BORON
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:
Hamsiah (1913040001)
Azza Nurhaqiqi Qadar (1913040007)
Salwa irtiya (1913040013)
Febiola (1913040017)
Suhardi (1913040019)
Irene Rante Toding (1913041003)
St. Ainun Nasyrah U.A (1913041009)
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA dengan
nomor atom lima. Dengan lambang B, warna dari unsur boron adalah hitam.
Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih
bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara
kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga
merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua
alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik
berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan
konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas
dalam alam.
Golongan Boron terdiri atas unsur-unsur Boron -5B, Aluminium -13Al,
Galium -31Ga, Indium -49In, dan Talium -81Tl. Dalam golongan ini, boron
merupakan unsur yang unik dan menarik yaitu satu-satunya non-logam dalam
golongan III A pada tabel periodik unsur dan menunjukkan kemiripan sifat
dengan unsur-unsur tetangga, carbon (C) dan silikon (Si). Kemiripan sifat ini
adalah dalam hal pembentukan senyawa kovalen dan senyawa rantai, namun
berbeda dalam hal pembentukan senyawa kekurangan electrón. Boron tidak
pernah dijumpai sebagai senyawa kationik karena tinginya entalpi ionisasi,
tetapi membentuk senyawa kovalen dengan pembentukan orbital hidrida sp2
untuk menghasilkan struktur segitiga sama sisi.
Unsur golongan III A yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium dan
Talium. Yang mana unsur yang segolongan mempunyai sifat yaitu makin ke
bawah letak suatu unsur dalam system periodik maka, nomor atom dan jari-
jari atomnya makin besar sedangkan keelektronegatifan dan energi ionisasinya
makin kecil dan begitu pula sebaliknya.
Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak
19.78% dan isotop 11B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan
dengan cara reduksi fase uap boron triklorida atau tribomida dengan hidrogen
pada filamen yang dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak murni
(amorphous boron) menyerupai bubuk hitam kecokletan dan dapat
dipersiapkan dengan cara memanaskan boron trioksida dengan bubuk
magnesium. Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia
secara komersil.
Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah.
Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi
merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur
yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat
elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap
untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan
boron untuk mendapatkan elektron.
1.2 Tujuan
1. Mendeskripsikan sejarah penemuan unsur boron
2. Menjelaskan keberadaan unsur boron di alam
3. Menjelaskan struktur boron
4. Menjelaskan sifat unsur boron
5. Menjelaskan reaksi-reaksi boron
6. Menjelaskan senyawa senyawa yang berikatan pada boron
7. Menjelaskan pembuatan unsur boron
8. Menjelaskan kegunaan unsur dan senyawa boron
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah penemuaan unsur boron?
2. Bagaimanakah keberadaan unsur boron dialam?
3. Bagaimanakah struktur boron?
4. Apa sajakah sifat unsur boron?
5. Bagaimanakah reaksi-reaki boron?
6. Bagaimanakah senyawa senyawa yang berikatan pada boron?
7. Bagaimanakah pembuatan unsur boron?
8. Apa saja kegunaan unsur boron
9.
BAB II
PEMBHASAN
2.1 Sejarah
Senyawa boron (Arab: Buraq, Persia: Burah) telah diketahui sejak ribuan
tahun yang lalu, tetapi unsur ini tidak ditemukan sampai tahun 1880 oleh Sir
Humpry Davy, Gay-Lussac, dan Thenard. Boron ditemukan oleh ahli kimia
Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan Louis- Jaques Thénard, French
chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy pada tahun
1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3). kata Boron
berasal dari bahasa arab yaitu Buraq´ dan bahasa Persia yaitu Burah´ dan
akhirnya disebut dengan Borat.
Pada tahun 1909 William Weintraub mampu memproduksi boron dengan
kemurnian 99% dengan mereduksi boron halida dengan hidrogen. Pada tahun
2004 Jiuhua Chen dan Vladimir L. Solozhenko memproduksi bentuk baru
boron, tetapi tidak yakin dengan strukturnya. Tahun 2009, sebuah tim yang
dipimpin oleh Artem Oganov memperlihatkan bentuk baru boron yang terdiri
dari dua struktur, B12 icosohedra dan pasangan B2, disebut dengan gamma
boron, hampir sekeras intan dan lebih tahan panas daripada intan.
2.2 Keberadaan Unsur Boron
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam othorboric
dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai
borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain
dianggap sebagai serat optik alami. Sumber-sumber penting boron adalah
rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di
gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron dari Mojave. Deposit
borax yang banyak juga ditemukan di Turkey.
Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78%
dan isotop 11B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan dengan cara
reduksi fase uap boron triklorida atau tribomida dengan hidrogen pada filamen
yang dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak murni (amorphous boron)
menyerupai bubuk hitam kecokletan dan dapat dipersiapkan dengan cara
memanaskan boron trioksida dengan bubuk magnesium. Boron dengan
kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia secara komersil. Boron
bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang
lebih tinggi.
Boron merupakan unsur yang jarang terdapat dalam kerak bumi tetapi
banyak dijumpai sebagai deposit dalam senyawa garamnya, borat yaitu
boraks-atau sodium tetraborat- Na2B4O7. 10 H2O, kernit- Na2B4O7. 4 H2O dan
kolemanit- Ca2B6O11. 5 H2O. Bijih yang utama adalah borat, Borax- NA2B4O7
. 10 H2O terdapat dalam kandungan besar di gurun pasir Mojave, California
dan merupakan sumber utama Boron. Boron adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom 5. Elemen metaloid
trivalen, boron banyak terdapat di batu borax. Ada dua alotrop boron; boron
amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk
metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam
suhu ruang. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. Boron ditemukan
dalam senyawaan seperti silika, silikat, dan borat. Senyawaan boron yang
utama dan tidak melimpah adalah asam borat (H3BO3) dan natrium borat
terhidrasi atau boraks (Na2B4O7.10 H2O).
2.3 Sifat Unsur Boron
1) Sifat boron secara umum
a. Boron termasuk unsur semi logam.
b. Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
c. Bisa membentuk ikatan kovalen.
2) Sifat Fisika dan Kimia
a. Sifat fisika Boron :
Simbol : B
Fasa : Padat
Berat Jenis : 2,34 g/cm3
Volume atom : 4.6 cm3/mol
Titik Leleh : 2349 K (2076°C, 3769°F)
Titik Didih : 4200 K (3927°C, 7101°F)
Kalor Peleburan : 50,2 kJ/mol
Kalor Penguapan : 480 kJ/mol
Kapasitas Panas : (25°C) 11.087 J/(mol-K)
Struktur Kristal : Rombohedral
Elektronegativitas : 2,04 (skala pauling)
Radius Kovalen : 82 pm
Avinitas elektron : 26.7 kJ mol-1
Struktur : rhombohedral; B12 icosahedral.
b. Sifat kimia Boron
Metaloid , artinya unsur kimia yang memiliki sifat antara logam
dan non logam.
Berdasarkan ke elektronegatifannya,boron cenderung melepas
electron membentuk ion positif.
Boron bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat semikonduktor
Boron adalah unsur yang tidak reaktif pada suhu biasa. Bila
bereaksi, tidak ada kecenderungan dari atom unsure boron untuk
kehilangan elektron-elektron terluar dan membentuk kation
sederhana yaitu B 3+
E. Klorida
Boron trichlorida : BCl3
F. Bromida
Boron tribromida: BBr3
G. Iodida
Boron triiodida : BI3
H. Oksida
Diboron trioxide : B2O3
I. Sulfida
Diboron trisulphida : B2S3
J. Nitrida
Boron nitrida: BN Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang
karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau
dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat
lubrikasi seperti grafit.
2.6 Struktur dan Ikatan pada Boron
Struktur boron tidaklah seperti pada hibrida-hibrida lainnya seperti karbon,
dan sangat unik. “untuk diboran ikatan-ikatan 2c-2e diperlukan untuk
menjelaskan, jmebatan-jembatan B-H-B, ikatan-ikatan B-H terminal dianggap
sebagai ikatan 2c-2e konvensional”
Lima Struktur pada boron diantaranya:
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan keterangan dan penjelasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya tentang unsur boron maka, dapat disimpulkan bahwa :
1) Boron termasuk kedalam unsur semi logam.
2) Boron merupakan unsur yang berwarna hitam.
3) Boron bersifat semikonduktor.
4) Dapat mengetahui sifat-sifat, persenyawaan, pembuatan, kegunaan dan
efek biologis dari boron.
5) Banyak kegunaan boron dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
Dari penjelasan diatas diharapkan untuk :
1) Lebih memahami tentang unsur-unsur yang ada dalam sistem periodik dan
tidak hanya terbatas pada satu unsur saja.
2) Mengaplikasikan pengetahuan yang didapat.
SOAL SOAL
LATIHAN BORON
2. Tuliskan Persamaan reaksi hidrolisis (a) boron triklorida dan (b) boron
hidroksida !
Jawaban
a) Boron Triklorida
BCl3(g) + 3H2O(l) H3BO3(aq) + 3HCl(aq)
Atau
BCl3(g) + 3H2O(l) B(OH)3(aq) + 3HCl(aq)
b) Boron Hidroksida
B(OH)3(s) + H2O(l) [B(OH)4]-(aq) + H+
Jadi, Ikatan B-F pada BF3 lebih kuat karena ikatan zigma yang terjadi
lebih pendek, megakibatkan gaya tarik menarik lebih kuat dibandingkan gaya
tolak menolaknya sehingga jari-jarinya semaikn pendek. Menurut Sugiyarto
(2004) Antara BF3 dan BF4- ikatan B-F yang lebih kuat terdapat dalam
senyawa BF3 hal ini dibuktikan bahwa panjang ikatan B-F naik 130 pm dalam
BF3 menjadi 145 pm dalam ion BF4-. Semakin panjang ikatan B-F maka
ikatannya pun akan semakin melemah.
4. Unsur boron dapat bersenyawa dengan unsur nitrogen ; senyawa apa yang
terjadi, bagaimana cara pembuatannya dan bagaimana struktur senyawa
tersebut !
Jawaban
Ketika boron bersenyawa dengan unsur nitrogen, maka akan membentuk
senyawa Boron Nitrida (BN). Cara pembuatannya adalah dengan mereaksikan
boron oksida (B2O3) dengan ammonia (NH3) menurut pesamaan reaksi:
B2O3(s) + 2NH3(g) → 2BN(s) + 3H2O(g)