Anda di halaman 1dari 19

Special Service Tools

SST adalah kependekan dari Special Service Tools yang jika diterjemahkan kedalam bahasa
indonesia kurang lebih berarti alat / peralatan servis yang memiliki kegunaan khusus untuk
menangani pekerjaan tertentu dimana pekerjaan tadi tidak bisa dikerjakan hanya dengan
mengandalkan alat bengkel standar.
Karena peralatan ini didesain secara khusus untuk menangani suatu pekerjaan yang rumit,
sehingga fungsi dari peralatan ini sudah jelas yakni mempermudah dan mempersingkat waktu
para teknisi dalam melakukan pekerjaannya ketika menggunakan peralatan SST tersebut
dibandingkan jika menggunakan peralatan lainnya

Macam - Macam Special Service Tools (SST) Beserta Fungsinya

1. Bearing Puller Attachment


Bearing puller attachment merupakan puller khusus yang didesain untuk melepas bantalan
yang berada pada posisi tidak dapat dijangkau oleh kaki puler biasa. Bantalan ini dapat
dilepas dengan cara bearing spliter dipasang sedemikian rupa hingga memisahkan bantalan
ini. Keraskan baut pengikat bearing spliter hingga mendesak bantalan lepas dari tempatnya.

Bearing puller attachment terdiri dari dua bagian, yang dihubungkan oleh dua bolt. Kedua
bagian ini memiliki bentuk setengah lingkaran dengan bagian tengahnya dibuat lebih tipis.
Bagian pinggir yang tipis ini dipasang di bawah bearing dan diatur peletakannya oleh dua bolt.
Setiap bagian memiliki lubang yang digunakan untuk memasang push puller.
Attachment juga memiliki groove di dalamnya sehingga puller dengan dua jaw dapat
dihubungkan. Bearing puller attachment memiliki banyak ukuran sesuai dengan
diameter bearing terbesar, yang dapat dilepaskan dengan aman. Bearing puller
attachment digunakan untuk melepaskan bearing, yang telah ditekan masuk di
dalam shaft. Attachment ini harus digunakan dengan sejumlah puller  lainnya, baik puller dengan
dua atau tiga jaw atau dengan push puller.
Bearing puller attachment ditempatkan pada posisinya di bawah bearing dan diatur agar dapat
terpasang dengan pas. Puller dengan dua atau tiga jaw  kemudian dihubungkan untuk
menarik bearing dari shaft. Apabila push puller digunakan, pasanglah arm dari push
puller pada bearing puller attachment sebelum dihubungkan ke cross block pada push puller.
Untuk semua aplikasi puller, selalu gunakan safety glass. Pastikan untuk menggunakan bearing
puller attachment  dengan diameter yang cukup untuk bearing.
Bentangan (spread) puller harus disetel sehingga arm berada pada posisi tegak lurus
dengan part yang akan ditarik. Pastikan bahwa bagian ujung arm dipasang dengan aman
pada bearing puller attachment. Untuk push puller, diameter puller shaft minimal setengah dari
diameter shaft yang akan ditarik. Pastikan bahwa bolt yang digunakan untuk pengaturan telah
mengencangkan attachment pada bearing sebelum menariknya.

2. Oil Seal Puller (Puler Perapat Oli)


Puller jenis ini berfungsi melepas perapat oli pada transmisi, poros belakang (pada kendaraan
roda empat) dsb. Kaki (jaw) puller jenis ini dibuat dengan bentuk khusus untuk dapat
menegeluarkan perapat oli (oil seal) yang dipasangkan. 

Salah satu cara menggunakan alat khusus pelepas seal oli. Sumber: SubaruForester
Terdapat beberapa cara dalam menggunakan oil seal puller. Salah satu caranya adalah yang
ditunjukkan pada gambar di atas. Tampak pada gambar, pengait diletakkan di bagian dalam seal
oli, sedangkan penahan ungkitan diletakkan pada bagian luar yang bersesuaian. Ketika dudukan
penahan ungkitan sudah tepat, untuk melepaskan seal, cukup dengan mendorong ke arah dalam
pengungkit dan seal akan terbuka.
Ada catatan kecil yang perlu diperhatikan dalam hal ini. Ada kalanya seal tidak dapat terbuka
begitu saja. Karat yang berada antara dudukan seal dan bagian seal dapat menyulitkan proses
remover seal ini. Apabila ini terjadi, Anda dapat sedikit memaksa dengan bantuan obeng minus.
Mungkin saja akan sangat merusak seal tetapi ini tidak masalah karena seal memang akan Anda
ganti.

3. Bearing Cup Puller (Puller Bantalan Pilot)


Bearing cup puller atau Puller Bantalan Pilot berfungsi untuk menarik bearing (laker) dari
bagian tengah bearing atau bearing yang terpasang pada lubang / silinder.
Pilot Bearing Puller, Apaan Tuh ?

Seperti yang tampak pada gambar judul, mungkin ada diantara kita yang bertanya2, “Gimana
nyopot/ganti bearingnya ?” . Posis bearing seperti itu juga ada pada roda, crankcase dan lain2.
Sebahagian besar mekanik pinggir jalan sudah mengetahui bagaimana melepaskan bearing
tersebut dengan mudah, yaitu dengan dipukul pada sisi dalam ke arah luar (kebalikan dari arah
saat memasang).
Akan tetapi cara ini memiliki kelemahan, karena tekanan yang diberikan tidak merata (hanya
pada satu sisi saja) maka rumah bearing kemungkinan akan cacat. Sedangkan bearing-nya
sendiri, karena sudah dianggap rusak/harus diganti, jadi nggak masalah jika tambah rusak. Tapi
jika bearing masih cukup bagus, dan ada keinginan untuk digunkan pada keperluan lainnya,
maka cara ini akan mengakibatkan bearing yang tadinya lumayan, jadi rusak karena kena pukul.

Sesungguhnya ada alat yang khusus digunakan untuk mencopot bearing yang terletak di dalam
seperti ini, yaitu “Pilot bearing puller”. Berikut ini bagian dari bearing puller ini
As berulir menembus beberapa bagian yaitu mur penarik, penahan dan pengait. Pengait dan mur
penarik berulir sedangkan penahannya polosan.
Langkah2 penggunaannya sangatlah mudah, minimal ada 3 langkah yaitu :

1. Kuncupkan pengait sehingga bisa masuk ke lubang dalam bearing/klaher


Tahan pengait dan putar as sehingga ujung as mendorong mengait untuk mekar, nyangkut di
lubang bearing

Pengait nyangkut
Pasang penyanggah, tahan as dengan memegang penahannya, putar mur penarik untuk menarik
bearing keluar dari rumahnya.
4. Tracker Bearing (Universal Puller)
Tracker Bearing special service tool yang berfungsi untuk mempermudah proses pemasangan
atau pelepasan bearing tanpa harus melakukan pukulan atau tekanan yang tidak merata pada
bearing. Tracker bearing memiliki prinsip kerja menarik komponen di dalam mesin.

Puller dengan tiga jaw memiliki jarak yang sama. Masing-masing arm dipasang pada suatu
bagian logam, yang digunakan untuk menghubungkan arm dengan bagian tengah. Bagian
tengah dikenal sebagai ”ear.” Engsel pada kedua ujung ear dihubungkan ke arm dan bagian
tengah. Screw (forcing screw) menekan bagian tengah ini.

Terkadang, memang banyak teknisi yang lebih memilih untuk melepas komponen
pada bearing dengan cara memukulnya menggunakan godam atau palu besar dengan bobot yang
berat. Cara ini memang dapat dilakukan asalkan Anda tahu bagian mana yang memang bisa
dihantam dengan alat tersebut. Namun, jika sampai salah, bisa-bisa godam yang digunakan
malah menyebabkan kerusakan akibat tumbukan yang keras.
Jika Anda ingin menghindari risiko tersebut, memang sebaiknya
menggunakan treker bearing yang sudah jelas dapat melepas komponen tertentu dengan
aman. Nah, inilah beberapa jenis treker bearing yang harus diketahui sebelum Anda mencoba
menggunakannya.

Treker Bearing Separator
Treker  yang satu ini adalah adalah yang paling aman digunakan di antara treker bearing lainnya.
Secara teknis, alat ini tidak bekerja dengan cara menarik bearing  seperti treker kebanyakan,
melainkan mendorongnya agar bantalan terlepas dari poros.
Alat ini akan memudahkan Anda ketika harus mengganti pompa kemudi, merangkai kembali
alternator atau mengerjakan kegiatan serupa pada komponen di Mobil Anda.
Pasalnya, treker yang satu ini sangat efektif dalam memisahkan bantalan, katrol, dan roda gigi,
yang terlalu dekat dengan blok mesin mobil. Dengan kata lain, alat ini efektif digunakan ketika
penarik rahang tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik karena berbagai alasan.

Treker Bearing Kaki 3
Treker bearing kaki 3 adalah jeni treker yang paling umum digunakan untuk menarik roda gigi
atau bantalan. “Lengan” pada alat ini memiliki jari-jari di ujungnya yang dapat menekuk untuk
mencengkram bantalan. Para pemilik usaha otomotif, industri, dan teknik lainnya wajib memiliki
alat ini karena kegunaannya yang esensial bagi para pegiat bisnis tersebut.
Berikut adalah cara menggunakan treker bearing yang satu ini:

 Pasang “lengan” treker pada komponen yang ingin dilepaskan.


 Kencangkan dan putar tuas yang berlokasi di tengah-tengah treker dengan bantuan kunci
yang sesuai.
 Putar secara perlahan agar komponen yang hendak dilepas tidak rusak.
 Putar hingga komponen tersebut terlepas dengan sendirinya.
Internal Bearing Puller

Treker bearing selanjutnya yang akan dibahas adalah internal bearing puller. Alat yang satu ini
mempermudah proses pelepasan serta menghindari pukulan atau tekanan tidak merata yang
dapat meruka bantalan.
Prinsip kerja dari treker bearing ini sendiri adalah dengan menarik komponen yang terdapat di
dalam mesin. Selain itu, alat ini sering sekali digunakan untuk berbagai macam keperluan di
bidang industri hingga otomotif.
Untuk menggunakannya, berikut adalah langkah-langkah yang bisa diikuti:

 Pasangkan mata bearing dengan as puller dan masukkan ke


 Tahan mata bearing dengan kunci pas.
 Putar as puller hingga mata bearing
 Masukkan selongsong bearing ke as puller bersama dengan ring untuk menahan
selongsong.
 Putar mur yang terdapat pada as puller menggunakan kunci pas hingga bearing terbawa
keluar.

Nah,  itulah beberapa jenis treker bearing yang harus Anda ketahui. Semoga tulisan ini
bermanfaat dan membantu Anda dalam memilih treker bearing yang sesuai dengan kebutuhan.
Pastikan juga Anda sudah berkonsultasi dengan ahli mekanik profesional untuk mengetahui
informasi yang lebih jelas mengenai treker bearing.

5. Tracker Pulley
Tracker pulley ini umumnya digunakan untuk menahan sirip rumah roller / pulley depan dan
pulley belakang mangkok kopling otomatis pada sistem penggerak cvt motor matic. Tracker
pulley ini menahan sirip rumah roller supaya tidak ikut memutar saat mur pengunci rumah
roller nya. Sama halnya dengan bagian mangkok kopling.
Tracker ini juga dapat digunakan saat membuka atau mengencangkan baut pengikat pada
camshaft sprocket mobil, khususnya saat pengencangan yang juga menggunakan kunci
momen. Dengan begitu, maka camshaft tidak akan berputar dan katup/ valve tetap aman saat
proses pengencangannya.

 Treker atau puller dikenal sebagai kunci khusus untuk mengendurkan atau mengencangkan


momen dari sejumlah komponen kendaraan yang tidak dapat dijangkau dengan kunci biasa. Oleh
karenanya tracker sengaja didesain khusus untuk kebutuhan spesial.
“Jika di bengkel resmi Toyota, treker disebut sebagai puller yang keberadaannya sangat penting.
Mengingat fungsinya termasuk kategori Spesial Sevice Tool (SST)."

 
"Salah satu kegunaannya adalah untuk melepaskan bearing ataupun magnet dari dudukannya,”
terang Yuta Obed, selaku Service Manager Auto 2000 Permata Hijau.

Namun bukan berarti treker hanya monopoli bengkel saja, pemilik kendaraan juga wajib paham
mengenai ragam dan fungsinya.
 
Terlebih di pasaran telah marak beredar peranti yang cukup handy dari segi ukuran dan compact
saat digunakan.
 
“Peranti ini sangat berguna untuk mengendurkan dan mengencangkan komponen yang rentan
slek. Sehingga penggunaan treker lebih aman dibanding memakai kunci biasa,” lanjut pria yang
berkantor di Jl. Kebayoran Lama Raya, No. 28, Jakbar.

Proses bongkar pasang pada magnet, pulley, CVT dan bearing di bagian mesin menjadi lebih
mudah, tentu disesuiakan dengan jenis treker yang digunakan. 
“Kegunaannya disesuikan dengan jenis pekerjaannya."
"Misalnya untuk buka magnet dan pulley, treker yang digunakan harus khusus. Treker yang
digunakan untuk mobil pun berbeda dengan motor,” ucap Bebi, owner toko perkakas Galaxy di
Lindeteves Trade Center, Lt. GF. 1, C 12, No. 1-5, Glodok, Kota, Jakbar.
Treker yang paling lumrah digunakan adalah treker berjenis two dan three arm.
“Kedua jenis treker ini secara fungsi sama saja. Yang membedakan adalah ukurannya. Sebab
disesuaikan dengan magnet ataupun pulley dari masing-masing mobil,” lanjut Bebi yang menjual
komplit aneka treker ini.

6. Chain Breaker Removal


Chain breaker removal atau tracker pemotong rantai digunakan untuk memudahkan
memotong mata rantai pada bagian pembangkit motor atau rantai roda dan keteng pada
sebuah mesin dan kendaraan.

Chain Breaker Removal

Cara potong rantai motor dengan metoe manual memang cukup mudah dilakukan akan tetapi ada
banyak resiko mungkin akan kalian alami seperti terpukul palu ataupun yang lainnya. Maka dari
itu kami sarankan untuk kalian berhati-hati apabila ingin memotong rantai motor dengan cara
manual
Cara Memotong Rantai Motor dengan Alat
Jika dirasa cara potong rantai motor diatas cukup sulit untuk kalian kerjakan, maka sebaiknya
kalian gunakan alat khusus untuk memotong rantai yang bisa kalian temukan di beberapa toko
spearpart motor. Alat pemotong rantai atau biasa disebut dengan Chain Breaker akan lebih
memudahkan anda untuk melepas dan memasang pin rantai motor yang ada sehingga pekerjaan
pun tidak membutuhkan palu dan sejenisnya seperti langkah manual diatas. Adapun cara
memotong rantai motor dengan alat ini adalah sebagai berikut.
1. Lepas rantai motor dari motor terlebih dahulu agar mempermudah proses pekerjaan
2. Jika sudah terlepas silahkan anda tentukan berapa mata rantai yang akan di potong
3. Setelah itu gunakan alat bernama Chain Breaker ini untuk melepas pin rantai motor
dengan cara meletakan tepat alat ini pada bagian pin rantai motor
4. Apabila dirasa sudah cukup pas, maka segera putar ujung lain dari alat ini menggunakan
tangan hingga pin rantai tertekan oleh sisi lain dari alat ini yang sudah didesain dengan
ukuran yang sesuai dengan pin rantai motor
5. Selanjutnya apabila pin sudah terlepas maka buanglah beberapa mata rantai dan sambung
kembali rantai motor tersebut
Tentunya dengan menggunakan bantuan alat ini, proses pengerjaannya pun sangatlah cepat dan
tentunya tidak membutuhkan waktu yang lama. Bahkan kalian juga tidak perlu menggunakan
alat lain seperti palu, tang, ataupun yang lainnya.
Dan itulah kiranya tips langkah cara potong rantai motor dengan baik dan benar serta mudah dan
cepat yang kali ini bisa kami sampaikan, semoga tips dan tutorial diatas bisa bermanfaat. Jangan
lupa simak pula artikel menarik lainnya seputar harga minyak rem motor apabila memang kalian
sedang mencari referensi minyak rem terbaik. Sekian dan semoga bisa bermanfaat.
7. Clutch Aligning Tool
Clutch Aligning Tool digunakan untuk meluruskan atau memposisikan kampas kopling
(clutch disc) agar benar-benar ditengah (center) sebelum baut plat penekan (pressure plate)
dikencangkan. Hal ini dilakukan agar pemasangan transmisi atau input shaft transmisi mudah
masuk ke dalam clutch disc.

Clutch Aligning Tool

Clutch aligning tool atau yang kerap disebut dengan clutch center merupakan salah satu


alat special service tool (SST) yang umum dimiliki oleh bengkel-bengkel resmi. Alat ini
digunakan saat pemasangan kampas kopling mobil. Clutch aligning tool bisa dibilang
merupakan alat yang dibentuk menyerupai input shaft transmisi.

Gambar di atas menunjukkan Clutch Aligning Tool saat digunakan pada sebuah mobil.
Pemasangan Clutch Aligning Tool bersamaan dengan pemasangan kanvas kopling dan press
kopling. Pemasangan lebih mudah dilakukan dengan bantuan memasang salah satu baut press
kopling di bagian paling atas. Setelah itu, center-kan lagi Clutch Aligning Tool dengan terhadap
kanvas kopling dan pasang baut pada bagian paling bawah. Apabila sudah dirasa center, barulah
semua baut press kopling dipasang semua. Ingat pasang semua baut dengan tangan terlebih
dahulu. Jika semua sudah terpasang, untuk mengencangkannya, silahkan kencangkan dengan
kunci ring dengan cara menyilang.

Anda mungkin juga menyukai