Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KIMIA TENTANG GAS MULIA

Disusun oleh:
KELOMPOK 6
BAMBANG DIRGANTARA TRIPUTRA (1614009)
HUBERTUS KELITUBUN (1614024)
DEMIANUS W (1214346)

SEMESTER 1
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK KATOLIK SAINT PAUL
2016
Gas mulia adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifat yang sama: di
kondisi standar, they semua tidak berbau, tidak berwarna, dan monoatomik dengan
reaktivitas yang sangat rendah. Mereka ditempatkan di grup 18 (8A) dari tebel
periodike (sebelumnya dikenal dengan grup 0). 6 gas mulia tersebut terdapat di alam
dengan bentuk helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan
radon yang bersifat radioaktif (Rn). sejauh ini, 3 atom dari grup selanjutnya,
ununoctium (Uuo) telah berhasil disintesis di supercollider, tapi sangat sedikit yang
diketahui mengenai elemen ini karena jumlah yang dihasilkan sangat sedikit dan
memiliki waktu paruh hidup yang sangat pendek.

Sifat-sifat gas mulia bisa dijelaskan dengan baik dengan teori modern
tentang struktur atom: valensi elektron kulit luar mereka dianggap "penuh",
memberi mereka sedikit sekali kesempatan untuk berpartisipasi dalam reaksi kimia,
dan hanya beberapa ratus senyawa yang telah disiapkan. Titik didih dan titik leleh
gas mulia mempunyai nilai yang dekat, berbeda kurang dari 10 °C (18 °F); yang
mengakibatkan mereka berbentuk cairan dalam jangkauan suhu yang pendek.
Sifat Umum gas mulia :

Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.Mempunyai elektron
valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron valensinya
Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat
di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya bertambah seiring
bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.
Berikut merupakan beberapa sifat dari gas mulia.

Sifat-sifat Gas Mulia


Gas Mulia Nomor Atom Titik Leleh (˚C) Titik Didih (˚C) Energi Ionisasi Jari-jari Atom
(kJ/mol) (Angstrom)

He 2 -272,2 -268,9 2738 0,50

Ne 10 -248,7 -245,9 2088 0,65

Ar 18 -189,2 -185,7 1520 0,95

Kr 36 -156,6 -152,3 1356 1,10

Xe 54 -111,9 -107,1 1170 1,30

Rn 86 -71 -62 1040 1,45


Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan
jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah
dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom
menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar
berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.
Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena
memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini
didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada
sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti
gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia
periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan
unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.
Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi
elektronnya. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan
kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He)
berakhir pada ns2 np6. Konfigurasi tersebut merupakan konfigurasi elektron yang stabil,
sebab semua elektron pada kulitnya sudah berpasangan. Oleh sebab itu, tidak
memungkinkan terbentuknya ikatan kovalen dengan atom lain. Energi ionisasi yang
tinggi menyebabkan gas mulia sukar menjadi ion positif dan berarti sukar membentuk
senyawa secara ionik.

Konfigurasi elektron gas mulia

Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron

He 2 1s2

Ne 10 [He] 2s2 2p6

Ar 18 [Ne] 3s2 3p6

Kr 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6

Xe 54 [Kr] 5s2 4d10 5p6

Rn 86 [Xe] 6s2 5d10 6p6


1) Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas.

2) Sebagai gas pelindung dalam menumbuhkan kristal-kristal


silikon
dan germanium dan dalam memproduksi titanium dan
zirconium.

3) Sebagai agen pendingin untuk reaktor nuklir.

4) Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels).

5) Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara


buatan
untuk para penyelam dan para pekerja lainnya yang bekerja di
bawah tekanan udara tinggi.
Beberapa senyawaan Xenon
Tingkat Oksidasi Senyawaan Bentuk Titik Didih (˚C) Struktur Tanda-tanda

II XeF2 Kristal tak 129 Linear Terhidrolisis


IV XeF4 berwarna 117 Segi-4 menjadi Xe + O2;
Kristal tak sangat larut dalam
berwarna HF
Stabil

VI XeF6 Kristal tak 49,6 Oktahedral Stabil


Cs2XeF8 berwarna -46 terdistorsi Stabil pada 400˚
XeOF4 Padatan kuning Archim. Antiprisma Stabil
XeO3 Cairan tak Piramid segi-4 Mudah:meledak,
berwarna Piramidal higroskopik;stabil
Kristal tak dalam larutan
berwarna

VIII XeO4 Gas tak berwarna Tetrahedral Mudah meledak


XeO6 4- Garam tak Oktahedral Anion- anion
berwarna HXeO63-, H2XeO62-,
H3XeO6- ada juga
a. Helium.
Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para
penyelam dan para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi.
Perbandingan antara He dan O2 yang berbeda-beda digunakan untuk kedalaman
penyelam yang berbeda-beda.
b. Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon.
c. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau
roket.

d. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan
rendah.
e. Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh
bakteri) dan pembuatan tabung elektron.
f. Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Namun
demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan
kanker paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai