Bearing/laher adalah sebuah komponen untuk memasang atau menempatkan as/shaft agar putaran as/shaft tersebut jadi mudah dan ringan.
Penggunaan bearing sudah secara universal baik didalam mesin maupun diluar mesin. Saat bearing tersebut sudah tidak normal/tidak dapat
berfungsi dengan baik mengakibatkan putaran as/shaft tersebut tidak normal dan bisa mengakibatkan kerusakan pada mesin. Sering kita lihat
dibengkel-bengkel saat melepas/memasang bearing dengan cara yang mudah yaitu dipukul godem/palu besar yang tentu dengan tenaga yang
besar pula. Namun sering menimbulkan masalah baru mungkin bearing jadi pecah/hancur atau ada bagian bearing yang penyok akibat pukulan
sehingga bagian tersebut tidak bisa digunakan kembali. Sebaiknya untuk memasang/melepas bearing dengan suatu alat yang bisa member
tekanan secara merata. Adalah treker bearing, sebuah alat yang kerap digunakan oleh teknisi dalam melepas komponen bearing. Dan biasanya,
jika alat ini digunakan maka salah satu komponen tersebut tidak dibuang semua dan akan digunakan kembali, untuk itu, perlu cara menggunakan
treker bearing yang baik dan benar.
Dalam proses pembongkaran,penarikan bearing harus dilakukan dengan cara yang sangat hati-hati, yaitu penarikan
bearing dari poros harus di tarik secara serentak (tidak miring) permukaannya, hal ini dikarenakan supaya bearing
tidak tersangkut atau rusak. Adapun cara pembongkaran bearing (Bantalan) dari porosnya adalah sebagai berikut :
1. Lakukan dengan prosedur kebalikan dari langkah pemasangannya
2. Bukakan ring pengikat (cincin penahan luar) bearing dengan menggunakan tang cincin penahan.
3. Gunakan tracker untuk menarik bearing dari porosnya (tanpa melepaskan poros dari plat L)
Pada proses melepas bearing menggunakan alat penarik bearing yaitu Tracker. Alat tersebut digunakan sebagai alat
untuk melepas saja. Pada beberapa kejadian setelah bearing dilepas, maka bearing akan rusak dan tidak bisa
digunakan lagi. Bahkan dalam kondisi tertentu bearing sengaja dirusak terlebih dahulu agar bisa terlepas tanpa
merusak porosnya.
Dalam kondisi yang memungkinkan, bearing juga harus dilepas dengan menggunakan mesin/alat press. Dengan
proses ini kerusakan poros maupun bearing akibat kejutan bisa dikurangi maupun ditiadakan.
Dalam beberapa konstruksi, setelah dipasang bearing, maka harus dipasangkan cincin penahan (circlip). Sehingga
sebelum melepas ataupun setelah memasang bearing cincin penahan bearing tersebut harus diperhatikan.
Untuk pemasangan cincin penahan (Internal Retainer Ring) harus digunakan tang khusus (Internal circlip pliers)
yang dapat mengecilkan lingkaran cincin penahan dan menempatkan cincin penahan tersebut pada alur dinding
lubangnya. Tang tersebut juga berfungsi sebagai alat untuk pelepas cincin penahan.
Cincin penahan gunanya adalah untuk menghindari perubahan pergeseran posisi bearing. Konstruksi yang
menggunakan cincin penahan mempunyai konstruksi yang sedikit berbeda dengan kontruksi tanpa cincin penahan.
Konstruksi yang membutuhkan ring penahan menggunakan suaian luncur antara ukuran diameter luar poros dengan
diameter dalam bantalan gelinding. Pada konstuksi ini pemasangan bantalan menjadi mudah dan tidak
membutuhkan alat tekan khusus.
Untuk mengatasi penyimpangan yang menyudut antara sumbu poros dan sumbu lubang digunakan bantalan Self
Aligned Ball Bearing. Penggunaan selubung tirus pada lubang cincin dalam dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan
manufaktur dalam memperoleh dimensi diameter poros bantalan. Dengan menggunakan selubung tirus ini bantalan
dapat diposisikan di sepanjang poros sejauh ukuran diamater poros sedikit dibawah ukuran nominal selubung tirus.
Pada saat memasang yang penting bantalan tidak boleh miring dengan dudukan permukaan dalam lubang, kalau
miring maka tidak akan masuk secara lancar. Begitu juga pada saat pembongkaran harus sesuai dengan posisi
dudukan bantalan.
Pada proses pemasangan maupun pelepasan bearing perlu diperhatikan kondisi porosnya. Pemeriksaan ini
dimungkinkan untuk melihat kesejajaran ataupun penyimpangan yang terjadi pada suatu poros baik secara vertical
maupun secara horizontal. Pemeriksaan akan dilakukan dengan menggunakan dial indicator sebagai alat untuk
mengukur. Dengan hasil pemeriksaan ini, maka proses pemasangan dan pelepasan bearing akan semakin efektif.
Pertama-tama bersihkan setiap tonjolan tajam (burrs), serpihan metal (cutting chips), karat (rust) atau kotoran debu
(dirt) dari permukaan tempat dudukan bearing. Pemasangan dapat dilakukan dengan mudah jika permukaan yang sudah
bersih tersebut dilapisi dengan sedikit oli.
Pastikan bahwa semua pressing blocks, driving plates, hammers dan peralatan pemasangan yang lainnya dalam kondisi
bersih, bebas dari tonjolan (burrs), dan ukurannya benar.
Jangan membuka pembungkus bearing sebelum bearing tersebut siap untuk dipasang. Serpihan debu maupun kotoran
lain yang masuk kedalam bearing sebelum dan selama pemasangan dapat menyebabkan noise dan vibration saat
bearing bekerja.
Jangan melakukan modifikasi apapun terhadap bearing. Bearings dibuat dengan toleransi yang sangat ketat untuk
memenuhi tingkat akurasi yang tinggi. Sehingga, penting sekali untuk memperhatikan secara khusus terhadap hal-hal
yang harus diperhatikan dalam menangani bearing.
Pada proses pemasangan bearing ada beberapa metode pemasangan. Metode tersebut digunakan karena pada poros
menggunakan suaian sesak. Metode ini dipilih disesuaikan sesuai posisi bearing. Hal tersebut dilakukan agar bearing
tidak mengalami kerusakan pada saat proses pemasangan. Metode pemasangan bearing tersebut adalah metode paksa
dan metode pemanasan.
Memasang bearing dengan menggunakan hammer dapat menyebabkan kerusakan karena tumbukan yang keras (sharp
impacts).
Pasanglah bearing dengan menggunakan alat press yang melingkar atau bentuk lain yang dapat menekan permukaan
bearing dengan beban yang rata.
Merendam bearing didalam oli panas adalah cara yang paling umum.
Masukkan bearing kedalam oli dengan dikaitkan dengan gantungan atau dengan dudukan menggunakan metal screen
untuk mencegah bersentuhan dengan elemen pemanas.
Suhu yang diperlukan memanaskan inner ring should tergantung pada jumlah interference fit dari permukaan bearing
dengan shaft nya.
Untuk mencegah adanya celah yang akan timbul antara inner ring dan shaft, bearing yang dipasang dengan cara panas
terhadap shaftnya harus didiamkan dulu sampai dingin.
Metode pemasangan dengan cara dipanaskan ini tidak boleh digunakan untuk bearing yang menggunakan pre-
greased dan sealed bearings atau shielded bearings. Metode pemanasan yang juga digunakan adalah dengan
bearing oven. Pada metode yang menggunkan bearing oven, bearing harus kering. Dengan demikian metode ini bisa
digunakan untuk pre-greased bearings. Pada saat menggunakan metode ini, pre-greased bearings tidak boleh
dipanaskan lebih dari 120°C. Pemanasan yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada bearingnya.
Tips Merawat Bearing Agar Tetap Awet
0
1
Tips Merawat Bearing Agar tetap Awet – Pelumasan Bearing secara sistem terbagi menjadi 2 bagian yaitu
Bearing yang dilumasi oleh grease semisal Bearing roda serta Bearing yang dilumasi langsung secara continue oleh
oli semisal Bearing as-kruk pada mesin. Bearing yang dilumasi oli (di dalam mesin) tidak akan dibahas, sebab tidak
membutuhkan perawatan, yang akan dibahas yaitu Bearing yang ada di luar mesin.
Mengapa membahas perawatan Bearing ? sebab Bearing merupakan suatu komponen yang kerap di lupakan
perawatannya oleh si pemilik kendaraan, padahal peran Bearing ini amat vital serta menentukan keseimbangan
terhadap laju kendaraan itu sendiri.
1. Keseimbangan laju pada roda akan kacau serta dapat menyebabkan kecelakaan.
2. Rusaknya komponen rel cakram yang disebabkan karena putaran roda tidak stabil.
3. Getaran yang berlebihan pada roda akan di teruskan kesemua bodi kendaraan, sehingga komponen pada seluruh
kendaraan berisiko rusak.
Lantas bagaimana caranya supaya Bearing pada roda kendaraan kita tetap awet ? Inilah beberapa hal yang mesti di
perhatikan supaya Bearing anda tetap awet :
1. Sewaktu memasang baring baru, maka usahakanlah untuk jangan mengelap grease yang terdapat pada Bearing,
sebab grease yang terdapat pada Bearing baru telah diformulasikan khusus untuk Bearing.
2. Usahakanlah untuk jangan menambah grease secara berlebihan sebab penambahan grease secara berlebihan akan
menyebabkan penumpukan grease serta lama kelamaan grease akan mengundang kotoran untuk masuk ke dalam
Bearing.
3. Jangan sesekali membuka kedua penutup pada Bearing, jika hendak menambahkan grease maka usahakanlah
membuka penutup Bearing pada satu bagian saja. Pasang Bearing yang sudah terbuka penutupnya menghadap ke
dalam serta yang asing lengkap penutupnya menghadap keluar, supaya apabila terjadi hujan, maka air hujan yang
mengandung asam tersebut tidak bisa masuk ke dalam Bearing.
4. Ketika sedang berkendara usahakanlah seminimal mungkin untuk tidak melintasi jalanan yang bergelombang
sebab akan mempercepat umur pemakaian Bearing.
5. Jika pada salah satu Bearing mengalami kerusakan maka gantilah Bearing secara bersamaan pada kedua sisinya.
Itulah beberapa tips cara merawat bearing agar tetap awet dan bisa bertahan lama, semoga tips ini dapat bermanfaat
dan dapat anda aplikasikan ke kendaraan anda.