Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BEARING

Disusun Oleh:
Dalila Jasmin Bintang Arrahman
(0520220031)

PROGRAM STUDI MEKATRONIKA


POLITEKNIK ASTRA
2023
1.1 Tujuan
1. Mengetahui apa itu bearing
2. Mengetahui jenis-jenis bearing
3. Mengetahui cara memasang dan melepas bearing

1.2 Landasan Teori


A. Pengertian Bearing
Bearing merupakan elemen mesin yang dipakai untuk membatasi gerak relatif
pada dua komponen atau lebih dalam mesin sehingga bisa digerakkan pada arah yang
diinginkan. Contoh penggunaan bearing adalah menjaga poros mesin untuk tetap
berputar pada sumbunya dan komponen lain pada jalurnya.

B. Fungsi Bearing
Bearing memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Untuk mengurangi gesekan angular yang terjadi pada dua benda dengan gerakan
relatif satu dengan yang lain, misalnya gerak poros pada sumbu putarnya.
2. Sebagai tumpuan benda yang berputar.

C. Prinsip Kerja Bearing


Prinsip kerja bearing merupakan kebalikan dari prinsip kerja roda gigi. Jika
fungsi dari kerja roda gigi adalah untuk menyalurkan putaran dari satu bagian ke
bagian lainnya. Maka, prinsip kerja bearing adalah dengan mencegah agar putaran
yang dihasilkan tidak menyalur dari satu bagian ke bagian yang lain.

D. Bagian-Bagian Bearing dan Fungsinya


1. Outer Ring dengan jalur
Outer ring merupakan bagian bearing yang terletak di bagian paling luar.
Permukaan dari bagian ini bersinggungan langsung dengan ball atau roller serta
komponen mesin lainnya. Ring yang letaknya di bagian luar ini memiliki fungsi
untuk menahan bola atau roller agar putarannya di tempat yang sama. Outer ring
dibuat dari bahan yang keras, misalnya baja atau chrome. Dengan begitu,
kekuatannya mampu mempengaruhi beban yang diterimanya serta masa
penggunaannya. Meski begitu, bagian ini juga terkadang bisa dibuat dari material
lain yang bobotnya lebih ringan, misalnya seperti keramik atau plastik.
2. Inner ring dengan jalur
Selain outer ring, bagian serupa yang ada di dalam bearing adalah inner ring.
Bedanya bagian ini terletak di bagian dalam dari bearing. Namun, secara letak
mirip dengan outer ring sebab bagian ini juga bersinggungan dengan ball atau
roller serta poros. Bahan pembuat dari inner ring sama dengan yang digunakan
pada outer ring. Sehingga jika ingin mendapatkan kinerja yang optimal maka
lebih baik menggunakan inner ring terbuat dari bahan yang mampu bertahan
dalam suhu dan tekanan tinggi.
3. Komponen yang berputar atau bergulir
Bentuk komponen berputar yang bisa ditemukan dalam bearing adalah bola, roller
atau silinder, cone, serta jarum yang keras. Komponen-komponen berputar ini
bersinggungan dengan outer ring maupun inner ring. Komponen ini akan
bergerak sesuai dengan jalurnya saat poros berputar.
4. Cage atau sarang atau rumah
Bearing memiliki bagian yang bernama cage karena bentuknya seperti sarang atau
rumah. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengatur jarak antara komponen bola
dan silinder. Dengan begitu, bola atau roller tidak menabrak atau bergesekan
dengan komponen pada bearing yang lain. Fungsi dari komponen cage pada
bearing adalah menjaga agar alat ini tetap mampu berputar dengan gerakan yang
halus dan lancar.
5. Seal atau penutup
Bagian ini hanya bisa ditemukan pada beberapa jenis bearing saja. Seal atau
penutup yang ada pada bearing memiliki fungsi untuk menutup agar kotoran tidak
masuk ke dalam alat ini. Selain itu, komponen seal berfungsi sebagai pelumas
yang tidak hanya mendukung kinerja bearing agar tetap lancar namun juga
menjaga kebersihannya. Maka memilih bearing dengan penutup jauh lebih aman.

E. Jenis Beban yang Diterima Bearing


Agar mampu menjalankan fungsinya dengan baik, jenis bearing yang
digunakan harus tepat. Kuncinya adalah dengan mempertimbangkan beban yang akan
diterima oleh alat tersebut. Beberapa jenis beban yang umumnya diterima bearing
adalah sebagai berikut:
1. Beban radial
Beban radial merupakan beban yang posisinya tegak lurus terhadap poros yang
dipasang pada bearing tersebut. Contoh dari beban radial adalah beban yang
dipasang pada bearing seperti yang digunakan pada sepeda maupun sepeda motor.
2. Beban thrust atau dorongan
Beban thrust merupakan beban yang letaknya berada di samping bearing. Contoh
beban dorongan adalah beban bearing yang dipasang pada kursi atau meja putar.
3. Kombinasi
Beban kombinasi merupakan beban yang asalnya dari samping dan atas bearing.
Contoh beban kombinasi ini biasanya diaplikasikan pada poros mobil.

1.3 Alat & Material


No. Nama Alat Gambar
1. Bearing 62062

2. Bearing 21311EK
3. Bearing 22 10 E TN 9

4. Bearing 30TAC62A

5. Modul Poros, Lubang,


dan Baut Bearing

6. Alat Press Hidrolik

7. Palu

8. Heater

9. Sarung Tangan Tahan


Panas

10. Outside Tracker


11. Pompa Hidrolik

12. Hook Wrench

1.4 Langkah Kerja


A. Pemasangan
1. Pemasangan dengan metode pemanasan
No. Instruksi
1. Mengukur diameter dalam bearing
2. Mengukur diameter poros
3. Memilih bearing yang sesuai
4. Memanaskan bearing sampai dengan suhu 100°
5. Angkat bearing dengan sarung tangan tahan panas
6. Pasang bearing pada poros

2. Pemasangan dengan metode dipukul


No. Instruksi
1. Mengukur diameter dalam bearing
2. Mengukur diameter poros
3. Memilih bearing yang sesuai
4. Pasang bearing pada poros
5. Pukul sisi bearing yang bersentuhan dengan poros
secara bergantian agar seimbang

3. Pemasangan dengan metode baut


No. Instruksi
1. Mengukur diameter dalam bearing
2. Mengukur diameter poros
3. Memilih bearing yang sesuai
4. Pasang bearing pada modul
5. Kencangkan bearing dengan stopper
6. Kencangkan stopper dengan hook wrench
7. Pasang selang hidrolik
B. Pelepasan
1. Pelepasan dengan outside treker
No. Instruksi
1. Rakit dan pasang treker pada bagian luar bearing
2. Pasang baut pada bagian atas treker
3. Putar baut hingga bearing terlepas

2. Pelepasan dengan hidrolik


No. Instruksi
1. Kendurkan stopper bearing
2. Pastikan tuas aliran hidrolik berada di bawah
3. Naik dan turunkan tuas hidrolik secara perlahan
4. Lepaskan selang hidrolik dari modul
5. Lepaskan stopper dan bearing

1.5 Hasil Pengamatan


A. Data bearing yang digunakan
Nama
No. Jenis Ukuran Merk Asal
Bearing
Sealed miniature ball
bearing with a
1. 62062 3 cm TPI Taiwan
Normal Radial
Internal
Spherical roller
bearing with tapered
2. 21311EK 5,53 cm SKF Singapore
bore and
relubrication features
Double-row self-
3. 22 10 E TN 9 aligning ball bearing 4,92 cm SKF Singapore
without seal
4. 30TAC62A Ball bearing 3 cm NSK Singapore

B. Data modul yang digunakan


No. Jenis modul Ukuran
1. Poros besar 4,92 cm
2. Poros kecil 3 cm
3. Baut 5,53 cm

C. Detail metode pemasangan dan pelepasan bearing


Modul yang Metode Metode
No. Nama bearing
digunakan pemasangan pelepasan
1. 62062 Poros kecil Dipukul Outside treker
2. 21311EK Baut Baut Hidrolik
3. 22 10 E TN 9 Poros besar Dipanaskan Outside treker
4. 30TAC62A Poros kecil Dipukul Outside treker
Daftar Pustaka
Erick, Yosua. 2021. Apa Itu Bearing? Jenis, Fungsi, Prinsip Kerja dan Bagian-
Bagiannya, https://stellamariscollege.org/bearing/ , diakses pada 28 Maret 2023, pukul 14:02

Anda mungkin juga menyukai