Anda di halaman 1dari 16

Jenis – Jenis Pompa Bahan Bakar Diesel

Mungkin yang anda tahu pompa injeksi mesin diesel cuma ada dua, yang tipe
inline dan distributor. Tapi, ternyata ada satu lagi tipe yang justru banyak
diaplikasikan.

1.-Individual-inline-pump

Individual pump atau kita sering menyebutnya pompa injeksi inline adalah tipe
pompa injeksi yang paling banyak digunakan mesin diesel konvensional.

Alasannya, tipe ini memiliki banyak kelebihan salah satunya ada pada tekanan
injeksi yang bisa mencapai angka 1800 PSI. Dengan tekanan tersebut, sudah
cukup untuk menghidupkan mesin diesel diatas 3.000 cc.

Ciri utama individual pump ada pada fuel deliverynya. Tipe ini memiliki
plunger dengan jumlah yang disesuaikan dengan jumlah injektor, jadi kalau
injektornya 4 maka ada empat plunger. Setiap plunger akan melayani satu buah
injektor. Hal itulah yang menyebabkan tekanan injeksi bisa tinggi.
Setiap plunger akan diposiskan segaris diatas sebuah poros nok. Cara kerjanya,
ketika poros nok berputar maka satu persatu plunger akan tertekan oleh nok
(benjolan) yang ada pada poros nok pompa. Ketika plunger tertekan oleh nok,
maka solar akan mengabut dari injektor.
Adapun fungsi komponen - komponen pada pumpa injeksi jenis In Line
seperti pada gambar dibawah ini.

Skema aliran bahan bakar pumpa injeksi type in line

Keterangan gambar :

A. Bahan Bakar Kotor


B. Bahan Bakar Kotor
C. Bahan Bakar Bersih
D. Bahan Bakar Bersih

1. Governor berfungsi mengatur kecepatan bahan bakar diesel dari tangki ke


fuel filter
2. Feed Pump berfungsi memumpakan bahan bakar dari tangki ke fuel filter
3. Saringan kasar berfungsi menyaring bahan bakar dari tangki ke fuel filter
4. Priming Pump berfungsi memumpa bahan bakar dari tangki ke fuel pump
pada saat tangki bahan bakar diisi bahan bakar ( habis ) / masuk angin
5. Atometer / Automatic timer berfungsi memajukan bahan bakar pada saat
pengapian
6. Fuel Filter berfungsi menyaring bahan bakar dari saringan kasar yang akan
masuk ke injeksi pump dalam keadaan bersih
7. Injeksi pump berfungsi menginjeksikan bahan bakar yang telah ada /
mendorong keluar bahan bakar ke injektor melalui pressure pipe
8. Delivery Holder berfungsi penghubung antara pressure pipe dengan pumpa
injeksi
9. Pressure Pipe berfungsi sebagai tempat aliran bahan bakar yang telah
diinjeksikan menuju injektor dengan tekanan yang tinggi
10. Injektor berfungsi sebagai tempat keluarnya bahan bakar yang sudah
injeksikan berbentuk kabut
11. Value Delivery berfungsi mencegah agar bahan bakar yang keluar dari
pumpa injeksi tidak dapat kembali lagi
12. Over Flow Pipe berfungsi sebagai saluran kembali bahan bakar yang tidak
ikut tersemprotkan

Cara kerja pumpa injeksi In Line adalah memanfaatkan tekanan pumpa plunger
yang pada pumpa. Banyaknya plunger pada pumpa injeksi In Line sebanyak
jumlah silinder. Jika jumlah silinder 4, maka plunger pumpa injeksi juga 4.

- Langkah awal, solar mengalir dari tanki masuk ke input feed pompa injeksi.
- Saat memasuki pompa, solar akan diarahkan ke komponen plunger barel.
Plunger barel merupakan ruang tempat solar akan disalurkan ke sistem injeksi.
- Ketika mesin dihidupkan, otomatis camshaft pompa berputar.
Sehingga camshaft menenakan plunger kearah atas.
- Sementara itu dibagian atas plunger terdapat plunger barel yang terisi dengan
solar. Sehingga gerakan plunger akan menekan solar kearah atas,
- Dibagian atas plunger terdapat delivery pipe yang bisa terbuka saat ada
tekanan dari arah pompa namun akan tetap tertutup saat ada tekanan pada
selang injektor.
- Sehingga solar tertekan masuk kesaluran selang injektor dengan tekanan
tinggi,
- Hal itu, akan mendorong solar yang sebelumnya sudah memenuhi saluran
selang injektor, akibatnya pada ujung nozzle akan terbuka.
- Hal itu menyebabkan solar keluar dengan metode mengabut.
- Ketika kabel gas ditarik, maka rack adjuster akan memperbesar volume
plunger barel. Sehingga suplai solar ketika plunger menekan akan lebih banyak.
- Akhirnya RPM mesin bisa meningkat.
- Sementara komponen sentrifugal advancer digunakan untuk mengatur
timming penginjeksian dengan mengatur sudut camshaf pompa.

2.-Distributor-pump-type

Distributor pump adalah jenis pompa injeksi dengan desain lebih ringkas.
Karena hal itulah, kendaraan dengan keterbatasan ruang lebih cocok untuk
menggunakan tipe-ini.

Ciri utama distributor pump ada pada jumlah plungernya yang hanya satu meski
jumlah injektor ada 4. Cara kerjanya, plunger tunggal ini diletakan pada sebuah
poros pompa. Ketika poros pompa tersebut berputar, plunger akan menekan
masing-masing barel yang terletak disekeliling poros pompa secara bergantian.

Jadi meski hanya ada satu plunger untuk menekan, semua injektor tetap
kebagian karena timming pengapian pada mesin juga tidak berbarengan namun
bergantian.

Kalau pada tipe inline, posisi fuel barel ada diatas plunger yang otomatis
posisinya juga segaris. Tapi pada tipe distributor, posisi fuel barel mengelilingi
poros pompa sehingga seperti distributor pada sistem pengapian konvensional.

Meski memiliki desain yang lebih ringkas, tekanan bahan bakar yang mampu
dibuat itu kurang tinggi. Hal itulah yang menyebabkan tipe ini kurang cocok
diaplikasikan pada mesin diesel skala besar.

Pompa injeksi distributor adalah salah satu jenis pompa injeksi pada mesin
diesel. Fungsi pompa injeksi distributor adalah untuk menginjeksikan bahan
bakar. Bahan bakar diberikan tekanan untuk mempermudah proses pembakaran.
1. Drive Shaft

Drive shaft atau poros penggerak pompa merupakan bagian dari pompa injeksi
distributor tipe VE yang memiliki fungsi untuk menghubungkan putaran mesin
ke pompa injeksi sehingga pompa dapat bekerja.

2. Feed Pump

Feed pump atau pompa pemberi merupakan bagian dari pompa injeksi yang
memiliki fungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki agar masuk kedalam
pompa injeksi.

3. Regulating Valve

Regulating valve atau katup pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur bahan
bakar yang masuk kedalam pompa injeksi agar sesuai dengan kebutuhan mesin.

4. Coupling

Coupling merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang


berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran dari drive shaft ke
cam plate.

5. Roller Ring

Roller ring merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang
berfungsi untuk menghubungkan putaran dari camshaft ke camplate agar tidak
terjadi gesekan berlebih sehingga pompa injeksi tidak kehilangan banyak tenaga
putar.

6. Camplate

Camplate merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang


berfungsi seperti nok yang mendorong plunyer agar dapat bergerak naik dan
turun.
7. Timer Piston

Timer piston berfungsi sebagai penggeser roller ring untuk memajukan dan
memundurkan saat penginjeksian sesuai dengan tekanan bahan bakar.

8. Pump Plunyer

Pump plunyer merupakan bagian dari pompa injeksi tipe VE yang berfungsi
untuk menyalurkan bahan bakar ke masing-masing silinder.

9. Fuel Cut Solenoid

Fuel cut solenoid berfungsi untuk menutup saluran suction port untuk
memutuskan aliran bahan bakar saat kunci kontak di posisikan OFF.

10. Spill Ring

Spill ring merupakan bagian dari pompa injektor distributor tipe VE yang
memiliki fungsi untuk mengatur panjang pendeknya langkah efektif bersama
dengan spill port.

11. Spill Port

Spill port merupakan sebuah lubang yang berfungsi untuk mengatur panjang
pendeknya langkah efektif plunger.

12. Governor

Governor merupakan bagian dari pompa injeksi yang mengatur banyaknya


bahan bakar yang mengalir ke ruang bakar berdasarkan pedal gas.

13. Overflow Valve

Overflow valve merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang
berfungsi untuk mengembalikan bahan bakar kembali ke tangki saat tekanan
bahan bakar didalam pompa injeksi melebihi standar.
14. Delivery Valve

Delivery valve merupakan bagian dari pompa injeksi distributor tipe VE yang
berfungsi untuk mengantarkan bahan bakar bertekanan ke injektor dan menahan
bahan bakar bertekanan agar tidak kembali ke pompa injeksi.
3.-Rotary-continous-pump

Tipe yang ketiga mungkin anda sendiri baru mendengarnya tapi justru tipe
inilah yang paling banyak digunakan saat ini.

Lalu apa itu continous pump type ?

Itu adalah pompa injeksi yang ada pada mesin diesel common rail. Pada mesin
diesel common rail, penyemprotan solar diatur secara langsung oleh injektor
dengan perintah ECU. Jadi, pompa injeksi tugasnya hanya memastikan tekanan
solar tetap tinggi.

Dibandingkan dengan dua tipe diatas, tipe inilah yang memiliki tekanan paling
tinggi (30.000 – 40.000 PSI). Selain itu bentuknya pun sangat ringkas, hal itulah
yang membuat sistem common rail semakin marak diaplikasikan bukan Cuma
di sport SUV tapi di alat berat serta kendaraan komersial lain juga mulai
menerapkan sistem common rail.

1. Tanki bahan bakar

Berfungsi untuk menyimpan bahan bakar dan digunakan selama berkendara.

2. Filter bahan bakar


Berfungsi untuk menyaring pertikel kotoran yang ikut terbawa oleh bahan
bakar. Pada rakitan filter bahan bakar, terdapat water sedimenter untuk
memisahkan air yang ikut terbawa bahan bakar/ solar bersasarkan berat
jenisnya. Air dengan berat jenis lebih besar dari solar akan terpisah dibawah
solar. Pada beberapa model dilengkapi dengan sensor / switch untuk mendeteksi
jika filter dalam kondisi tersumbat.

Gambar. Filter bahan bakar

3. Supply pump

Fungsi utama adalah untuk menghisap bahan bakar dari dalam tanki, menaikkan
tekanannya sampai maksimal 160 Mpa, dan dikirimkan ke komponen common
rail. Didalam supply pump sendiri terdapat beberapa komponen, seperti plunger,
check valve, cam ring, suction control valve (SCV), dan sensor temperatur
bahan bakar. SCV mempunyai peran penting untuk mengatur volume bahan
bakar yang dinaikkan tekanannya. SCV ini semacam katup solenoid, dimana
pembukaannya dikontrol secara optimal oleh ECU berupa duty
ratio.Pembukaan pada SCV akan berpengaruh terhadap besarnya tekanan bahan
bakar yang terdapat di dalam pipa common rail.
Sensor temperatur bahan bakar berfungsi untuk mendeteksi temperatur bahan
bakar / solar. Nilai pembacaan sensor ini digunakan sebagai koreksi penentuan
volume injeksi.
Gambar. Supply Pump

4. Common rail

Common rail adalah semacam pipa yang berisi bahan bakar bertekanan tinggi
dari supply pump untuk dikirimkan ke masing-masing injektor. Desain dari pipa
common rail cukup tebal agar mampu menahan tekanan tinggi bahan bakar. Di
bagian common rail terdapat sebuah sambungan pipa dari supply pump, dan 4
sambungan pipa ke injektor (pada mesin 4 silinder). Pada ujung common rail
terdapat fuel pressure sensor. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi tekanan
tinggi di dalam common rail, dan mengirimkannya ke Engine ECU. Pada ujung
yang lain terdapat pressure limiter, berfungsi untuk membatasi tekanan
maksimal pada common rail. JIka ada kegagalan pada sistem common rail, yang
menyebabkan tekanan di dalam pipa common rail naik sampai batas maksimal,
pressure limiter akan membuka untuk menurunkan tekanan tinggi tersebut, dan
solar dialirkan kembali ke tanki. Pressure limiter bekerja secara mekanis
berdasarkan kekuatan pegas.

Pada beberapa model, di bagian common rail terdapat pressure discharge valve
yang berfungsi untuk mengatur tekanan di dalam pipa common rail berdasar
target tekanan yang diseting oleh Engine ECU. Jika tekanan actual melebihi
tekanan target pada common rail, Engine ECU memberikan sinyak ke pressure
discharge valve untuk menurunkan tekanan bahan bakar dengan cara
membocorkan kembali ke tanki bahan bakar.
Gambar. Common Rail

5. Injektor

Injektor mempunyai fungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar,


berdasarkan sinyal dari Engine ECU. Injektor di sistem common rail
mempunyai desain yang kuat dan presisi. Untuk mengoperasikan injektor,
dibutuhkan tegangan tinggi sampai max 150 V DC, sehingga dibutuhkan
komponen bernama EDU. Pada ujungnya terdapat 6 – 8 lubang dengan diameter
0.14 mm. Hal itu menjadikan pengabutan bahan bakar menjadi baik. Terdapat
pula resistor koreksi untuk mengkoreksi volume injeksi disetiap injektor.

Gambar. Injektor

6. Engine ECU

Engine ECU mempunyai peran untuk mengatur tekanan commonrail, mengatur


volume dan timing injeksi, putaran idle dan sistem lainya berdasarkan sinyal
yang dikirimkan dari berbagai sensor.
Gambar. Engine ECU

7. EDU (electronic drive unit)

EDU mempunyai fungsi untuk meneruskan sinyal injeksi yang dikirimkan


Engine ECU ke injektor. Didalam internal sircuit EDU terdapat mekanisme
penaikan tegangan dari 12 V DC menjadi teganan tinggi (max 150 DC), untuk
mengoperasikan injektor common rail.

Gambar. EDU

8. Pipa tekanan tinggi

Pipa tekanan tinggi berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi
dari supply pump ke pipa common rail, dan dari pipa common rail ke masing-
masing injektor. Tidak diperkenankan untuk membengkokkan atau beberapa
kali melepas sambungan, karena hal ini berpotensi menyebabkan kebocoran
bahan bakar.

Gambar. Pipa tegangan tinggi

Cara Merawat Common Rail


Melihat pentingnya sistem ini dalam performa mesin diesel kendaraan, maka
lakukan langkah-langkah ini sebagai cara perawatan komponen common rail.

1. Gunakan solar non subsidi

Untuk menghasilkan kinerja optimal, maka Sahabat Daihatsu sebaiknya


menggunakan bahan bakar Solar dengan kualitas terbaik, misalnya Pertamina
Dex atau Shell V-Power Diesel.

Bahan bakar tersebut memiliki kandungan sulfur yang rendah sehingga


menghasilkan pembakaran yang lebih baik dan lebih sedikit sisa bakarannya
atau residu. Keunggulan lain, solar berkualitas juga memiliki zat aditif yang
berfungsi membersihkan mesin diesel.

2. Penggantian filter rutin

Komponen sistem common rail seperti filter diesel harus rutin diganti. Jika rutin
menggunakan Solar kuaitas terbaik, masa pakai filter diesel bisa sampai jarak
40 ribu kilometer.

Namun jika Sahabat Daihatsu menggunakan Solar berkualitas rendah seperti


Biosolar, maka komponen ini harus rutin diganti setiap jarak 10 ribu kilometer
agar performa mesin terjaga,
3. Membersihkan filter udara

Menjaga kebersihan komponen saringan udara juga tidak kalah penting. Sahabat
Daihatsu dapat melakukan pembersihan setiap jarak tempuh 5 ribu kilometer.
Jika sering melintasi medan berdebu seperti di perkebunan dan jalan non aspal,
bersihkan setiap 2 ribu kilometer.

4. Hindari penggunaan fuel manipulator

Komponen ini merupakan alat tambahan yang biasanya dipasang oleh pemilik
kendaraan yang inginkan tenaga lebih pada mobil dieselnya. Karena sifatnya
yang tidak berasal dalam satu sistem common rail, alat ini tentu memiliki efek
samping mesin lebih cepat panas.

Sebaiknya jangan pasang alat ini demi hindari kerusakan mesin parah. Untuk
menjaga tenaga mobil diesel tetap prima, lakukan servis rutin pada bengkel
resmi.

Dengan melakukan servis di bengkel resmi, Sahabat Daihatsu mendapatkan


jaminan garansi pengerjaan dan keaslian suku cadang, Selain itu mekanik
berpengalaman menjamin kualitas perbaikan mobil lebih optimal.

Fungsi Common Rail


Common rail adalah sebuah sistem injeksi bahan bakar untuk mesin diesel.
Fungsinya adalah untuk mengirimkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke
injektor dengan tekanan tinggi dan konsisten. Ini berbeda dari sistem injeksi
tradisional, di mana bahan bakar ditembakkan langsung ke dalam silinder oleh
pompa bahan bakar dan injektor. Bisa juga sebagai menyuplai bahan bakar,
memberikan tekanan pada bahan bakar, mendistribusikan bahan bakar,
mengatur timming injeksi bahan bakar.

Dengan menggunakan sistem common rail, bahan bakar disimpan dalam sebuah
pipa bersama yang disebut "common rail" dan ditembakkan ke injektor oleh
kontrol elektronik. Ini memungkinkan injeksi bahan bakar untuk lebih presisi
dan terkontrol, sehingga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan
mengurangi emisi.

Karena sistem common rail memungkinkan injeksi bahan bakar yang lebih
presisi dan terkontrol, mesin diesel yang menggunakan sistem ini biasanya lebih
bertenaga dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan mesin diesel
tradisional. Oleh karena itu, sistem common rail seringkali digunakan pada
kendaraan diesel modern dan mesin diesel industri.
Kelebihan dan Kekurangan Common Rail
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari sistem common rail:

1.Kelebihan:

Efisiensi Bahan Bakar


Sistem common rail memungkinkan injeksi bahan bakar yang lebih presisi dan
terkontrol, sehingga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi
emisi.

Performa Mesin
Sistem common rail dapat memperbaiki performa mesin diesel dengan
mengirimkan bahan bakar ke injektor dengan tekanan tinggi dan konsisten,
sehingga membuat mesin lebih bertenaga.

Kualitas Pembersihan
Sistem common rail memiliki sistem pembersihan yang lebih baik dan lebih
efisien, yang membantu menjaga mesin tetap bersih dan berfungsi dengan baik.

2.Kekurangan:

Harga
Sistem common rail biasanya lebih mahal dibandingkan dengan sistem injeksi
bahan bakar tradisional, karena membutuhkan teknologi yang lebih canggih dan
komponen yang lebih mahal.

Kompleksitas
Sistem common rail lebih kompleks dibandingkan dengan sistem injeksi bahan
bakar tradisional, sehingga lebih sulit untuk diperbaiki dan diperawat.

Perawatan
Sistem common rail membutuhkan perawatan yang lebih baik dan lebih sering
dibandingkan dengan sistem injeksi bahan bakar tradisional, untuk memastikan
bahwa mesin tetap berfungsi dengan baik.

Secara umum, sistem common rail memiliki beberapa kelebihan dan


kekurangan yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk
menggunakannya. Namun, banyak orang menganggap bahwa kelebihan sistem
ini lebih besar dibandingkan dengan kekurangan, sehingga sistem ini seringkali
dipilih untuk digunakan pada kendaraan diesel modern dan mesin diesel
industri.

Anda mungkin juga menyukai