Anda di halaman 1dari 11

Perbedaan Axle shaft, Drive shaft, dan Propeller shaft

 Axle shaft

Di atas adalah gambar axle shaft desainnya kaku tidak bisa fleksibel pada ujung
yang melingkar ada lubang-lubang itu di pasang pada roda sedangkan ujungnya
masuk pada gardan, di pasang di dalam gardan belakang atau depan yang hampir
semua di gunakan di kendaraan niaga saat ini, fungsinya adalah meneruskan gaya
putar dari gardan ke roda kanan kiri.

 Propeller shaft

Kalau ini propeller shaft, jika axle shaf meneruskan tenaga putar dari gardan ke
roda, propeller shaft ini fungsinya meneruskan tenaga putar dari transmisi atau
transfer ke gardan, baik gardan depan ataupun belakang, desainnya di bagian ujung
di buat flexibel karena ada perubahan baik turun dan tentu bisa bergeser maju
mundur, terbuat dari tabung baja yang sudah di balance untuk meminimalisir
getaran.

 Drive shaft

Drive shaft hampir mirip dengan axle shaft sama-sama meneruskan putaran ke
roda, bedanya drive shaft ini di desain flexibel karena ada perubahan sudut putar
dan juga bisa bergeser panjang pendek, kotak merah itu cv joint dan kotak hijau
tripod joint di dalamnya bisa bergeser maju mundur.

Sekarang sudah tahu kan bedanya yang sama-sama menggunakan kata “shaft”
beda bentuk dan fungsinya yang pasti. Karena di postingan ini kita akan fokus
membahas tentang drive shaft jadi mari lanjutkan membaca J

Fungsi Dan Cara Kerja Komponen Drive shaft

Fungsi Drive Shaft adalah meneruskan putaran dari transmisi atau transaxle ke


roda-roda dengan lembut. Drive shaft pada umumnya di gunakan untuk mobil yang
menggunakan penggerak depan.  Karena bagian depan sudut roda bisa berubah-
ubah saat berbelok maka drive shaft di desain untuk bisa memanjang dan
memendek serta tetap bisa berputar dengan lembut mesti harus bergerak naik turun
karena perubahan kontur jalan, untuk itu di bandingkan axle shaft, drive shaft
memiliki konstruksi yang lebih rumit, ada beberapa komponen di dalamnya yang
saling bekerja sama, mari lanjut di bawah ini.

Jika gambar utuh konstruksi drive shaft seperti sebelumnya (cek gambar sebelum
ini) maka biar lebih jelas saya berikan sketsa bagaimana jika drive shaft ini di
bongkar, gambar di atas adalah desain drive shaft pada kendaraan Toyota Harrier
atau Lexus RX 300 hanya sebagai contoh yang kurang lebih sama secara umum di
gunakan di kendaraan lain secara fungsi mungkin hanya bentuk nya yang berbeda,
saya berikan nomor setiap komponen utama dan akan kami jelaskan di bawah ini
lebih detail satu persatu.

1. Tripod Joint
Komponen yang pertama adalah Tripod Joint, desainnya adalah 3 buah roller
bearing yang di ikat menjadi satu, roller bearing ini bertujuan agar shaft bisa
bergerak maju mundur dan naik turun di dalam rumah bearing, secara kesatuan
part ini disebut dengan inboard joint assy.Ini adalah part yang sering mengalami
kerusakan ketika kendaraan sudah di pakai cukup lama karena sudah aus atau
macet tidak terlumasi lagi, biasanya yang rusak adalah tripod jointnya sedangkan
rumahnya (housing) jarang mengalami kerusakan. Untuk produk part genuine
(original) biasanya harus beli satu set (tripod dan rumahnya) tapi untuk produk
aftermarket bisa beli tripod joint saja.

2.
3.

4. Tripod Housing

komponen ini adalah rumah atau tempat dari tripod joint, pada ujung shaft yang di
beri tanda panah adalah tempat masuknya ke dalam transaxle dimana di sana ada
coakan atau celah yang digunakan untuk pengunci, saat pemasangan atau
pembongkaran sebaiknya hati-hati agar tidak melukai seal drive shaft.

5. Case Sub Assy Shaft Bearing


untuk part ini sebenarnya tidak semua konstruksi Drive shaft ada, komponen ini di
gunakan pada mobil yang ukuran drive shaft nya panjang atau biasanya di pasang
yang sebelah kanan, fungsinya sebagai tumpuan dari panjang shaft tersebut dan
mengurangi gaya inersia dari drive shaft agar pergerakan lebih halus, di tengah
komponen ini adalah bearing yang di pasang dengan cara di press.

6. CV Joint (Constant Velocity)

Ini adalah bagian utama dari drive shaft, namanya CV joint (kotak di gambar)
typenya adalah Rzeppa joint (terserah mau di baca apa), orang bengkel biasanya
sebut dengan nama kokel atau as tarik dan beberapa istilah lainnya, pada umumnya
konstruksi nya tidak bisa di bongkar karena sangat presisi sekali, disana terdiri dari
bola-bola baja yang menjadi satu kesatuan seperti pada gambar di atas.
CV joint harus bisa bergerak seiring dengan perubahan sudut belok roda sambil
terus berputar.Part ini di lumasi oleh grease yang terbungkus rapat oleh karet
penutup atau boot drive shaft. Gambar panah biru adalah shaft yang masuk ke
transmisi dan yang panah merah ada gigi sleeve yang terhubung dengan hub roda
depan yang di ikat dengan mur pengunci dan ini yang terhubung dengan roda
depan.

7.

8. Boot Drive Shaft

Komponen selanjutnya adalah karet penutup bearing


drive shaft, setiap sisi ada 2 bagian yaitu luar dan dalam, bentuknya beda bagian
dalamnya. Perlu di ketahui karet ini bukan karet dengan kualitas seadanya asal bisa
nutup, boot drive shaft sangat kuat karena harus tahan panas, tahan air, elastisitas
tinggi, karet ini melindungi bearing dari kotoran dari luar dan juga mencegah
grease (pelumas) agar tidak keluar agar pelumasan maksimal.

Biasanya seiring pemakaian karet ini akan rusak di awali dengan retak-retak dan
sobek biasanya pemakaian antara 5-10 tahun akan mengalami kerusakan, harga
karet ini cukup mahal karena memang kualitasnya sangat bagus yang original,
kalau asal nutup banyak yang jual imitasi harga ratusan ribu, biasanya beberapa
bulan sudah rusak lagi.Efek jika ini rusak dan sampai pelumas grease keluar maka
bearing bisa rusak dan biaya pergantiaanya jauh lebih besar dari pada mengganti
karet ini, tambahan nih jika anda membeli karet ini original anda sudah
mendapatkan pelumasnya sekalian.

9. Shaft 
Part ini sebenarnya hanya shaft yang masuk ke dalam
tripod joint, jika gambarnya di panjangkan shaft ini jadi satu dengan CV joint.

10. Damper

Damper ini digunakan untuk meredam getaran, terbuat dari karet yang di pasang
pada main shaft. Jarang sekali ada pergantian part ini di lapangan.

11. Pengunci Boot Drive Shaft


Model seperti gambar
di atas yang paling banyak digunakan, pengunci model seperti ini cukup kuat,
karena tidak menggunakan sekrup, tapi di press pada bagian yang di kotak merak
saat pengunci sudah masuk lubangnya, kelemahannya adalah model seperti ini
hanya sekali pakai, karena waktu di bongkar biasanya akan rusak, untuk itu setiap
pembelian boot drive shaft yang original selalu satu paket sama pengunci ini.

12. Seal Drive Shaft

Seal ini sebenarnya bukan bagian dari part drive shaft karena ini masuk ke dalam
seal transaxle, tetapi pada umumnya ketika melakukan perbaikan drive shaft, seal
ini sekalian di ganti selain karena ini satu pekerjaan juga walaupun tidak ada
kebocoran oli, harganya juga murah, untuk sisi kanan dan kiri biasanya beda
ukurannya, bagian luar dan dalam juga beda bentuk ya, salah pasang pasti bocor.

Di atas adalah beberapa part utama yang ada dalam drive shaft, beda pabrikan
mungkin beda bentuk konstruksinya tapi secara garis besar jika anda sudah
memahami part-part di atas pasti akan paham jika melihat asli di lapangan dari
berbagai merek mobil, selanjutnya kita akan bahas bagaimana mengidentifikasi
kerusakan yang terjadi pada drive shaft ini jika anda sebagai pengguna mobil.

Gejala Drive shaft Rusak

Karena drive shaft bekerja terus selama mobil ini digunakan dan karena ini barang
ciptaan manusia pasti ada waktu nya kapan part-part dari drive shaft ini akan rusak,
salah satu gejala terjadi kerusakan adalah timbulnya bunyi-bunyi saat jalan
terutama jalan yang bergelombang, pada awal terjadi kerusakan tedengar bunyi
“kletek-kletek” halus saat berbelok hal ini karena ada perubahan sudut pada cv
joint lama kelamaan jika rusak makin parah bunyinya akan lebih keras ketika
belok.

Ketika jalan lurus dan timbul bunyi yang seiring dengan putaran roda hal ini bisa
terjadi karena bearing yang rusak, dan bisa jadi tripod joint yang mengalami
kerusakan, untuk itu sebagai pemakai kendaraan kita harus peka terhadap bunyi-
bunyi yang sekiranya upnormal dari biasanya, segera bawa ke bengkel dan naikkan
mobilnya lihat semua kondisi di bagian bawah apakah ada grease atau pelumas
yang keluar, cek kondisi boot drive shaft nya pada umumnya jika sudah bunyi
parah karet boot ini sudah sobek dan ini harus di turunkan untuk di perbaiki.
Cara Bongkar Pasang Drive shaft

sekarang adalah tahap-tahap melakukan bongkar pasang ya gan, mohon maaf


sebelumnya misal kurang lengkap nanti ya mohon koreksi ya.

 Pastikan sebelum kendaraan di angkat ke lift untuk di naikkan lepas dulu


terminal negative baterai dan juga kunci kontak jangan di lock karena nanti akan di
geser-geser, pastikan juga transmisi sudah posisi netral.
 Jika kendaraan kendaraan sudah naik siapkan dulu tempat untuk
menampung oli transmisi karena saat melepas drive shaft oli harus di kosongkan
dulu agar tidak tumpah, tap atau keluarkan oli transmisi dahulu sampai tuntas.
 Lepas ban depan kanan kiri, Jika sudah lepaskan baut pengikat knuckle
dengan lower arm agar bisa lebih bebas di tarik ke arah luar saat mengeluarkan
ujung drive shaft dari transmisi.
 Ujung shaft ini terkunci dengan bagian dalam output transmisi, biasa
mengeluarkan ini perlu di pukul menggunakan batang kuningan agar drive shaft
tidak rusak atau juga bisa menggunakan SST atau alat khusus yang memang di
gunakan untuk mengeluarkan drve shaft biasanya bentuknya seperti ketapel,
bengkel – bengkel resmi pasti punya alat seperti ini.
 Jika sudah bisa keluar ujung shaft nya buka bagian pengunci karet boot drive
shaft untuk melihat tripod joint nya dan juga melihat kondisi cv joint.
 Periksa kondisi tripod joint dan cv joint apa hanya perlu di bersihkan dan di
beri pelumas ulang, kalau perlu di ganti berarti cv joint harus di lepas dari knuckle
dengan cara melepas mur pengunci pada ujung hub roda.
 Pekerjaan seperti ini lebih mudah di kerjakan jika drive shaft in dan out di
lepas semua di bawah, tapi ada beberapa konstruksi yang cukup di lepas inner saja
outernya tetap nempel di knuckle.
 Setelah semua part perbaikan sudah di pasang, pasang kembali drive shaft ke
transmisi, pada bagian ini yang sangat penting adalah jangan sampai ujungnya
merusak seal oli karena area ini rawan sobek, biasanya ujung drive shaft perlu di
ketuk atau di pukul untuk benar-benar masuk dan terkunci dengan sempurna.
 Jika sudah terpasang semua periksa lagi sebelum oli transmisi di masukkan
apakah semua pengunci karet boot juga sudah terpasang dengan kuat, putar-putar
ujung roda hingga drive shaft berputar lembut dan tidak ada bunyi-bunyi yang
upnormal, setelah itu masukkan oli transmisi kembali.
 Turunkan kendaraan dan lakukan test jalan
 Setelah test jalan sebaiknya di naikkan lagi kendaraan dan pastikan tidak ada
kebocoran oli atau pelumas dari area yang sudah di kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai