Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT yang atas Anugerah-Nya
sehingga penulis mampu menyusun dan menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Kumpulan Bantalan Antigesek. Tugas Makalah ini merupakan tugas diakhir
semester 3 mata kuliah Teknik Perawatan dan Perbaikan yang dapat menambah
pengetahuan tentang perawatan serta perbaikan mesin dan komponen komponen
yang ada didalamnya
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Pak
Muhammad Zakinura sebagai Dosen Teknik Perawatan dan Perbaikan di Jurusan
Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta yang telah memberikan petunjuk,
bimbingan, arahan, motivasi dan dorongan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan dan mempelajari makalah tentang Teknik Perawatan dan Perbaikan
yang bermanfaat bagi kami khususnya rekan rekan mahasiswa Teknik Mesin
angkatan 2015/2016
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan memiliki banyak kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak khususnya Pak Muhammad Zakinura sehingga dapat
menyempurnakan makalah ini.
Wassalamu`alaikum. Wr.Wb
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II Isi................................................................................................ 3
2.1 Definisi Bantalan Antigesek........................................................ 3
2.2 Komponen Utama Bantalan Antigesek....................................... 3
2.3 Jenis-Jenis Bantalan Antigesek................................................... 5
2.4 Fungsi Bantalan Antigesek.......................................................... 7
2.5 Prinsip Kerja Bearing Antigesek................................................. 7
2.6 Sifat Sifat Bantalan.................................................................. 8
2.7 Definisi Kode Bearing................................................................. 9
2.8 Penyebab Kerusakan Bantalan.................................................... 11
2.9 Cara Mengatasi Kerusakan Pada Bearing................................... 11
BAB III Penutup...................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan................................................................................. 12
3.2 Saran............................................................................................ 12
Daftar Pustaka......................................................................................... 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan
cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar
poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus
cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan
baik.
Dalam perancangan suatu alat dibutuhkan beberapa komponen pendukung. Teori
komponen berfungsi untuk memberi landasan dalam perancangan ataupun
pembuatan alat. Ketepatan dan ketelitian dalam pemilihan berbagai
nilai atau ukuran dari komponen itu sangat mempengaruhi kinerja dari alat yang
akan dirancang
Mesin merupakan kesatuan dari berbagai komponen yang selalu berkaitan dengan
elemen-elemen mesin yang bekerja sama satu dengan yang lainnya secara kompak
sehingga menghasilkan suatu rangkaian gerakan yang sesuai dengan apa yang
sudah direncanakan. Dalam merencanakan sebuah mesin harus memperhatikan
faktor keamanan baik untuk mesin itu sendiri maupun bagi operatornya. Dalam
pemilihan elemen-elemen dari mesin juga harus memperhatikan kekuatan bahan,
safety factor dan ketahanan dari berbagai komponen tersebut. Adapun elemen
tersebut diantaranya adalah bantalan
1
1.2RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah Kumpulan Bantalan Antigesek antara lain :
a. Apa yang dimaksud bantalan antigesek dan jenis jenisnya?
b. Bagaimana prinsip operasi bearing antigesek?
c. Apa saja fungsi bantalan antigesek?
d. Bagaimana cara perawatan bantalan antigesek?
e. Apa saja kerusakan-kerusakan yang dapat dialami oleh bantalan
antigesek?
1.3TUJUAN
Tujuan dalam pembuatan makalah Kumpulan Bantalan Antigesek adalah :
1. Mengetahui apa itu bantalan antigesek.
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis bantalan antigesek.
3. Mengetahui bagaimana prinsip kerja dan fungsi bantalan antigesek.
4. Mengetahui cara merawat bantalan antigesek dengan baik dan benar.
5. Mengetahui apa saja kerusakan yang kemungkinan dapat dialami oleh
bantalan antigesek
BAB II
2
ISI
Anti friction bearing tersusun dari beberapa komponen yaitu: Inner race, Outer
race, Balls atau roller dan Cage.
Inner race atau Cone: cincin baja yang dikeraskan dengan diberi alur untuk
pergerakan roller atau ball di bagian luarnya, sering dipasang pada shaft
yang berputar sebagai penyangga bearing.
3
Outer race: Outer race hampir sama dengan Inner race, outer race adalah
cincin baja yang dikeraskan dengan alur untuk pergerakan ball atau roller di
bagian dalam.
Balls atau Rollers: Di antara Inner race dan outer race ada komponen yang
berfungsi mengurangi gesekan yang dilakukan oleh balls, rollers atau
tapered rollers. Balls dan Rollers ini terbuat baja yang dikeraskan. Balls atau
rollers bergerak bebas di antara inner dan outer race.
Cage: Letak cage antara inner race dan outer race yang digunakan untuk
menjaga jarak ball atau roller yang satu dengan yang lainnya.
4
2.3. Jenis Jenis Bantalan Antigesek
5
Tapered Roller, cara kerjanya sama dengan straight roller. Tapered bearing
sering digunakan di bagian ujung shaft yang berputar bersama untuk
menahan radial load dan menahan gerak ke arah kiri, kanan shaft (Thrust
Load).
6
2.4. Fungsi Bantalan Antigesek
Apabila ada dua buah logam yang bersinggungan satu dengan lainnya saling
bergeseran maka akan timbul gesekan , panas dan keausan . Untuk itu pada
kedua benda diberi suatu lapisan yang dapat mengurangi gesekan , panas dan
keausan serta untuk memperbaiki kinerjanya ditambahkan pelumasan sehingga
kontak langsung antara dua benda tersebut dapat dihindarai.
7
2.6. Sifat-Sifat Bantalan
1. Tahan tekanan
Bahan bantalan harus memiliki kekuatan tekanan yang tinggi untuk meningkatkan
tekanan maksimum sehingga mencegah ekstruksi atau deformasi permanen pada
bantalan
2. Kekuatan fatigue
Bahan bantalan harus memiliki kekuatan fatigue yang tinggi sehingga ketika
terjadi beban berulang tidak menghasilkan retak pada material
3. Comformability
4. Embedd ability
5. Tahan korosi
Bahan bantalan tidak boleh menimbulkan korosi akibat pelumasan. Properti ini
sangat penting didalam mesin pembakaran dimana pelumas yang sama digunakan
untuk melumasi dinding silinder dan bantalan
6. Thermal konduktivitas
7. Ekspansi thermal
8
Bahan bantalan harus memiliki koefisien ekspansi thermal rendah, sehingga ketika
bekerja dengan suhu yang berbeda-beda, tidak ada perubahan bahan yang
diakibatkan perubahan suhu
Untuk mendapatkan semua sifat diatas sulit didapatkan dalam bahan bantalan
tertentu, dimana bahan yang digunakan pada prakteknya tergantung pada
kebutuhan dari kondisi pemanfaatan bantalan. Sehingga pemilihan bahan untuk
setiap aplikasi harus berdasarkan analisis, tabel berikut menunjukan perbandingan
dari beberapa sifat yang lebih umum bahan bantalan logam.
Jadi dalam kode bearing (bantalan) = 6203zz seperti contoh di atas, kode pertama
adalah angka 6 yang menyatakan bahwa tipe bearing tersebut adalah single-row
deep groove ball bearing ( bantalan peluru beralur satu larik).
Perlu diingat bahwa kode di atas untuk menyatakan pengkodean bearing dalam
satuan metric jika anda mendapatkan kode bearing seperti ini = r8-2rs, maka kode
pertama ( r) yang menandakan bahwa bearing tersebut merupakan bearing berkode
satuan inchi.
Kalau kode pertama adalah angka maka bearing tersebut adalah bearing metric
seperti contoh di atas (6203zz ), maka kode kedua menyatakan seri bearing untuk
menyatakan ketahanan dari bearing tersebut. Seri penomoran adalah mulai dari
ketahan paling ringan sampai paling berat.
9
8 = Extra Thin Section
9 = Very Thin Section
0 = Extra Light
1 = Extra Light Thrust
2 = Light
3 = Medium
4 = Heavy
Kalau kode pertama adalah huruf, maka bearing tersebut adalah bearing inchi
seperti contoh (r8-2rs ) maka kode kedua ( angka 8 ) menyatakan besar diameter
dalam bearing di bagi 1/16 inchi atau = 8/16 inchi.
Untuk kode 0 sampai dengan 3, maka diameter bore bearing adalah sebagai berikut
:
00 = Diameter Dalam 10mm
01= Diameter Dalam 12mm
02= Diameter Dalam 15mm
03= Diameter Dalam 17mm
Selain kode nomor 0 sampai 3, misalnya 4, 5 dan seterusnya maka diameter bore
bearing dikalikan dengan angka 5 misal 04 maka diameter bore bearing = 20 mm.
Pengkodean Ini Menyatakan Tipe Jenis Penutup Bearing Ataupun Bahan Bearing.
Seperti Berikut :
10
2.8. Penyebab-Penyebab Kerusakan Pada Bearing:
1. Kesalahan Bahan
Faktor produsen: yaitu retaknya bantalan setelah produksi baik retak halus
maupun berat, kesalahan toleransi, kesalahan celah bantalan.
Faktor Konsumen: yaitu kurangnya pengetahuan tentang karakteristik pada
bearing
2. Penggunaan bearing melewati batas waktu penggunaannya (tidak sesuai dengan
petunjuk buku fabrikasi pembuatan bearing).
3. Pemilihan jenis bearing dan pelumasannya yang tidak sesuai dengan buku
petunjuk dan keadaan lapangan (real).
4. Pemasangan bearing pada poros yang tidak hati-hati dan tidak sesuai standart
yang ditentukan.
1. Melakukan penggantian bearing sesuai umur waktu kerja yang telah ditentukan.
2. Mengganti bearing yang sesuai dengan klasifikasi kerja pompa tersebut.
3. Melakukan pemasangan bearing dengan hati-hati sesuai standar yang telah
ditentukan.
4. Melakukan alignment pada poros pompa dan penggeraknya.
5. Melakukan tes balancing pada poros dan impeller.
6. Memasang deflektor pada poros dan pemasangan rubber seal pada rumah
bantalan dan perbaikan pada seal gland, untuk mengantisipasi kebocoran
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih baik lagi dalam menjelaskan makalah di atas. Maka dari itu
penulis sangat mengaharpkan saran bagaimana menyempurnakan makalah di atas
dan juga kritik agar penulis mampu memperbaiki kesalahan supaya kedepannya
penulis mampu menulis dengan hasil yang lebih baik lagi.
12
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH BEARING
https://lifemusicstory.wordpress.com/2014/06/24/makalah-bearing/
https://zend28juandy.wordpress.com/tag/untuk-mengurangi-gesekan-dan-
memperkecil-gesekan-awal-pada-permukaan-bearing-yang-ratadatar-anti-
friction-bearing-terdiri-dari-%E2%80%A2-ball-bearing-%E2%80%A2-
roller-bearing/
http://www.engineering.com/Library/ArticlesPage/tabid/85/ArticleID/130/ca
tegoryId/11/Bearings.aspx
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-bearing/
https://news.ralali.com/6-jenis-bearing-automotive-equipment/
http://djokovic25.blogspot.co.id/2009/04/bearing-atau-bantalan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bearing_(mekanikal)
Bantalan (sebagai Elemen Mesin) | Gada Bina Usaha Metal and Rubber
Industri dan Konstruksi
13
https://gadabinausaha.wordpress.com/2011/01/19/bantalan-sebagai-elemen-
mesin/
14