Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA.

Mata Kuliah : Praktikum Kimia Umum I.

SISTEM PERIODIK UNSUR.


O
L
E
H
KELOMPOK : LIMA (V)
Anggota : Martha Doroty Silalahi
Parna Sitanggang
Listi
tina
eben ezer
Irving Silaban
KELAS : KIMIA NON DIK
JURUSAN : KIMIA

PROGRAM : S1 KIMIA NON DIK 2013.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

I. JUDUL PERCOBAAN : SISTEM PERIODIK UNSUR.

II. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengetahui kereaktifan unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah.


2. Mengetahui indicator pada setiap percobaan.
3. Mempelajari sifat unsure golongan alkali dan alkali tanah dengan reaksi terhadap air.
4. Mempelajari kereaktifan golongan alkali dan alkali tanah dengan terhadap senyawa lainnya.
5. Melihat sifat-sifat logam alkali dan alkali tanah yang muncul pada percobaan.

III. TINJAUAN TEORITIS :


Perkembangan Sistem Periodik
Usaha pengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kesamaan sifat dilakukan agar unsur-unsur tersebut
mudah dipelajari.
1. TEORI OKTAF NEWLANDS.
Pada tahun 1829, John Alexander Reine Newlands menyusun daftar unsure yang jumlahnya lebih banyak.
Susunan newlands menunjukkan bahwa unsur-unsur yang disusun berdasarkan kenaikkan massa atomya, maka
unsur pertama mempunyai sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip dengan unsur kesembilan,
dan seterusnya. Penemuan Newlands disebut sebagai Hukum Oktaf Newlands.
hokum Oktaf Newlands hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom yang rendah.
2. TEORI TRIADE DEBOREINER.
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Deboreiner mempelajari sifat-sifat bberapa unsure yang sudah
diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat adanya kemiripan sifat diantara beberapa unsure, lalau
meneglompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kemiripannya. Ternyata tiap kelompok terdirir dari tiga
unsure, sehingga disebut Triade. Apabila unsur-unsur dalam satu Triade disusun berdasarkan kesamaan sifatnya
dan diurutkan massa atomnya, maka unsure kedua merupakan rata-rata dri sifat atom dari unsure pertama dan
ketiga.
3. TEORI PERIODIK MENDELEYEEV.
Pada tahun 1869, tabel system periodic mulai disusun. Tabel periodic ini merupakan hasil karya dua
ilmuan. Dinitri Ivannovich Mendeleyeev dari Rusia dan Lothar Meyer dari Jerman. Mendeleyeev menyejikn
hasil karyanya pada Himpunan kimia pada tahun 1869 dan tabel periodic Meyer mulai muncul pada akhir tahun
1869.
Mendeleyeev yang pertama kali mengemukakan tabel system periodic, maka Mendeleyeev dianggap
sebagai penemu tabel system periodic yang sering jug disebut sebagai Sistem Periodik Unsur Pendek. Sistem
periodic Mendeleyeev disusun berdasarkan kenaikkan massa atom dan kemiripan sifat-sifat. Periodik
Mendleyeev pertama kali diterbtkan dalam jurnl ilmiah yaitu “Annalen der Chemie” ditahun 1871.

4. SITEM PERIODIK MODERN.


Pada tahun 1914, Henry G. J. Mooseley menemukan bahwa urutan unsure dalam tabel periodik unsur
sesuai dengan kenaikkan nomor atom unsur. Mooseley menemukan kesalahan dalam tabel periodik
Mendeleyeev, yaitu pada unsur yang terblik letaknya. Penemuan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan
kenaikkan massa atom relatifnya.
(sukardjo.1998)
Sistem periodic modern dikenal juga dengan sistem periodic bentuk panjang disusun berdasarkan
kenaikkan nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam sistem periodic modern lajur mendatar yang disebut periode
dan vertical yang disebut golongan.
Jumlah golongan dalam sistem periodic unsure ada 8 dan ditandai dengan angka romawi. Ada 2
golongan besar, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Golongan B terletak
antara golongan II A dan golongan III A.

Nama – nama golongan pada unsure golongan A.


Golongan I A = Golongan Alkali
Golongan II A = Golongan Alkali Tanah
Golongan III A = Golongan Boron
Golongan IV A = Golongan Karbon
Golongan V A = Golongan Nitrogen
Golongan VI A = Golongan Oksigen
Golongan VII A = Golongan Halogen
Golongan VIII A = Golongan Gas Mulia
(Chang, Raymond. 2004).

Sifat – sifat Logam


Berdasarkan sifat kelogamannya, secara unsure dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
· Unsur Logam
· Unsur Nonlogam
· Unsur Metaloid
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsure-unsur logam cenderung melepaskan electron (memiliki)
energy ionisasi kecil. Sedangkan unsure – unsure nonlogam cenderung merangkap electron (memiliki energy
ionisasi yang besar).
Dengan demikian, dapat dilihat kecenderungan sifat nonlogam dalam sitem periodic, yaitu :

Ø Dalam satu perioda sifat logam dari kiri ke kanan semakin kecil
Ø Dlam satu golongan sifat logam dari atas ke bawah semakin besar.

Logam – logam Alkali


Mempunyai beberapa sifat antara lain: semuanya lunak, boleh mengkilat, dan mudah dipotong. Jika
logam – logam tersebut di udara terbuka maka pemuaiannya akan menjadi kusam karena logam-logam mudah
bereksi dengan air dan oksigen, dan biasanya disimpan dalam minyak tanah.

Logam – logam Alkali Tanah


Logam –logam alkali tanah kecuali berilium berwarna putih, mudah dipotong dan tampak mengkilat
jika dipotong, serta cepat kusam di udara reaktivitasnya terhadap air berbeda –beda
Berilium dapat bereaksi dengan air dingin secara lambat dan semakin cepat bila semakin panas.
Logam – logam alkali tanah yang lain sangat cepat bereksi dengan air dingin menghasilkan gas – gas
hydrogen dan hidoksid serta menghasilkan banyak panas.
(Petrucei Ralph. 1987)

A. Unsur-unsur (Represen tatif) = Golongan A

Golongan Nama Golongan Elektron Terluar


IA Alkali ns1
II A Alkali Tanah ns2
III A Boron ns2 – ns1
IV A Karbon ns2 – ns2
VA Nitrogen ns2 – ns3
VI A Oksigen ns2 – ns4
VII A Halogen ns2 – ns5
VIII A Gas Mulia ns2 – ns6

Sifat – sifat periodic unsure.


A. Jari-jari Atom : didefinisikan sebagai jarak dari inti atom terhadap kulit terluar tempat electron valensi.

Dari atas ke bawah semakin besar


Dari kiri ke kanan semakin kecil

B. Energi Ionisasi (I) : Didefinisikan sebagai sumber energy minimum yang diperlukan untuk melepaskan
electron valensi dari suatu atom

Dari atas ke bawah semakin kecil


Dari kiri ke kanan semakin besar

C. Afinitas Elektron (A) : Didefinisikan sebagai energy yang dilepaskan pada saat atom dalam keadaan gas
menerima e pada kulit valensinya.

Dari atas ke bawah semakin kecil


Dari kiri ke kanan semakin besar

D. Kelektronnegatifan : Didefinisikan sebagai kemampuan atom untuk menangkap electron. Semakin besar
kelektronnegatifan, semakin mudh untuk menangkap electron.

Dari atas ke bawah semakin kecil


Dari kiri ke kanan semakin besar

Sifat Logam Alkali Tanah.


Unsur logan II A berisi : Belium, Magnesium, Calsium, Stronsium, Barium, Radium. Unsure tersebut bersifat
logam karena cederung melepaskan electron.
Unsure ini disebut logam alkali tanah karena oksidanya bersifat basa (alkalis) dan senyawanya banyak
terdapat pada kerak bumi. Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua
electron valensi, sehingga senyawanya mempunyai bilangan oksida +2.
Karapatan bertambah dengan naiknya nomor atom, karena pertambanahn massa atom. Demikian juga jari –
jari atom dan ionnya disebabkan bertambahnya jumlah electron kulit terluarnya.
Electron dalam atom tersusun dalam kulit –kulit. Jumlah maksimum electron yang dapat menempati kulit
ke – n adalah:

Jumlah maksimum pada kulit ke – n = 2n2


Dengan mudah diketahui bahwa kulit bernomor 5 atau lebih tinggi tidak pernah terpenuhi dengan electron.
Kebebbasan penting lainnya adalah bahwa kulit terluar yang disebut valensi tidak pernah lebih dari delapan
electron didalamnya.
(David E. Goldbero. 2007).

Golongan
Golongan adalah kelompok unsure – unsure dalam tabel periodic unsure modern yang tersusun dalam
kolom vertical kecuali golongan Lantanida dan Actinida yang disusun secara horizontal. Unsure – unsure yang
satu golongan mempunyai sifat – sifat kimia yang mirip namun sifat fisik maupun kimi unsure tersebut berubah
secara periodic. Dalam tabel periodic unsure modern terdapat 8 golongan unsure utama, 8 golongan unsure
logam trnsisi dalam dan 2 golongan transisi luar. Golongan unsure utama ini diberi symbol golongan I A – VIII
A, sedangkan golongan unsure logam transisi dalam diberi symbol IB-VIIIB dan 2 golongan unsure logam
transisi luar diberi nama golongan Lantanida dan Actinida.

Perioda
Perioda adalah kelompok unsure – unsure dalam tabel periodic unsure modern yang tersusun dalam baris
horizontal. Unsure – unsure dalam satu perioda memiliki keteraturan sifat fisik maupun kimia. Dalam tabel
periodic unsure modern ada 7 perioda yang diberi nomor 1-7.

Penetuan Golongan dan Perioda Berdasarkan Konfigurasi Elektron.


Berdasarkan konfigurasi electron, unsure –unsur utama (gologan A) dapat didefinisikan sebagai : unsure –
unsu electron valensinya menempati sub kulit s dan p. jika konfigurasi electron valensinya dituliskan dengan
nsx npy, maka n menunjukkan perioda kemudian x dan y menunjukkan golongan.
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsure – unsure transisi (Golongan B) dapat didefinisikan sebagai
unsure – unsure yang electron valensinya menempati sub kulit s dan d [( n – 1)]. Jika konfigurasi electron
valensinya ditulis dengan : nsx dan n-1 dy maka n menunjukkan perioda, dan x atau y menunjukkan golongan.
Berdasarkan konfigurasi electron, unsure – unsure golongan Lantanida dan Actinida didefinisikan sebagai :
unsure – unsure yang valensinya menempati sub kulit s dan f [( n – 2)].
(Surakiti. 1989).

IV. ALAT DAN BAHAN.


A. ALAT.

NO. NAMA ALAT UKURAN JUMLAH


1. Tabung reaksi - 11 buah
2. Beaker Gelas 50 mL 2 buah
3. Pipet Tetes - 6 buah
4. Pembakar Spiritus - 1 buah
5. Samapan Kertas - 1 buah
6. Erlenmeyer 100 mL 1 buah

B. BAHAN.

No. NAMA BAHAN KONSENTRASI FASE WARNA JUMLAH


1. Larytan FeCl3 0,1 M aq Kuning 4mL
2. Larutan penolftalein 0,1 M aq Bening 6tts
3. Larutan CuSO4 0,1 M aq Biru muda 4mL
4. Larutan AgNO3 0,1 M aq Bening 6mL
5. Larutan HgCl2 0,1 M aq Bening 4mL
6. Larutan Pb(NO3)2 0,1 M aq Bening 4mL
7. Logam Na - aq Coklat Sebesar
kepala korek
api
8 Logam Mg - aq Abu-abu 2cm
V. PROSEDURE KERJA.

NO. PROSEDURE KERJA HASIL PENGAMATAN


I. LOGAM ALKALI.

1. Mengisi air kedalam sebuah beaker gelas, lalu Logam Na yang berada diatas sampan
meletakkan sampan kertas diatasnya dan kertas membentuk gelembung. Setelah
memasukkan logam Na ke dalam sampan bersinggungan dengan air, timbul nyala
kertas. api dan dalam sekejap logam Na
menghilang/habis.

Menyiapkan 6 buah tabung reaksi.


2.
Mengisi ke 6 tabung dengan air hasil
3. percobaan no 1 sebanyak 5mL setiap tabung
Pada tabung 1 menambahkan 3tts larutan Air percobaan Na mulanya berwarna
penolftalein. bening, namun setelah ditambahkan 3tts
Pada tabung 2 menambahkan 2mL lartan larutan penolftalein warnanya menjadi
CuSO4 ungu.

Pada tabung 3 menambahkan 3mL larutan Tabung 2 yang ditambahkan 2mL larutan
AgNO3. CuSO4 warna nya menjadi warna biru
Pada tabung 4 menambahkan 2mL larutan bening.
Pb(NO3)2. Tabung 3 yang ditambahkan 3mL larutan
Pada tabung 5 menambahkan 2mL larutan AgNO3 menghasilkan warna putih keruh.
FeCl3 Tabung 4 yang ditambahkan 2mL larutan
Pada tabung 6 menambahkan 2mL larutan Pb(NO3)2 warna nya menjadi putih pekat.
HgCl2.
Pada tabung 5 warna nya berubah menjadi
kuning kehijauan.
Pada tabung 6 warnanya menjadi putih
bening.
II. LOGAM ALKALI TANAH.

1. Mengisi beaker gelas dengan air. Kemudian Logam Mg yang dicelupkan kedalam air
memasukkan logam Mg kedalam beaker dan mmebentuk gelembung yang melekat pada
menunggu selama 5 menit. logam Mg.

2. Membakar logam Mg diatas spiritus, lalu Ketika dibakar, api dan abu yang
menampung abu hasil pembakaran. dihasilkan berwarna putih.

3. Memasukkan air sebanyak 30mL kedalam Ketika dilarutkan dengan air, abu Mg
Erlenmeyer lalu memasukkan abu hasil tidak larut semuanya.
pembakaran logam Mg ke dalamnya. Lalu
mengaduk abu sampai larut dalam air.

4. Menyiapkan 6 buah tabung reaksi. Air abu logam Mg berwarna keruh dengan
Mengisi ke 6 tabung dengan air yang telah endapan abu di bawahnya.
bercampur abu Mg. masing-masing tabung
berisi 5mL air.

5. Pada tabung 1 menambahkan 3tts larutan Tabung 1 yang ditambahkan larutan PP


penolftalein. warnanya berubah menjadi ungu bening.
Pada tabung 2 menambahkan 2mL larutan Tabung 2 yang ditambahkan larutan
CuSO4. CuSO4 warnanya berubah menjadi biru
langit.
Pada tabung 3 menambahkan 3mL larutan Tabung 3 yang ditambahkan 3mL larytan
AgNO3. AgNO3 warnanya berubah menjadi warna
putih keruh.
Pada tabung 4 menambahkan 2mL larutan Tabung 4 yang ditambahkan 2mL larutan
Pb(NO3)2. Pb(NO3)2 warnanya berubah menjadi
warna putih pekat.
Pada tabung 5 menambahkan 2mL larutan Tabung 5 yang ditambahkan 2mL larutan
FeCl3. FeCl3 warnanya berubah menajdi warna
kuning bening.
Pada tabung 6 menambahkan 2mL larutan Tabung 6 yang ditambahkan 2mL larutan
HgCl2 HgCl2 warna nya berubah menjadi warna
putih bening.

Pada setiap tabung terjadi endapan yang


awalnya berasal dari endapan abu Mg
yang tidak larut seluruhnya, kecuali pada
tabung 1 yang ditambahkan larutan PP.
HASIL PERCOBAAN/REAKSI-REAKSI/PEMBAHASAN
HASIL PERCOBAAN

NO PERCOBAAN HASIL PENGAMATAN


1 Logam Na dalam sampan diletakkan Logam Na yang berada diatas sampan
diatas permukaan air membentuk gelembung setelah bersentuhan
dengan air dan timbul nyala api dan dalam
sekejap menghilang
Larutan hasil reaksi Na dalam air setelah
ditambahi dengan larutan:
· Penolftalein
· CuSo4 Berubah warna menjadi ungu bening
· AgNo3 Menghasilkan warna biru bening
· Pb(No3)2 Menghasilkan warna putih keruh
· FeCl3 Menghasilkan warna putih pekat
· HgCl2 Menghasilkan warna kuning kehijauan
Menghasilkan warna putih bening

2 Logam Mg dicelupkan dalam air


Pita Mg dibakar Terbentuk gelembung-gelembung pada menit ke
3 dan pada menit ke 5 gelembung-gelembung
banyak saat dibakar.gelembung-gelembung
Larutan hasil pembakaran Mg setelah menyelimuti pita Mg menghasilkan warna nyala
ditambah dengan larutan: ungu.
§ Penolftalein
§ CuSo4 Menghasilkan warna ungu bening
§ AgNo3 Menghasilkan warna biru langit
§ Pb(No3)2 Menghasilkan warna putih kuruh
§ FeCl3 Menghasilkan warna putih pekat
§ HgCl2 Menghasilkan warna kuning bening
Menghasilkan warna putih bening

REAKSI-REAKSI
1.Logam Alkali(Na)
§ 2Na(aq)+2H2O(l) → 2NaOH(aq)+H2(g)
§ NaOH(aq)+PP→ warna ungu bening
§ 2NaOH(aq)+CuSO4(aq)→NaSO4(aq)+Cu(OH)2(aq)
§ NaOH(aq)+AgNO3(aq)→NaNO3(aq)+AgOH(aq)
§ 2NaOH(aq)+Pb(NO3)2(aq)→2NaNO3(aq)+Pb(OH3)2(aq)
§ 3NaOH(aq)+FeCl3(aq)→3NaCl(aq)l+Fe(OH)3(aq)
§ NaOH(aq)+HgCl2(aq)→NaCl(aq)+Hg(OH)2(aq)
2.Logam Alkali tanah(Mg)
· MgO(s)+H2O(l)→Mg(OH)2(aq)
· Mg(OH)(aq)+PP→ungu bening
· Mg(OH)(aq)+CuSO4(aq)→MgSO4(aq)+Cu(OH)2(aq)
· Mg(OH)(aq)+2AgNO3(aq)→Mg(NO3)2(aq)+2AgOH(aq)
· Mg(OH)(aq)+Pb(NO3)2(aq)→Mg(NO3)2(aq)+2Pb(OH)2(aq)
· 3Mg(OH(aq))+2FeCl3→3MgCl2(aq)+2Fe(OH)3(aq)
· Mg(OH)(aq)+AgCl2→MgCl2(aq) +Hg(OH)3(aq)

PEMBAHASAN
1.unsur-unsur dalam satu golongan diletakkan berdasarkan kesamaan elektron valensinya,
golongan alkali (golongan IA) terdiri dari unsur H,Li,Na,K,Rb,Cs,Fr dengan valensi elektron terakhir
dari unsur-unsur tersebut adalah 1
1H=1
3Li=2,1
11Na=2,8,1
19K=2,8,8,1
37Rb=2,8,18,8,1
55Cs=2,8,18,18,8,1
Untuk golongan alkali tanah(golongan IIA) terdiri dari unsur Be,Mg,Ca,Sr,Ba,Ra dengan valensi
elektron terakhir dari unsur-unsur tersebut adalah 2
4Be=2,2
12Mg=2,8,2
20Ca=2,8,8,2
38Sr=2,8,18,8,2
56Ba=2,8,18,18,8,2
88Ra=2,8,18,32,18,8,2
2.unsur-unsur dalam satu periode diletakkan berdasarkan jumlah kulit yang ditempatinya . logam Na(Natrium)
dan logam Mg(Magnesium) terletak pada periode yang sama yaitu periode 3
Na=2,8,1
K,L,M
Mg=2,8,2
K,L,M
Dari kedua electron diatas Na dan Mg sama-sama menempati kulit K,L,M maka logam Na dan Mg dinyatakan
dalam satu periode yaitu periode ke3
3.Terjadinya ledakan pada Natrium (Na) ketika bersentuhan dengan air disebabkan karena sifat logam Natrium
sangat reaktif terhadap air maupun udara (oksigen) itu penyebabnya kenapa naatrium disimpan dalam minyak,
karena dengan adanya perlindungan oleh minyak, logam natrium tidak mudah bereaksi dengan air dan oksigen.
Karena air dengan udara tidak bisa menembus lapisan minyak.pada percobaan yang dilakukan, logam Na yang
berada diatas perahu mulanya membentuk gelembung seteleh bersinggungan dengan air timbul nyala api dan
dalam sekejap menghilang.

4.Logam natrium diletakkan kedalam sampan agar logam natrium tidak bersentuhan langsung dengan air
sehingga praktikan dapat mengamati terjadinya reaksi. Kalau kita coba masukkan logam Na kedalam air tanpa
sampan akan terjadi ledakan dan langsung mengenai praktikan , itulah sebabnya dibuat sampan untuk
pembatas logam Na dengan permukaan air.

5.logam Mg dibakar berubah menjadi warna ungu terang, dengan pemanasan .Mg dapat bereaksi dengan
oksigen sehingga membentuk oksidanya.
2Mg(s) +O2(g)→2MgO(S)
Pada saat Mg dibakar maka akan sangat reaktif terhadap panas
6.Mg didalam air memiliki reaksi yang cukup lama karena logam Mg yang didalam air tidak panas atau dingin
akan bereaki sama .
Mg ketika dibakar ,saat dibakar Mg sangatreaktif terhadap panas sehingga menimbulkan warna nyala logam
tersebut.
Dan Mg yang lebih cepat bereaksi adalah saat Mg dibakar

7.Sifat-sifat Alkali(golongan IA)


v Sifat periodic
Sulit mengalami reduksi dan mudah mengalami oksidasi , termasuk dalam zat pereduksi kuat (karena
melepas 1 elektron)
v Sifat kimia
Sanagt reaktif , mudah larut dalam air
v Sifat fisika
Titik didih dan titik leleh berkurang dari atas kebawah , berwujud padat pada suhu ruangan
v Sifat karakteristik
Warna nyala logam alkali yaitu warna-warna terang
v Sifat logam
Dapat bereaksi dengan air membentuk senyawa
v Massa jenis lebih kecil daripada air

8.sifat-sifat Alkali tanah (golongan IIA )


v Sifat periodic
Mudah mengalami oksidasi , termasuk pereduksi lemah (karena melepaskan 2 elektron)
v Sukar larut dalam air
v Kereaktifannya lebih kecil
v Memiliki sifat basa yang kuat
v Mudah bereaksi dengan unsure logam

Dari kedua golongan tersebut yaitu Alkali dan Alkali tanah yang paling reaktif terhadap air adalah alkali
(golongan IA ) itu disebabkan karena golongan alkali lebih cenderung melepaskan elekton pada kulit
terluarnya, hal ini juga dipengaruhi oleh gaya tarik menarik antar elektron terluar akan terlepas dan
bereaksi dengan anion sebagai reduksi.
Perbedaan yang dapat dari hasil praktikum adalah kereaktifan terhadap air dan mudah larut dalam air

9.tidak ada ledakan yang terjadi pada praktikum yang kami lakukan

Kesimpulan
1. Logam alkali lebih reaktif dibandingkan logam alkali tanah
2. Unsur yang terdapat pada logam alkali adalah Helium, Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, Sesium dan
Frensium sedangkan unsur yang terdapat pada logam alkali tanah adalah Berilium, Magnesium, Kalsium,
Stronsium, Barium dan Radium
3. Logam Alkali terletak pada golongan IA dan logam alkali tanah terletak pada golongan IIA yang disusun
berdasarkan energi ionisasi, keelektronegatifan dan afinitas elektron yang semakin kecil
4. Sifat unsur golongan alkali adalah bereaksi lama di dalam air yang dingin ini merupakan sifat periodik yang
kereaktifannya kecil daripada Na memiliki sifat basa yang kuat
5. Kereaktifan logam Na dapat kita lihat pada saat Na bersinggungan dengan air, terjadi ledakan dan
membentuk larutan basa NaOH. Pada logam Mg harus berbentuk senyawa MgO agar dapat membentuk basa
Mg(OH)2 jika direaksikan dengan air, dapat disimpulkan logam Na yang sangat reaktif terhadap air daripada
logam Mg.
Jawaban Pertanyaan dan Tugas
1. Mengapa terjadi ledakan pada percobaan Na?
Jwb: Karena Na bereaksi kuat dengan air, membebaskan gas hidrogen menghasilkan basa kuat. Na(s) bereaksi
dengan air bereaksi secara tidak langsung pada kapal kertas. Na memiliki ionisasi yang cukup besar sehingga
kereaktifannya besar dan direaksikan dengan air

2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada masing-masing tabung percobaan?


Jwb:
1 Logam Alkali
a) 2 Na(s) + 2 H2O (l) 2 NaOH(aq) + H2(g)
Reaksi Utamanya : NaOH (terjadi ledakan)
Tabung I : NaOH + pp (ungu)
RU : NaOH (Basa Kuat)
Tabung II : 2 NaOH (aq) + CuSO4(aq) Na2SO4(aq) +Cu(OH)2 (aq)
RU : Na2SO4 (Biru)
Tabung III : NaOH (aq) + AgNO3 (aq) NaNO3 (aq) + Ag(OH)2 (aq)
RU : NaNO3 (putih keruh)
Tabung IV : 2NaOH (aq) + Pb(NO3)2(aq) 2 NaNO3(aq) + Pb(OH)2 (aq)
RU : NaNO3 (putih pekat)
Tabung V : 3 NaOH (aq) + FeCl3(aq) 3NaCl + Fe(OH)3
RU : NaCl (kuning kehijauan)
Tabung VI : NaOH (aq) + HgCl2(aq) NaCl + Hg(OH)2
RU : NaCl (putih bening)

2. Logam Alkali Tanah


b) Mg (s) + H2O (l) Mg (s) + H2O (l)
Tabung I : Mg(OH)2 (aq) + pp (ungu)
RU : ungu
Tabung II : Mg(OH)2 + CuSO4(aq) MgSO4 (aq) + Cu(OH)2 (aq)
RU : MgSO4 (biru langit)
Tabung III : Mg (OH)2(aq) + 2AgNO3 (aq) Mg(NO3)2 + 2AgOH (aq)
RU : Mg(NO3)2 (putih keruh)
Tabung IV : Mg(OH)2 (aq) + Pb(NO3)2 (aq) Mg(NO3)2 + Pb(OH)2 (aq)
RU : Mg(NO3)2 (putih pekat)
Tabung V : 3 Mg(OH)2 (aq) + 2 FeCl3(aq) 3 MgCl2 (aq) + 2 Fe(OH)3 (aq)
RU : 3 MgCl2 (aq) (kuning)
Tabung VI : Mg(OH)2 (aq) + HgCl2 (aq) MgCl2 (aq) + Hg(OH)3 (aq)
RU : MgCl2 (putih)

3. Jelaskan paling sedikit 4 sifat-sifat logam alkali dan logam alkali tanah
Sifat logam alkali
-) Mempunyai keelektronegatifan yang kecil
-) Kelompok logam yang paling reaktif, karena itu harus disimpan dalam minyak
-) Bervalensi 1 elektron dalam senyawa yang terlibat dalam reaksi logam
-) Unsur ion alkali dapat larut dalam cairan amoniak
Sifat logam alkali tanah
-) Bersifat keelektronegatifan, mudah membentuk ion positif
-) Memiliki 2 elektronvalensi yang terlibatb dalam pembentukan ikatan logam
-) Kelompok logam yang kurang reaktif
-) Mempunyai warna cerah kecuali Be dan Mg

4. Buatlah kesimpulan dari seluruh percobaan yang dilakukan


Jwb :
-) Logam alkali lebih reaktif dibandingkan logam alkali tanah
-) Logam alkali sangat reaktif dengan air sehingga membebaskan hidrogen dan menghasilkan basa kuat. Bila
kedua logam tersebut bereaksi dengan air atau zat lain, akan menghasilkan warna baru dan terdapat endapan
IX. DAFTAR PUSTAKA.

Sukardjo, (1998), Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.

Chang, Raymond, (2004), Kimia Dasar, Erlangga, Jakarta.

Petruci, Ralph, (1987), Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Erlangga, Jakarta.

David, Goldbero E, (2007), Ikatan Kimia, Rineka Cipta, Yogyakarta.

Surakiti, (1989), Kimia Dasar 1, ITB, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai