BANTALAN (BEARING)
Disusun Oleh ;
1. Edi Kuswanto
2. Asrofi irzan hamsa
3. Bintang akbar
4. Reja prasetia
5. Tegar prayuda
6. M Azari
7. Dedy renaldy
8. Rocky riyo
9. Adra orvala
2023
A. Tujuan praktek
1. Mahasiswa mampu menggunakan Hand Tools
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi komponen utama dari bantalan bearing
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi komponen-komponen pada bantalan bearing
4. Mahasiswa mampu mengetahui perawatan bantalan
B. Dasar teori
Bantalan adalah bagian dari elemen mesin yang berputar atau meluncur dan ditemukan hampir
pada seluruh tipe mesin yang bergerak. Bantalan mempunyai tiga fungsi dasar yaitu:
Menahan beban
Mengurangi gesekan
Menahan atau memposisikan elemen yang bergerak
Bantalan (bearing) merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan
cukup penting, fungsi dari bantalan adalah untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat
berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Dalam sistem kinerja pompa, bantalan sangat
dibutuhkan peranannya dikarenakan salah satu elemen komponen penting sebagai tumpuan
perputaran poros pompa. Bantalan (bearing) harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta
elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Bantalan (bearing) sebagai pendukung gerak poros,
sangat besar peranannya dalam operasi kerja pompa. Setiap desain pompa memiliki spesifikasi
dalam bentuk dan posisi masing-masing komponen. Demikian juga halnya dengan bantalan
(bearing), banyak sekali desain pompa yang meletakan bantalan pada berbagai posisi, hal ini
disesuaikan dengan fungsi utamanya yaitu mendukung gerakan relatif poros.
1) Bantalan radial
Bantalan (bearing) radial atau disebut dengan jurnal bearing, dimana arah
beban yang ditumpu bantalan (bearing) ini adalah tegak lurus sumbu poros,
bantalan (bearing) ini untuk mendukung gaya radial dari batang poros saat
berputar.
2) Bantalan aksial
Bantalan (bearing) aksial atau disebut trust bearing, dimana arah beban
yang ditumpu bantalan (bearing) ini sejajar dengan sumbu poros. Bantalan
(bearing) aksial memilik gaya yang sama dengan bantalan (bearing) radial.
3) Bantalan gelinding khusus
Bantalan (bearing) ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan
tegak lurus sumbu poros. Meskipun bantalan (bearing) gelinding
menguntungkan, Banyak konsumen memilih bantalan (bearing) luncur dalam
hal tertentu, contohnya bila kebisingan bantalan menggangu, pada kejutan yang
kuat dalam putaran bebas.
D. Langkah-langkah kerja
1. Tentukan jenis bantalan yang sesuai dengan aplikasi Anda berdasarkan faktor-faktor
seperti beban, kecepatan, temperatur, dan lingkungan kerja.
2. Pastikan juga untuk memahami persyaratan kinerja dan pemeliharaan yang diharapkan.
3. Berdasarkan kebutuhan yang diidentifikasi, cari bantalan yang sesuai dengan spesifikasi
yang diperlukan.
4. Pertimbangkan faktor seperti jenis bantalan, ukuran, toleransi, dan bahan yang sesuai
dengan aplikasi Anda.
5. Pastikan area kerja bersih dan siap untuk pemasangan bantalan. Bersihkan permukaan,
periksa kecocokan ukuran bantalan dengan housing (tempat bantalan), dan pastikan ada
pelumas yang tepat jika diperlukan.
6. Perhatikan arah dan orientasi bantalan saat memasangnya. Gunakan peralatan yang tepat
untuk memasang bantalan dengan benar dan pastikan bahwa mereka
ditempatkan dengan baik.
E. Bagian dan jenis-jenis bantalan (bearing)
b. Jenis bearing
Bantalan Luncur
Bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros
berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung dengan halus dan
aman. Jenis bantalan ini mampu menumpu poros dengan beban besar. Atas dasar arah beban
terhadap poros maka bantalan luncur dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Bantalan Radial atau disebut jurnal bearing, dimana arah beban yang ditumpu
bantalan adalah tegak lurus terhadap sumbu poros.
b) Bantalan aksial atau disebut trust bearing, yaitu arah beban yang ditumpu
bantalan adalah sejajar dengan sumbu poros.
c) Bantalan luncur khusus adalah kombinasi dari bantalan radial dan bantalan
aksial.
Bantalan Gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam
melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum dan rol bulat.Bantalan gelinding
menggunakan elemen rolling untuk mengatasi gesekan antara dua komponen yang bergerak.
Diantara kedua permukaan ditempatkan elemen gelinding seperti misalnya bola, rol, taper, dll.
Kontak gelinding terjadi antara elemen ini dengan komponen lain yang berarti pada permukaan
kontak tidak ada gerakan relative.
Bantalan gelinding mempunyai keuntungan dari gesekan gelinding yang sangat kecil
dibandingkan dengan bantalan luncur. Elemen gelinding seperti bola atau rol dipasang antara
cincin luar dan dalam. Dengan memutar salah satu cincin tersebut, bola atau rol akanmelakukan
gerakan gelinding sehingga gesekan akan jauh lebih kecil. Untuk bola atau rol, ketelitian tinggi
dengan bentuk dan ukurannya merupakan suatu keharusan. Karena luas bidang kontak antara bola
dan rol dengan cincin sangat kecil, maka besarnya beban yang dipakai harus memiliki ketahanan
dan kekerasan yang sangat tinggi.
Jenis jenis bantalan gelinding :
a). Single row groove ball bearings Bearing ini mempunyai alur dalam pada kedua cincinnya.
Karena memiliki alur, maka jenis ini mempunyai kapasitas dapat menahan beban secara ideal pada
arah radial dan aksial. Maksud dari beban radial adalah beban yang tegak lurus terhadap sumbu
poros, sedangkan beban aksial adalah beban yang searah sumbu poros.
b). Double row self aligning ball bearings Jenis ini mempunyai dua baris bola, masing-
masing baris mempunyai alur sendirisendiri pada cincin bagian dalamnya. Pada umumnya terdapat
alur bola pada cincin luarnya. Cincin bagian dalamnya mampu bergerak sendiri untuk
menyesuaikan posisinya. Inilah kelebihan dari jenis ini, yaitu dapat mengatasi masalah poros yang
kurang sebaris
c). Single row angular contact ball bearings Berdasarkan konstruksinya, jenis ini ideal untuk
beban radial. Bearing ini biasanya dipasangkan dengan bearing lain, baik itu dipasang secara
pararel maupun bertolak belakang, sehingga mampu juga untuk menahan beban aksial.
d). Double row angular contact ball bearings Disamping dapat menahan beban radial, jenis
ini jgua dapat menahan beban aksial dalam dua arah. Karena konstruksinya juga, jenis ini dapat
menahan beban torsi. Jenis ini juga digunakan untuk mengganti dua buah bearing jika ruangan
e). Double row barrel roller bearings Bearing ini mempunyai dua baris elemen roller yang
pada umumnya mempunyai alur berbentuk bola pada cincin luarnya. Jenis ini memiliki kapasitas
beban radial yang besar sehingga ideal untuk menahan beban kejut.
f). Single row cylindrical bearings Jenis ini mempunyai dua alur pada satu cincin yang
biasanya terpisah. Eek dari pemisahan ini, cincin dapat bergerak aksial dengan mengikuti cincin
yang lain. Hal ini merupakan suatu keuntungan, karena apabila bearing harus mengalami
perubahan bentuk karena temperatur, maka cincinya akan dengan mudah menyesuaikan posisinya.
Jenis ini mempunyai kapasitas beban radial yang besar pula dan juga cocok untuk kecepatan
tinggi.
g). Tapered roller bearings Dilihat dari konstriksinya, jenis ini ideal untuk beban aksial
maupun radial. Jenis ini dapat dipisah, dimana cincin dalamnya dipasang bersama dengan
rollernya dan cincin luarnya terpisah
h). Single direction thrust ball bearings Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban
aksila dalam satu arah saja. Elemenya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan pemasangan.
Beban aksial minimum yang dapat ditahan tergantung dari kecepatannya. Jenis ini sangat sensitif
terhadap ketidaksebarisan (misalignment) poros terhadap rumahnya
F. HAND TOOLS
Fungsi hand tool atau alat tangan dalam dunia otomotif, dikenal dengan beberapa jenis alat
bantu kerja untuk merawat kendaraan, mulai dari power tools, special service tools, hingga
yang paling banyak digunakan, hand tool. Apa yang dimaksud dengan hand tool ini?Sesuai
namanya, pengertian hand tool berarti dioperasikan dengan tenaga manusia dan tiap-tiap
jenisnya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Apa saja peralatan yang termasuk kategori hand
tool? Berikut ada beberapa hand tools yang biasa digunkana ;
Digunakan untuk melepas dan mengencangkan baut atau mur pada bantalan.
Digunakan untuk mengencangkan atau melepas baut pada bantalan dengan ukuran
yang berbeda.
3. Obeng (Screwdriver)
5. Palu (Hammer)
Digunakan untuk mengencangkan baut pada bantalan dengan torsi yang presisi.
Dari kode pada bearing, kita bisa mengetahui spesifikasi, ukuran, dan jenis bearing
tersebut. Sehingga kita bisa mengetahui karakter dan kegunaan yang tepat untuk bearing
tersebut. Sangat berguna juga ketika kita akan mengganti bearing. Untuk amannya,
sebaiknya bearing sepeda diganti dengan kode ukuran yang sama. Kode-kode pada bearing
memiliki arti yang akan dijelaskan di bawah.
Digit ketiga dan keempat menyatakan ukuran bore bearing. Bore adalah
diameter lubang bagian dalam yang ada di tengah bearing.
Suffix / Akhiran
Ada tambahan huruf/angka/huruf & angka di belakang kode bearing,
sebagai tambahan informasi. Huruf /angka di belakang angka kode bearing artinya:
H. Analisa
Bantalan adalah komponen yang digunakan untuk mengurangi gesekan antara dua
permukaan yang bergerak satu sama lain. Analisis bantalan mencakupi pertimbangankan
sebagai factor seperti jenis bantalan yang di gunakan, beban yang diterapkan , kecepatan
gerekan, dan lingkungan operasionasl.
Berikut adalah beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam analisis bantalan:
a. Jenis bantalan
Ada beberapa jenis bantalan yang umum digunakan, termasuk bantalan
bola, bantalan rol, bantalan geser, dan bantalan kerucut. Pemilihan bantalan
harus di pertimbangkan keceptan dan beban.
b. Beban yang di terapkan
Hal ini juga penting untuk memahami beberapa besar beban yang akan
diterapkan pada bantalan. Ini termasuk beban radial, aksial dan momen yang di
hasilkan oleh gerakan. Beban ini digunkana untuk memilih bantalan yang tepat
dengan kapasitas beban yang sesuai.
c. Kecepatan gerakan
Kecepatan rotasi atau gerakan benda yang didukung oleh bantalan juga
merupakan faktor penting. Bantalan harus dapat menangani kecepatan gerakan
yang diharapkan dan mencegah terjadinya keausan berlebihan atau panas
yang berlebihan.
d. Lingkungan operasional
Lingkungan di mana bantalan akan beroperasi juga harus dipertimbangkan.
Faktor seperti suhu, kelembaban, tingkat kebisingan, dan kekotoran dapat
mempengaruhi kinerja bantalan. Pemilihan bantalan yang tahan terhadap
kondisi lingkungan yang ada sangat penting.
e. Pelumasan
Pelumasan yang tepat sangat penting untuk menjaga kinerja bantalan.
Analisis bantalan juga melibatkan pemilihan jenis pelumas yang sesuai dan
frekuensi pelumasan yang diperlukan untuk mencegah keausan dan mengurangi
gesekan.
Selain faktor-faktor di atas, analisis bantalan juga dapat melibatkan
perhitungan dan pemodelan yang lebih rinci untuk memprediksi kehidupan
bantalan, perpindahan, suhu operasional, dan karakteristik lainnya. Dalam
beberapa kasus, simulasi komputer atau perangkat lunak khusus dapat
digunakan untuk melakukan analisis yang lebih mendalam dan memprediksi
kinerja bantalan dalam situasi yang berbeda.
I. Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis bantalan akan bergantung pada faktor-faktor yang telah
dipertimbangkan dan hasil evaluasi terhadap aplikasi spesifik. Berikut ini adalah beberapa
kemungkinan kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis bantalan:
1. Pemilihan jenis bantalan
Analisis dapat mengarah pada pemilihan jenis bantalan yang paling sesuai untuk
aplikasi tertentu, seperti bantalan bola, bantalan rol, bantalan geser, atau bantalan
kerucut.
2. Kapasitas beban
Analisis membantu menentukan kapasitas beban yang diperlukan untuk bantalan.
Dalam kesimpulannya, dapat disimpulkan apakah bantalan yang dipilih mampu
menangani beban yang diharapkan atau apakah perlu mempertimbangkan bantalan
dengan kapasitas beban yang lebih tinggi.
3. Kecepatan operasional
Analisis dapat menentukan kecepatan maksimum yang dapat ditangani oleh
bantalan. Kesimpulan akan menunjukkan apakah bantalan yang dipilih dapat beroperasi
pada kecepatan yang diinginkan atau apakah perlu mempertimbangkan bantalan dengan
karakteristik kecepatan yang lebih baik.
4. Kinerja lingkungan
Analisis membantu menilai apakah bantalan yang dipilih dapat beroperasi di
lingkungan yang ada, termasuk suhu, kelembaban, tingkat kebisingan, dan kekotoran.
Kesimpulan akan menunjukkan apakah bantalan yang dipilih tahan terhadap kondisi
lingkungan atau apakah perlu mempertimbangkan perlindungan tambahan atau
bantalan yang lebih tahan terhadap lingkungan yang spesifik.
5. Pelumasan
Kesimpulan dari analisis bantalan mungkin termasuk rekomendasi terkait jenis
pelumas yang harus digunakan dan frekuensi pelumasan yang diperlukan untuk
menjaga kinerja bantalan dengan baik.