Anda di halaman 1dari 15

https://www.viarohidinthea.com/2014/11/sistem-bahan-bakar-diesel.

html

Cara Kerja Pompa In line - Sistem bahan bakar diesel, dibagi menjadi dua
kategori, yaitu tipe konvensional dan common rail. Sistem bahan bakar diesel
konvensional bekerja dengan memanfaatkan kekuatan pompa injeksi agar solar
bisa mengabut pada ujung injektor.

Pompa injeksi sendiri, secara umum ada dua macam yaitu tipe inline dan tipe
rotary. Bedanya, tipe inline bekerja dengan menggunakan plunger segaris,
sementara pada tipe distributor menggunakan pkunger memutar. Untuk
pembahasan kali ini, kita akan membahas cara kerja dan komponen pompa
injeksi in line.

Pengertian Pompa Injeksi In line

Pompa injeksi secara umum bisa diartikan sebagai alat khusus pada mesin
diesel yang digunakan untuk menciptakan tekanan tinggi pada solar.
Tekanan yang tinggi ini digunakan pada injektor agar bisa mengabutkan solar,
sesuai dengan prinsip injektor yang memiliki noozle dengan lubang cukup kecil.
Nozzle ini memiliki niple jet yang bisa terbuka jika terdapat solar bertekanan.

Meski saat ini teknologi commonrail sudah sangat merebak pada mesin diesel,
namun kehadiran sistem pompa injeksi konvensional seperti ini masih
digunakan. Alasannya lebih awet dan lebih bandel serta lebih mudah
perawatannya.

Sehingga masih banyak digunakan pada mobil-mobil niaga seperti pick up, bus
dan truk.

Komponen Didalam Pompa Injeksi Tipe In line

Secara umum, letak pompa injeksi ada di samping mesin. Komponen yang
berbentuk kesatuan pompa dengan ukuran memanjang ini bisa anda lihat
dengan mencari pangkal selang injektor. Jika dibongkar, maka akan terdapat
beberapa komponen seperti ;
1. Cam shaft
2. Plunger
3. Input feed
4. Rack adjuster
5. Plunger barel
6. Delivery valve
7. Delivery valve holder
8. Sentrifugal advancer

Bagaimana Cara Kerja Pompa Injeksi Tipe In-Line ?

 Langkah awal, solar mengalir dari tanki masuk ke input feed pompa
injeksi.
 Saat memasuki pompa, solar akan diarahkan ke komponen plunger barel.
Plunger barel merupakan ruang tempat solar akan disalurkan ke sistem
injeksi.
 Ketika mesin dihidupkan, otomatis camshaft pompa berputar. Sehingga
camshaft menenakan plunger kearah atas.
 Sementara utu dibagian atas plunger terdapat plunger barel yang terisi
dengan solar. Sehingga gerakan plunger akan menekan solar kearah atas,
 Dibagian atas plunger terdapat delivery pipe yang bisa terbuka saat ada
tekanan dari arah pompa namun akan tetap tertutup saat ada tekanan
pada selang injektor.
 Sehingga solar tertekan masuk kesaluran selang injektor dengan tekanan
tinggi,
 Hal itu, akan mendorong solar yang sebelumnya sudah memenuhi saluran
selang injektor, akibatnya pada ujung nozzle akan terbuka.
 Hal itu menyebabkan solar keluar dengan metode mengabut.
 Ketika kabel gas ditarik, maka rack adjuster akan memperbesar volume
plunger barel. Sehingga suplai solar ketika plunger menekan akan lebih
banyak.
 Akhirnya RPM mesin bisa meningkat.
 Sementara komponen sentrifugal advancer digunakan untuk mengatur
timming penginjeksian dengan mengatur sudut camshaf pompa.

Ketika mesin akan dimatikan, maka kita harus menghentikan suplai solar
ke dalam pompa injeksi. Hal ini berbeda dengan mesin bensin karena
sistem pengapian diesel bekerja secara otomatis (self burning) atau akan
terbakar dengan sendirinya,

Sebenarnya solar tidak terbakar dengan sendirinya, namun suhu pada


ruang bakar sudah melebihi titik nyala solar. Sehingga ketika solar keluar
pada langkah usaha, otomatis akan terbakar.

Meski menggunakan metode mekanis yang cukup sederhana, terbukti


sistem ini memiliki ketahanan lebih bandel serta perawatan yang tidak
serumit sistem common rail. Hal itu juga dipengaruhi faktor tekanan bahan
bakar. Pada sistem common rail tekanan bahan bakar pada selang bahan
bakar bisa mencapai 20.000 KG/Cm2.

Namun secara emisi, dan efisiensi sistem common rail sudah jauh
meninggalkan tipe konvensional.

1. Sistem injeksi diesel yang perlu di pelihara


 Sistem Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesel
Sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan sistem yang penting.
Dengan sistem injeksi bahan bakar yang baik dan tepat akan mengasilkan
tenaga mesin yang optimal. Sebaliknya sistem injeksi yang kurang baik dapat
menyebabkan mesin diesel kurang optimal. Sistem injeksi bahan bakar mesin
diesel mencangkup komponen-komponen yang berhubungan dengan bahan
bakar, yang berfungsi menghisap bahan bakar dari tangka, memompakan bahan
bakar, kemudian bahan bakar tersebut diinjeksikan ke ruang bakar silinder
mesin.

 Fungsi Sistem Injeksi Diesel


Fungsi sistem injeksi bahan bakar diesel :
1. Menampung bahan bakar
2. Menyaring bahan bakar
3. Menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder
mesin
4. Mengabutkan bahan bakar kedalam ruang bakar silinder
5. Mengajukan saat penginjeksian bahan bakar
6. Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan beban melalui
pengaturan penyaluran bahan bakar
7. Mengembalikan bahan bakar kedalam tangka bahan bakar
 Syarat Sistem Injeksi Diesel
Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel harus memenuhi syarat sebegai
berikut :

1. Memberikan jumlah tertentu pada bahan bakar


2. Menempatkan saat penginjeksian bahan bakar
3. Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar
4. Mengabutkan bahan bakar
 Komponen Sistem Injeksi Diesel
– Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi

sebaris
– Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris

B. PEMELIHARAAN SISTEM DAN KOMPONEN INJEKSI


DIESEL
Pemeliharaan / servis komponen sistem injeksi bahan bakar motor diesel
meliputi pemeriksaan, atau pengujian atau perbaikan komponen tersebut agar
sesuai dengan spesifikasi dari pabrik. Pemeliharaan / servis tersebut harus
dilakukan secara berkala sesuai dengan tugas komponen dalam sistem tersebut.
Langkah kerja yang harus dilakukan meliputi : Pembongkaran, pembersihan,
perbaikan, penyetelan pemasangan dan pengujian

1. Pemeliharaan Tangki Bahan Bakar


Tangki bahan bakar biasanya mengalami gangguan atau kerusakan, yaitu adanya
kebocoran, pengembunan dan kotor. Untuk memperbaiki tangka bahan bakar
harus hati-hati Karena dapat membahayakan. Bila perbaikan tangki dilakukan
didekat percikan api, rokok, atau nyala api dapat menyebabkan kebakaran.

Langkah pemeriksaan dan perbaikan pada tangka bahan bakar sebagai berikut :
1. Melepaskan tangka dari unit mesinnya
2. Membersihkan tangka dengan air panas atau uap
3. Mengeringkan tangka dengan udara kompresor
4. Memeriksa kebocoran tangka dengan :
 Cara basah
Cara basah ini dilakukan denganmenutup lubang keluar tangka dan
membersihkan permukaan sampai kering, tangki diisi dengan air sedangkan
lubang tangki dihubungkan dengan udara yang bertekanan

 Cara tekanan udara


Cara tekanan adalah dengan cara menutup lubang masuk sedangkan lubang
keluar dihubungkan dengan udara bertekanan, tangka direndam kedalam air bila
terdapat gelembung maka tangka tersebut mengalami kebocoran

5. Bila ada kebocoran dilanjutkan dengan pematrian (soldering) atau pengelasan


(welding)

2. Pemeliharaan Pompa Pemindah Bahan Bakar


Pemeliharaan pada pompa penyalur bahan bakar (khususnya pada pompa
injeksi sebaris) dilakukan sebagai berikut :
 Pengujian Pompa Pemindah
1) Pengujian kapasitas hisap

2) Pengujian kemampuan pompa

 Pembongkaran pompa pemindah


Bila pompa pemindah akan diperbaiki maka harus dibongkar sesuai
dengan nomer urut pada bagian pompa.
 Pemeriksaan Pompa Pemindah
1) Memeriksa piston, batang pendorong, dan rumah pompa dari keausan dan
kerusakan.

2) Memeriksakeausan check valve dan dudukan katup


3) Memeriksa keausan tappet dan roller

4) Memeriksa kemungkinan kerusakan pada katup pengatur dan pegas piston

5) Pemeriksaan tekanan dan isapan pada pompa

 Perakitan Pompa Pemindah


Setelah pmeriksaan dan pembersihan komponen pompa selanjutnya
pompa dirakit kembali sesuai dengan nomer urut sebagai berikut:
1. Batang pendorong 6. Check valve & pegas
2. Piston 7. Pompa priming
3. Ruang plunyer 8. Pompa penyalur assembly
4. Tappet 9. Pipa keluar
5. Snap ring 10. Pipa masuk

 Pemeliharaan Saringan Bahan Bakar


a) Pembongkaran saringan bahan bakar

b) Perakitan saringan bahan bakar

 Pemeliharaan / servis Pompa Injeksi Bahan Bakar


a) Pembongkaran pipa injeksi

b) Pemeriksaan dan perbaikan

 Pemeliharaan / servis Nosel Injeksi Injektor)


a) Pembongkaran nosel injeksi

b) Pembersihan nosel
c) Menguji Peluncuran jarum nosel :

– Membersihkan bodi dan jarum dengan solar

– Menarik jarum nosel didalam bodi nosel dan melepaskan

– Jarum akan meluncur dengan lembut akibat bratnya

– Putar sedikit posisi jarum dan lakukan test yang sama

– Bila salah satu posisi peluncuran jarum tidak lembut, nosel harus diganti

 15 Komponen Pompa Injeksi Mesin Diesel Tipe Rotary

Kegiatan dalam industri otomotif tidak pernah berhenti, bahkan semakin hari akan
semakin berkembang. Raja jalanan hingga saat ini masihlah didominasi dengan mesin
diesel. Hal ini disebabkan daya ledak pembakaran bahan bakar mesin diesel lebih
besar daripada mesin bensin. Meski demikian, tidak lengkap rasanya bilamana kita bisa
merasakan nikmat dan nyamannya mengendarai mobil dengan mesin diesel namun
tidak tahu komponen penunjangnya.

Sejatinya tulisan ini hanyalah sebatas berbagi informasi seputar dunia otomotif.
Tujuannya meminimalkan tingkat “kebohongan” para pemilik bangkel yang mengatakan
“plunyernya rusak, harus diganti ini pak“. Padahal plunyernya masih normal-normal
saja. Artinya sekarang ini kita perlu tambahan wawasan mengingat semakin
menjamurnya bengkel di jalanan. Bukan berarti semua bengkel jalanan buruk, bahkan
banyak yang baik kok. Berhubung ada beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab
aja menjadikan citra buruk dikalangan bengkel pinggir embong.

Adapun dalam artikel kali ini yang akan kami ulas adalah terkait komponen pompa
injeksi tipe rotary pada mesin diesel. Mesin diesel dibagi menjadi 3 tipe pompa, yaitu
pompa tipe rotary dan pompa tipe in-line. Sedangkan yang terbaru adalah tipe common
rail. Untuk pembahasan dibawah ini kita fokuskan pada pompa tipe rotary dulu aja ya.

Baca Juga : 3 Macam Tipe Pompa Injeksi Pada Mesin Diesel

Komponen Pompa Injeksi Tipe Rotary

Keterangan :

1. Poros Penggerak Pompa

2. Pompa Pengalir
3. Katup Pengatur Tekanan

4. Roda Gigi Penggerak Governor

5. Cincin Tol

6. Cincin Nok

7. Torak Advance saat Penyemprotan

8. Busing Pengatur

9. Plunyer

10. Katup Penyalur

11. Governor

12. Solenoid

13. Penyetel Volume Maksimal

14. Spunyer

15. Tuas Pengatur

Dari 15 komponen diatas, yang akan kami uraikan tidak semuanya. Mengapa
demikian? Alasan kami adalah dari sekian banyaknya komponen semisal nok, roda gigi,
dan sebagainya memiliki fungsi yang sama seperti pada umumnya. Oleh karena itu
yang kami bahas adalah yang belum pernah dibahas.

Pompa Pengalir berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya
kedalam ruang pompa injeksi.
Katup Pengatur Tekanan berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar ke dalam
ruang pompa sesuai dengan putaran mesin. Apabila putaran mesin masih idle maupun
rendah, maka tekanan bahan bakar juga rendah. Sedangkan apabila putaran mesin
tinggi, maka tekanan bahan bakar juga ikut tinggi. Tekanan yang berubah-ubah ini
berguna untuk menggerakkan advance saat penyemprotan bahan bakar.
Spunyer berfungsi untuk mempertahankan tekanan bahan bakar dalam ruang pompa
dikarenakan lubang pembuangan yang didesain kecil. Selain itu spunyer juga berfungsi
untuk mengatur pembuangan udara secara otomatis dan mengatur aliran solar untuk
pendingin pompa.
Kepala Distributor berfungsi sebagai silinder dari plunyer, sebagai tempat saluran
tekanan tinggi, dan sebagai tempat duduk dari katup penyalur. Adapun kepala
distributor ini dikonstruksikan khusus untuk kendaraan bermesin diesel dengan 3, 4, 5,
dan 6 silinder. Sedangakn komponennya sebagai berikut:
Keterangan:

1. Busing Pengatur

2. Kepala Distributor

3. Plunyer

4. Pemegang Katup Penyalur

5. Katup Penyalur

6. Dudukan Tuas Start Governor

Demikian sedikit informasi yang bisa kami sampaikan dalam artikel kali ini. Semoga
dengan sedikit tulisan ini bisa bermanfaat dan menambawah wawasan kalian. Terima
kasih telah berkunjung, salam otomotif.

Anda mungkin juga menyukai