Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KIMIA ANORGANIK

BORON

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1:

Hamsiah (1913040001)
Azza Nurhaqiqi Qadar (1913040007)
Salwa irtiya (1913040013)
Febiola (1913040017)
Suhardi (1913040019)
Irene Rante Toding (1913041003)
St. Ainun Nasyrah U.A (1913041009)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
PENDIDIKAN KIMIA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah swt karena
dengan ridha-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini kami
tulis guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia Anorganik I pada semester 2 tahun
2020 ini. Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi manfaat
bagi pembaca.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr wb
Makassar, Mei 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA dengan
nomor atom lima. Dengan lambang B, warna dari unsur boron adalah hitam.
Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih
bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara
kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga
merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua
alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik
berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan
konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas
dalam alam.
Golongan Boron terdiri atas unsur-unsur Boron -5B, Aluminium -13Al,
Galium -31Ga, Indium -49In, dan Talium -81Tl. Dalam golongan ini, boron
merupakan unsur yang unik dan menarik yaitu satu-satunya non-logam dalam
golongan III A pada tabel periodik unsur dan menunjukkan kemiripan sifat
dengan unsur-unsur tetangga, carbon (C) dan silikon (Si). Kemiripan sifat ini
adalah dalam hal pembentukan senyawa kovalen dan senyawa rantai, namun
berbeda dalam hal pembentukan senyawa kekurangan electrón. Boron tidak
pernah dijumpai sebagai senyawa kationik karena tinginya entalpi ionisasi,
tetapi membentuk senyawa kovalen dengan pembentukan orbital hidrida sp2
untuk menghasilkan struktur segitiga sama sisi.
Unsur golongan III A yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium dan
Talium. Yang mana unsur yang segolongan mempunyai sifat yaitu makin ke
bawah letak suatu unsur dalam system periodik maka, nomor atom dan jari-
jari atomnya makin besar sedangkan keelektronegatifan dan energi ionisasinya
makin kecil dan begitu pula sebaliknya.
Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak
19.78% dan isotop 11B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan
dengan cara reduksi fase uap boron triklorida atau tribomida dengan hidrogen
pada filamen yang dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak murni
(amorphous boron) menyerupai bubuk hitam kecokletan dan dapat
dipersiapkan dengan cara memanaskan boron trioksida dengan bubuk
magnesium. Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia
secara komersil.
Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah.
Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi
merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur
yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat
elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap
untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan
boron untuk mendapatkan elektron.
1.2 Tujuan
1. Mendeskripsikan sejarah penemuan unsur boron
2. Menjelaskan keberadaan unsur boron di alam
3. Menjelaskan struktur boron
4. Menjelaskan sifat unsur boron
5. Menjelaskan reaksi-reaksi boron
6. Menjelaskan senyawa senyawa yang berikatan pada boron
7. Menjelaskan pembuatan unsur boron
8. Menjelaskan kegunaan unsur dan senyawa boron
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah penemuaan unsur boron?
2. Bagaimanakah keberadaan unsur boron dialam?
3. Bagaimanakah struktur boron?
4. Apa sajakah sifat unsur boron?
5. Bagaimanakah reaksi-reaki boron?
6. Bagaimanakah senyawa senyawa yang berikatan pada boron?
7. Bagaimanakah pembuatan unsur boron?
8. Apa saja kegunaan unsur boron
9.
BAB II
PEMBHASAN
2.1 Sejarah
Senyawa boron (Arab: Buraq, Persia: Burah) telah diketahui sejak ribuan
tahun yang lalu, tetapi unsur ini tidak ditemukan sampai tahun 1880 oleh Sir
Humpry Davy, Gay-Lussac, dan Thenard. Boron ditemukan oleh ahli kimia
Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan Louis- Jaques Thénard, French
chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy pada tahun
1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3). kata Boron
berasal dari bahasa arab yaitu Buraq´ dan bahasa Persia yaitu Burah´ dan
akhirnya disebut dengan Borat.
Pada tahun 1909 William Weintraub mampu memproduksi boron dengan
kemurnian 99% dengan mereduksi boron halida dengan hidrogen. Pada tahun
2004 Jiuhua Chen dan Vladimir L. Solozhenko memproduksi bentuk baru
boron, tetapi tidak yakin dengan strukturnya. Tahun 2009, sebuah tim yang
dipimpin oleh Artem Oganov memperlihatkan bentuk baru boron yang terdiri
dari dua struktur, B12 icosohedra dan pasangan B2, disebut dengan gamma
boron, hampir sekeras intan dan lebih tahan panas daripada intan.
2.2 Keberadaan Unsur Boron
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam othorboric
dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai
borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain
dianggap sebagai serat optik alami. Sumber-sumber penting boron adalah
rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di
gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron dari Mojave. Deposit
borax yang banyak juga ditemukan di Turkey.
Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78%
dan isotop 11B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan dengan cara
reduksi fase uap boron triklorida atau tribomida dengan hidrogen pada filamen
yang dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak murni (amorphous boron)
menyerupai bubuk hitam kecokletan dan dapat dipersiapkan dengan cara
memanaskan boron trioksida dengan bubuk magnesium. Boron dengan
kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia secara komersil. Boron
bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang
lebih tinggi.
Boron merupakan unsur yang jarang terdapat dalam kerak bumi tetapi
banyak dijumpai sebagai deposit dalam senyawa garamnya, borat yaitu
boraks-atau sodium tetraborat- Na2B4O7. 10 H2O, kernit- Na2B4O7. 4 H2O dan
kolemanit- Ca2B6O11. 5 H2O. Bijih yang utama adalah borat, Borax- NA2B4O7
. 10 H2O terdapat dalam kandungan besar di gurun pasir Mojave, California
dan merupakan sumber utama Boron. Boron adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom 5. Elemen metaloid
trivalen, boron banyak terdapat di batu borax. Ada dua alotrop boron; boron
amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk
metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam
suhu ruang. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. Boron ditemukan
dalam senyawaan seperti silika, silikat, dan borat. Senyawaan boron yang
utama dan tidak melimpah adalah asam borat (H3BO3) dan natrium borat
terhidrasi atau boraks (Na2B4O7.10 H2O).
2.3 Sifat Unsur Boron
1) Sifat boron secara umum
a. Boron termasuk unsur semi logam.
b. Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
c. Bisa membentuk ikatan kovalen.
2) Sifat Fisika dan Kimia
a. Sifat fisika Boron :
 Simbol : B
 Fasa : Padat
 Berat Jenis : 2,34 g/cm3
 Volume atom : 4.6 cm3/mol
 Titik Leleh : 2349 K (2076°C, 3769°F)
 Titik Didih : 4200 K (3927°C, 7101°F)
 Kalor Peleburan : 50,2 kJ/mol
 Kalor Penguapan : 480 kJ/mol
 Kapasitas Panas : (25°C) 11.087 J/(mol-K)
 Struktur Kristal : Rombohedral
 Elektronegativitas : 2,04 (skala pauling)
 Radius Kovalen : 82 pm
 Avinitas elektron : 26.7 kJ mol-1
 Struktur : rhombohedral; B12 icosahedral.
b. Sifat kimia Boron
 Metaloid , artinya unsur kimia yang memiliki sifat antara logam
dan non logam.
 Berdasarkan ke elektronegatifannya,boron cenderung melepas
electron membentuk ion positif.
 Boron bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat semikonduktor
 Boron adalah unsur yang tidak reaktif pada suhu biasa. Bila
bereaksi, tidak ada kecenderungan dari atom unsure boron untuk
kehilangan elektron-elektron terluar dan membentuk kation
sederhana yaitu B 3+

2.4 Reaksi Reaksi pada Boron


1. Reaksi dengan halogen
Boron bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar
dalam gas fluor.
2B + 3X2 2BX3 X = atom halogen
2. Membentuk asam oksi
Jika dipanaskan dalam udara, unsur boron bereaksi dengan oksigen dalam
pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3.
Oksida ini bersifat asam. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
B2O3(s) + 3 H2O(l) 2 H3BO3(l)
3. Semua boron yang larut membentuk larutan yang bersifat basa bila
dilarutkan dalam air, di mana ion. BO3 bertindak sebagai basa dengan
2-

menghilangkan proton dari air.


BO3 2-
(aq) + H2O(l) HBO3¯(aq) + OH¯(aq)
4. Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen
menempati kedudukan yang berselang-seling dengan reaksi seperti
berikut.
|
–B–O–B–O–B–O
| |

2.5 Senyawa Senyawa yang Berikatan dengan Boron


A. Asam Borat H3BO3
Asam orto-borat atau sering di ringkas sebagai asam borat dapat diperoleh
menurut persamaan reaksi :
BX3(s) + 3 H2O(l) → H3BO3(s) + 3 HX (aq)
Asam borat merupakan padatan putih yang sebagian larut dalam air.
B. Asam tetrafluoroborat, HBF4
Larutan asam tetrafluoroborat diperoleh dengan melarutkan asam borat ke
dalam larutan asam hidrofluorida menurut persamaan reaksi :
H3BO3(aq) + 4 HF(aq) → H3O+ (aq) + BF4- (aq) + 2 H2O(l)
Asam tetrafluorobarat merupakan asam kuat dan oleh karenanya tidak
dapat diperoleh sebagai HBF4. Dalam perdagangan biasanya dijumpai
sebagai larutan asam tetrafluoroborat dengan kadar sekitar 40%.
C. Halida dari boron
 Diboran (6) : B2H6
 Decaboran (14) : B10H14
 Hexaboran (10) : B6H10
 Pentaboran (9) : B5H9
 Pentaboran (11) : B5H11
 Tetraboran (10) : B4H10
D. Florida
Boron trifluorida: BF3

E. Klorida
Boron trichlorida : BCl3

F. Bromida
Boron tribromida: BBr3
G. Iodida
Boron triiodida : BI3

H. Oksida
Diboron trioxide : B2O3

I. Sulfida
Diboron trisulphida : B2S3
J. Nitrida
Boron nitrida: BN Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang
karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau
dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat
lubrikasi seperti grafit.
2.6 Struktur dan Ikatan pada Boron
Struktur boron tidaklah seperti pada hibrida-hibrida lainnya seperti karbon,
dan sangat unik. “untuk diboran ikatan-ikatan 2c-2e diperlukan untuk
menjelaskan, jmebatan-jembatan B-H-B, ikatan-ikatan B-H terminal dianggap
sebagai ikatan 2c-2e konvensional”
Lima Struktur pada boron diantaranya:

2.7 Pembuatan Unsur Boron


Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na₂B₄O₅(OH)₄.8 H₂O) dan
kernite (Na₂B₄O₅(OH)₄. 2H₂O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini
dapat dibuat terus dengan reduksi oksidasi magnesium, B₂O₃. Oksidasi ini
dapat dibuat melalui pemanasan asam borik, B(OH)₃, yang diperoleh dari
borax.
B2O3 + 3 Mg → 2B + 3 MgO
Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses ini agak
menakjubkan). Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida
boron yang mudah menguap dengan hidrogen pada suhu tinggi.
Boron (B) tdk terlalu banyak diproduksi dlm laboratorium karena telah dpt
diperoleh secara komersial. Secara umum,Boron (B) berasal dari tourmaline,
borax [Na2B4O5(OH)4.8H2O], dan kernite [Na2B4O5(OH)4.2H2O]. Unsur ini
susah diperoleh dalam bentuk murni karena titik lelehnya yang tinggi (2250
˚C) dan sifat korosif cairannya. Ia dibuat dalam kemurnian 95 – 98% sebagai
bubuk amorf dengan reduksi B2O3 dengan Mg, diikuti dengan pencucian
produknya dengan larutan NaOH, HCl, dan HF.
2.8 Kegunaan Unsur dan Senyawa Boron
 Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai penyala
 Borat atau asam borat digunakan sebagai antiseptic ringan
 Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin
cuci
 Hidrida dari boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket
 Sebagian besar boron digunakan untuk membuat kaca dan kramik
 Boron karbida digunakan untuk roumpi anti peluru dan tangki baja
 Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga dan
kecoa
 Asam boric merupakan senyawa karbon yang penting dan digunakan
dalam produk tekstil
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan keterangan dan penjelasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya tentang unsur boron maka, dapat disimpulkan bahwa :
1) Boron termasuk kedalam unsur semi logam.
2) Boron merupakan unsur yang berwarna hitam.
3) Boron bersifat semikonduktor.
4) Dapat mengetahui sifat-sifat, persenyawaan, pembuatan, kegunaan dan
efek biologis dari boron.
5) Banyak kegunaan boron dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
Dari penjelasan diatas diharapkan untuk :
1) Lebih memahami tentang unsur-unsur yang ada dalam sistem periodik dan
tidak hanya terbatas pada satu unsur saja.
2) Mengaplikasikan pengetahuan yang didapat.
SOAL SOAL
LATIHAN BORON

1. Bandingkan sifat keasaman oksida (maupun hidroksida) boron relatif terhadap


oksida (maupun hidroksida) aluminum !
Jawaban
Boron hanya bisa membentuk satu jenis oksida yaitu B2O3 (bersifat asam)
sementara Aluminium dapat membentuk 2 jenis yaitu α-Al2O3 dan γ-Al2O3
(hanya satu yang bersifat asan). Selain itu, Boron membentuk 1 jenis
hidroksida yaitu B(OH)3 yang bersifat asam sedangkan Aluminium juga
membentuk 1 jenis hidrokasida yaitu Al(OH)3 yang bisa bersifat asam maupun
basa maupun umumnya bersfiat basa.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa oksida dan hidrosida dari boron lebih
bersifat asam sedangkan, oksida dan hidroksida dari aluminium bersifat
amgoterik artinya dapt bersifat asam maupun basa.

2. Tuliskan Persamaan reaksi hidrolisis (a) boron triklorida dan (b) boron
hidroksida !
Jawaban
a) Boron Triklorida
BCl3(g) + 3H2O(l) H3BO3(aq) + 3HCl(aq)
Atau
BCl3(g) + 3H2O(l) B(OH)3(aq) + 3HCl(aq)

b) Boron Hidroksida
B(OH)3(s) + H2O(l) [B(OH)4]-(aq) + H+

3. Tuliskan dan identifikasi masing-masing struktur dan gometri boron


triflourida dari ion tetrafluoroborat; jelaskan ikatan B-F mana yang lebih kuat
dari kedua spesies tersebut!
Jawaban
 Bentuk BF3
B=23
3−3
PEB = =0
2
PEI = 3
Bentuk Trigonal Planar

Geometri & Struktur Boron Triflourida


 Bentuk BF4-
B=23
PEB = 0
PEI = 4
Bentuk Tetrahedron

Geometri & Struktur Ion Tetraflouroborat

Jadi, Ikatan B-F pada BF3 lebih kuat karena ikatan zigma yang terjadi
lebih pendek, megakibatkan gaya tarik menarik lebih kuat dibandingkan gaya
tolak menolaknya sehingga jari-jarinya semaikn pendek. Menurut Sugiyarto
(2004) Antara BF3 dan BF4- ikatan B-F yang lebih kuat terdapat dalam
senyawa BF3 hal ini dibuktikan bahwa panjang ikatan B-F naik 130 pm dalam
BF3 menjadi 145 pm dalam ion BF4-. Semakin panjang ikatan B-F maka
ikatannya pun akan semakin melemah.
4. Unsur boron dapat bersenyawa dengan unsur nitrogen ; senyawa apa yang
terjadi, bagaimana cara pembuatannya dan bagaimana struktur senyawa
tersebut !
Jawaban
Ketika boron bersenyawa dengan unsur nitrogen, maka akan membentuk
senyawa Boron Nitrida (BN). Cara pembuatannya adalah dengan mereaksikan
boron oksida (B2O3) dengan ammonia (NH3) menurut pesamaan reaksi:
B2O3(s) + 2NH3(g) → 2BN(s) + 3H2O(g)

Struktur Boron Nitrida

5. Bagimana senyawa borazina dibuat dan tulis struktur molekulnya ?


Jawaban
Senyawa borazina  mempunyai struktur lingkar mirip benzena. Senyawa
ini mirip dapat diperoleh melalui reaksi antara diborana dengan amonia
menurut persamaan reaksi
3B2H6(g) + 6NH3(g) → 2B3N3H6(l) + 12H2(g)
Borazina sering disebut "benzena anorganik", dan senyawa ini berguna
sebagai pereaksi untuk pembuatan senyawa boron-nitrogen yang lain, analog
dengan senyawa-senyawa karbon.
Struktur Borazina

6. Ramalkan hasil dan tuliskan persamaan reaksinya:


(a) BF3 + NaF (berlebihan) dalam suasana asam dalam pelarut air
(b) BCl3 +NaCl (berlebihan) dalam suasana asam dalam pelarut air
(c) BBr3 + NH(CH3)2 dalam pelarut organik
Jawaban
a. BF3 + NaF + H2O → BF4- + NaOh + H+
b. BCl3 +NaCl + H2O → BCl4- + NaOH + H+
c. BBr3 + NH(CH3)2 → BBr3NH(CH3)2

Anda mungkin juga menyukai