Cara Kerja Pompa In line - Sistem bahan bakar diesel, dibagi menjadi dua kategori, yaitu tipe
konvensional dan common rail. Sistem bahan bakar diesel konvensional bekerja dengan memanfaatkan kekuatan
Pompa injeksi sendiri, secara umum ada dua macam yaitu tipe inline dan tipe rotary. Bedanya, tipe inline bekerja dengan
menggunakan plunger segaris, sementara pada tipe distributor menggunakan pkunger memutar. Untuk pembahasan kali ini,
kita akan membahas cara kerja dan komponen pompa injeksi in line.
Pompa injeksi secara umum bisa diartikan sebagai alat khusus pada mesin diesel yang digunakan untuk menciptakan
Tekanan yang tinggi ini digunakan pada injektor agar bisa mengabutkan solar, sesuai dengan prinsip injektor yang memiliki
noozle dengan lubang cukup kecil. Nozzle ini memiliki niple jet yang bisa terbuka jika terdapat solar bertekanan.
Meski saat ini teknologi commonrail sudah sangat merebak pada mesin diesel, namun kehadiran sistem pompa injeksi
konvensional seperti ini masih digunakan. Alasannya lebih awet dan lebih bandel serta lebih mudah perawatannya.
Sehingga masih banyak digunakan pada mobil-mobil niaga seperti pick up, bus dan truk.
img by blandong.com
Secara umum, letak pompa injeksi ada di samping mesin. Komponen yang berbentuk kesatuan pompa dengan ukuran
memanjang ini bisa anda lihat dengan mencari pangkal selang injektor. Jika dibongkar, maka akan terdapat beberapa
komponen seperti ;
Cam shaft
Plunger
Input feed
Rack adjuster
Plunger barel
Delivery valve
Delivery valve holder
Sentrifugal advancer
Advertisement
Prinsip kerja pada pompa ini, memanfaatkan tonjolan pada camshaft pompa yang menekan plunger secara tiba-tiba.
Smentara penekanan cam diatur oleh sebuah timming chain yang terhubung dengan poros engkol mesin.
img by blandong.com
Langkah awal, solar mengalir dari tanki masuk ke input feed pompa injeksi.
Saat memasuki pompa, solar akan diarahkan ke komponen plunger barel. Plunger barel merupakan ruang tempat
solar akan disalurkan ke sistem injeksi.
Ketika mesin dihidupkan, otomatis camshaft pompa berputar. Sehingga camshaft menenakan plunger kearah atas.
Sementara utu dibagian atas plunger terdapat plunger barel yang terisi dengan solar. Sehingga gerakan plunger
akan menekan solar kearah atas,
Dibagian atas plunger terdapat delivery pipe yang bisa terbuka saat ada tekanan dari arah pompa namun akan
tetap tertutup saat ada tekanan pada selang injektor.
Sehingga solar tertekan masuk kesaluran selang injektor dengan tekanan tinggi,
Hal itu, akan mendorong solar yang sebelumnya sudah memenuhi saluran selang injektor, akibatnya pada ujung
nozzle akan terbuka.
Hal itu menyebabkan solar keluar dengan metode mengabut.
Ketika kabel gas ditarik, maka rack adjuster akan memperbesar volume plunger barel. Sehingga suplai solar ketika
plunger menekan akan lebih banyak.
Akhirnya RPM mesin bisa meningkat.
Sementara komponen sentrifugal advancer digunakan untuk mengatur timming penginjeksian dengan mengatur
sudut camshaf pompa.
Ketika mesin akan dimatikan, maka kita harus menghentikan suplai solar ke dalam pompa injeksi. Hal ini berbeda dengan
mesin bensin karena sistem pengapian diesel bekerja secara otomatis (self burning) atau akan terbakar dengan sendirinya,
Sebenarnya solar tidak terbakar dengan sendirinya, namun suhu pada ruang bakar sudah melebihi titik nyala solar.
Sehingga ketika solar keluar pada langkah usaha, otomatis akan terbakar.
Meski menggunakan metode mekanis yang cukup sederhana, terbukti sistem ini memiliki ketahanan lebih bandel serta
perawatan yang tidak serumit sistem common rail. Hal itu juga dipengaruhi faktor tekanan bahan bakar. Pada sistem
common rail tekanan bahan bakar pada selang bahan bakar bisa mencapai 20.000 KG/Cm2.
Namun secara emisi, dan efisiensi sistem common rail sudah jauh meninggalkan tipe konvensional.
Demikian artikel singkat mengenai cara kerja pompa injeksi tipe in-line. semoga bermanfaat.