
4. Boranes (Senyawa Campuran Boron dan Hydrogen)
Boranes yang paling sederhana adalah diboran, B2H6. seperti
kebanyakan borane lainnya diborane memiliki reaktifitas yang
tinggi, beracun, berupa gas yang tidak berwarna, reaksi eksotermik yang
kuat menghasilkan diboron trioksida dan uap air;
B2H6 (g) + 3O2 (g) B2O3 (S) + 3H2O(g)
Hidrida juga bereaksi dengan sisa air untuk menghasilkan asam
borie dan gas hydrogen;
B2H6 (g) + 6H2O(l) 2H3BO3 (aq) + 3H2 (g)
Diboron adalah reagen yang penting dalam kimia organic. Reaksi
gas dengan hidrokarbon tak jenuh membentuk alkylboranes. Sebagai
contoh, reaksi diborone dengan propene ;
B2H6(g) + 6CH2 = CHCH3(g) 2B(CH2CH2CH3)3(l)
Produk dari reaksi hidroborasi ini dapat bereaksi dengan suatu
asam karboksilat untuk menghasilkan suatu hidrokasrbon jenuh, dengan
hydrogen peroksida menghasilkan suatui alcohol, atau dengan asam
kromia untuk menghasilkan suatu keton atau ssuatu asam karboksilat.

5. Sodium Tetrahidridoborat
Satu-satunyan jenis boron digunakan dalam skala besar adalah ion
tetrahidridoborat, BH4-. Kebanyakan hidrida, kecuali karbon sangat
mudah terbakar dan merupakan senyawa yang tidak stabil. Anion ini dapat
mengalami rekristalisasi dari air dingin sebagai garam sodium. Struktur
dari kristal senyawa ini sangat menarik karena garam, dari bentuk anion
ini mengikuti struktur sodium klorida.
Sodium tetrahidridoborat sangat penting digunakan sebgai
pereduksi, terutama pada kimia organic dimana ia digunakan untuk
mereduksi aldehid menjai alcohol primer dan keton menjadi alcohol
sekunder. Reaksi antara diborone dengan sodium hidrida digunakan
untuk menghasilkan sodium tetrahidridoborat :
2NaH(S) + B2H6(g) 2NaBH4(S)
6. Boron Triflourida
Boron hanya memiliki dua electron valensi, sehingga ada senyawa
boron yang memiliki ikatan kovalen sederhana, dimana kekurangan
elektronnya akan mengikuti atauran octet. seperti kita lihat,
dimerisasi boron hidrida triflourida, tidak mengalami dimerisasii. energi
ikatan boron-flourin sangat tinggi (613 kJ/mol). Energi ikatan ini jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan ikatan tunggal konvensional, sebagai
contoh, energi ikatan karbon-flourin adalah 485 kJ/mol.
Untuk menjeaskan stabilitas electron-berkurangnya molekul da kekuatan
ikatan kovalen, itu menjelaskan bahwa terdapat ikatan π sebaik ikatan σ
pada senyawa tersebut. Atom boron memiliki sebuah orbital 2p yang
kosong pada sudut kanan terhadap ikatan σ dengan atom flourin. Masing-
masing atom flourin memiliki sebuah orbital 2p yang penuh yang parallel
dengan orbital 2pz pada boron. Suatu delokalisasi system π
menyumbangkan orbital p yantg kosong pada boron dan suatu orbital p
yang penuh pada masing-masing atom flourin yang dapat mendukung
penjelasan ini.
Dengan menggunakan orbital kosong 2pz, boron triflourida
dapat bersifat sebagai asam Lewis yang kuat. Gambaran sederhana dari
sifat ini adalah reaksi antara boron triflourida dan ammonia, dimana
pada pasangan electron dari nitrogen bersifata senbagai donor pasangan
electron;
BF3(g) + NH3(g) F3B: NH3(S).
7. Boron Triklorida
Ion klorida berbentuk padat larutr dalam air membentuk nidrasi
kation dan anion. Bagaimanapun jenis molekul kovalen klorida adalamn
gas atau cair pada suhu kamar dan bereaksi sangat hebat dengan air.
Sebagai contoh gelembung-gelembung udara boron triklorida didalam air
menghasilkan asam boron dan asam.

V. Kegunaan Boron
1. Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai alat penyala.
2. Borat atau asam borat digunakan sebagai antiseptic ringan.
3. Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin
cuci.
4. Hidrida dari boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket.
5. Sebagian besar boron digunakan untuk membuat kaca dan keramik.
6. Boron karbida digunakan untuk rompi anti peluru dan tangki baja.
7. Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga
dankecoa.
8. Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam
produk tekstil.
9. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir,
sebagaitameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang
digunakanuntuk mendeteksi netron.
10. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak
energidan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket.
Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api
untuk memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu. Senyawa
boron yang paling komersial adalah Na 2B4O75H2O. Pentrahidra ini
digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang
dijadikan insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium perborat
(sodium perborate bleach).

Daftar Pustaka
Kelompok 8 Boron. (n.d.). Retrieved from 123dok.com:
https://123dok.com/document/download/q7on7pry?page=1
Makalah Boron. (n.d.). Retrieved from 123dok.com: https://123dok.com/document/y4m3l70y-
makalah-boron.html?utm_source=search_v3

Anda mungkin juga menyukai